Epidemiologi Kesehatan Gigi dan Mulut

shape image

Epidemiologi Kesehatan Gigi dan Mulut

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

  • DEFINISI
    • Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk menentukan beberapa susunan pola penyakit (karies) yang terjadi dalam kelompok populasi tertentu

INDEKS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

  • INDEKS KARIES GIGI

    • DMF-T (28 gigi permanen) → decayed missing filled tooth

      • Decay

        • Semua gigi yang mengalami karies
        • Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tumpatan permanen
        • Gigi dengan tumpatan sementara
      • Missing

        Semua gigi yang hilang atau dicabut

      • Filling

        • Semua gigi dengan tumpatan permanen
        • Gigi yang sedang dalam perawatan saluran akar dan akan ditumpat permanen
      • Gigi yang tidak diperhitungkan:

        Gigi molar ketiga • Gigi yang belum erupsi • Gigi yang tidak ada karena kelainan congenital dan supernumerary teeth. • Gigi yang hilang bukan karena karies (impaksi atau perawatan ortodonti) • Gigi tiruan yang disebabkan trauma, estetik dan bridge • Gigi susu yang belum tanggal

      • Kekurangan indeks DMF-T:

        • Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang sebenarnya, karena jika pada gigi terdapat 2 karies atau lebih, maka karies yang dihitung hanya 1 gigi saja.
        • Indeks DMF-T tidak dapat membedakan kedalaman karies (karies superfisialis, karies media maupun karies profunda
        • Tidak bisa menghitung free caries
      • Indeks DMF-T

        $$Jumlah gigi DMF$$

        $$Jumlah orang yang diperiksa$$

      • Indeks DMF-T menurut WHO (Infirri J.S & Barmes De)

        SANGAT RENDAH •0,0 – 1,1

        RENDAH •1,2 – 2,6

        SEDANG •2,7 – 4,4

        TINGGI •4,5 – 6,5

        SANGAT TINGGI •> 6,5

    • def-t(berdasar 20 gigi sulung

      • Decay

        jumlah gigi susu karies yang masih bisa ditumpat

      • Ekstraksi/ Eksfoliasi

        • jumlah gigi susu yang telah atau harus dicabut karena karies
      • Filling

        • jumlah gigi susu yang telah di tumpat
      • Gigi yang tidak diperhitungkan:

        • Gigi yang hilang termasuk gigi yang belum erupsi dan tidak ada karena kelainan congenital
        • Gigi supernumerary
        • Gigi tiruan yang disebabkan bukan karena karies gigi, tidak dihitung sebagai filled (tumpatan)
      • Kekurangan indeks def-t:

        • e = eksfoliasi, seharusnya dapat menunjukkan jumlah gigi yang dicabut karena karies. Pada gigi susu terkadang gigi yang tidak ada disebabkan o.k tanggal dengan sendirinya karena faktor fisiologis, bukan karena karies, dimana seorang anak biasanya tidak dapat menerangkan mengapa giginya hilang atau tidak ada? Apakah oleh karena karies atau eksfoliasi?
      • Indeks def-t

        $$Jumlah gigi def$$

        $$Jumlah orang yang diperiksa$$

      • Indeks def-t menurut WHO (Infirri J.S & Barmes De)

        SANGAT RENDAH •0,0 – 1,1

        RENDAH •1,2 – 2,6

        SEDANG •2,7 – 4,4

        TINGGI •4,5 – 6,5

        SANGAT TINGGI •> 6,5

    • DMF-S → decayed missing filling surface

      • Indeks DMF-S digunakan untuk menyatakan gigi karies, hilang dan permukaan gigi yang ditambal pada gigi permanen, sehingga permukaan gigi yang terkena harus diperhitungkan.

      • Jumlah permukaan gigi permanen yang dihitung = 128 permukaan.

      • 4 kuadran {(4 permukaan MBDL x 3 gigi anterior) + (5 permukaan OMBDL x 4 gigi posterior)}

      • Pemeriksaan lebih sensitif karena menggunakan RO foto

      • indeks DMF-S

        Jumlah permukaan gigi permanen yang terkena karies Jumlah seluruh permukaan dalam satu rahang

      • Kriteria

        KRITERIA DMF-S

        0 •Sehat atau Normal

        1 •Bercak putih

        2 •Karies Email

        3 •Karies Dentin

        4 •Karies Pulpa (Ro)

        5 •Tumpatan

        6 •Dicabut karena Karies

        7 •Tidak Tumbuh

        8 •Dicabut karena hal lain

        9 •Congenital Missing

        • Tidak diperiksa
    • def-s→ decayed extracted filled surface

      • Indeks def-s digunakan untuk menyatakan gigi karies, hilang an permukaan gigi yang ditambal pada gigi sulung, sehingga permukaan gigi yang terkena harus diperhitungkan

      • Jumlah permukaan gigi sulung yang dihitung = 88 permukaan. •4 kuadran {(4 permukaan mbdl x 3 gigi anterior) + (5 permukaan ombdl x 2 gigi posterior)}

      • Indeks

        Jumlah permukaan gigi sulung yang terkena karies Jumlah seluruh permukaan dalam satu rahang

    • PTI (Performed Treatment Index)

      Motivasi seseorang untuk menempatkan giginya yang berlubang dalam upaya mempertahankan gigi tetap • Rumus : ( F / DMF-T ) x 100%

    • RTI (Required Treatment Index)

      Besarnya kerusakan yang belum tertangani dan memerlukan penumpatan / pencabutan • Rumus : (D / DMF-T ) x 100%

    • MI (Missing Index)

      Besarnya pencabutan pada orang dengan pengalaman karies • Rumus : ( M / DMF-T ) x 100%

    • Karies Aktif

      • Orang dengan kerusakan gigi yang belum ditangani
      • Komponen D-T > 0
    • Pengalaman Karies

      • Orang dengan kerusakan gigi yang pernah dialami
      • Indeks DMF-T > 0
    • PUFA (Pulpa Ulserasi Fistula Abses)

      INDEKS PUFA ( Wim Van Palenstein Helderman)

      • DEFINISI

        Indeks untuk menilai tingkat keparahan penyakit gilut akibat karies yang tidak ditangani dengan baik.

      • INDIKATOR

        • Keterlibatan Pulpa (P/p)

          • Kamar pulpa yang terbuka terlihat atau ketika struktur mahkota gigi telah dihancurkan oleh proses karies dan hanya fragmen gigi atau akar yang tersisa.

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/1f8e8ec6-009b-457c-86cf-4c9697f6de10/Untitled.png

        • Adanya Ulserasi (U/u) karena sisa akar

          • Terdapat tepi tajam gigi yang dislokasi atau terdapat fragmen akar yang telah menyebabkan ulserasi traumatis dari jaringan lunak disekitarnya,

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/5a5410d4-3cac-4862-9043-beeeccb7bfce/Untitled.png

        • Adanya Fistula (F/f)

          • Terdapat saluran tempat keluar pus atau nanah, dan berhubungan pada gigi dengan pulpa terbuka (jalan keluar pus)

            https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2d09296b-4d4b-4f8e-b08a-062a5cb58e04/Untitled.png

        • Sudah ada Abses (A/a)\

          • Terdapat pembengkakan yang mengandung pus atau nanah pada gigi dengan pulpa terbuka

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4184c2ed-74fa-4f2f-909c-b9096fa2f958/Untitled.png

        • Index PUFA atau pufa setiap orang dihitung dengan cara menambahkan P + U + F + A atau p+u+f+a

        • Tiap gigi hanya mewakili satu skor mewakili P/ p atau U/u atau F/f atau A/a

        • Bila ingin mengetahui skor DMF-T atau def-t , maka skor PUFA atau pufa termasuk dalam angka DMF-T atau def-t sebagai Decay / decay

        • Bila ingin mengetahui skor PUFA/ pufa saja dapat dihitung rata-rata atau persentase PUFA/pufa

      • Metode Indeks Pufa

        Penilaian secara VISUAL

        Alat : KACA MULUT

        Tiap gigi diberi 1 skor (P/F/U/A)

        Dilakukan 2 – 3 orang (signifikan)

      • Lembar Pengisian Indeks FUPA

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7cc8bbe7-3320-43e3-8f47-5a843133ae9a/Untitled.png

    • SCI (Significant Caries Index)

      Merupakan indeks mean dari indeksDMF-T

      Rumus

      • SCI = A / B
      • A = jumlah DMF-T sepertiga populasi tertinggi
      • B = jumlah sepertiga populasi
    • Spesific Index

    • ICDAS (International Caries Detection and Assessment System)

      Indeks yang dikhususkan untuk melihat perkembangan karies mulai lesi awal sampai lesi yang tampak berlubang

      • Kriteria
        • Kode 0 = sehat
        • Kode 1 = perubahan tampak visual pada enamel
        • Kode 2 = perubahan yang sangat tampak visual pada enamel
        • Kode 3 = kerusakan enamel yang terlokalisir
        • Kode 4 = terdapat bayangan hitam pada dentin
        • Kode 5 = terdapat lubang pada dentin
        • Kode 6 = terdapat lubang yang sangat jelas pada dentin
    • CAST (Caries Assessment and Spectrum Treatment)

      Indeks yang digunakan untuk mengukur spectrum progresifitas dari karies

      • Kriteria
        • 0 = sehat
        • 1 = pit dan fissure terdapat lapisan seal
        • 2 = terdapat tumpatan
        • 3 = terdapat perubahan pada enamel
        • 4 = terdapat diskolorasi dentin
        • 5 = terdapat lubang pada dentin
        • 6 = keterlibatan pulpa
        • 7 = terdapat abses / fistula pada pulpa
        • 8 = gigi hilang
        • 9 = lain-lain
        • A = gigi belum erupsi
  • INDEKS FLUOROSIS

    • INDEKS DEAN KLASIFIKASI SKOR KRITERIA – DESKRIPSI ENAMEL

      • Normal 0

        Enamel menunjukkan tipe struktur yang biasanya bening. Permukaannya halus, mengkilap, dan biasanya berwarna putih – krem pucat.

      • Patut dipertanyakan 0,5

        Enamel menunjukkan kekurangan pada kebeningan enamel, seperti noda putih hingga titik putih. Klasifikasi ini digunakan ketika diagnosis dari bentuk paling ringan fluorosis tidak bisa dipastikan dan klasifikasi “normal” tidak bisa digunakan pula

      • Sangat ringan 1

        Area putih, kecil dan kusam tersebar secara tidak merata pada gigi tetapi tidak menutupi lebih dari 25% gigi. Aspek yang sering dimasukkan dalam klasifikasi ini adalah gigi menunjukkan daerah putih yang kusam sekitar 1-2 mm pada ujung bicuspid atau molar kedua

      • Ringan 2

        Daerah putih kusam pada enamel gigi lebih luas tetapi tidak menutupi lebih dari 50% gigi

      • Menengah 3

        Seluruh permukaan enamel gigi terjangkit dan terdapat bekas yang berbeda. Noda berwarna coklat juga sering ditemui

      • Parah 4

        Seluruh permukaan enamel terjangkit dan hipoplasia begitu tampak sehingga bentuk asli gigi bisa berubah. Tanda yang paling menonjol adalah adanya ceruk pada gigi. Noda berwarna coklat menyebar dengan luas dan gigi tampak seperti mengalami korosi.

    • Community Fluorosis Index (CFI)

      Community Fluorosis Index merupakan cara untuk mengukur keparahan fluorosis.

      CFI yang paling sering digunakan adalah CFI → Dean HT (1942)

      • CFI yang lain
        • Index Fluorosis Thylstrup-Fejerskop (TF)
        • Index Fluorosis Moller
  • INDEKS PERIODONTAL

    • Indeks Plaque( Loe and Sillnes) dan PHP

    • Indeks Penyakit Gingiva ( GI, MGI, GBI, PI, PDI dan GPI)

    • OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

      Pemeriksaan debris dan kalkulus pada gigi dan permukaan tertentu

      • Gigi yang diperiksa Hanya untuk gigi permanen (minimal 2 gigi) Hasil pecahan diubah dalam bentuk desimal (2 angka dibelakang koma)

        • Rahang atas yang diperiksa:
          • Gigi M1 kanan atas pada permukaan bukal
          • Gigi I1 kanan atas pada permukaan labial
          • Gigi M1 kiri atas pada permukaan bukal
        • Rahang bawah yang diperiksa:
          • Gigi M1 kiri bawah pada permukaan lingual
          • Gigi I1 kiri bawah pada permukaan labial
          • Gigi M1 kanan bawah pada permukaan lingual
      • Elemen pengganti:

        – M1 RA/RB  M2 RA/RB – M1 RA/RB & M2 RA/RB  M3 RA/RB – M1, M2, M3 (RA/RB) tidak ada  tidak bisa dinilai  I1 Ka RA  I1 Ki RA  I1 Ka & Ki RA  tidak bisa dilakukan penilaian  I1 Ki RB  I1 Ka RB  I1 Ki & Ka RB  tidak bisa dilakukan penilaian

      • Gigi indeks dianggap tidak ada bila pada keadaan :

        • Gigi hilang karena dicabut
        • Gigi yang merupakan sisa akar
        • Gigi yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat dari akrilik maupun logam
        • Mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari setengah bagiannya pada permukaan akibat karies maupun fraktur
        • Gigi yang erupsinya belum mencapai setengah tinggi mahkota klinis
      • DEBRIS INDEKS (DI)

        Jumlah Penilaian Debris Jumlah Gigi yang Diperiksa

      • Kriteria Skor Debris

        0 = tidak ada debris / stain

        1 = plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal, atau terdapat stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa

        2= plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa

        3= plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/03374c24-0a4d-46af-bf8a-a889b237525d/Untitled.png

      • KALKULUS INDEKS (CI)

        Jumlah Penilaian Kalkulus Jumlah Gigi yang Diperiksa

      • Kriteria Skor Kalkulus

        0: tidak ada kalkulus

        1: kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 13. permukaan servikal yang diperiksa

        2: kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa, atau ada bercak-bercak kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi

        3: kalkulus supragingiva plak menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada kalkulus subgingiva kontinyu di sekeliling servikal gigi

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ae74e166-a9af-4baf-85a6-c78a133efae3/Untitled.png

      • Kriteria

        OHI-S = DI + CI

        BAIK 0,0 – 1,2

        SEDANG 1,3 – 3,0

        BURUK 3,1 – 6,0

    • CPITN (Community Periodontal Index for Treatment Needs)

      untuk mendapatkan gambaran tingkat kondisi jaringan periodontal serta macam maupun besarnya kebutuhan perawatan dengan menggunakan sonde khusus

      • Prinsip CPITN :

        • Menggunakan sonde khusus (WHO Periodontal Examining Probe)
        • Terdapat sektan yang meliputi 6 buah sektan
        • Terdapat gigi indeks
        • Terdapat nilai (skor) untuk berbagai tingkatan kondisi jaringan periodontal
        • Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan), tenaga dan tipe pelayanan
      • WHO Periodontal Examining Probe

        Ujungnya berbentuk bola bulat dengan diameter 0,5 mm dan mempunyai kode warna merah dari 3,5 sampai 5,5 mm

        • Digunakan untuk :
          • Mengetahui ada tidaknya perdarahan

          • Mengetahui ada tidaknya kalkulus

          • Mengetahui ada tidaknya pocket

          • Mengetahui kualitas kedalaman pocket

            Cara penggunaan :

            • Tekanan pada waktu probing tidak boleh melebihi 25 gram karena diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakkan jaringan dan tidak boleh menyebabkan rasa sakit atau tidak enak.
      • Indeks CPITN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ecdccf0e-f402-4794-a388-e17c053b7f82/Untitled.png

      • PENGUKURAN CPITN

        1. Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisif tidak ada, tidak perlu dilakukan penggantian gigi tersebut,
        2. Jika dalam suatu sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada dalam sektan tersebut diperiksa dan dinilai, ambil yang terparah, yaitu yang mempunyai skor tertinggi
        3. Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2 untuk menghindari adanya poket palsu
        4. Untuk usia 15 tahun ke bawah, pencatatan dilakukan hanya jika ada pendarahan dan karang gigi saja
        5. Jika tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti, sektan tersebut diberi tanda X.
      • SEKTAN PADA PEMERIKSAAN CPITN

        ■ Sektan dapat diperiksa jika terdapat paling sedikit 2 gigi dan bukan merupakan indikasi untuk pencabutan ■ Jika pada sektan tersebut hanya ada 1 gigi, maka gigi tersebut dimasukkan ke sektan sebelahnya ■ Pada sektan yang tidak bergigi tidak diberi skor ■ Penilaian untuk 1 sektan adalah keadaan yang terparah (skor yang tertinggi)

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/5b6c7fad-3a5f-481a-9c61-d0caed43744b/Untitled.png

      • TINGKAT KONDISI JARINGAN PERIODONTAL SETIAP SEKTAN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a11c749a-e8f0-4570-9702-3dc524e4a07a/Untitled.png

        0 Sehat 1 Perdarahan pada gingiva 2 Ada karang gigi subgingival 3 Poket dangkal (4 – 5 mm) 4 Poket dalam (6 mm atau lebih)

      • RELASI SKOR TERTINGGI DENGAN KKP, TENAGA DAN TIPE PELAYANAN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/36e731af-3b29-4cb2-80e7-845fbfa38d3c/Untitled.png

        EIKM (Edukasi Instruksi Kebersihan Mulut) SK (Skeling) PK (Perawatan Kompleks)

  • INDEKS MALOKLUSI

    • IOTN (Index Orthodontic Treatment Need)
    • Indeks PAR (Peer Assesment Rating)
    • Indeks maloklusi dibahas lebih lanjut di blok 9 (Ortodontia)
  • INDEKS PENYAKIT MULUT

    • Untuk menentukan stage kanker mulut menggunakan TNM sistem dari UICC (Union Internationale Contre Ie Cancer) atau dari AJCC (American Joint Committee on Cancer).
    • Indeks penyakit mulut akan dibahas lebih lanjut di blok 7 dan 10 (Penyakit Mulut).
  • INDEKS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

    OHI (Oral Hygiene Index)

    PI (Plaque Index)

    GI (Gingival Index)

    CPI (Community Periodontal Index)

    PHP (Personal Hygiene Performance)

    PHP-M (Personal Hygiene Performance Modified)

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN KARIES GIGI

  • Klasifikasi Gizi

    • Makronutrient

      • Karbohidrat
        • Monosakarida:(Glucosa, Galaktosa dan Fruktosa)
        • Disakarida: (Sukrosa, Laktosa dan Maltosa)
        • Oligosakarida: (Stakiosa, Rafinosa, Inulin)
        • Polisakarida (Selulosa, Glikogen, Dekstrin, Amilum)
      • Lemak
      • Protein
    • Mikronutrient

      • Vitamin
        • Larut Lemak (ADEK)
        • Larut Air (C dan B Komplek)
      • Mineral
        • Makro- mineral

          (Ca,P,K,Na,S, CI,Mg)

        • Mikro-mineral

          (Fe,Mo,Cu,Zn,I,Se,F)

    • Karbohidrat

      • Konsumsi karbohidrat  pembentukan plak  sisa-sisa makanan yang melekat di gigi dan ditumbuhi bakteri  mengubah glukosa menjadi asam.
      • Keasaman (pH) rongga mulut menurun sampai sekitar 4,5. Pada kondisi tersebut struktur email gigi terlarut dan bila berlangsung berulang dan lama akan menyebabkan kerusakan email gigi yang parah (karies gigi).

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/11b697e7-ca50-439c-8084-5c2b92211ea8/Untitled.png

  • Kelompok Rentan GIzi

    • Kelompok Bayi (0 – 1 tahun)

      • baby bottle tooth decay
    • Kelompok Balita (1 – 5 tahun)

      • pada awal anak disapih biasanya dibiarkan ketiduran sambil mengisap susu dari botol sehingga terjadi demineralisasi enamel, bercampur dengan saliva sehingga terjadi karies
    • Kelompok Anak Sekolah (6 – 13 tahun)

      • berhubungan dengan makanan yang mempunyai kemampuan protektif bagi enamel gigi dan meminimalisir potensi pengaruh kariogenik
    • Kelompok Remaja (14 – 20 tahun)

      perilaku makan yang tidak sehat disertai kebersihan mulut yang buruk  kerusakan gigi dan penyakit pada gingiva serta penanggalan gigi prematur di usia dewasa

    • Kelompok Ibu Hamil

      ketidaknyamanan selama hamil, muntah berkepanjangan dan malas membersihkan mulut  karies gigi dan perdarahan gingiva

    • Kelompok Lanjut Usia

      kesehatan mulut yang buruk : penyakit gigi dan gingiva, susah menelan dan mulut kering

  • Keadaan Rongga Mulut

    /tab

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/606e73fb-1f08-410e-a3f5-f6291255a06f/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/0fe71f1a-f000-4d4e-8480-47276bdf818b/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/c4c727de-1a36-4850-b025-2550fd2a8ac6/Untitled.png

  • TANDA PASTI DAN DUGAAN MALNUTRISI

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/14b08795-3ace-49bb-a273-48f7a0996d58/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/0ec9e2d9-c4eb-49aa-a307-f1bb797ac6e0/Untitled.png

  • PENGGUNAAN FLUOR UNTUK KESEHATAN GIGI DAN MULUT

    • Natrium Fluoride / NaF

      digunakan dalam bentuk larutan yang dicampur air dengan konsentrasi 2% (2 mg NaF dalam 100 mg larutan)

      • Keunggulan :
        • Rasa enak, tidak pahit, meski ada rasa asin •Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik •Tidak mengiritasi jaringan gingiva •Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan
      • Kekurangan :
        • Larutan NaF tidak tahan lama, kecuali jika disimpan dalam botol polyethilene berwarna gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari.
    • Acidulated – Phospat – Fluoride (APF) / Fl3PO4  terdiri atas larutan fluor 1,2% didalam asam fosfat 0,1 mg

      • Keunggulan :
        • Larutan stabil jika disimpan dalam botol polyethilene
      • Kekurangan :
        • Dapat menimbulkan pewarnaan ekstrinsik pada gigi geligi
    • Stannous Fluoride / SnF2

      untuk aplikasi topikal dengan larutan SnF2 pada konsentrasi 8 – 10%

      • Kebaikan :

        • Larutan yang dipakai selalu baru karena larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya •Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif daripada memakai NaF •Dapat memberikan efek walaupun pada daerah tempat kadar fluoride dalam air minum cukup besar •Penggunaan SnF2

        sebesar 8% sekali per tahun sudah dapat melindungi gigi terhadap karies

      • Kekurangan :

        •Bau dan rasanya tidak enak •Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi •Dapat mengiritasi gingiva •Mudah teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

    • PENGGUNAAN FLUOR SECARA :

      • Sistemik

        Fluor masuk ke dalam tubuh melalui proses pencernaan yang dimulai dari mulut  mempunyai efek topikal pada permukaan email gigi  efek baik pada gigi yang belum erupsi maupun pada gigi yang sudah erupsi.

        Melalui : Air minum (PAM), Mengkonsumsi tablet fluor, Obat tetes fluor

      • Lokal

        • Dapat mencapai permukaan email secara langsung tanpa melalui pencernaan.
        • Hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi.
        • Melalui : Swa-aplikasi / Brush in atau pada saat sikat gigi, Kumur-kumur, Aplikasi topikal dan Spot Application
    • MEKANISME FLUOR MENGHAMBAT PERKEMBANGAN KARIES GIGI

      • SEBELUM ERUPSI

        Mengurangi kelarutan email oleh asam dengan cara substitusi ion fluor ke dalam kristal hidroksi apatit sebelum gigi erupsi

      • SETELAH ERUPSI (PASCA ERUPSI)

        • Mendorong re-mineralisasi dan menghambat de- mineralisasi pada lesi awal karies
        • Menghambat glikolisis, yaitu proses yang terjadi ketika bakteri kariogenik me-metabolisme karbohidrat yang dapat difermentasi.
    • JADWAL DOSIS SUPLEMEN FLUOR YANG DIANJURKAN AMERICAN DENTAL ASSOCIATION, 1994

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/526ce7e2-a42b-4b1b-80c4-da161d2d9aa4/Untitled.png

    • FLUOROSIS

      • Fluorosis disebut juga Mottled Enamel, yang terjadi akibat berkurangnya matriks pembentuk enamel (hipoplasia, salah satu tipe amelogenesis imperfecta) akibat gangguan pada ameloblast pada saat tahap formatif pertumbuhan dan perkembangan gigi
      • Fluorosis gigi adalah salah satu gejala yang muncul akibat dari asupan fluor yang berlebihan
      • Etiologi Fluorosis: air minum, suplemen, pasta gigi, makanan dan minuman dengan kandungan fluor yang berlebihan
    • Perkiraan Usia Anak Berdasarkan Pola TUmbuh Gigi

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/5f8b8f6b-7ba1-4157-87d9-24e33084d248/Untitled.png

PERILAKU MENYIKAT GIGI SESUAI DENGAN PROGRAM

  • Alat Bantu untuk Membersihkan Gigi

    • SIKAT GIGI

      Sikat gigi dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran, kekerasan bulu dan bahan yang dipakai.

      • Kegunaan sikat Gigi:

        • Membersihkan semua permukaan gigi
        • Membersihkan ruang interdental dan sulcus gingiva
        • Memijat gingiva
      • Macam sikat Gigi:

        • Sikat gigi biasa

          Sikat gigi yang umum digunakan sehari-hari dengan kekuatan tangan sendiri

        • Sikat gigi automatic

          Sikat gigi yang menggunakan listrik atau batere sebagai tenaga penggeraknya. Sikat gigi automatic ada yang mempunyai gerakan horisontal, vertikal, bergetar, berputar dan elips

        • Sikat gigi dengan water spray

          Sikat gigi yang dilengkapi dengan semprotan air

      • Syarat Sikat Gigi:

        • Kepala sikat gigi

          Kepala sikat gigi harus cukup kecil, karena harus dapat digunakan di seluruh bagian mulut

        • Tangkai sikat gigi

          Tangkai sikat gigi yang baik adalah mudah digenggam supaya mudah digerakkan

        • Bulu sikat gigi

          Bulu sikat gigi yang baik adalah:

          • Kekerasannya sedang
          • Ujung bulu sikatnya bentuknya bulat dan halus
          • Permukaan bulu sikat rata
          • Menurut Bass, ujung bulu sikat yang baik adalah berbentuk bulat, karena dapat mencegah trauma pada jaringan gingiva
      • Pemeliharaan Sikat Gigi:

        • Setiap kali sikat gigi selesai dipakai, harus dibersihkan di bawah air yang mengalir, supaya tidak ada partikel sisa makanan dan pasta gigi yang tertinggal.
        • Setelah dibersihkan, sikat gigi dikeringkan kemudian digantung. Sikat gigi yang kering akan lebih bersih dari sikat gigi yang lembab atau basah karena kuman yang hidup di tempat kering lebih sedikit.
    • DENTAL FLOSS

      Dental floss berbentuk benang, dapat diberi lilin atau tanpa lilin dan terdapat dalam klos atau mempunyai pemegang khusus

      • Kegunaan

        Kegunaan dental floss:

        • Untuk menghilangkan plak pada permukaan interproksimal gigi
        • Untuk memoles permukaaninterproksimal gigi
        • Untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang berada di bawah titik kontak gigi
    • Tusuk Gigi

      Tusuk gigi terbuat dari kayu atau plastik. Bentuk potongan melintang, ada yang bulat atau segitiga, yang segitiga lebih baik daripada yang bulat.

    • Sikat Interproksimal

      Sikat yang dipakai untuk membersihkan daerah interproksimal gigi.

    • Pembersih Lidah (Tongue Scrapper)

      berfungsi untuk mengikis serta membersihkan bakteri yang bersarang di belakang lidah.Membersihkan lidah sangat efektif mengurangi

      bau mulut yang tidak sedap

  • Bahan Bantu

    • Disclosing

      • Disclosing solution/tablet : suatu zat pewarna berbentuk cairan/ gel/ tablet dan dapat mewarnai plak.
      • Kegunaan disclosing:
        • Menunjukkan adanya plak pada gigi karena mempunyai kemampuan mewarnai dental plak
        • Menilai kebersihan mulut pasien
        • Membantu mendidik pasien tentang cara memelihara kebersihan mulut
    • Pasta Gigi

      • Suatu zat yang digunakan bersama dengan sikat gigi, untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi.

      • Kegunaan pasta gigi:

        • Membantu sikat gigi dalam membersihkan dan memoles permukaan gigi
        • Membuat proses penyikatan lebih menyenangkan
        • Mempunyai fungsi therapeutik
        • Penggunaan pasta gigi hanya sebutir jagung pada setiap kali pemakaian
      • kandungan

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ac21c7cb-b033-47f5-9fac-b38517de496c/Untitled.png

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/b6435f9e-40c2-4f19-9aa7-a7fbca6a6405/Untitled.png

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/88608640-58d8-4614-9c5e-0db6fd957b93/Untitled.png

    • Bahan Kumur

      • Berkumur adalah cara yang paling mudah untuk membersihkan debris setelah penggunaan sikat gigi dan alat lain.
      • Bahan kumur yang paling murah dan mudah adalah air biasa yang hangat atau pada suhu kamar. Dapat juga dipakai larutan air garam.
  • Waktu Menyikat Gigi

    • Frekuensi menyikat gigi

      ■ Menurut Manson J.D (1971) bahwa menyikat gigi sebaiknya minimal 2x sehari yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. ■ Idealnya 3x sehari setiap sesudah makan dan sebelum tidur malam.

    • Lama menyikat gigi

      Lamanya menyikat gigi umumnya 2-3 menit

TEHNIK / CARA MENYIKAT GIGI

  • Teknik Vertikal (Leonard Technique)

    • Letak bulu sikat

      • Tegak lurus pada permukaan bukal dan labial gigi dalam keadaan oklusi

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/e5a75e48-4977-41d7-94f8-7d9ca3650752/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      • Ke atas – ke bawah

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/bc0b2ad8-99e7-4a6a-b95f-f2a337dadf8e/Untitled.png

  • Teknik Horisontal (Scrub Technique)

    • Letak bulu sikat

      • Tegak lurus pada permukaan labial, bukal, palatinal, lingual dan oklusal gigi.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/87d869bf-5f53-4802-942f-a173f7b206b8/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      • Gigi anterior, ke kiri – ke kanan
      • Gigi posterior, ke depan – ke belakang
      • Permukaan oklusal ke depan – ke belakang
      • Scrub brush technic merupakan cara yang sesuai dengan bentuk anatomis permukaan oklusal

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/87640ad9-9cc5-47d5-9588-4e4e61adb0bf/Untitled.png

  • Teknik Roll atau Modifikasi Stillman

    • Letak bulu sikat

      Pada gingiva sejauh mungkin dari permukaan oklusal. Ujung bulu sikat mengarah ke apikal.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/58e07f93-1592-4f16-a924-8e49135de3b4/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      ■ Gigi anterior, ke kiri – ke kanan ■ Gigi posterior, ke depan – ke belakang ■ Permukaan oklusal ke depan – ke belakang■ Scrub brush technic merupakan cara yang sesuai dengan bentuk anatomis permukaan oklusal

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/6601e2cd-7bc1-4333-99b8-9f9408bbedb6/Untitled.png

  • Teknik Charter

    • PERMUKAAN LABIAL dan BUKAL

      • Letak bulu sikat

        • Sisi bulu sikat membentuk sudut 45o dengan sumbu panjang gigi.
        • Ujung bulu sikat mengarah ke oklusal

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7e58e24c-5861-4192-97a0-2e03921575ce/Untitled.png

      • Gerakan sikat

        Sikat ditekan sehingga ujung bulu sikat masuk ke interproksimal, sedangkan sisi-sisi sikat menekan tepi gingiva

        • Sikat digerakkan secara sirkulasi (lingkaran kecil) Setiap kali gerakan sikat, dapat dibersihkan 2 atau 3 gigi.
        • Setelah 3 atau 4 lingkaran kecil, sikat diangkat dan ditempatkan lagi pada posisi yang sama
        • Dilakukan kembali gerakan yang sama 3 sampai 4 kali.
    • PERMUKAAN OKLUSAL

      • Letak bulu sikat

        Tegak lurus pada permukaan oklusal (pits dan fissures)

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2ac3cfc1-5a0a-4143-a743-aec05fb955f1/Untitled.png

      • Gerakan sikat

        Sama dengan gerakan sikat untuk permukaan labial dan bukal

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/42864154-26dd-49d4-8c87-ab363f22348a/Untitled.png

    • PERMUKAAN LINGUAL dan PALATINAL

      Daerah ini sukar dibersihkan, karena bentuk lengkung dari barisan gigi. Biasanya kepala sikat tidak dapat dipegang horisontal dan hanya ujung bulu-bulu sikat yang dapat digunakan.

  • Teknik Stillman- Mc Call

    • Letak bulu sikat

      • Sebagian terletak pada gigi dan sebagian lagi terletak pada gingiva.
      • Sisi bulu sikat membentuk sudut 45o terhadap sumbu panjang gigi, mengarah ke apikal.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/85aa8a96-846b-4640-a94a-64d1910d5536/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      Sikat ditekan dengan ujung bulu sikat tetap tempatnya sampai gigi memucat.

      • Kemudian dilakukan gerakan rotasi kecil (membentuk lingkaran) dengan cara sedikit melekuk bulu-bulu sikat.
      • Bulu sikat dapat ditekuk ketiga jurusan. Hati-hati jangan mengakibatkan friksi atau trauma pada gingiva

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/b9fca37f-a781-4d3f-937e-f1f6e6c2f159/Untitled.png

      Pada metode Stillman Mc Call, penyikatan hanya terbatas pada daerah servikal gigi dan gingiva.

      • Oleh beberapa ahli, metode ini dirubah sedikit yaitu ditambah dengan gerakan ke oklusal, sedangkan ujung bulu-bulu sikat tetap mengarah ke apikal.
      • Dengan demikian setiap gerakan berakhir di ujung insisal/oklusal dari mahkota.
  • Teknik Bass

    • Letak tangkai sikat

      • Permukaan labial dan bukal, tangkai sikat dipegang dalam kedudukan horisontal dan sejajar dengan lengkung gigi
      • Permukaan lingual dan palatinal gigi belakang, tangkai sikat agak menyudut (hampir horisontal)
      • Permukaan lingual dan palatinal gigi depan, tangkai sikat dipegan vertikal Letak bulu sikat
    • Letak Bulu Sikat

      Pada tepi gingiva, sedangkan sisi-sisi bulu sikat membentuk sudut 45o pada sumbu panjang gigi mengarah ke apikal

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/06632876-7968-449f-9791-d516fd3640fc/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      • Sikat digerakkan dengan getaran-getaran kecil, sambil ditarik ke depan – ke belakang kurang lebih selama 10-15 detik
      • Setiap daerah meliputi 2 atau 3 gigi

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/133e84b0-aa16-4eb3-9bc7-dbf1ff8ee1d6/Untitled.png

  • Tehnik Sirkuler (Fone’s Technique)→ u/ anak2

    • PERMUKAAN LABIAL dan BUKAL

      • Letak bulu sikat

        Tegak lurus pada permukaan labial dan bukal gigi dalam keadaan oklusi

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/65a5a350-4548-43ed-b00f-757876db4b4f/Untitled.png

      • Gerakan sikat

        Sikat digerakkan dalam lingkaran-lingkaran besar, sehingga gigi dan gingiva rahang atas dan bawah disikat sekaligus

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2988322c-8ad3-490d-9cb6-3fde8aa802a7/Untitled.png

    • PERMUKAAN LINGUAL dan PALATINAL

      • Letak bulu sikat

        Tegak lurus pada permukaan lingual dan palatinal gigi, mulut dalam keadaan terbuka

      • Gerakan sikat

        • Sikat digerakkan dalam lingkaran-lingkaran lebih kecil daripada gerakan sikat untuk permukaan labial dan bukal
        • Teknik ini sukar dilakukan sehingga dapat diganti dengan gerakan maju mundur.
  • Teknik Physiologis

    • Letak bulu sikat

      Tegak lurus pada gigi, sedangkan tangkai sikat gigi dipegang horisontal.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/b2075f51-12cc-468c-8007-9deecadbc74e/Untitled.png

    • Gerakan sikat

      • Sikat digerakkan dari mahkota ke arah gingiva
      • Setiap kali, dilakukan beberapa kali gerakan sebelum pindah ke arah selanjutnya.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/595fdcc3-e8ec-47b4-8dee-624e74640834/Untitled.png

  • Perhatikan!

    Cara menyikat gigi harus sistematik supaya tidak ada gigi yang terlampaui.

    • Dimulai dari gigi posterior ke anterior dan berakhir pada posterior lainnya, bagian dalam dan terakhir permukaan lidah.
    • Gerakan menyikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingiva atau abrasi gigi.

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now