Pemeriksaan Laboratorium Klinik
-
Manfaat Pemeriksaan Lab
- membantu diagnosa
- menentukan prognosa
- monitoring
- screening
- penelitian
-
langkah2 penatalaksanaan pasien
- ananemsis
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan laboratorium klinik
- pemeriksaan penunjang: radiologi, PA
→ Diagnosis
→ Terapi
→ Monitoring
-
Contoh
-
mukosa konjungtiva pucat dan angular stomatitis
apakah anemia?
-
sariawan jadi ulkus dan malares (bentuk kupu2)
apakah oral ulcer? kurang vitamin c? sakit imun?
-
gusi hipertrofi dan pendarahan mukosa
gingivitis? leukemia?
-
gula tinggi, boleh cabut?
-
-
Biological Spesimen/ Sampel (Klinik)
- blood
- urine
- saliva
- cerebrospinal fluid
- amniotic fluid
- duodenal aspirate
- gastric juice
- gall stone (batu empedu)
- kidney stone
- stools (poop)
- synovial fluid
- tissue specimen
Laboratory Medicine Program
Hematology
-
Darah Lengkap (DL)
-
hemoglobin
-
leukosit ( untuk tau infeksi)
-
trombosit ( untuk tau fungsi)
-
. Hematology Analyzer
nilai rujukan= nilai normal
- HGB: Hemoglobin
RBD: parameter eritrosit
HCT: volume eritrosit dalam plasma darah
MCV, MCH, MCHC: indeks eritrosit
- RDW: variabel ukuran eritrosit
- WBC: parameter leukosit
- Differential counting (EO%, BASO% dll): persentase jenis leukosit dalam 100 sel leukosit; %: relatif ; 0,xx: absolut
- PLT: Platelet
- PDW: Platelet Distribution Width (ukuran platelet)
- MPV: Volume Platelet
- IG:* igleukosit
- RET: Retikulosit (calon eritrosit)
- DIFF: Differential leukosit
-
-
Laju Endap Darah (LED)
→ u/ tau infeksi/ imun
Prinsip:
-
kecepatan eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/ jam
-
Interpretasi
LED normal:
-
pria : < 10mm/ 1 jam
-
wanita: < 15mm/1 jam
-
LED meningkat saat?
selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, amlignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan)
-
-
Prinsip
- Laju Endap Darah (LED) atau erithrocyte sedimentation rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam
- Bila darah dengan antikoagulan diletakkan dalam tabung pada posisi vertikal dalam waktu tertentu, maka sel-sel eritrosit akan mengendap dan plasma akan terletak di atas
-
-
Hapusan Darah Tepi (HDT)
-
jenis sel leukosit (eusinofil, basofil, neutrofil, limfosit, monosit)
-
eritrosit
- ukuran
- mikrositik
- normositik
- makrositik
- anisositosis
- kromasi
- hipokrom
- normokrom
- bentuk
- sel pensil
- cigar cell
- fragmentosit
- sel target
- sferosit
- poikilositosis (macam2)
warna: pucat ditengah tidak melebihi 1/3 keseluruhan
- ukuran
-
Leukosit
-
kesan jumlah leukosit
menaksir jumlah leukosit (obj 10x)
jumlah lekosit dalam 10 lapang pandang x2000
- leukopenia: penurunan
- leukositosis: peningkatan
-
sel abnormal
-
jenis
- eosinofil: inti tertutupi granula merah
- basofil: granula biru
- neutrofil stab: tapal kuda (U)
- Neutrofil segmen: segmentasi
- Limfosit: inti bulat hampir memenuhi sitoplasma
- Monosit: inti kacang, sitoplasma besar tidak beraturan → akan jadi makrofag
-
Interpretasi Hasil
- Eosinofilia: > 500
- Basofilia: > 50
- Netrofilia: >10.000
- Netropenia: < 1.500
- Limfositosis: > 4000
- Limfopenia: < 1500
- Monositosis: > 750
-
-
Trombosit
-
kesan jumlah trombosit
- menaksir jumlah trombosit (obj 100x)
- jumlah trombosit dalam 10 lapang pandang x 2000
- jenis
-
trombositopenia: menurun
etiologi:
- decreased production
- splenic sequestration
- increased peripheral destruction
-
trombositosis: meningkat
etiologi:
- physiologic thrombocytosis
- essential thrombocytosis
- reactive (secondary) thrombocytos
-
-
ukuran
menaksir jumlah trombosit (obj. 100x)
Kesan jumlah trombosit di hapusan darah: Jumlah trombosit dalam 10 lapang pandang x 2000
-
-
Hitung jenis leukosit
eosinofil/ basofil/ stab/ segmen/ limfosit/ monosit
-
Definisi
persentase jenis-jenis leukosit dalam 100 sel lekosit (obj.100)
- Eosinofil: 0-4%
- Basofil: 0-1%
- Stab: 0-5%
- Segmen: 50-70%
- Limfosit: 20-40%
- Monosit: 1-6%
- Sel blast?
- Sel Imatur?
-
Jumlah absolut
Persentase sel lekosit x jumlah leukosit
-
-
-
Bone Marrow Puncture (BMP)
→ tau leukemia
-
Faal Hemostasis (FH)
-
penting saat tindakan operasi untuk tau pembekuan darah normal/ tidak
-
Hemostasis
proses tubuh yang secara simultan menghentikan perdarahan dari tempat yang cedera, sekaligus memeprtahankan darah dalam keadaan cair di dalam kompartemen vaskuler
- gangguan faktor pembekuan dapat terjadi perdarahan, dan gangguan faktor fibrinolitik, dapat terjadi trombosis
-
Yang berperan pada hemostasis
-
Pembuluh darah spasme: menurunkan pendarahan → vasokostriksi
-
Trombosit
membentuk sumbat trombosit
-
Faktor pembekuan/ koagulasi
membentuk bekuan atau fibrin
-
Fibrinolitik
melisiskan fibrin
→ agar darah bisa mengalir kembali
-
-
Indikasi
- perdarahan akut
- dugaan kelainan perdarahan
- penyakit dengan potensi disertai kelainan hemostasis
- penyakit hepar
- sepsis
- DIC
- trombositopenia
- skrining pre-operative/ invasive
- pasien dengan terapi antikoagulan
-
Pemeriksaan Faal Hemostasis
- Masa perdarahan (BT/ Bleeding Time)
- Masa Pembekuan (CT/Clotting Time)
- Prothrombin Time (PT)
- Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
-
-
Golongan Darah (Golda)
-
ABO Blood Grouping
- O = Antigen H, Aglutinine: Anti A,B
- A=Antigen A; Aglutinine :Anti B
- B=Antigen B; Aglutinine :Anti A
- AB=Antigen AB; Aglutinine :—
- O Bombay=— Aglutinine :Anti A,B,H
-
Rhesus Blood Group
→ Antigen C, D(paling kuat), E
di Indonesia kebanyakan rhesus positif→ paling banyak antigen D
-
Frekuensi
- Kaukasian : 85% Rh (+)
- Black: 90% Rh (+)
- Asian: 99,9% Rh (+), 0,1% Rh(-)
-
-
-
. Sampel Darah
diambil dengan Flebotomi (Penyadapan darah)
- Kapiler
- volume darah kurang dari 0,5ml
- 3 jari tengah kanan
- tumit, ibu jari kaki (anak2)
- Vena
- volume darah lebih 0,5 ml (darah lengkap)
- vena superfisialis
- Arteri
- analisa gas darah
- radialis
- a. femoralis
- Kapiler
Clinical Chemistry
-
kadar glukosa darah
-
kadar protein darah
-
kadar lemak darah
-
tes fungsi hati
-
Fungsi hati
-
sintesa protein plasma
alb, alfa, dan beta globulin, faktor koagulasi, protein transporter
-
konjugasi bilirubin
- oleh asam glukoronat → bilirubin mono dan diglukoronida→ eksresi ke dalam empedu
bilirubin produksi hemoglobin shg bisa di eksresi ke empedu
- pasien kuning (gangguan hati)
-
regulasi kadar hormon plasma
tempat katabolisme hormon tiroid, steroid dan hormon lain
-
Regulasi metabolisme kolesterol
sintesa asam empedu dari kolesterol
-
Detoksifikasi obat dan toksin
proses biotransformasi:
lipofilik→ hidrofilik mudah dieliminasi
-
Menerima, memproses, menyimpan
- Asam amino, KH, lemak, vitamin dan mineral
-
-
. Strategi Diagnositik
-
Tes fungsi hati
- Tes fungsi sintesa
- albumin
- flobulin PT
- Tes integritas sel
- Amino
- LDH
- Tes fungsi eksresi
-
-
Kepentingan klinis
- penyakit hati merupa
-
tes serologi hati
-
karakteristik virus hepatitis
Vaksin hepatitis B: karena DNA shg lebih stabil
-
interpretasi hasil pemeriksaan amrker hepatitis
igM: akut
igG: kronis/ masa penyembuhan
-
-
-
tes fungsi ginjal
- tentang ginjal
- fungsi ginjal
-
eksresi
- sisa metabolisme toksin
- pembentukan urine
-
endokrin
hormonal
-
regulasi
- keseimbangan air dan elektrolit
- keseimbangan asam basa
-
- Tentang ginjal
- dibagi: korteks dan medulla (medulla tdd 8-18 piramid)
- satuan unit fungsional ginjal: nefron
- setiap ginjal memiliki 1,2 juta nefron: terdiri glomerulus dan tubulus
- Glomerulus tdd: sekelompok kapiler dan kapsula Bowman
- Fungsi: pengatur keseimbangan air dan elektrolit, keseimbangan asam basa, eksresi air dari produk metabolit/toksin, mengeluarkan hormon
- fungsi ginjal
- pemeriksaan GFR (Glomerular Filtration Rate)
-
Marker
- endogen (paling baik)
- ureum
- kreatinin
- cystatin-C
- Keunggulan marker endogen:
- tak perlu injeksi
- sampel tunggal
- eksogen
- inulin
- iohexol
- 31Cr-EDTA
- endogen (paling baik)
-
Syarat uji GFR yang baik
- pelaksanaan tak menyulitkan pasien (marker endogen)
- mudah di interpretasi hasilnya
- tak toksik, sebaliknya endogen
- tak dipengaruhi organ lain
-
Interpretasi GFR
-
- tentang ginjal
-
blood composition
-
cairan di atas: plasma
Plasma is fluid component of blood
- Comprises ~55% of total volume of whole blood
- contains proteins, sugars, vit, minerals, lipids, lipoprotein and clotting factors 95% of plasma is water
-
White blood cells (WBC) dan Platelet→ Cellular components
-
bawah: Red Blood Cells (RBC)→ Cellular components
-
-
profil DM
-
Oral manifestation of uncontrolled diabetes (ADA)
- xerostomia
- burning sensation in the mouth
- impaired/ delayed o
-
Kriteria diagnosis DM (Perkeni, 2015)
- Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam (B)
- Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200mg/dl 2-jam setelah tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram (B)
- Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200mg/dl dengan keluhan klasik
- Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Progam (NGSP) (B)
-
-
Urine and body fluid
-
pemeriksaan urin
-
Persiapan pasien
- untuk wanita, sedang haid/ tidak
-
Pengumpulan urin
jenis sampel: sewaktu, urin pagi, 24 jam
- mid stream (aliran tengah), pungsu supra pubik
- bilirubin-jangan terpapar sinar matahari
-
pengiriman
tidak lebih dari 1 jam
-
Reservasi
pada suhu 4 derajat celcius, selama 8 jam
-
-
cairan amnion
-
cairan otak
-
Memilihan sampel urin
-
Urin sewaktu
cukup baik untuk pemeriksaan rutin
-
urin pagi:
baik untuk pemeriksaan sedimen, BJ, protein, tes kehamilan
-
Urin postprandial (setelah makan)
untuk pemeriksaan penyaring terhadap adanya glukosuria
-
Urin 24 jam
untuk pemeriksaan kuantitatif analit dalam urin
-
-
urinalisis
- makroskopik
- warna
- kejernihan
- B.J
- pH
- kimiawi
- protein
- glukosa
- bilirubin
- urobilin
- lekosit
- esterase
- nitrit
- darah
- mikroskopik
- silinder
- eritrosit lekosit
- kristal
- bakteri
- jamu
- makroskopik
-
-
Immunology
antibodi
-
penyakit autoimun
- pada penyakit automin terjadi kerusakan berbagai organ, jaringan, dan sel, akibt tissue binding autoantibodies dan kompleks imun
- respon imun patogen disebabkan karena keberadaan dari susceptibility genes
-
patogenesa
- antibodi patogenik memiliki afinitas tinggi
- Sel T helper spesifik terhadap komponen nuclear antigen
- antigen membangkitkan produksi autoantibodi
- Kegagalan mekanisme self tolerance
→ immune complex
-
Pemeriksaan laboratorium
- prinsip diagnostik
- antibodi yang tersering dijumpai: anti DNA antibodi
- antibodi lain yang juga dapat dijumpai meliputi antibodi terhadap ribonucleoprotein, histones dan nucleolar antigens
- prinsip diagnositik: keberadaan ANA. anti dsDNA (spesifik)
- prinsip diagnostik
-
contoh
-
SLE
- aktivasi sel dendritik
- sel T teraktivasi
- Sel B teraktivasi
- Produksi antibodi (autoantibodi)
- menyerang sel dalam tubuh
-
kriteria diagnosis
-
klinis
- immunologi
-
-
-
-
Microbiology
kultur bakteri
-
Parasitology
-
Biomolecular
analisis gen, DNA, RNA
PCR COVID
Darah | ||
Ukuran | Satuan | Nilai Rujukan |
Eritrosit (sel darah merah) | juta/µl | 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L) |
Hemoglobin (Hb) | g/dL | 12,0 – 14,0 (P) 13,0 – 16,0 (L) |
Hematokrit | % | 40 – 50 (P) 45 – 55 (L) |
Hitung Jenis | ||
Basofil | % | 0,0 – 1,0 |
Eosinofil | % | 1,0 – 3,0 |
Neutrofil Batang (Stab)1 | % | 2,0 – 6,0 |
Neutrofil Segmen1 | % | 50,0 – 70,0 |
Limfosit | % | 20,0 – 40,0 (-: Limfositopenia, +: Limfositosis) |
Monosit | % | 2,0 – 8,0 |
Laju endap darah (LED) | mm/jam | < 15 (P) < 10 (L) |
Leukosit (sel darah putih) | 103/µl | 5,0 – 10,0 |
MCH/HER | pg | 27 – 31 |
MCHC/KHER | g/dL | 32 – 36 |
MCV/VER | fl | 80 – 96 |
Trombosit | 103/µl | 150 – 400 |
Catatan: |
Post a Comment