Overdenture

shape image

Overdenture

  • Introduction

    • Extraction of teeth is followed by continuous ridge resorption and poor denture foundation

    • Loss of periodontal receptors responsible for proper masticatory function and accurate jaw movements.

    • Retention of few remaining teeth will preserve alveolar bone and preserve periodontal receptors.

      Untitled

  • Pertimbangan mempertahankan gigi pada perawatan

    • Perawatan overdenture dapat dipertimbangkan untuk dilakukan jika telah terjadi kerusakan/ kehilangan tulang alveolar sebagai support, rasio mahkota-akar yang kurang sesuai ( misalnya mahkota klinis terlalu pendek sehingga tidak dapat digunakan sebagai penyangga gigi tiruan)
  • TERMINOLOGI

    • “A removable partial denture or complete denture that covers and rests on one or more remaining natural teeth, the roots of natural teeth, and dental implants”- Glossary of Prosthodontics, 1999
  • Definisi

    • Gigi tiruan yang memperoleh dukungan dari satu atau lebih gigi penyangga dengan menutupi gigi penyangganya tersebut secara keseluruhan di bawah permukaan cetakannya (Basker et al, 1993).
    • Gigi tiruan yang memperoleh dukungan dari bagian gigi asli yang mengalami modifikasi koronal, direstorasi dan mendapat perawatan endodonsia yang bertujuan untuk membagi konsentrasi beban antara gigi penyangga dan jaringan penyangga gigi tiruan. Overdenture (Zarb et al, 1980)
  • Nama lain

    • OVERLAY DENTURES
    • ONLAY DENTURES
    • HYBRID DENTURES
    • SUPERIMPOSED DENTURES
    • TELESCOPED DENTURES
    • BIOLOGIC DENTURES
    • COPING PROSTHESIS
  • Tujuan/ goal

    • Maintain teeth as part of the residual ridge

      • More support
      • Withstands more occlusal load
      • Retention improve
    • Decrease in the rate of resorption

      Alveolar bone exist as a support for teeth

    • Retaining the proprioception

      An increase in the patient manipulative skills in handling the denture

      Untitled

  • Keuntungan

    • *Sudut pandang pasien
      • Mudah dalam perawatan (pemeliharaan)
      • Harga relatif terjangkau dibandingkan prosedur alternatif seperti GT sebagian cekat
      • Kemudahan dalam adaptasi penderita karena masih ada gigi asli
    • *Sudut pandang prosedur
      • Prosedur mudah seperti pembuatan GT lengkap konvensional
      • Kemudahan dalam pengukuran dimensi vertikal
      • Kemudahan dalam relining atau memasang attachment
    • Perawatan paling cocok untuk kasus oligodontia, microdontia, celah langit-langit (cleft palate), dan penderita kelas III Angle
    • Memelihara tulang alveolar
    • Memelihara respon proprioseptif
    • Mempunyai stabilitas yang baik dibandingkan dengan GTC atau GTSL
    • Retensi baik karena stabilitas baik
    • Memungkinkan dibuat open palate
    • Trauma tehadap jaringan penyangga lebih kecil
    • Memelihara bentuk ridge
    • Meminimalisir beban horisontal pada gigi abutment
    • Trauma yang lebih sedikit terhadap jaringan
    • Stabilisasi terhadap GT yang sudah ada
    • Sebagai GT transisi atau latihan
    • Memungkinkan didapatkannya oklusi ideal dan estetik → pada mahkota dari gigi yang tersisa dimana kondisi nya sudah tidak ideal dalam oklusi dan penampilan, dengan mendekaputasi mahkota gigi akan lebih memberikan keleluasaan dalam menyusun gigi artifisial untuk memperbaiki penampilan
  • Kekurangan

    • Lebih mahal → untuk perawatan endodonsia & biaya laboratorium ekstra
    • Waktu perawatan lebih lama
    • Membutuhkan perawatan kebersihan yang lebih intensif
    • Meningkatkan resiko karies & penyakit periodontal jika OH kurang
    • Memerlukan modifikasi gigi abutmen
    • Kemungkinan kurang kuatnya basis akrilik
    • Menghambat jarak interocclusal
  • Indikasi

    • Gigi asli masih memungkinkan untuk dipertahankan
    • Pasien dengan prognosa buruk untuk Gigi Tiruan Lengkap (GTL) → dukungan anatomi mandibula, retensi, stabilitas buruk
    • Pada RA  retensi dari beberapa gigi asli sangat penting untuk membuat vertikal overlap utk memperbaiki estetik
    • Pada gigi dengan ratio mahkota : akar yang kurang baik → tidak dapat menjadi abutmen GT konvensional
    • Pada gigi dengan dukungan tulang yang kurang baik untuk GTSL
  • Kontra Indikasi

    • Jika ada perawatan lain yang lebih superior
    • Pasien yang tidak bisa menerima gigi tiruan lepasan secara psikologik
    • Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan dan kesehatan gigi penyangga dan jaringan penyangganya (OH buruk)
    • Kondisi umum pasien buruk
    • Kontraindikasi perawatan endodontik & perio
    • Pasien dengan kondisi sistemik diabetes mellitus yang tidak terkontrol
  • Evaluasi periodontal & endodontik untuk pemilihan gigi penyangga overdenture (Basker (1993) dan Robin (1981))

    kondisi periodontal merupakan faktor yang penting dalam penilaian potensi suatu gigi penyangga overdenture.

    • Bila struktur mahkota gigi penyangga mau dipertahankan, maka hendaknya gigi tersebut masih memiliki tulang alveolar yang kokoh dan jaringan periodontal yang sehat.

    • Diagnosis periodontal didasarkan pada analisa jaringan gingiva dan kedalaman poket, lebar jaringan attached gingiva, kegoyangan gigi dan status daerah furkasi

    • Jika pengurangan mahkota klinis dapat menghasilkan rasio mahkota

      akar yang menguntungkan → gigi-gigi goyang dengan derajat kegoyangan rendah, dapat digunakan sebagai penyangga.

    • jika ½ panjang akar tertanam dalam tulang alveolar dan periodontal poket telah berhasil dirawat dengan baik

      maka akar gigi dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai penyangga (Basker, 1993)

    • Untuk mendukung suatu overdenture dibutuhkan tinggi tulang alveolar yang meliputi akar gigi paling tidak 5 mm

  • Pemilihan abutment Overdenture (OD)

    mempertimbangkan:

    • Jaringan periodontal
    • Indikasi PSA
    • Jumlah & posisi gigi dalam lengkung
  • Lokasi gigi abutmen

    • Pertimbangan kuadran

      • Ideal

        • 2 gigi per quadran,
        • minimal 4 abutmen (2 kaninus, 2 Premolar kedua) pada masing-masing lengkung rahang → distribusi beban baik.
      • Bila hanya ada 3 abutmen

        maka digunakan 2 gigi kaninus dan 1 gigi insisivus → membantu support pada anterior rahang

      • Berdasarkan pengalaman klinis minimal satu gigi per quadran → agar support terhadap GT tercukupi

      • Lebih dipilih gigi yang berdiri sendiri / terpisah daripada beberapa gigi yang berdekatan karena lebih sulit dibersihkan dan rentan terhadap gingivitis. (Robert M. Morrow, Colonel , Ret. USAFDC, Virginia, 1970)

      Untitled

    • Gigi kaninus dan premolar dianggap sebagai gigi penyangga overdenture yang terbaik.

    • Insisivus sentral (I1) RA

      • lokasi ideal sebagai gigi penyangga overdenture (Protects pre maxilla)
      • Kerugiannya : tulang alveol prominen
    • Gigi kaninus

      • Gigi kaninus dipilih karena posisinya yang strategis pada lengkung rahang, area periodontal attachment cukup dan mudah untuk dilakukan PSA.
      • akar terpanjang.
      • Kerugiannya : lip support berlebih, overkontur tepi gingiva, lokasi gigi pada pertemuan anteroposterior,
    • Insisivus lateral (I2) RA

      • (ruang/sayap GT dapat diperluas, memudahkan kontrol plak).
      • Kerugiannya : penampang akar kecil, permukaan ligamen periodontal sempit

Classification

BASED ON TYPE OF OVER DENTURE (Brewer and Morrow)

  • IMMEDIATE

    • GT dibuat sebelum pemotongan (dekaputasi) struktur gigi dan diinsersikan segera setelah pemotongan struktur gigi asli
    • Meningkatkan adaptasi pasien terhadap GT
    • Dapat juga digunakan sebagai protesa interim

    Untitled

  • TRANSITIONAL / INTERUPT DENTURE / INTERIM

    • Overdenture yang dibuat dengan mengubah GTSL yang telah dipakai penderita menjadi GT overdenture
    • GT lama px dapat dimodifikasi dengan memperluas GT dan menambah anasir gigi baru menggunakan self cure acrylic resin

    Untitled

  • REMOTE / PERMANENT DENTURE

    “Remote” from the removal of hopeless natural teeth

    • the remote overdenture is placed over wellhealed residual ridge
    • Complete over denture konvensional yang didukung oleh satu atau lebih gigi penyangga
    • Dapat terbuat dari acrylic resin seluruhnya atau dihubungkan dengan basis kerangka logam

ACCORDING TO METHOD OF ABUTMENT PREPARATION (Heartwell)

  • Tooth supported

    • NON COPING ABUTMENTS

      • Selected tooth abutments are reduced to a coronal height of 2 to 3 mm. and then contoured to a convex or dome shaped surface.
      • Most teeth required endodontic therapy and in final step are prepared conservatively to receive an amalgam or composite type restoration.

      Untitled

    • Coping

      • Coping is a cover for the exposed tooth surface
      • Cast metal coping with a dome shaped surface and a chamfer finish line at the gingival margin are fabricated and cemented.

      Untitled

      • Klasifikasi

        • Short coping
        • Long coping
      • Macam bentuk coping (Jumber, 1983 dan Basker, 1993)

        • Bentuk kubah /dome

          • Rasio mahkota : akar akan menjamin tidak terjadinya beban yang berlebihan pada gigi penyangga, mengurangi resiko fraktur GT dan kebebasan yang lebih besar dalam menentukan posisi GT.
          • Bentuk sederhana pada desain kubah juga memungkinkan dilakukan kontrol plak dengan lebih efisien
        • Bentuk tudung / thimble

          • Pada dasarnya bentuk tudung digunakan untuk Full Veneer Crown dengan margin berbentuk knife edge atau chamfer
          • Bentuk tudung memberi retensi dan stabilitas yang lebih baik bagi GT dan biasanya tidak memerlukan perawatan endodontik.
          • Namun beban dari mahkota klinis yang tinggi ternyata lebih besar dan kemungkinan terjadinya hambatan dalam penempatan GT dan pengurangan sebagian dari daerah di sekitarnya dapat menyebabkan terjadinya fraktur dari GT

          Untitled

        Untitled

    • Attachments

      • Definisi

        Attachments are small precision devices.

      • Tujuan

        Objective is to improve retention of denture base.

      • Consists of two parts

        • Male (stud)
        • Female (housing

        Untitled

        • Most attachments are secured to abutment by a cast coping.
      • Requirements for the Attachments

        • Patients should have a low caries index.
        • Perform proper home care
        • Sound periodontal health
        • Abutment teeth with proper bone support
      • Indikasi

        Attachment terutama diindikasikan pada keadaan dimana retensi sulit didapatkan , misalnya pada keadaan :

        • Xerostomia atau Sialorrhea
        • Pada daerah edentulous tidak terdapat alveolar residual ridge
        • Kehilangan maksila atau kehilangan sebagian mandibula
        • Congenital deformity, misalnya cleft palate
      • Disadvantages of attachments

        • Added time
        • Expensive
        • Difficult to construct
        • Repair is difficult
        • Requires careful manipulation by the patient, not recommended for mentally and physically handicapped
        • Added risk to the abutmen due to caries and periodontal disease  if poor OH
        • Rigid attachment
          • Doesn’t allow movement of denture base
          • Provide adequate retention
          • May induce more torque on abutment
        • Resilient attachment
          • Allows some control of movements
          • Induces less torque on abutments
      • Klasifikasi

        • Stud attachment

          • simplest of all attachments

          • Consists of two parts

            • The stud(male component) usually attached to metal coping cemented over prepared abutment
            • Housing (female component) embedded in the fitting surface of over denture

            Untitled

            Untitled

          • Macam

            • Extra Radicular Stud Attachment
              • Male element projects from the root surface
              • The stud is attached to the metal coping cemented over the prepared abutment, while the housing is embedded in the fitting surface of denture.
              • Contoh
                • Gerber
                • Ceka
                • Rotherman
            • Intra Radicular Stud Attachment
              • The stud is attached to the fitting surface of the denture and the housing is incorporated in the abutment

              • Zest Anchor

                Zest Anchor system

                • Female sleeve is cemented in post space made within the root
                • Male portion consists of nylon

                Untitled

                Untitled

        • Bar attachments

          • Tujuan penggunaan bar

            • Splinting gigi abutment
            • Sebagai retensi dan support prosthetic appliance
          • Terdiri dari 2 macam

            • Bar unit : tipe rigid
            • Bar joint : tipe resillient , menggunakan ridge support

            Untitled

          • Bar attachment

            • hader

            • dolder bar

              • bar unit
                • preformed bar with parallel sides and rounded top soldered to the coping
                • sleeves is present in denture base
                • retention is due to friction
                • if the post of the coping cannot be made parallel to seat the soldered bar then a schubiger unit is used
                • becase of the parallel walls and close adaptation, rotation is not possible
              • bar joint
                • egg shaped bar with a spacer→ allow some movement
                • difficult to adapt tissue contour and bulky

              Untitled

            • king connector

        • Magnetic attachment

          • Detachable keeper element

            • Made of stainless steel that is fixed to abutment teeth by
              • Cementing
              • Screwing
          • Denture retention element

            • Has paired, cylindrical Co- Sm magnets axially magnetized and arranged with their opposite poles adjacent
            • Small, strong mini magnets
            • One of poles cemented in the prepared cavity in endodontically treated abutment and the other attached to denture base.

            Untitled

            Untitled

  • Implant supported

    • Definisi

      Overdenture dengan dukungan implan merupakan suatu bentuk alternatif perawatan dari protesa implan cekat

    • INDIKASI

      • atrophic ridge, therefore objective improvement cannot be expected by fabrication of new conventional dentures
      • edentulous px who are no longer able to wear complete denture
      • the patient is basically satisfied with complete dentures but wants the security of increased retention
      • the patients general health allows only a short surgical procedure
    • Kontraindikasi

      patient selection for implant-suported overdenture is best established on the basis of the followeing exlusion criteria

      • reduced intellectual capacity to the point that communication is difficult or impossible
      • mental disorders or unresolved emotional problems
      • abuse of medication and drugs
      • inadequate bone substance for placement of at least two implants
      • systemic conditions that are absolute
  • Diagnosis, treatment planning and case selction

    • History
    • Examination
    • Articulated diagnostic casts
    • Full mouth radiographs
    • Overall patient concerns

    Untitled

  • Factors influencing selection of abutment teeth

    • Periodontal status and Mobility

      bone support, pocked depth, width of attached gingiva, mobility, furcation involvement, root morphology

      • minimal mobility
      • at least 5mm of bone support
      • attached gingiva around the abutment
      • good OH
    • Location

    • Cost

    • Endodontic considerations

      • Gigi yang telah dirawat endodontik gigi yang digunakan sebagai abutmen sebaiknya dapat dirawat saluran akar karena memudahkan pengurangan gigi abutmen dan menggantinya dengan gigi yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama untuk perbaikan estetik.
      • Lebih dipilih gigi anterior karena lebih mudah dipreparasi dan lebih ekonomis.
    • Endodontic Status

      • gigi penyangga perlu perawatan endodontik jika

        • gigi penyangga mengalami penyakit pulpa
        • preparasi menyebabkan terbukanya ruang pulpa
      • gigi penyangga tidak dilakukan perawatan endodontik jika

        ruang pulpa sudah sempit atau ditempati oleh dentin sekunder

    • According to Zarb 13th edition

      • After 5 6years, about 10% of abutment teeth supporting overdentures were lost
      • Periodontal disease 70%
      • Caries 25%
      • Endo complications 5%
  • TOOTH PREPARATION

    • Remove sufficient tooth structure to provide favorable root crown ratio.

    • Reduce the crown length up to 2 mm above the gingival crest or extend a chamber type margin slightly beneath free gingival margin.

    • Taper the preparation in occlusogingival direction.

    • Consequently optimal abutment preparation is achieved that has following features:

      • Simple
      • Short
      • Convex
      • Dome shaped
      • Chamfer finish line

      Untitled

    • Coping Fabrication

      • Make an accurate impression of the abutment and pour a die.

      • Carve the wax pattern.

      • Cast the coping

      • Cement the polished coping to the tooth.

      • Instruct the pt. in home care of abutment tooth.

        Untitled

      • Impression for denture

        Follows the same technique that is used in constructing a conventional complete denture.

        • PRELIMINARY IMPRESSION
        • BORDER MOLDING
        • FINAL IMPRESSION

        Untitled

      • RECORDING MAXILLO MANDIBULAR RELATIONS

        Untitled

      • Trying the denture

        • Verify jaw relation records
        • Make eccentric jaw relation records and adjust the articulator.
        • Assure esthetic acceptability by the patient.
        • Verify phonetic acceptability.
        • Laboratory procedures
          • CONTOUR THE WAX
          • FLASK THE DENTURE
          • ELIMINATE THE WAX
          • PRAPARE RESIN
          • PACKING
          • RELIEF FOR MARGINAL GINGIVA
      • Denture insertion

        • Review instruction in denture use and care.
        • Use pressure disclosing paste to locate contacts between female and male members.
        • Evaluate the tissue side of denture base and borders for pressure areas and over extensions.
        • Perfect the occlusion by remounting and selective grinding.
        • Place pt. on recall system

        Untitled

      • Instruksi Pasca Insersi

        • Pemeliharaan Gigi Tiruan (GT) pasca insersi yang meliputi pemeliharaan gigi penyangga beserta jaringan periodontal di sekitarnya dan pemeliharaan protesa merupakan faktor kunci keberhasilan dari GT dengan overdenture.
        • Meskipun permukaan akar gigi penyangga ditutup, bahaya timbulnya karies dan penyakit periodontal selalu dapat terjadi.
        • Karena itu pemeliharaan kebersihan mulut dan GT harus ditekankan kepada pasien.
      • Problema overdenture

        • Kehilangan gigi abutmen

          Umumnya kehilangan gigi abutmen sesudah insersi disebabkan oleh : penyakit periodontal, karies, kegagalan perawatan endodontik

        • Masalah klinis :

          • pengurangan gigi abutmen yang tidak cukup
          • Kebiasaan penggunaan coping
          • implan endodontik endosseous
          • perawatan lanjutan (kontrol) yang tidak memadai
          • Panduan nutrisi yang kurang
      • Kerusakan overdenture

        • Tidak semua perawatan overdenture berhasil.
        • Kebanyakan kegagalan dikaitkan dengan OH pasien yang buruk, kurangnya perawatan lanjutan, yang kemudian berlanjut menjadi karies dan penyakit periodontal.
        • Masalah lainnya seperti estetik yang kurang, retensi yang kurang, tidak stabil, tidak nyaman
      • Pemeliharaan Overdenture

        • Mengatur jadwal kunjungan untuk pemeliharaan overdenture merupakan hal yang sangat penting.
        • Hal ini termasuk pemeliharaan kesehatan rongga mulut dan gigi tiruan.
        • Gigi abutment harus diaplikasi kan topikal fluoride dengan teratur/rutin.
        • Untuk mengkompensasi terjadinya resorpsi alveolar ridge pada regio dimana terdapat pencabutan gigi pada saat pemasangan GT mungkin akan diperlukan prosedur relining sementara atau permanen.
        • Jika terjadi karies permukaan akar meskipun telah diaplikasikan topikal fluoride, gold coping dapat menjadi prosedur kedua/alternatif yang dapat dipertimbangkan. Jika pasien tidak dapat mengontrol GT seperti yang telah diantisipasi  dapat digunakan magnet atau stud attachment untuk menambah retensi (Basker & Davenport)
  • Referensi Pustaka

    • Brewer, AA ; Morrow, RM. Overdentures, second edition, 1980, The C.V. Mosby Company
    • Basker, RM ; Harrison A ; Ralph JP; Overdentures in general dental practice, 3rd edition, 1993, British Dental Journal
    • Rahn, AO ; Heartwell, CM. Text Book of Complete Dentures, fifth edition, 1993, Lea & Febiger.
    • Indriati, B. 2006. Gigi Tiruan Lengkap Dengan Telescopic Overdenture Sebagai Alternatif Untuk Perawatan Kehilangan Gigi, Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now