Gingivectomy

Gingivectomy

Tahapan Kerja Gingivectomy :

• Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan tindakan gingivektomi

  • Kaca mulut
  • Sonde halfmoon
  • Pinset
  • Periodontal probe
  • Poket marker forsep (kanan dan kiri)
  • Pinset bedah
  • Gracey kuret 1-16
  • Sickle scaler
  • Spatula plastic (boleh kayu)
  • Mixing pad
  • Blade holder

• Blade berbagi nomer (disesuaikan regio)

• Syringe anestesi dan irigasi

• Sarung tangan

• Masker

• Aquades steril

• Povidone iodine

• Kassa

• Cotton pellet

• Petri dish

• Larutan anestesi

• Dappen glass

• Periodontal dressing (base dan katalis). Tube besar base, tube kecil katalis

• Model gigi atau phantom

• Persiapan operator

  (jas lab, name tag, masker, sarung tangan, ). Universal precaution atau mencuci tangan 6 langkah menurut WHO

• Pengaturan posisi kerja

• Aplikasi antiseptik pada regio yang akan dikerjakan,

  SL kali ini dilakukan pada anterior RB bagian labial. Aplikasi dilakukan dengan Gerakan mmeutar dari dalam keluar

• Lakukan pemeriksaan dengan periodontal probe untuk mengetahui letak epithelial attachment (dasar poket)

• Anastesi pada daerah operasi (anestesi infiltrasi).

  Anestesi pada mucobukal fold, sebelumnya dilakukan aspirasi jika tidak ada darah masuk baru diinjeksikan.

• Gunakan pocket marker untuk membentuk bleeding point

  sehingga dapat diketahui dasar pocket. Pocket marker diletakkan sejajar sumbu panjang gigi, dengan beak menempel pada permukaan gigi agar didapatkan letak bleeding point yang benar.

  • Penggunaannya serupa dengan probing. Ujung yang tumpul dimasukkan ke dalam poket sampai menyentuh dasar poket. Sedangkan ujung yang tajam berada di luar poket, kemudian ditekan kearah labial gigi karena pada phantom tidak timbul perdarahan sehingga didapatkan titik perdarahan atau bleeding point. Bleeding point menunjukkan letak dasar poket
  • Untuk memudahkan mengetahui letak dasar poket, setelah ditekan ke labial diberi tanda dengan spidol. Jika pada pasien akan timbul titik merah atau titik perdarahan

• Membuat insisi

  dengan menggunakan scalpel no.11 atau 15 (palatal/labial) atau no.12 (interdental), perhatikan arah insisi!

  Instrument lain yang bisa digunakan adalah pisau Kirkland (untuk permukaan fasial dan lingual), dan pisau Orban (untuk insisi pada interdental).

  • Insisi bisa dilakukan secara kontinu maupun diskontinu.

    Kontinu : secara langsung tanpa terputus.

    Diskontinu : dilakukan terputus per gigi

    • Ujung blade diletakkan +/- 2mm lebih apikal dari bleeding point, dengan ujung blade mengarah ke coronal, jangan sampai tulang terekspos
    • Sudut insisi 45 derajat terhadap bidang datar
    • Awal dan akhir inisisi tidak boleh pada interdental atau kontur terbesar àharus diantara kontur terbesar dan interdental
    • Saat insisi tidak boleh dengan gerakan terputus putus karena akan menimbulkan bekas insisi yang tidak rata sehingga memperlambat proses penyembuhan.

• Setelah diinsisi jaringannya diambil dengan menggunakan pinset bedah

• Buang / ambil jaringan hiperplasia dengan menggunakan pinset bedah atau kuret gracey,

• Buat menjadi “zero pocket”.

  Jika belum zero pocket bisa dilakukan insisi ulang

• Lakukan scaling dan root planing.

  Tahapan scaling dan root planing tidak boleh dilupakan dalam prosedur gingivektomi, dengan scaling dan root planing kita menghilangkan faktor lokal (dental deposit). Selain kalkulus, mungkin akan ditemukan karies atau resorbsi akar

  • Gigi anterior dengan gracey kuret no 1-4, sisi tajam harus menghadap ke gigi
  • Pastikan semua dental deposit bersih

• Lakukan gingivoplasty.

  Gingivoplasty adalah tahapan mengkontur kembali gingiva menjadi bentuk anatomis yang normal. Gingivoplasty dilakukan pada kasus-kasus: gingival cleft dan craters, craterlike interdental papillae yang disebabkan oleh ANUG dan gingival enlargement.

  • Alat yang digunakan antara lain: scalpel, bur low speed dan elektrocauter. Pada SL ini dengan scalpel
  • Caranya yaitu menghilangkan bagian tajam bekas insisi agar kontur gingiva kembali normal, dan menghaluskan permukaan gingiva.
  • Jangan sampai ada tulang yang terekspos jadi dilakukan perlahan
  • Daerah interdental juga dirapikan
  • Karena jika bentuk gingiva belum fisiologis akan menjadi tempat penumpukan plak sehingga keradangan akan kambuh

• Irigasi daerah operasi dengan menggunakan larutan antiseptic.

  Bisa dengan povidone iodine atau chlorhexidine

• Kontrol perdarahan menggunakan kasa steril kurang lebih 3-5 menit sampai darah berhenti

• Aplikasi dressing.

  Bahan dressing yang kita pakai adalah jenis Non-eugenol, untuk menghindari iritasi jaringan. Tujuan pemakaian peridontal dressing adalah melindungi luka bekas eksisi dari iritasi mekanik, seperti gerakan bibir, lidah, iritasi dari makanan. Sehingga proses penyembuhan tidak terganggu.

  • Siapkan bahan dressing yaitu base dan katalis. Tuangkan base dan katalis dengan perbandingan panjang yang sama pada mixing pad
  • Base dan katalis dicampur lalu diaduk. Setelah semuanya tercampur rata dikumpulkan pada spatula dan tunggu hingga setting (cara mengetahuinya : jari dibasahi dengan aquades steril kemudian disentuh masih lengket atau tidak, jika sudah tidak lengket bisa diaplikasikan)
  • Bahan dressing dipilin dengan jari tangan kanan, tangan kiri harus bersih
  • Aplikasikan dari satu sisi ke sisi yang lain dengan cara ditekan, ditekan juga ke bagian interdental dengan instrument
  • Tepi dari pack tidak boleh melebihi batas oklusal karena akan mengganggu pengunyahan dan mudah lebah
  • Batas apical tidak boleh melebihi mukosa bergerak dan tidak bergerak karena akan mudah lepas saat berbicara atau makan

• Instruksi pasca operasi untuk pasien: tidak boleh makan dan minum yang panas, tidak boleh menyikat gigi pada area yang dipasang periodontal pack, kumur larutan antiseptik 2 kali sehari