Hipersensitif Dentin dan Desensitisasi

shape image

Hipersensitif Dentin dan Desensitisasi

  • Definisi

    Hipersensitifitas Dentin →rasa sakit yg pendek & tajam yg terjadi scr tiba-tiba → rangsangan (taktil/sentuhan, uap, kimiawi & rangsangan panas/dingin) thdp dentin yg terpapar/terbuka

  • Etiologi

    • faktor fisik
    • tepi restorasi overhanging
    • faktor predisposisi
    • trauma kronis
    • terapi periodontal
    • penyakit periodontal
  • Patogenesis

    TEORI HIDRODINAMIK

    • Dentin Terbuka
    • Dentin Terpapar Rangsangan
    • Cairan di Tubulus Dentin Bergerak mnuju reseptor saraf perifer pulpa
    • pengiriman rangsangan ke otak
    • Persepsi Rasa Sakit /Ngilu
  • Gambaran Klinis

    • Pasien merasakan sakit yg tajam, jelas, spesifik, intermiten atau konstan
    • Adanya resesi gingiva
    • Adanya bagian dentin yg terbuka
  • Penatalaksanaan

    • Rekomendasi untuk tindakan preventif

      Arah, kekuatan sikat gigi

    • management perawatan dirumah

      pasta gigi sensitif

    • management perawatan profesional

      • dentin terbuka sudah ada cekungan/ defect: penambalan
      • belum cekung: desensitisasi
  • Dentin Hypersensitivity

    Definisi : rasa sakit yang pendek dan tajam yang terjadi secara tiba-tiba akibat adanya rangsangan (taktil atau sentuhan, uap, kimiawi dan rangsangan panas atau dingin) terhadap dentin yang terpapar/terbuka.

  • Dentin merupakan jaringan vital yang memiliki kemampuan untuk merespon rangsangan yang fisiologis maupun patologis

  • Pada mahkota : dilapisi oleh enamel, Pada akar : dilapisi oleh sementum

  • Dentin bisa menjadi sensitif terhadap rangsangan karena

    1. The lesion extension of odontoblastic process
    2. Formation of dentin-pulp complex
  • Dentin dan pulpa berbeda secara histologis akan tetapi berasal dari sel yang sama yaitu ectomesenkim

  • Pembentukan dentin – pulp complex menyebabkan dentin dipengaruhi oleh pulpa

  • Dentin terdiri dari\

    1. Tubuli2 dentin yang berisi proses odontoblastik
    2. Dentinal fluid (22%) yang berasal sari pembuluh darah pulpa
  • mekanisme saraf

    • Direct Innervation (DI) Theory

      • Terdapat ujung nerve yang memasuki dentin melalui pulpa dan meluas ke dentino enamel junction dan adanya rangsangan bisa menyebabkan rasa ngilu
      • Pembuktian untuk teori ini masih kurang karena belum banyak bukti tentang keberadaan nerve pada superficial dentin
    • Odontoblast Receptor (OR)Theory

      • Odontoblast berperan sebagai reseptor rasa sakit dan menyampaikan rangsangan tersebut pada nerve di pulpa
      • Teori ini tidak bisa diterima sejak diketahui bahwa matriks selular dari odontoblast tidak memiliki kemampuan dalam exciting dan memproduksi neural impulses sehingga rangsangan tidak bisa tersampaikan pada nerve di pulpa
    • Fluid Movement/Hydrodynamic Theory

      • Ditemukan oleh Brannstorm
      • Teori yang paling bisa diterima

      rangsangan

      Tubuli dentin yang terbuka

      Pergerakan pada cairan dalam tubuli dentin

      Menstimulasi baroreseptor (reseptor saraf yg mendeteksi perubahan tekanan dalam PD dan menyampaikan ke SSP)

      Timbul rasa nyeri

  • Perawatan dentin hypersensitivity

    • Penegakan diagnosa harus tepat ( karena gejalanya mirip dengan pulpitis ireversibel, fraktur, post bleaching dll) harus digali riwayat dentalnya
    • Menghilangkan faktor etiologi salah dalam meyikat gigi, prematur kontak, resesi gingiva, konsumsi makanan tinngi asam yang berlebihan (exogenous and endogenous acid in diet ), OH buruk
  • Faktor etiologi

    • Penyikatan yang salah

      DHE pemilihan bulu sikat, metode peyikatan yang benar, waktu yang tepat, penggunaan pasta gigi yang non abrasif, meyikat gigi minimal 1 jam apabila telah mengkonsumsi makanan/minuman dengan tingkat keasaman tinggi)

    • Prematur kontak

      menghilangkan prematur kontak tersebut

    • Resesi gingiva

      konsul ke periodontist ( graft , positioning flap )

    • Errosive agent (exogenous and endogenous acid )

      konsumsi bahan ini bisa menimbulkan terbukanya tubulus dentin dengan menghilangkan smear layer, tubulus plug ataupun enamel

      • Errosive agent with enxogenous acid

        • Minuman berkarbonasi
        • Citrus fruit
        • Minuman beralkohol
        • Yogurt
        • Saran setelah konsumsi : minum air putih
      • Errosive agent with endogenous acid

        Pada pasien dengan gangguan pencernaan (reflux gastro- esophageal)

        • Konsul ke IPD
    • OH buruk

      berkontribusi terhadap keparahan dari penyakit periodontal yang bisa mengakibatkan terbukanya permukaan akar.


Desensitisasi

  • Definisi

    Perawatan untuk gigi sensitif

  • Bahan untuk desensitisasi

    • Kalsium Hidroksida

      • Beberapa penelitian melaporkan bahwa kalsium hidroksida dapat mengatasi hipersensitifitas pada dentin.
      • Kalsium hidroksida bekerja melalui penghambatan tubulus dentin dengan mengikat protein radikal oleh ion kalsium dan meningkatkan mineralisasi dentin yang terbuka.
    • Fluoride

      • Sodium Fluoride (senyawa fluoride diendapkan secara mekanis dan memblokir tubulus dentin yang terpapar atau memblokir transmisi jaringan)
      • Sodium Monofluorophospathase ( mekanisme aksi dalam menutup tubulus dentin masih belum jelas)
      • Stannous Fluoride (menginduksi mineral dengan membentuk barrier kalsifikasi sehingga memblokir tubulus dentin yang terbuka
    • Dentin Sealers (Resin dan adhesif)

      Contohnya HEMA, memblokirs tubulus dentin menghasilkan pengurangan permeabilitas dentin

    • Pottasium oxalate

      • Ion oxalate bereaksi dengan ion kalsium pada tubulus dentin membentuk kristal kalsium oksalat yag tidak larut dalam air untuk memblokir dan mencegah perpindahan cairan dentinal.
    • Varnish atau cyanoacrylate sealent

      Membentuk barrier perlindungan untuk menutupi dentin dan mencegah penghantaran stimulus

    • Fluoride Iontophoresis

      • Iontophoresis adalah proses dimana medikamen ion diubah menjadi jaringan spesifik melalui arus listrik.
      • Fluoride iontophoresis mentrasnfer ion-ion fluoride ke dalam dentin untuk desensitifisasi.
      • Ionthoporesis terdiri dari elektroda negative yang ditempatkan pada gigi dan elektroda positif ditempatkan pada lengan atau wajah pasien.
    • Formaldehyde atau glutaraldehyde

      • Formaldehyde atau glutaraldehyde mampu untuk mengendapkan protein saliva dalam tubulus dentin dan dapat digunakan untuk mengatasi hipersensitivitas dentin.
      • Namun demikian, efek ini dipertanyakan sejak ditemukannya formulasi yang sedikit atau tidak berpengaruh pada hipersensitivitas dentin.
      • Mengingat bahwa agen ini adalah fiksatif jaringan yang kuat , maka harus digunakan dengan sangat hati-hati untuk memastikan tidak berkontak dengan jaringan gingiva
    • Silver Nitrate

      • Silver nitrate mengurangi dentin hipersensitif dengan koagulasi cepat serat Tomes membentuk albumin perak, sehingga akan diperoleh warna gelap saat terkena cahaya dan menghitamkan permukaan gigi. • Penggunaan Natrium klorida dapat mengurangi pigmentasi. Teknik ini tidak banyak diterima dengan baik oleh pasien.
    • Laser

      • Nd:YAG digunakan untuk mengobati pasien dengan servikal gigi yang sensitif terhadap udara dingin.
      • Perawatan laser dilakukan pada akar yang terbuka dimulai dari 2 menit pada 10 puls untuk meningkatkan tingkat daya sampai pasien terdeteksi energi laser atau sampai maksimal 100 mJ. Kedua aplikasi bergantung pada kemampuannya untuk menutup tubulus dentin.
      • Laser Nd:YAG telah digunakan bersama dengan varnish sodium fluoride, hasilnya cukup memuaskan yaitu 90 persen dari tubulus dentin tertutup melalui penggunaan terapi kombinasi ini. Iradiasi laser CO2 dan stannous fluoride gel juga telah terbukti efektif untuk mendorong tubulus dentin menutup sampai enam bulan setelah perawatan.
  • PROSEDUR DESENSITISASI

    1. Persiapan alat dan bahan
    2. Persiapan operator
    3. Pengaturan posisi kerja
    4. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan desensitasi dengan menggunakan semprotan angin dari chip blower atau dengan taktil dengan perabaan menggunakan sonde halfmoon
    5. Membersihkan daerah kerja dari dental deposit dengan menggunakan brush
    6. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll
    7. Mengeringkan gigi dengan udara apabila pasien merasa ngilu sekali bisa dikeringkan dengan cotton pellet
    8. Mengaplikasikan daerah dentin yang terbuka dengan bahan desensitasi menggunakan tip aplikator/cotton pellet
    9. Mengeringkan kembali dengan semprotan udara
    10. Memeriksa gigi yang telah didesensitasi dan mengulangi jika masih ada pain


Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now