Biomekanik Pergerakan Gigi

shape image

Biomekanik Pergerakan Gigi

 

Fisiologis Pergerakan Gigi

  • Erupsi Gigi

    pergerakan aksia sampai keluar dr gusi

    • Teori tekanan darah

      pada jaringan di sekitar ujuang akar merupakan daerah yang banyak akan pembuluh. Tekanan pembuluh darah ini diyakini menyebabkan gerakan aksial dari gigi.

      banyak vaskularisasi→ mendorong

    • Pertumbuhan Akar

      pergerakan apikal, tekanan ke aksial

      hasil pertumbuhan apikal akar dalam kekuatan aksial yang diarahkan membawa mengenai erupsi gigi. Teori ini belum diterima untuk sejumlah alasan. gigi berpindah jarak yang lebih jauh selama erupsi dibandingkan dengan peningkatan panjang akar. di samping itu, timbulnya pertumbuhan akar dan erupsi tampaknya tidak bertepatan. gigi yang cacat dan kekurangan akar juga erupsi di sejumlah kasus

    • Ligamen hammock

      di sekitar akar banyak fibrous→ akar memanjang menekan→ fibrous menekan balik

      menurut sicher, sebuah band dari jaringan berserat yang ada di bawah apeks akar mulai dari satu sisi dinding alveolar yang lain. jaringan berserat ini muncul untuk membentuk jaringan di bawah akar sedang berkembang dan kaya tetesan cairan. kekuatan akar berkembang diri terhadap band dari jaringan, yang pada gilirannya berlaku kekuatan occlusally diarahkan pada gigi.

    • Traksi Ligamen perio

      ligamen perio byk fibroblast→ pergerakan aksial gigi

      : teori ini menyatakan bahwa ligamen periodontal kaya akan fibroblas yang mengandung kontraksi pada serat periodontal (terutama pada kelompok serat oblique serat) menghasilkan gerakan aksial gigi.

  • Migrasi Gigi

    • Gigi manusia cenderung bergerak ke mesial dan oklusal, terutama pada rahang atas
    • disebabkan adanya aus pada bagian proksimal dan oklusal

    untuk mempertahankan kontak interproksimal dan oklusal

  • Perubahan pada posisi gigi selama mastikasi

    selama mengunyah, gigi dan ligamen periodontal terpapar tekanan intermiten yang besar, yang terjadi tiap 1 detik/kurang dengan besar 1-59 kg, tgt dr makanan yang dikunyah

  • Pergerakan gigi

    ortho→ tekanan pada gigi sehingga bergerak→ remodelling socket.

    Gigi bergerak pada periodontal membran

    • Pergerakan gigi terutama adalah fenomena yang terjadi di dalam jaringan periodontal.

    • Tulang yang

      • terkena tekanan

        akibat kompresi dari ligamen periodontal→ resorpsi

      • mengalami tarikan

        akibat adanya regangan pada lig. periodontal → aposisi

        Untitled

      Untitled

Histologi pergerakan gigi

  • Jika gigi diberi tekanan

    • Jika gigi diberi tekanan→ terjadi daerah yang mengalami tekanan dan tarikan di sekitar gigi
    • Searah dengan pergerakan gigi terjadi daerah yang mengalami tekanan, dan terjadi daerah yang mengalami tarikan pada arah yang berlawanan
    • Tulang yang mengalami tekanan→ resoprsi
    • Tulang yang mengalami tarikan→ disposisi
  • Variasi tergantung besar dan lama tekanan

    • ringan

      perubahan karena tekanan yang ringan

      • pada daerah tekanan

        ligament periodontal terkompres

        → vaskularisasi meningkat

        → mobilisasi fibroblas dan osteoklas

        → osteoklas meresorpsi tulang pada lempeng alveolar yang berdampingan dengan ligamen periodontal→ resorpsi frontal

      • pada daerah tarikan/tegangan

        ligamen periodontal tertarik

        → jarak antara gigi dan proc alveolaris melebar→ vaskularisasi meningkat

        → mobilisasi fibroblas dan osteoblas

        → osteoblas mendisposisi osteoris pada lig periodontal bersampingan dengan lamina dura menjadi anyaman tulang

      Untitled

      • Remodelling sekunder

        ketebalan prosesus alveolaris sama krn ada aposisi dan satunya

        • bilamana pada gigi diberi tekanan→ tulang pada gigi yang ebrdampingan menglami peningkatan aktivitas osteoklas dan osteoblas pada daerah tarikan dan tekanan
        • perubahan tulang juga terjadi di tempat lain untuk mempertahankan ketebalan tulang alveol→ gigi dapat digerakkan dengan jarak yang lebih jauh dari ketebalan tulang alveolnya

        Untitled

    • berlebihan

      hyalinisasi: degenerasi jaringan terjadi jernih, homogen, eacyno→ tulang meresorpsi bagian tulang

      frontal: di lamina dura

      • pada daerah tekanan

        akar gigi hampir berhimpit dengan lamina dura→ lig periodontal terkompres→ pembuluh darah terhimpit→ ligamen kekurangan pasokan nutrisi→ regresi→ hyalinisasi

        tulang tidak daapt meresorpsi bag depan tulang alveol yang berdekatan, tetapi resorpsi terjadi pada rongga sumsum tulang alveol di sekitar daerah yang mengalami→ undermining resorption

        • hyalinisasi

          pada lig periodontal: proses reversible

          terjadi pada hampir semua pergerakan gigi, tetapi areanya lebih luas jika tekanannya berlebihan

          adanya zona yang mengalami hyalinisasi menunjukkan ligamen tidak berfungsi resorpsi tulang tidak dapat terjadi→ gigi berhenti bergerak sampai jaringan yang rusak terbuang, dan dinding tulang berdekatan teresorpsi

        Untitled

      • pada daerah tarikan

        ligamen periodontal tertarik berlebihan→ pembuluh darah robek→ iskemik aktivitas osteoklas meningkat→ gigi goyang, terjadi rasa sakit

    • light force vs heavy force

      light: resorpsi

      heavy: jetlag phase, tiba2 gerak cepat

      extreme: resorpsi kanan kiri

      Untitled

  • Tekanan ortodonti yang minimal

    • Menurut oppenheim dan swarz

      tekanan pembuluh darah kapiler: 20-26gm/ sq.cm permukaan akar

    • secara klinis

      • gigi cepat bergerak
      • rasa sakit minimal
      • lag phase pergerakan gigi minimal
      • gigi tidak goyang
    • secara histologis

      • vitalitas gigi dan ligamen periodontal terjaga
      • respon seluler maksimal
      • menghasilkan resorpsi frontal
  • teori pergerakan gigi

    • Teori tekanan dan tarikan (pressure tension) oleh schwarz

      jika gigi mendapatkan gaya ortodonsia maka akan terjadi daerah tekanan dan regangan

      Daerah tekanan adalah daerah periodonsium yang mengalami tekanan karena gigi bergerak mendekat dan daerah tarikan adalah daerah periodonsium yang mengalami tarikan karena gigi bergerak menjauh. Daerah tekanan akan mengalami resorpsi tulang sedangkan daerah tarikan akan mengalami aposisi tulang.

    • Teori aliran darah/ fluid dynamic theoy oleh Bien

      • bergerak krn ada perubahan cairan di ligament perio
      • pergerakan gigi timbul karena cairan yang dinamis di dalam PDL.
      • PDL terdapat pada ruangan periodontal yang dibatasi oleh permukaan akar gigi dan tulang alveolar, terdiri dari sistem cairan yang terbuat dari cairan interstitial, elememn selular, pembuluh darah dan perlekatan substansi dasar berisi serat-serat periodontal.
      • Kandungan PDL menghasilkan kondisi hidrodinamik yang unik dan menyerupai mekanisme hidrolik dan shock absorber.
      • Aplikasi gaya eksternal pada gigi menyebabkan terjadinya pergerakan cairan di dalam kanalikuli. Ketika cairan kanalikuli berkurang, terjadilah apoptosis osteosit yang terdapat dalam tulang kemudian akan menarik osteoklas sehingga terjadi resorbsi tulang.
    • Teori piezo electric bone bending

      piezo: jika terjadi dikenakan tegangan→ prosesus alveolaris akan melengkung

      darah: deposisi (-), konflek: +→ resorpsi tulang

      • Ketika alat ortodonsia diaktivasi, gaya yang diberikan pada gigi disalurkan ke semua jaringan di sekelilingnya sehingga gigi akan bergerak lebih besar dibandingkan dengan lebar PDL yang menyebabkan terjadinya defleksi pada tulang alveolar.
      • Defleksi pada tulang juga memicu keluarnya potensial elektrik pada permukaan tulang atau piezoelectric yang sering ditemukan pada material kristalin.
      • Deformasi atau perubahan bentuk struktur kristal menghasilkan arus listrik seperti elektron yang berpindah dari molekul kristal yang satu ke molekul kristal yang lain. Bila struktur kristal mengalami deformasi, elektron bermigrasi sehingga terjadi aliran listrik. Jika terdapat tekanan maka struktur kristal masih stabil dan tidak tejadi perpindahan elektron, namun jika tekanan dilepaskan, kristal akan kembali ke bentuk semula dan aliran elektron akan terjadi pada arah yang berlawanan. Sumber srtuktur kristal tidak hanya pada mineral tulang, tapi terdapat juga pada kolagen, hidroksi apatit, batas antara kolagen hidroksiapatit dan mukopolisakarida pada substansi dasar.
      • Pada saat gigi diberi tekanan, tulang alveolar di sekitarnya akan mengalami tekukan. Daerah yang cekung diasosiasikan dengan arus negatif dan menyebabkan deposisi tulang sedangkan daerah yang cembung diasosiasikan dengan arus positif dan menyebabkan resorbsi tulang.
    • Proffit, 2007

      • Teori bioelektrik

        pergerakan gigi berhubungan dengan perubahan metabolisme tulang yang dikontrol oleh signal elektrik yang terjadi ketika tulang alveol melengkung

      • Teori tarikan-tekanan

        pergerakan gigi berhubungan dengan perubahan selular yang diproduksi oleh chemical messenger yang terjadi akibat perubahan aliran darah dalam ligamen periodontal

  • klasifikasi lama tekanan ortondonti berdasarkan rate of decay

    • continuous

      tekanan dipertahankan terus meskipun terjadi penurunan, dari kunjungan yang satu ke kunjungan lainnya

      misal: peranti cekat

      Untitled

    • interrrupted

      teratur sampai 0

      tekanan turun secara teratur sampai ke nol dari kunjungan yang satu ke kunjungan berikutnya

      Misal: piranti cekat

      Untitled

    • intermitten

      tekanan turun secara mendadak ke titik nol secara intermiten jika alat ortho dilepas oleh pasien

      contoh: removable appliance, headgear, elastik, proses mengunyah

      Untitled

  • Tipe Pergerakan Gigi

    • Tipping

      • Gerakan orto yang paling sederhana
      • Dihasilkan jika suatu tekanan tunggal dikenakan pada gigi, misal pegas pada alat lepas
      • Gigi rotasi pada center of resistance, yang lokasinya pada setengah panjang akar gigi
      • Mahkota gigi bergerak searah dengan arah kekuatan, sedangkan akar gigi bergerak berlawanan dengan arah kekuatan
      • Kekuatan tipping tidak boleh melebihi 50 gm

      gerakkan ke distal→ akar nya ke mesial

      Untitled

    • Translation (bodily movement)

      • Dihasilkan jika dua tekanan dikenakan secara bersamaan pada mahkota gigi
      • Akar dan mahkota bergerak searah dalam jarak yang sama
      • Seluruh PDL mendapat tekanan yang sama
      • Dibutuhkan 2x kekuatan dibandingkan tipping

      eg: pada alat cekat: awal round wire (menyentuh 1 titik) jadi ukuran lebih besar→ rectangular wire→ 2 tekanan pada titik yang berbeda→ gigi berputar

      Untitled

    • Rotasi

      Tekanan yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan pergerakan tipping

    • Ekstrusi

      Tekanan yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan pergerakan tipping

    • Intrusi

      Tekanan yang dibutuhkan sangat kecil

      gigi dimasukkan ke apex

    Untitled

SISTEM STOMATOGNATIK

  • Posisi istirahatc

    • Umumnya mandibula dalam posisi istirahat.
    • Beberapa pasien mempunyai kebiasaan menempatkan mandibulanya lebih ke bawah dan ke depan dari posisi istirahat. Keadaan ini sering dijumpai pada pasien dengan maloklusi kelas II divisi 1 untuk mendapatkan estetik yang lebih baik. Hal ini merupakan mekanisme refleks untuk mendapatkan lip seal karena adanya jarak gigit yang bertambah
    • Otot yang bekerja pada mandibula dalam keadaan relaksasi/ pasif
    • Tidak ada kontak oklusal
    • Ada jarak sebesar 2 – 4 mm di regio molar
    • Condylus posisi retrusi/ ke belakang pada fosa glenoideus
    • Mandibula digantung oleh otot elevator, ditentukan oleh panjang anatomis otot yang bekerja pada mandibula
  • Path of closure

    • Gerakan mandibula dari posisi istirahat ke oklusi sentris
    • Berupa gerakan engsel sederhana melewati freeway space yang besarnya 2 – 3 mm
    • Normal ke atas depan, karena tarikan otot masseter
    • Tidak normal : deviasi & displacement mandibula arah lateral dan sagital
    • Deviasi pada umumnya tidak menyebabkan rasa sakit, gigi aus atau rusaknya jaringan periodontal
    • Displacement dalam jangka panjang dapat menyebabkan rasa sakit, aus, jaringan periodontal rusak
  • Freway space

    • Jarak antar oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat
    • = inter occlusal clearance
    • Normal 2- 3 mm (Houston)
    • Cara mengukur :
      • Diberi tanda 1 titik di hidung dan 1 titik di dagu
      • Dalam posisi istirahat jarak kedua titik diukur (mis.60mm)
      • Pasien oklusi, jarak kedua titik diukur lagi (mis.57mm)
      • Selisihnya 60 – 57 mm disebut freeway space
  • Deviasi mandibula

    • Penyebab

      posisi kebiasaan mandibula yang ketika gigi mencapai oklusi maksimum, mandibula dalam posisi relasi sentrik

    • Bila mandibula dalam posisi yang dikarenakan kebiasaannya, maka jarak inter oklusal bertambah, condylus terletak lebih maju dalam fosa glenoideus.

  • Displacement mandibula

    • Penyebab

      adanya halangan misal : kontak prematur, kehilangan gigi posterior, pertumbuhan gigi

    • Displacement lateral

      dapat terjadi gigitan silang unilateral bila lengkung geligi atas = bawah sehingga terjadi gigitan tonjol posterior dan gerakan mandibula ke satu sisi untuk mencapai oklusi maksimum

      • Pada saat mandibula dalam keadaan istirahat garis median atas & bawah segaris, jika ditutup terjadi gigitan silang dan garis tengah bergeser
      • Keadaan ini dapat dikoreksi dengan ekspansi regio posterior rahang atas ke arah transversal
      • Tidak semua gigitan silang unilateral berhubungan dengan adanya displacement. Kadang kadang didapatkan asimetri rahang atas dan bawah.
    • Displacement sagital

      • terjadi karena kontak prematur regio insisivus, mandibula bergeser ke anterior, sehingga terjadi gigitan silang anterior, didapatkan overclosure mandibula.
      • Pada kasus kelas III ringan terdapat gigitan edge to edge pada regio anterior, mandibula bergeser ke anterior untuk mendapatkan oklusi di daerah bukal. Untuk mendiagnosis kasus ini setiap pasien dengan gigitan silang anteior yang ringan dan tumpang gigit yang positif, perlu diperiksa apakah pasien dapat dengan mudah menutup mandibula sehingga menghasilkan hubungan anterior yang edge to edge
  • Orthodontic force gauge

    Untitled

  • Efek ortodonsi

    • pulpa

      radang sementara

      klo besar: severe pembuluh darah→ gigi mati (gangren)

      Untitled

    • bentuk akar

      memendek

      Untitled

    • effect on alveolar bone height

      hampir tidak terlibat, paling besar 1mm

      Untitled

    • mobility

      RO periodontal ligament melebar

      lebih goyang→ sakit→ tekanan harus dihentikan

      Untitled

    • pain

      Untitled

  • Komponen TMJ

    • Condylus

      bagian dari mandibula yang dibungkus dengan tulang rawan yang memungkinkan pergerakan yang halus dari TMJ

    • Fossa glenoidea (fossa mandibularis)

      bagian dari os temporalis dibungkus dengan tulang rawan, merupakan lekukan tempat posisi condylus

    • Articular eminence

      terletak di depan fossa glenoidea dibungkus dengan tulang rawan. Waktu membuka mulut, bergerak ke samping atau ke depan condylus bergeser melewati tonjolan tulang ini

    • Discus artikularis (meniscus) :

      Untitled

      Untitled

  • Pemeriksaan TMJ

    • Palpasi m temporalis

      Untitled

    • Palpasi M. Masseter

      Untitled

    • Palpasi pada TMJ

      Untitled

    • Pengukuran vertikal

      Normal : 53 – 58 mm, tidak normal : kurang dr 40 mm

      Untitled

    • Pengukuran Lateral

      Untitled

    Untitled

    Posisi rebah, dagu ke atas

    Untitled

    4 jari diletakkan pada tulang, sepanjang tepi mandibula, jari kelingking di belakang sudut mandibula

    Untitled

    Ibu jari bertemu pada symphisis daguIb

    Untitled

    Tekanan ke bawah diarahkan pd dagu, sementara sudut mandibula diberi tekanan keatas sehingga condylus terletak superior anterior dalam fossa

  • Centric Occlusion

    • Relasi gigi di mana gigi posterior rahang bawah berada dalam kontak oklusal yang maksimal dengan antagonisnya pada waktu mandibula menutup, disebut juga posisi intercuspation maksimal
    • Posisi ini dikarenakan kondisi tertentu dan dapat berubah sepanjang hidupnya, menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada oklusi seseorang seperti : pencabutan, restorasi gigi, protesa, perawatan orto, fraktur gigi/ rahang, bruxism, dll.
    • When the teeth are fully occluded, the condyle is forced into a specific position within the glenoid fossa. Note that the term centric occlusion does not take joint configuration into account. A patient's centric occlusion may be physiologic, meaning that the joint is placed into a comfortable position, or pathologic, meaning that the joint is forced into an eccentric position which may produce organic joint dysfunction
  • Centric relation

    Posisi mandibula di mana condylus diperkirakan berada di posisi superoanterior pada fossa mandibularis, di sisi posterior dari articular eminence dengan diskus artikularis berada ditengahnya

    • Kriteria kestabilan ortopedik optimal dari sistem mastikasi : condylus mandibula ada pada posisi paling supero anterior, bersandar pada dinding posterior dari articular eminence, dengan diskus terletak diantaranya, gigi gigi berada pada posisi intercuspation yang maksimal
    • Berarti CO = CR
  • Guidance

    • Anterior Guidance

      Anterior guidance : Relasi di antara tepi insisal dari gigi anterior rahang bawah dengan permukaan palatal dari gigi anterior atas selama pergerakan protrusive, dimana dalam posisi tersebut gigi posterior tidak beroklusi

    • Lateroprotrusion

      Pergerakan ke lateral mandibula dari oklusi sentrik sampai gigi caninus pada sisi mendibula digerakkan mencapai posisi edge to edge.

    • Canine guidance

      Pada semua pergerakan ke lateral mandibula, caninus harus kontak dengan gigi caninus antagonisnya, sedangkan gigi posterior tidak kontak

    • Jika tidak terdapat anterior guidance dan canine guidance akan terjadi beban yang berlebihan pada gigi posterior yang dapat menyebabkan atrisi ujung tonjol mahkota, pecahnya enamel, lesi servikal tanpa caires, gigi goyang dan resesi gingiva

  • BIOMEKANIK PERGERAKAN GIGI

    • Jika suatu tekanan dikenakan pada gigi dengan jangka waktu tertentu, gigi akan bergerak karena proses remodeling pada tulang di sekitar gigi
    • Gigi bergerak beserta dengan jaringan penyangganya, soketnya bermigrasi. Reaksi gigi terhadap tekanan dihantarkan oleh periodontal ligamen, maka pergerakan gigi terutama adalah suatu fenomena dalam ligamen periodontal.
    • Tekanan pada gigi juga dapat mempengaruhi pola aposisi dan resorpsi pada tempat tempat yang jauh dari gigi, terutama pada sutura sutura maksila & permukaan tulang tmj
    • Setiap gigi dilekatkan dan dipisahkan dari tulang alveolus di sekitarnya oleh jaringan penyangga kolagen dalam periodontal ligamen (PDL)
  • Periodontal ligamen terutama terdiri dari :

    • Serat serat kolagen
    • Elemen selular
      • sel mesencymal,
      • fibroblast,
      • osteoblast,
      • elemen vaskularisasi dan
      • saraf
    • Cairan yang berfungsi sebagai peredam terhadap tekanan
  • Gigi bergerak

    Supaya gigi dapat bergerak harus terbentuk sel osteoklast, yang akan membuang tulang pada daerah periodontal ligamen yang mengalami tekanan. Pada daerah yang mengalami tarikan akan terbentuk osteoblast.

  • Tujuan dalam ortodonti

    adalah mendapatkan pergerakan gigi sebanyak mungkin dengan frontal resorption, disertai reorganisasi beberapa area PDL yang mengalami nekrosis & undermining resorption yang terjadi secara tak terhindari.

  • Frontal resorption :

    Bila gigi terkena tekanan ringan dan kompatibel dengan kehidupan sel dalam PDL, terjadi remodeling pada soket gigi dengan “frontal resorption” yang relatif tidak menimbulkan sakit.

  • Perangsangan osteoklas

    • Dengan menurunnya aliran darah, monocytes dalam PDL dirangsang untuk membentuk osteoklast. Osteoklast terbentuk pada PDL yang mengalami kompresi 36 – 72 jam setelah tekanan diberikan. Sel sel ini menyerang lamina dura yang berdekatan dalam suatu proses “frontal resorption”, terjadilah pergerakan gigi.
    • Tetapi jika tekanannya besar sehingga menutup pembuluh darah dan menghentikan masukan darah di suatu area PDL, terjadilah daerah nekrosis yang steril pada daerah yang mengalami tekanan (sel dalam PDL tidak terstimulasi untuk membentuk osteoklast). Karena tampilan histologis sel menghilang, daerah yang tidak mengalami vaskularisasi ini disebut “hyalinized”.
    • Jika ini terjadi, remodeling pada tulang yang berdekatan dengan daerah yang nekrotik dikerjakan oleh sel sel yang tidak rusak yang berasal dari daerah berdekatan.
    • Osteoklast dari rongga rongga tulang sumsum yang berdekatan mulai menyerang bagian belakang tulang yang berdekatan dengan tulang pada daerah PDL yang nekrosis, terjadi “ undermining resorption” (karena resorpsi dimulai dari bagian belakang lamina dura).
    • Jika terjadi hyalinisasi dan undermining resorption terjadi keterlambatan pergerakan gigi, karena :
      • Adanya keterlambatan stimulasi diferensiasi tulang dalam sumsum tulang
      • Adanya tulang yang cukup tebal yang harus diresorpsi dari bagian belakang tulang sebelum pergerakan gigi dapat terjadi.
  • Undermining resorption

    Reaksi gigi thd tekanan sesuai dng besar tekanannya. Tekanan yang besar menyebabkan rasa sakit, nekrosis elemen selular dalam periodontal ligamen, dan suatu fenomena yang disebut sebagai : “undermining resorption” pada tulang alveolar gigi yang terkena.

    • Jadi tekanan optimal untuk pergerakan gigi harus cukup besar untuk menghimpit sebagian pembuluh darah dalam PDL, tetapi tidak menutup total.
    • Batas dari durasi tekanan pada manusia untuk menghasilkan pergerakan gigi yang efektif adalah kurang lebih 6 jam, yang akan bertambah efektif jika diperlama.

    Untitled

  • Klasifikasi lama tekanan orto berdasarkan rate of decay

    • Continuous (berkesinambungan)

      tekanan dipertahankan terus hampir sama dengan seperti waktu dipasang, dari kunjungan yang satu ke kunjungan berikutnya. Misal : pada alat cekat

    • Interrupted (terputus putus)

      tekanan turun secara teratur sampai ke nol dari kunjungan yang satu ke kunjungan berikutnya Misal : pada alat cekat

    • Intermittent

      tekanan turun secara mendadak ke titik nol secara intermiten jika alat orto dilepas oleh pasien. Misal : pada alat lepas, head gear, elastik, proses mengunyah

      Untitled

KESTABILAN PERAWATAN ORTODONSI

  • Retensi

    suatu fase dalam perawatan ortodontik untuk mempertahankan letak gigi yang telah selesai dikoreksi secara ortodontik, sambil menunggu ligamen periodontal dan tulang alveol menyesuaikan dengan letak gigi yang baru

  • Penyebab relaps :

    • Gingiva dan jaringan periodontal membutuhkan waktu untuk reorganisasi
    • Perubahan yang diakibatkan pertumbuhan dapat mengubah hasil perawatan
    • Tekanan dari jaringan lunak
    • Gingiva dan jaringan periodontal membutuhkan waktu untuk reorganisasi. Reorganisasi PDL membutuhkan waktu 3 – 4 bulan. Serabut gingiva (kolagen dan elastik) mengalami remodeling untuk adaptasi dalam posisi yang baru. Gigi yang rotasi cenderung relaps, untuk mencegahnya : over correction, insisi serabut di suprakrestal, permanen retainer. Frenulum maksila yang tebal yang menjadi penyebab diastema sentral harus dipotong (frenektomi)
    • Perubahan yang diakibatkan pertumbuhan dapat mengubah hasil perawatan. Yang perlu duperhatikan adalah retensi pada perawatan maloklusi kelas II, III , gigitan dalam, gigitan terbuka anterior, berdesakan pada gigi anterior bawah
    • Tekanan dari jaringan lunak
  • Retensi

    penahanan gigi pada keadaan estetik dan fungsi yang optimal (Graber, 2005)

    • Kebutuhan macam retensi seringkali terlihat waktu penegakan diagnosa & pembuatan rencana perawatan
    • Gigi yang digerakkan melalui tulang dengan alat mekanik mempunyai tendensi untuk kembali ke posisinya semula
  • Teori Dasar

    • Gigi yang digerakkan cenderung kembali ke posisi semula
    • Eliminasi dari penyebab akan mencegah relaps, mis. Menghisap ibu jari, posisi lidah yang salah, bernafas melalui mulut
    • Untuk amannya, maloklusi harus “overcorrected”, mis. Pada maloklusi kelas II, III dan kasus gigi rotasi ( if a tooth had never been rotated, it certainly would have less tendency to rotate)
    • Oklusi yang baik adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam mempertahankan gigi di posisinya yang benar
    • tulang dan jaringan disekitar gigi yang dalam posisi baru harus diberi waktu untuk reorganisasi
    • Jika insisivus bawah diletakkan tegak pada tulang basal, posisinya cenderung stabil ( tegak lurus pada bid. Mandibula)
    • Koreksi yang dilakukan pada masa pertumbuhan lebih stabil
    • Lengkung gigi, terutama rahang bawah, tidak dapat diubah secara permanen
    • Lebih jauh gigi digerakkan, kemungkinan relaps lebih kecil? Resorpsi akar?
  • Upaya untuk mencegah relaps

    • Memperpanjang waktu pemakaian plat retensi
    • Menghilangkan penyebab maloklusi, terutama kebiasaan buruk
    • Over correction pada gigi yang rotasi
    • Menempatkan gigi dalam posisi keseimbangan
    • Mempertahankan lengkung geligi semula
    • Memotong serabut suprakrestal pada gigi yang rotasi
    • Mengurangi frenulum yang terlalu tebal di papila insisiva jika menyebabkan diastema sentral
    • Melakukan pengasahan pada insisivus untuk mendapatkan kontak yang baik
    • Melakukan torque untuk mendapatkan posisi akar yang baik
    • Melakukan occlusal equilibrium
  • Lama pemakaian plat retensi :

    Banyak pendapat, tergantung jenis maloklusinya juga

    • Pada pasien maloklusi kelas I angle dengan gigitan silang anterior, jika gigitan silang terkoreksi dan gigi posterior dalam interdigitasi yang baik, maka hasilnya akan stabil.
    • Pasien yang dirawat dengan menggunakan modifikasi pertumbuhan, sebaiknya plat retensi dipakai sampai pertumbuhannya selesai.
    • Pasien dengan jaringan periodontal yang kurang baik sebaiknya memakai plat retainer seumur hidup. Pada umumnya pasien dewasa memerlukan pemakaian plat retensi yang lebih lama.
  • Macam plat retensi

    Plat retainer ada banyak macam, yang umum dipakai adalah : Hawley retainer, wraparound retainer, vacuum-formed retainer dan fixed bonded retainer

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now