Pengantar Orthodonti dan Terminologi

shape image

Pengantar Orthodonti dan Terminologi

  • Definisi

    • Orthodontics berasal dari bahasa Yunani, Ortho = benar, lurus ; Dentos= gigi

    • Ilmu pengetahuan yang bertujuan memperbaiki letak gigi yang tidak teratur

    • E.H. Angle (1900)

      Ilmu pengetahuan yang bertujuan meratakan atau membetulkan kedudukan gigi gigi

    • Noyes (1911)

      Ilmu yang mempelajari hubungan gigi terhdap perkembangan muka dan memperbaiki akibat pertumbuhan yang tidak normal. Disini telah menyangkut ilmu anatomi dan biologi

    • British Society For Study of Orthodontics (1922)

      Ilmu yang secara khusus membahas pertumbuhan dan perkembangan rahang dan wajah dan pengaruhnya terhadap posisi gigi, yang dan secara umum mempelajari pengaruh internal dan eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan, pencegahan serta koreksi pada perkembangan yang menyimpang dan terhambat

    • American Association of Orthodontist

      Ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan gigi dan jaringan sekitarnya dari janin sampai dewasa dengan tujuan mencegah dan memperbaiki keadaan gigi yang letaknya tidak baik untuk mencapai hubungan fungsional serta anatomis yang normal

  • Sejarah

    salah satu bidang ilmu di kedokteran gigi yang tertua

    bukti: upaya perawatan maloklusi tahun 1000 SM. Pesawat primitif untuk mengerakkan gigi dijumpai di Yunani dan ekskavasi Etruscan

    • maloklusi dikenal 24 abad yll
    • Hipocrates (460 BC)
    • Celcus (25 BC)
    • Pliny (23-79)
    • Aulis Cornelius (35BC-50 AD)
    • Pierre Faucard (1923)
    • Norman Kingsley (1829-1903)
    • Emerson C. Angell (1823-1903)
    • Edward H. Angle (1855-1930)
    • Angle
    • Calvin Case (1847 -1923)
    • Martin Dewey (1881 -1933)
    • Pierre Robin (1902 )
    • Viggo Anderson (1910)
    • Rolf Frankel (1967 -1973)
  • Di Amerika Serikat, Dr. Weinberger membagi sejarah ortodonsia dalam 3 periode

      1. Periode awal (183? - 1880),

      disebut periode Harris sampai dengan Kingsley.

      Pada periode ini perawatan maloklusi dilakukan secara coba-coba dan didasarkan pada pengalaman saja, dan tidak dilakukan menurut suatu sistem tertentu yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.

      1. Periode kedua (1880 - 1900),

      disebut periode Kingsley sampai dengan Angle.

      Periode ini merupakan periode perkembangan ilmu ortodonsia sebagai suatu pengetahuan. Norman William Kingsley merawat penderita palatoschisis sampai mereka dapat berbicara dengan baik dan memperbaiki kecantikan dengan protesa, memperkenalkan pemakaian biteplane (peninggi gigitan) dan occipital anchorage (penjangkaran oksipital). Pada waktu itu ortodonsia merupakan bagian dari protetik (prostodonsia).

      1. Periode akhir (1900 - sekarang),

      disebut periode Ortodonsia modern.

      Dr. Edward H. Angle (1855 - 1930) pada tahun 1900 mendirikan sekolah Post Graduate of Orthodontic yang pertama. Dengan adanya sekolah ini ilmu ortodonsia berkembang dengan pesat. Angle menggolongkan maloklusi menjadi klas-klas yang sampai sekarang disebut sebagai Klasifikasi Angle, yang terdiri dari Klas I (Netroklusi), Klas II (Distoklusi) dan Klas III (Mesioklusi). Tahun 1907 Dr. EH Angle menulis buku Malocclusion of The Teeth.

      • Angle juga memperkenalkan alat Edgewise (Edgewise Appliance).
      • Pada periode ini dipentingkan tindakan pencegahan (Preventive Orthodontics). Pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan sudah menjadi dasar yang kuat dari ortodonsia
  • RUANG LINGKUP

      1. PERUBAHAN DALAM POSISI GIGI

      Perawatan ortodonti dapat dilakukan dengan mengerakkan gigi pada tulang ke posisi yang diinginkan dengan cara memberikan kekuatan tertentu pada gigi yang selanjutnya kekuatan tersebut diteruskan ke tulang.

      Sebagian besar maloklusi yang hanya mengenai susunan gigi atau sistem dental dapat dirawat sempurna utk mencapai oklusi normal.

      1. PERUBAHAN DALAM POLA SKELETAL

      Maloklusi dapat terjadi akibat disharmonl skeletal yang melibaikan tulang rahang ( maksila dan mandibula).

      Penyimpangan dapat berupa ukuran, posisi dan hubungan antar komponen.

      Keadaan Ini merupakan bidang spesialis ortodonti untuk mengaplikasikan gaya ortopedi yang tepat yang mampu menahan, mendorong alau mengubah pertumbuhan skeletal agar menjadi normal .

      Spesialis ortodonil dapat memberikan perubahan dalam tiga arah yaitu sagital, transversal dan vertikal.

  • TUJUAN PERAWATAN ORTHODONTI

    Tujuan perawatan dan sasaran terapi ortodonti telah diringkaskan oleh Jackson sebagai Jackson's friad. Tiga sasaran utama dari perawatan ortodonti adalah :

    • a. Efisiensi fungsional

      Banyak maloklusi yang mempengaruhi fungsi normal dari sistem stomatognatik. Perawatan ertodonti sebaiknya bertujuan pada perbaikan fungsional dari bagian-bagian oro-fasial.

    • b. Keseimbangan struktural

      Regio oro-fasial terdiri dari system dento alveolar, jaringan skeletal, jaringan lunak & otot.

      Perawatan ortodonti yang stabil dapat diperoleh hanya dengan mempertahankan suatu keseimbangan antara tiga sistem jaringan tersebut.

    • Estetis yang harmonis

      Sebagian besar alasan pasien yang datang mencari perawatan ortodonti adalah untuk memperbaiki penampilan gigi dan wajah. Sebagian besar maloklusi menyebabkan penampilan gigi yang tidak menarik dan karena itu mempengaruhi cerminan diri seseorang, kesejahteraan dan kesuksesan dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, perawatan orthodonti bertujuan untuk memperbaiki estetis pada individu

  • Istilah dalam Orthodonsia

    Istilah untuk men yatakan hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah

    • Oklusi

      yaitu hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah di mana terdapat kontak maksimal antara gigi-gigi tersebut.

      Oklusi normal adalah hubungan yang harmonis antara gigi-gigi di rahang yang sama dan gigi-gigi di rahang yang berlainan di mana gigi-gigi dalam kontak yang sebesar-besarnya dan kondilus mandibularis terdapat dalam fossa glenoidea

    • Maloklusi

      yaitu suatu penyimpangan gigi-gigi dari oklusi normal (Strang) yang mengganggu fungsi yang sempurna dari gigi-gigi (Dewey).

      • Dr. EH Angle membagi hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah menjadi 3 kelompok, yaitu : Klas, Klas II, dan Klas III.
      • Lisher juga membagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
        • Netroklusi (Klas I Angle)

          yaitu hubungan antara Gigi-gigi rahang bawah terhadap gigi-gigi rahang atas di mana tonjol mesiobukal (mesiobuccal cusp) molar satu permanen atas berkontak dengan lekuk mesiobukal (mesiobuccal groove) molar satu permanen bawah.

        • Distoklusi (Klas II Angle) - post normal, yaitu

          hubungan antara gigigigi rahang bawah terhadap gigi-gigi rahang atas di mana lekuk mesiobukal molar satu permanen bawah berada lebih ke distal dari tonjol mesiobukal molar satu permanen atas.

        • Mesioklusi Klas III Angle) - pre normal, yaitu

          hubungan antara gigigigi rahang bawah terhadap gigi-gigi rahang atas di mana lekuk mesiobukal molar satu permanen bawah berada lebih ke mesial dari tonjol mesiobukal molar satu permanen atas.

    • Jarak gigit (overjet),

      Jarak horisontal antara tepi nsisal Insisivi atas ke tepi insisal insisivi bawah apabila rahang dalam hubungan sentrik (centric relation)

      • Normal: overjet 2-4mm
      • Overjet besar: overjet ? 4mm
      • Edge to edge: overjet 0 mm
      • Gigitan silang (cross bite): keadaan di mana satu atau beberapa gigi atas terdapat di sebelah palatinal atau lingual gigi-gigi bawah (« 0 mm)
    • Tumpang gigit (overbite)

      Jatak vertikal antara tepi Insisal insisivi atas ke tepi insisal insisivi bawah apabila rahang dalam hubungan sentrik.

      Dalam keadaan normal, besarnya overbite ini sama dengan tertutupnya sepertiga arah insisal mahkota klinis gigi insisivi bawa oleh gigi insisivi atas, kurang lebih 2 - 3 mm (tergantung ukuran insisogingival mahkota klinis gigi insisivi bawah),

      Jika jarak tersebut lebih besar dari normal (lebih dalam) disebut deep overbite (dob), excesive bite, dan jika tepi TN insisvi bawah mengenai palatum disebut palatal bite

      • Normal: 2-3 mm

      • Gigitan dalam (deep bite)

        keadaan dimana overbite lebih besar dari normal (»3 mm)

        • Palatal bite: kondisi deep bite dimana tepi insisal insisif bawah mengenai palatum
        • Cover bite: kondisi deep bite dimana seluruh permukaan insisif bawah tertutup oleh insisif rahang atas.
        • Cingulum bite: kondisi deepbite di mana tepi insisal insisif bawah mengenai cingulum insisif atas
      • Edge to edge

        keadaan di mana insisal insisif atas berkontak dengan insisal insisif bawah (0 mm)

      • Gigitan terbuka (open bite)

        keadaan di mana terdapat celah atau tidak ada kontak di antara gigi anterior atas dan bawah apabila rahang dalam keadaan hubungan sentrik (« 0 mm)

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/3ff0ceb7-6e7e-44ea-8663-6dd038d29d56/Untitled.png

  • Bidang

    Istilah untuk menyatakan hubungan rahang terhadap dasar tulang kepala (basis cranii) Untuk ini diperlukan pengertian tiga bidang yang digunakan sebagai pedoman, yaitu:

    • Bidang horisontal Frankfurt (FHP - Frankfurt Horizontal Plane),

      yaitu bidang horisontal yang melewati titik Tragus dan titik infraorbital

    • Bidang orbital

      yaitu bidang vertikal yang melewati kedua titik infraorbital kanan dan kiri, tegak lurus terhadap bidang horisontal.

    • Bidang sagital

      yaitu bidang vertikal yang melewati garis tengah (median line) rahang, tegak lurus terhadap bidang horisontal.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a6934670-13a5-47a1-a70d-e16e7676ff89/Untitled.png

  • ISTILAH UNTUK MENYATAKAN KEDUDUKAN RAHANG TERHADAP KETIGA BIDANG

    • Terhadap bidang horisontal (FHP)

      • Atraksi (attraction)

        yaitu kedudukan rahang yang mendekati bidang horisontal

      • Abstraksi (abstraction)

        yaitu kedudukan rahang yang menjauhi bidang horisontal.

    • Terhadap bidang orbital

      • Protraksi (protraction) atau protrusi (protrusion),

        kedudukan rahang yang menjauhi bidang

        Protrusi - prognati - progeni

        Protrusi bimaksiler: protrusi yang terjadi di rahang atas dan bawah

      • Retraksi (retraction) atau retrusi (retrusion)

        kedudukan rahang yang mendekati bidang transversal atau bidang orbital. Retrusi=retrognati

    • Terhadap bidang sagital

      • Kontraksi (contraction)

        yaitu kedudukan rahang yang lebih mendekati bidang sagital. Istilah kontraksi digunakan untuk mendiagnosis pertumbuhan rahang ke arah lateral yang kurang dari normal.

      • b. Distraksi (distraction),

        yaitu kedudukan rahang yang menjauhi bidang sagital. Istilah distraksi digunakan untuk mendiagnosis pertumbuhan rahang ke arah lateral yang lebih dari normal

    • Istilah untuk menyatakan penyimpangan posisi (malposisi) gigi individual:

      • Elongasi atau ekstrusi atau supraversi atau supraklusi

        keadaan di mana gigi lebih tinggi dari garis oklusi.

      • Depresi atau intrusi atau infraversi atau infraklusi,

        yaitu keadaan di mana gigi lebih rendah atau tidak mencapai bidang oklusi.

      • Transversi

        yaitu posisi gigi berpindah dari kedudukan normal

        • Mesioversi : gigi lebih ke mesial dari normal.
        • Distoversi : gigi lebih ke distal dari normal.
        • Bukoversi : gigi lebih ke bukal dari normal.
        • Palatoversi : gigi lebih ke palatinal dari normal
        • linguoversi : gigi lebih ke lingual dari normal.
        • labioversi : gigi lebih ke labial dari normal.
        • Transposisi : gigi berpindah posisi erupsinya gigi lainnya
        • Aksiversi : gigi seakan berpindah , tapi ujung sumbunya pada akar tetap.
        • Torsiversi : gigi berputar terhadap sumbunya, tapi kedua ujung sumbu tidak berubah
      • Rotasi

        Gigi berputar melalui sumbu gigi

      • Versi

        Gigi berputar melalui sumbu horizontal

      • Gresi

        akar dan mahkota bergerak

      • Perversi

        letak (benih) gigi horizontal

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now