Tumor Regio Oromaksilofasial

shape image

Tumor Regio Oromaksilofasial

 

TUMOR ODONTOGEN

  • Pendahuluan

    • Tumor odontogenik → berasal dari penyimpangan proses pembentukan gigi
    • Tumor odontogenik terdapat hampir 1% dari populasi.
    • Terdapat klasifikasi oleh WHO tahun 1966, pindborg dkk thn 1971

    Untitled

  • Ananemsis

    1. Kongenital atau bukan
    2. Infeksi atau inflamasi
    3. Trauma atau bukan
    4. Dilakukan inspeksi dan palpasi (pemeriksaan objektif)
      1. dilihat ukurannya
      2. batasnya (menyebar atau tidak)
      3. permukaannya (halus,rata,kasar)

    Bisa juga hematoma, berkaitan dengan darah → biasanya disebabkan oleh trauma

    Epulis → terjadi pada orang dengan faktor resiko.

    • pemeriksaan umum
      • tampak sakit sedang, berat atau biasa aja
    • ada atau tidaknya blood this charge/keluarnya sesuatu
      • misal keluar pus atau darah
    • Konsistensi
      • Padat → sperti meraba bakso
      • Kistik → sperti meraba sesuatu yang ada cairannya
    • Sensasi
      • ketika di palpasi ada rasa sakit atau engga
      • ketika tdk diapa apakan apakah ada rasa sakit atau tdk
    • Suhu
      • suhu kulit diatas benjolan lebih hangat dibanding sekitar (infeksi). Tumor terinfeksi dengan infeksi aja, bagaimana cara membedakannya??? tanya sudah berapa lama. Kalau tumor gak mungkin 3 hari gitu, pasti lebih lama.
    • Mobilitas
      • raba benjolan, coba goyangkan. Ketika ada di pipi, kita bisa bedakan ada di otot, subkutis, atau rahang.
        • disubkutis → bisa digerakkan
        • rahang → gabisa digerakkan
        • di parotis → ketika diraba tulangnya, tulangnya intak
    • menegakkan diagnosa
      1. pemeriksaan klinis dan anamnesis

      2. pemeriksaan penunjang

        1. radiologi
        2. lab
      3. biopsi (golden standar)

        Screen Shot 2021-11-19 at 08.37.26.png

  • Tumors of odontogenic epithelium

    • Ameloblastoma

      • Definisi

        • Merupakan true neoplasma dari enamel organ yang tidak mengalami diferensiasi pada saat pembentukkan enamel.

        Istilah ini dikemukakan oleh churchill pada tahun 1934 menggantikan isilah adamantinoma yang diajukan oleh malassez tahun 1885

      • Asal

        • sisa dental lamina yang membentuk enamel organ,
        • sisa epitel yang membungkus kista atau sel basal pada mukosa rongga mulut
      • Varian ameloblastoma

        • Multikistik

          • Merupakan tipe yang paling sering terjadi

          • Predileksi pada mandibula > maksila Rentang usia dari usia muda → usia tua

          • Tumbuh lambat, tidak nyeri, menyebabkan deformitas wajah

          • Radiologis

            gambaran radiolusen multilokuler, soap buble, resorpsi akar gigi yang terlibat tumor

            Untitled

            Untitled

            Untitled

          • Histologis

            • follicular :

              terdapat reticulum stelat pada pusat pulau odontogenik

            • plexiform :

              retikulum stelat berada diluar dari sisa odontogenik.

            • Achantomatous :

              terdapat diferensiasi squamosa dari epitel odontogenik berupa sel granular, dan pada pulau tumor sel memperlihatkan penambahan granula eosinofilik pada sitoplasma; desmoplastik akibat kehilangan densitas dari stroma kolagen yang menyokong tumor.

            • Basal sel :

              menunjukkan sebagai bentukan satu sarang dari sel basal dengan kekuatan menyerupai basal sel karsinoma.

        • Unikistik

          • Gorlin dan Vikers: merupakan gambaran dari proliferasi epitel yang menyerupai kista dentigerous

          • Radiologis

            gambaran radiolusen unilokuler mirip dengan gambaran kista dentigerous

            Untitled

        • peripheral

          • varian yang jarang terjadi.

          • Tumor ini diduga tumbuh dari sisa dental lamina atau dari sel basal epitel dari epitel permukaan dan menunjukkan gambaran yang sama dengan bentuk tumor intraosseus.

          • klinis

            rata ,tidak mengalami ulkus, sebagai lesi gingival yang bertangkai, umumnya berukuran kurang dari 1,5 cm

          • terjadi pada rentang usia yang besar dengan rata-rata pada usia 52 tahun.

          • tumor ini tidak menginfiltrasi tulang, mungkin hanya terlihat sebagai tonjolan tulang di rahang

      • Terapi

        eksisi lokal

      • Prognosa

        baik

    • Malignant ameloblastoma

      → The term 'malignant ameloblastoma' implies that lesions metastasize despite their benign histology.

      • Tumor ganas odontogenik sangatlah jarang.

      • Asal

        • Tumor ini tumbuh dari komponen epitel dari aparatus odontogenik.
        • Terbentuk dari epitel malasez ,sisa dari epitel enamel yang menutupi mahkota dari gigi impaksi, terdapat sisa Serres pada gingiva dan melapisi kista odontogenik menunjukkan sebagai sel prekursor untuk perubahan kearah keganasan
      • Sifat

        Sifat dari tumor ini memiliki potensi untuk metastase ke kelenjar getah bening regional dan metastase jauh

    • Ameloblastic Carcinoma

      → The term ameloblastic carcinoma (AC) is reserved for an ameloblastoma with a malignant morphologic appearance, regardless of the presence of metastasis

      • Karsinoma ameloblastik merupakan tumor epitel odontogenik maligna dengan latar belakang sebagai ameloblastoma benigna
      • Tanda-tanda dan gambaran ameloblastoma sebagai tumor primer yang mengalami keganasan adalah rekurensi atau terdapat deposit metastatik. Meskipun karsinoma ameloblastik telah dilaporkan mengalami metastase ke paru-paru dan organ yang jauh, namun pada banyak kasus tidak mengalami metastasis.
    • Clear cell odontogenic carcinoma

    • Adenomatoid odontogenic tumor

    • Calcifying epithelial odontogenic tumor (CEOT)

      • Dikenal sebagai pindborg tumor

      • Insidensi < 1% dari seluruh tumor odontogenik

      • Dua pertiga kasus terjadi pada mandibula.

      • Ciri dari tumor ini adalah tidak nyeri, tumbuh lambat

      • radiografis

        menunjukkan gambaran campuran radioopak dan radiolusen yang sering berhubungan dengan gigi impaksi

      • Terapi

        reseksi dengan batas 1 cm dari margin tumor

      • Prognosa

        Rekurensi : 1% pasca reseksi

    • Squamous odontogenic tumor

  • Mixed odontogenic tumors

    • Ameloblastik Fibroma

      • Asal

        berasal dari jaringan epitel dan mesenkhim dan keduanya bersifat neoplasia.

      • usia muda pada dekade pertama dan kedua ( anak-anak dan dewasa muda)

      • Predileksi

        mandibula dengan insidensi 70% dari seluruh kasus

      • radiologis

        tidak dapat dibedakan unilokuler ataukah multilokuler

        Untitled

      • Terapi

        enukleasi dan kuretase

        reseksi dikerjakan untuk lesi yang rekuren (jarang)

      • Prognosis

        baik

    • Ameloblastik Fibro Odontoma

    • Ameloblastik Fibrosarcoma

    • Odontoameloblastoma

    • Odontoma

      • Tumor odontogenik yang paling sering terjadi.

      • Odontoma muncul di rahang pada bagian tengah dengan satu atau dua bentukkan :

        • Compound odontoma

          adalah kumpulan struktur kecil menyerupai gigi. Sering pada maksila bagian anterior

        • Complexs odontoma

          adalah bentuk massa irregular dari dentin dan enamel tanpa menyerupai bentuk anatomi gigi, terdapat di maksila bagian posterior atau di mandibula

          Untitled

        Untitled

        Untitled

        Untitled

  • Tumor of odontogenic ectomesenchyme

    • Central Odontogenic fibroma
    • Pheripheral odontogenic fibroma
    • Granular cell odontogenic tumor
    • Odontogenic myxoma
    • Cementoblastoma

TUMOR KELENJAR SALIVA

  • Pleomorphic Adenoma

    • Mixed tumor kelenjar saliva

    • Mempunyai rekurensi tinggi

    • Mudah menjadi keganasan

    • Paling sering menyerang kelenjar saliva mayor parotis

    • Gambaran Kliis

      Untitled

    • Pemeriksaan penunjang

      pada kasus tumor yang melibatkan kelanjar saliva menggunakan → SIALOGRAFI

    • DD

      mucoepidermoid carcinoma

  • Sialodetinis

    • Keradangan pada kelenjar saliva mayor
    • Tx
      • Antibiotik dan analgetik
      • Insisi abses jika diperlukan
      • Efek xerostomia →terapi simptomatik dan perbaikan OH
  • Sialodochitis

    • Radang pada duktus salivarius
    • Akibat batu kelenjar liur
    • Terasa nyeri dan berkurangnya saliva
  • Warthin Tumor

  • Basal Cell Adenoma

  • Mucoepidermoid carcinoma

TUMOR JARINGAN LUNAK ( SOFT TISSUE TUMORS)

  • Fibroma

    • Definisi

      Fibroma adalah salah satu lesi jinak paling sering dari rongga mulut. Lebih sering disebabkan iritasi kronis

    • Patogenesis

      Berasal dari hiperplasia reaktif yang disebabkan oleh iritasi kronis. Oleh karena itu, lesi ini bukanlah neoplasma yang sejati seperti yang terlihat dari nama fibromanya

    • Gambaran Klinis

      Secara khas Iritasi Fibroma tampak sebagai papula yang tumbuh lambat, berbatas jelas, berwarna merah muda pucat yang lama kelamaan membesar dan membentuk nodula. Lesi bulat dengan permukaan licin dan simetris, keras dan tidak sakit saat dipalpasi. Kadang – kadang ada permukaan yang leukoplakia, kasar atau berulserasi. Dasarnya biasanya tidak bertangkai. Pertumbuhan lesi ini dapat timbul pada setiap tempat di jaringan lunak, termasuk mokosa pipi, mukosa bibir, gusi atau lidah.

    • Gambaran Radiografis

      • Tidak ada kelaian pada jaringan tulang , namun dapat ditemukan gigi karies di sekitar lesi.
    • Gambaran Histopatologis

      Secara histologis jalinan massa dari jaringan kolagen dijumpai di sekitar epitel yang menipis

    • Diagnosa Banding

      • Lipofibroma
      • Papiloma
      • Epulis fibromatosa
    • Perawatan

      Fibroma paling baik dilakukan perawatan dengan menghilangkan sumber iritasi, diikuti dengan eksisi bedah. Tingkat rekuren sangat jarang, apabila dilakukan perawatan dengan baik dan tepat.

  • Epulis

    • Definisi

      benjolan yang tidak normal pada gingiva, biasanya melibatkan papila interdental, berbatas jelas, bertangkai sempit sampai lebar

    • Faktor

      • etiologi : iritasi mekanik dan trauma
      • sistemik : gangguan hormonal
      • lokal : oral hygiene buruk
    • histopatologi

      hiperplasi jaringan ikat gingival pada daerah interdental, bukan neoplasia yang ganas

    • Jenis

      • Epulis Fibromatosa

        • Klinis

          • dungkul,
          • pedunculated (bertangkai)
          • berbatas jelas
          • warna sedikit agak pucat /merah muda.
          • Permukaan halus,
          • konsistensi kenyal dan padat
          • TIDAK MUDAH BERDARAH
        • Etiologi

          faktor iritasi mekanis

      • Epulis Fissuratum

        • hyperplasia gingiva → iritasi kronis dari tepi atau sayap gigi tiruan yang kurang tepat atau tidak stabil letaknya

        • Klinis

          dungkul pada gingiva sepanjang tepi protesa, dapat disertai ulser pada dasar lipatan, permukaan halus bercelah-celah dengan konsistensi yang kenyal

      • Epulis Granulomatosa

        • reaksi jaringan yang granulomatik karena iritasi kronik akibat sisa akar , tepi karies, tumpatan yang overhanging, atau klamer yang tajam.
        • klinis
          • dungkul bertangkai
          • warna kemerahan
          • mudah berdarah
          • permukaan yang granuler, konsistensi lunak disertai nyeri tekan.
          • Lokasi terbanyak digingiva tetapi dapat juga terjadi diseluruh rongga mulut, misalnya bibir bawah, lidah dan palatum
      • Epulis Gravidarum

        • Etiologi

          gangguan keseimbangan hormonal khususnya pada masa kehamilan adanya faktor lokal seperti kebersihan mulut yang jelek, iritasi kronik

        • Klinis :

          • dungkul yang bertangkai
          • warna merah gelap atau kebiruan
          • kosistensi lunak, Compressible
          • mudah berdarah
          • umumnya regresi saat post partum
      • Epulis Giganto-Cellularis

        • Etiologi

          trauma dianggap sebagai penyebab utama

        • Klinis

          • terjadi pada gingival maupun prosessus alveolaris disektar gigi molar
          • bertangkai, berwarna merah tua, muncul seolah-olah dari dalam ligament periodontal atau mukoperiosteum
          • permukaan bergranuler dan mudah sekali berdarah
      • Epulis Congenital

        • Klinis
          • dungkul yang ada sejak lahir
          • kadang kadang bertangkai pada daerah crest atau ridge alveolar
          • ukuran yang bervariasi dengan warna normal,
          • konsistensi kenyal dan tidak sakit
        • histopatologi
          • mirip dengan granular cell myoblastoma,
          • memperlihatkan sel yang besar dengan sitoplasma eosinofilik tapi tanpa pseudoepitheliomatous
      • Epulis Pyogenicum

        • Klinis

          • dungkul yang bertangkai, berlobul-lobul, halus dan sering terjadi ulserasi,
          • mudah berdarah secara spontan akibat trauma yang ringan dan kadang-kadang diikuti oleh timbulnya eksudat yang purulen sehingga disebut pyogenicum.
          • Kosistensi lesi lunak dan biasanya penderita mengeluh sakit bila tersentuh atau tertekan dan pertumbuhannya mendadak, cepat, tapi sampai batas tertentu saja kemudian statis
        • Etiologi

          merupakan reaksi jaringan terhadap infeksi non spesifik, diduga yang disebabkan oleh staphylococcus dan streptococcus yang dapat memproduksi koloni mirip jamur

      • Epulis Epiteliomatosa

        • Banyak mengandung sel epitel dan tersusun rapat
        • Bertendensi menjadi ganas
        • Mirip dengan papiloma
    • Diagnosa

      Untitled

  • Pyogenic granuloma

  • Lipoma

    • Definisi

      Lipoma adalah neoplasia jinak yang berasal dari jaringan adiposa. Lesi ini lazim di dalam jaringan subkutan kulit tetapi jarang terjadi di dalam rongga mulut. Lipoma paling sebagian besar ditemukan pada orang dewasa dan biasanya terjadi berupa tumor tunggal di punggung, bahu atau leher.

    • Patogenesis

      Lipoma di rongga mulut mengandung jaringan adiposa yang matang, yang merupakan turunan dari lemak bukal. Hal ini menunjukkan tempat yang menyimpang, secara anatomi jaringan adiposa normal, secara klinis menghasilkan masa bernodul pada mukosa bukal.

    • Gambaran Klinis

      Lipoma rongga mulut biasanya tunggal, berbatas jelas dan lunak bila dipalpasi. Meskipun lesi berukuran kurang dari 2 cm, tetapi pernah diketahui lipoma mencapai ukuran yang lebih besar. Lipoma seringkali menunjukkan warna kekuningan jika berlokasi di bawah mukosa mulut.

    • Gambaran Radiografis

      • Tidak indikasi dilakukan foto radiografis pada kasus ini
    • Gambaran histopatologis

      Lipoma secara histologis menunjukkan suatu proliferasi sel-sel adiposa dalam suatu conective fibrous tissue, dengan inti yang terletak di perifer dan tidak menunjukkan adanya stroma, tetapi pembuluh darah bisa ditemukan diantara proliferasi sel sel adipos tersebut

      Untitled

    • Diagnosa Banding

      Iritasi fibroma

    • Perawatan

      Perawatan lipoma terdiri dari eksisi konservatif dan jarang terjadi kekambuhan setelah eksisi sempurna.

  • Hemangioma

    • Definisi

      Merupakan tumor jinak mesenkimal dari jaringan endotel pembuluh darah

    • Gambaran Klinis

      • Pada pemeriksaan klinis didapatkan kompresible saat palpasi
      • Terasa berdenyut seperti aliran darah

      Untitled

      Untitled

  • Pemeriksaan Tumor

    DARI NON INVASIS  INVASIF KLINIS & RO SCRABBING  FNAB ->BIOPSI

    Untitled

    Untitled

    Untitled

  • PRINSIP PENATALAKSANAAN PADA Ca Kelenjar Saliva

    • Diangkat total seluruh kelenjarnya  sub mandibula, sub lingual, parotis
    • Apabila sudah terdapat metastase ke regionl atau jauh  tujuan utama adalah mengatasi komplikasi pada sistem vital tubuh
  • Kemoterapi

    Cara kerja obat :

    • memisahkan sel kanker tersebut secara cepat,
    • menghambat pertumbuhan sel kanker,
    • menghancurkan sel kanker tersebut.

    Efek obat tersebut bersifat sistemik  digunakan untuk kanker sengan stadium lanjut(metastasis)

  • Radioterapi

    Radiasi yang digunakan :

    • Sinar eksternal photon megavoltase. Sinar yang ideal digunakan yaitu cobalt 60 (60Co) 4- hingga 6- akselerator linear.

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now