Periodontitis Kronis, Aggresive, Manifestasi
-
Jenis poket
sulkus= <3mm
poket: >3 mm margin ke attachment
B: crest alveolar lebih apikal: suprabony
C: crest alveolar lebih koronal dari attachment: infrabony pocket
PENTING
-
Keparahan LOA (Loss of Attachment)
- Slight: 1-2 mm LOA
- Moderate: 3-4 mm LOA
- severe: > 4mm LOA
-
Keterlibatan Furkasi
-
Grade 1
Kerusakakan tulang minmal/ baru terjadi
→ Scaling, kuretase
-
Grade 2
kerusakan sebagian tulang (cul de sac)
→ operasi flap, osteoplastic
-
Grade 3
Kehilangan tulang total, furkasi terbuka tapi masih tertutup jaringan lunak
-
Grade 4
Seperti grade 3 tapi resesi gingiva sehingga mengekspos furkasi
→ Operasi flap, hemiseksi, graft, reseksi akar gigi
-
-
Derajat Kegoyangan
Pembagian Derajat Kegoyangan Menurut Miller
- Derajat 0 → tidak ada kegoyangan/kegoyangan fisiologis
- Derajat 1 → kegoyangan ringan : < 1 mm pergerakan horizontal dalam arah facial-lingual
- Derajat 2 → kegoyangan sedang : > 1 mm pergerakan horizontal dalam arah facial-lingual
- Derajat 3 → kegoyangan berat : > 1 mm pergerakan horizontal dalam arah facial-lingual dan atau mesiodistal dan pergerakan ke arah vertikal
-
Bakteri
- Periodontitis kronis, GAP, abses periodontal: Poryphromonas gingivalis:
- LAP: Actinomyces Aggregatibacter ,
- abses endoperio: treponema denticola
Periodontitis
-
Definisi
Sebuah penyakit inflamasi pada jaringa pendukung gigi yg disebabkan oleh mikroorganisme spesifik yg menyebabkan kerusakan ligamen periodontal & tulang alveolar yg progresif, ditandai dgn terbentuknya poket, resesi gingiva atau keduanya serta kehilangan perlekatan
-
Gambaran Klinis
Cara Menghitung / Mengukur
-
Poket → margin gingiva sampai dasar poket
-
Resesi → CEJ sampai margin gingiva
CEJ tampak
-
Kehilangan Perlekatan (LOA) → CEJ sampai dasar poket
→ poket + resesi = LOA
Sulkus Normal (secara klinis) → 2 – 3 mm
-
-
Faktor predisposisi
- Kalkulus
- Malposisi
- Maloklusi
- Migrasi
- Tambalan mengemper
- Abrasi
- TFO
- Bruksism
-
Faktor Risiko
- Diabetes Melitus
- Merokok
- Kelainan Darah
- Gangguan metabolik
- Defisiensi nutrisi
- Stres
- Obat2an
Chronic Periodontitis (pERIODONTITIS KRONIS)
-
Pola kerusakan tulang
-
Kerusakan Tulang Horizontal
-
Kerusakan Tulang Vertical
-
Kerusakan Tulang Crater (Kawah)
-
-
Perbedaan
Aggresive Periodontitis
-
Kenapa i1 dan m1?
karena gigi pertama yang erupsi
-
aggresive
OH baik
lap: Masih muda jadi masih kenak dikit→ tambah usia jadi gap
-
Pola destruksi
-
LAP
kehilangan i dan m1
- interproximal attacment loss di ≥ 2 gigi permanen dimana salah satunya m1
- ≤ 2 gigi, selain m1 dan i
-
GAP
- attachment loss at ≥ 3 permanen selain i dan m1
-
Periodontitis sebagai Manifestasi Penyakit Sistemik
-
Penyakit Sistemik
- Kelainan genetik
- Familial and cyclic neutropenia
- Down syndrome
- Leukocyte adhesion deficiency syndroms
- Papillon
- Chediak
- Histiocytosis syndromes
- Glycogen storage diseases
- Infantile genetic agranulocytosis
- Cohen syndrome
- Ehlers- danlos syndrome
- Hypophosphatasia
- Kelainan hematologi
- Acuquired Neutropenia
- Leukimia
- Kelainan genetik
-
Patogenesis Gingivitis→ Periodontitis
-
STAGE I INITIAL LESION
-
STAGE II EARLY LESION
-
STAGE III ESTABLISHED LESION
-
STAGE IV ADVANCED LESION
-
-
PERIODONTITIS AGRESIF
-
PATOGENESIS PERIODONTITIS AGRESIF
faktor:
- mikrobiologi
- imunologi
- lingkungan
- genetik
-
Rencana Perawatan
-
Terapi Emerjensi
- Pencabutan sisa akar gigi
- occlusal grinding
-
Terapi Non Bedah
→ menghilangkan keradangan yang timbul di eliminasi
eg: karies kelas 5,2 (dasar karies kena margin gingiva)
→ karies→ dental deposit→ keradangan gingiva
- SRP
-
Re-evaluasi
-
IV. Terapi Pemeliharaan
-
II. Terapi Bedah
kuret
ginginvektomi
-
III. Terapi Restoratif
karies oklusal
pembuatan inlay onlay
odontektomi
Post a Comment