Indeks Periodontal

shape image

Indeks Periodontal

 Dalam Bidang periodonsia:

  • Indeks kebersihan mulut

    • OHI-S (ORAL HYGIENE INDEX – SIMPLIFIED)

      Indeks untuk melihat kebersihan mulut

      Banyak digunakan secara meluas dan sederhana

      Ditemukan oleh Greene & Vermillion

      • Permukaan gigi yang diperiksa

        Dulu yg diperiksa semua gigi : OHI → simplified (krn mosok diperiksa semua)

        kemudian dimodifikasi mjd 6 gigi yaitu : OHI-S

        • 🡪 16, 11,26,36,31,46

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/929c2f04-0ac0-4e54-b677-a739219458d3/Untitled.png

        klo 11 gada pake 32,33. misal 16 gada pake 17 17,18 klo gada → pake 5

      • DI dan CI

        • Debris Index – Simplified (DI-S)

          0 = (-) debris atau stain

          1 = (+) debris lunak ≤ 1/3 yg menutupi permuk gigi atau (+) stain ekstrinsik yg menutupi permukaan gigi

          2 = (+) debris yg menutupi > 1/3 ≤ 2/3 permuk gigi

          3 = Debris yg menutupi > 2/3 permuk gigi

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/0034992a-54b4-4507-886f-d609c727b9b0/Untitled.png

        • Calculus Index – Simplified (CI-S)

          0 = (-) kalkulus

          1 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi ≤ 1/3 permuk gigi

          2 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 1/3 ≤ 2/3 permuk gigi atau (+) noda kalkulus subgingiva pd bag servikal gigi atau keduanya

          3 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 2/3 permuk gigi atau (+) lempengan kalkulus subgingiva pada bagian servikal gigi atau keduanya

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/c2913386-a1e1-42a4-99f6-505d2426ea78/Untitled.png

        • Skor DI-S individu = Juml skor debris (pada permukaan gigi)/ banyaknya permukaan gigi yg diperiksa

        • Skor CI-S individu = Juml skor kalkulus (pada permukaan gigi)/ banyaknya permukaan gigi yg diperiksa

      • Rumus OHI-S dan kriteria

        OHI-S = DI-S + CI-S

        Sedang kebersihan mulut bila dihubungkan dengan OHI-S :

        0,0 – 1,2 baik

        1,3 – 3,0 sedang

        3,1 – 6,0 buruk

      • Contoh

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2a1a45d4-ebe4-4043-b956-7b62ece7dd65/Untitled.png

      • Kekurangan

        tidak bisa membedakan mana DI (jorok) dan CI(subgingiva meski dah sikat tpi ada) mana yang banyak

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/f39dc759-d445-4f70-9ca0-b5b8fcfdb503/Untitled.png

    • Plaque Index

      • Loe &Sillnes
        • Tidak dipersoalkan perluasan plak ke koronal, tapi melihat ketebalan plak

        • Boleh diperiksa semua gigi atau gigi tertentu, 16 +12 (index teeth)

        • Permukaan : Mesial, Distal, Fasial, Lingual atau permukaan yg dipilih

        • Pemeriksaan : gigi dikeringkan dgn semprotan 🡪 diperiksa dgn sonde

        • Kriteria :

          0 = (-) plak

          1 = tidak ada plak yang terlihat oleh mata, tp bisa dirasakan dgn menjalankan sonde pada sekitar permukaan gigi di dekat sulkus gingiva

          2 = akumulasi plak yang tipis sampai sedang pada area gingiva, terlihat oleh mata

          3 = akumulasi plak yang banyak pd sulkus gingiva

        • Skor

          Skor plak gigi = juml skor 4 permukaan/ 4

          Skor individu = juml skor plak gigi/banyaknya gigi yang diperiksa

        • Plaque Index dipakai untuk:

          • survei epidemiologi
          • eksperimen klinik
          • memonitor kemajuan penderita
      • Turesky-Gilmore-Glickman & Modifikasi dari Quigley-Mein
        • Quigley-Mein

          index plak pd 1/3 servikal

          • permuk fasial gigi anterior
          • menggunakan disclosing agent
        • Turesky dkk  modifikasi

          permukaan fasial-lingual seluruh gigi setelah pemakaian disclosing agent

        • Kriteria :0 = (-) plak

          1 = flek dari plak yg terpisah-pisah pd servikal 2 = selapis tipis plak berbentuk band (sampai 1 mm) pd servikal 3 = band >1 mm, ttp <1/3 mahkota 4 = plak menutupi >1/3 mahk, ttp < 2/3 5 = plak menutupi ≥2/3 mahkota

  • Indeks penyakit gingiva dan periodontal

    • (intro) INDEKS GINGIVITIS

      Bagaimana mengukur gingivitis ? Indeks ideal→ sederhana dan cepat digunakan, akurat dan kuantitatif Mengukur salah satu atau beberapa dari: warna gingiva, kontur, perdarahan, perluasan keterlibatan gingiva dan aliran GCF.

    • Gingival Index (GI)

      • Löe dan Silness

      • Untuk melihat keparahan dan kuantitas keradangan gingiva, baik untuk perorangan maupun populasi yang banyak

      • Menggunakan kaca mulut dan probe Pemeriksaan gingiva bidang mesial, distal , fasial & lingual

      • Kriteria Gingival Indeks (G.I) :

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a7cbfb60-ed1c-4b2c-a77f-8b0ca7c82b32/Untitled.png

      • G.I gigi

        • G.I gigi = Juml skor 4 bidang gigi/ 4

        • G.I individu = Juml G.I gigi juml gigi yg diperiksa

        • Dapat digunakan untuk melihat keparahan peny gingiva persegmen atau seluruh mulut

        • TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT GINGIVA

          Skor GI keradangan 0,1 – 1,0 ringan 1,1 – 2,0 sedang 2,1 – 3,0 parah

    • Modified Gingival Index (MGI)

      • Terdapat 2 perubahan penting dari GI
        • Eliminasi probing gingiva, untuk mengetahui +/- keradangan
        • Redefinisi sistem skoring untuk keradangan ringan dan sedang→ diperbanyak (sensitif)
      • Skor Kriteria
        • 0 (-) keradangan
        • 1 Keradangan ringan : perubahan warna ringan, sedikit perubahan tekstur sebagian marginal & papillary gingiva
        • 2 Keradangan ringan : =1, melibatkan seluruh marginal & papillary gingiva
        • 3 Keradangan sedang : mengkilap, kemerahan, odema dan/ atau hipertropi marginal / papillary gingiva
        • 4 Keradangan parah : kemerahan yang nyata, odema dan/ atau hipertropi marginal / papillary gingiva, perdarahan spontan, ulserasi
      • Lbh sensitif → dapat mengetahui perubahan keradangan dini
      • Pemeriksaan pada gigi di 4 bagian gingiva (mesial, distal, fasial, lingual)
      • Dapat untuk pemeriksaan seluruh / sebagian RM
      • Skor rata2 MGI = juml skor gingiva/ juml gingiva yg diperiksa
      • Tidak memeriksa poket periodontal / attachment loss
    • Papillary Bleeding Index (PBI)

      Saxer and Muhlemann (1975)

      • Perdarahan pada papila

      • Periodontal probe diinsersikan kedalam sulkus pada dasar papila pada aspek mesial, kemudian digerakkan ke koronal dari ujung papila.

      • Kemudian diulangi pada aspek distal.

      • Skor PBI

        PBI= angka perdarahan/ jumlah sisi yang diperiksa

        0= (-) perdarahan 1= satu titik perdarahan 2= beberapa titik perdarahan atau satu garis perdarahan 3= segitiga pada interdental terisi darah segera setelah probing 4=perdarahan yang parah setelah probing, darah mengalir segera ke arah marginal sulcus

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/d1cd750a-20dd-4cf2-8cba-9eed2b90fd5b/Untitled.png

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/0834c117-7481-46d2-b063-06f2e1f65e98/Untitled.png

      1: palatal , 2 : bukal, 3: lingual, 4: bukal

    • Sulcus Bleeding Index

      • Bleeding on probing
      • Mesial-distal-bukal-lingual (SEMUA)
      • 30 detik setelah probing utk melihat ada perdarahan atau tidak

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/b9fef25f-7b9e-4b97-9752-9bb6e2ab4dc2/Untitled.png

    • Bleeding On Probing Index

      • Pemeriksaan warna gingiva, bentuk, tekstur dan perdarahan  tanda2 keradangan

      • Penelitian  perdarahan pd probing tjd lbh dulu dibandingkan perubahan warna, bentuk dan tekstur

      • Perdarahan gingiva dihubungkan dgn periodontitis dan gingivitis

      • Digunakan untuk pemeriksaan klinis, survey populasi dan trial klinis bhn antiplak dan antigingivitis

      • Kriteria:

        0 = gingiva normal 1 = ada tanda keradangan gingiva tetapi tidak berdarah pada probing ringan 2 = berdarah saat probing 3 = perdarahan gingiva spontan

      • Pemeriksaan pada semua sisi: bukal, lingual, mesial, distal

    • Periodontal Index (PI)

      • Ditemukan oleh Russell

      • untuk melihat keradangan, kedalaman pocket, gangguan fungsi pengunyahan

      • yang diperiksa:

        • semua gigi

        • semua sisi

        Periodontal index untuk: survey epidemiologi, eksperimen klinis

      • P.I = penjumlahan skor gigi juml gigi yg diperiksa

      • Skor

        SKOR KRITERIA

        • 0 Negatif : Tidak ada keradangan jar lunak maupun berkurangnya fungsi karena destruksi jaringan penyangga
        • 1 Mild gingivitis: ada keradangan pd free gingiva ttp tdk mengeliling gigi
        • 2 Gingivitis: ada keradangan pd seluruh permukaan gigi tetapi tidak terjadi kerusakan epithelial attachment
        • 6 Gingivitis dgn poket: epithelial attachment rusak, ada poket, fungsi pengunyahan tdk terganggu, gigi tidak goyang, tidak ada migrasi
        • 8 Kerusakan lanjut dgn hilangnya fungsi kunyah: gigi tanggal, drifted, tidak cekat, bisa ditekan ke dalam soket
      • KRITERIA KEPARAHAN PENY PERIODONTAL

        Keadaan klinis Skor P.I Tingkat penyakit

        • Jar normal 0 - 0,2
        • Simple gingivitis 0,3 - 0,9
        • Mulai peny perio destruktif 0,7 - 1,9

        → Reversible

        • Peny perio destruktif nyata 1,9 - 5,0
        • Fase akhir 3,8 - 8,0

        → Irreversible

      • Periodontal Index menggabungkan pemeriksaan keradangan gingiva, poket periodontal dan kegoyangan gigi dalam satu score

      • Keterbatasan Periodontal Index:

        • Tidak menunjukkan keparahan attachment loss, kedalaman poket, atau kondisi gingiva
        • Misalnya: PI score 6,5 atau 7: menunjukkan destruksi periodontal parah, tetapi tidak dapat menunjukkan kedalaman poket atau attachment loss
    • Periodontal Disease Index (PDI)

      Oleh Ramfjord

      • Memeriksa 6 gigi

        16 , 21, 24, 36, 41, 44

        Disebut gigi2 Ramfjord

      • Evaluasi kondisi gingiva dan mengukur kedalaman poket dan attachment loss.

      • Yang diukur :

        • Keradangan gingiva di seputar 6 gigi pd permuk M,D,B,L
        • Jarak margin gingiva (MG) - CEJ
        • Jarak MG – dasar sulkus
        • Attachment loss : CEJ – dasar sulkus
      • Pemeriksaan Gingiva

        Skor Kriteria

        G0 (-) keradangan

        G1 Keradangan ringan sampai sedang, tetapi tidak mengelilingi gigi

        G2 Keradangan ringan sampai sedang, mengelilingi gigi

        G3 Keradangan parah dengan karakteristik kemerahan yang nyata, perdarahan dan ulserasi

      • Pemeriksaan Poket

        Jarak MG – CEJ dan jarak MG – dasar sulkus (poket) pada 4 permuk M,D,B,L.

        • Bila MG pada enamel :

          1. Ukur MG – CEJ. Bila epithel attach pd mahkota & CEJ tdk teraba oleh probe, catat kedalaman sulkus gingiva

          2. Ukur MG – dasar poket → Jarak CEJ – dasar poket = attach loss = penguk 2 – 1

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/91f97300-3332-4e04-8118-0378fb704f88/Untitled.png

          dasar poket normal: CEJ→ periodontitis

        • Bila MG pada sementum :

          1. Ukur CEJ – MG
          2. Ukur CEJ – dasar poket

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ef1a79e8-d27d-47ef-987e-cc12fa5e8bc7/Untitled.png

      • Kriteria

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/3e5479c5-615a-48cd-b712-ff9c6780d9ba/Untitled.png

      • Metode Ramfjord sering disebut Pengukuran periodontal attach loss secara tidak langsung

      • Pengukuran berdasar keradangan gingiva dan kedalaman sulkus gingiva yg dihub dgn CEJ

      • Skor PDI = juml skor gigi/ juml gigi yg diperiksa

      • bila dr ke-6 gigi ada yg hilang, tidak dapat diganti

      • Jarang digunakan sekarang, tetapi ada 2 hal yang umum dipakai yaitu seleksi ke-6 gigi Ramfjord serta pengukuran kedalaman poket & attach loss.

  • Indeks kebutuhan perawatan periodontal-COMMUNITY PERIODONTAL INDEX OF TREATMENT NEEDS (CPITN)

    • Standar pemeriksaan WHO

    • Lebih ditujukan pada kebutuhan perawatan periodontal d.p status periodontal

    • Menggunakan WHO Periodontal Examination Probe

    • RA & RB dibagi dalam 6 sextant, M3 tidak termasuk kecuali fungsi M3 menggantikan M2

    • Semua gigi diperiksa, skor terjelek dari tiap sextant dicatat sebagai skor sextant tsb

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/d19c814c-9670-48db-8550-6084bc05c66d/Untitled.png

    • Tiap sextant harus ada minimal 2 gigi

    • Bila dalam 1 sextant hanya ada 1 gigi dimasukkan ke sextant sebelahnya.

    • Sextant tidak bergigi  garis diagonal

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4e5455bb-97fb-471b-b4b2-70cd5250fc44/Untitled.png

    misal 14,15 dicabut, 16 geser, diagonal: tidak bergigi

    • Untuk studi epidemiologi  index teeth

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4dd8411a-85d2-4e75-89f1-ba1c66ee9018/Untitled.png

    *17 di <20 tahun menghindari false pocket

    • Melihat : * Ada / t.a perdarahan dgn probing
    • Ada / t.a supra/subgingival kalkulus
    • Ada / t.a poket
    • Dicatat 6 skor yang terjelek dari tiap sextant
    • Bila index teeth tidak ada : semua gigi dari sextant tersebut diperiksa, yang terjelek  skor sextant
    • Tiap sextant diklasifikasikan untuk perawatan
    • Cat:
      • Molar kedua pada dewasa muda tidak diperiksa
      • Tidak melakukan probing pada anak dibawah 15 tahun

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/85761f86-942c-41c5-973e-2a99f132b4ed/Untitled.png

    menggunakan skor terjelek misal 26,27 dipilih 4

    • Kriteria CPITN

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7112e108-7c9b-4146-9ac7-553bb3072d53/Untitled.png

  • Basic Periodontal Examination (BPE

    • Metode pemeriksaan (screening) dasar melihat status periodontal

    • Mudah

    • Cepat

    • Dapat dilakukan pada semua pasien

    • Instrumen: WHO Probe

      • WHO Probe

        3,5-5,5;8,5,11,5

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a5febe83-dba2-4a72-a77e-5c109e522dd7/Untitled.png

    • Prosedur BPE

      • Sextant
      • Semua gigi dalam semua sextant kecuali M3 ?
      • Minimal 2 gigi dalam 1 sextant  ?
      • Probing dilakukan pada semua aspek
      • gigi. Perhatikan daerah proksimal
      • Kekuatan probe: 20-25 g
      • Dicatat nilai paling jelek dari tiap sextant
    • Kode skoring BPE

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/eea8bc04-a0f4-439c-842a-3d84e2e14296/Untitled.png

    • Contoh pengisian BPE

      Keterangan: skor 3* mengindikasikan kedalaman poket 3,5-5,5 mm disertai furcation involvement pada sextan tersebut

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4da1af90-312d-4547-a4ab-68bac652d2ae/Untitled.png

    • Petunjuk interpretasi skor BPE

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a43cf930-71c3-41c5-8c1d-76bcd1d11ff3/Untitled.png

      lebih terinci dari cpitn

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now