Premalignant and Malignancy

shape image

Premalignant and Malignancy

 

  • Premalignant lesion

    • Premalignant lesion

      is a morphologically altered tissue in which cancer is more likely to occur, than its apparently normal counter parts

      • Leukoplakia
      • Erythroplakia
      • Pipe smokers’ keratosis
      • Snuff-dippers’ keratosis
      • Carcinoma in situ
      • Bowen disease
      • Actinic keratosis
    • Premalignant condition

      is a generalized state or condition associated with significantly increased risk for cancer development

      • Oral submucous fibrosis
      • Tertiary syphilis
      • Lichen planus
      • Discoid lupus erythematosus
      • Dyskeratosis congenita
      • Sideropenic dysplasia

    → Various oral mucosal lesions, particularly red lesions (erythroplakias) and some white lesions (leukoplakias)

    • have a potential for malignant change
  • Gambaran mengarah ke keganasan

    → perubahan berupa displasia (tidak menyerupai bentuk sel awal)

    → biopsi bisa mengetahui keganasan

    • The best predictor of the potential for malignant transformation is the degree of dysplasia seen histologically

    • For this reason and because a few lesions will already be malignant, biopsy of red and white patches is mandatory

    • The term dysplasia (literally, abnormal growth) is given to the cytological abnormalities seen in both malignant and premalignant cells

    • Premalignancy is distinguished from malignancy only by the latter’s invasiveness and release of metastases

    • Faktor risiko perubahan malignansi

  • Faktor risiko perubahan malignansi

    • History

      • betel quid (sirih) usage
      • tobacco smoking or snuff dipping
      • high alcohol intake (minum alkohol, obat kumur)
      • genetic disorders

      Untitled

    • Clinical aspect

      • advanced age

      • female gender

      • areas of reddening in the lesion

      • Areas of speckling in the lesion

      • Nodular areas of ulceration

        semakin besar semain tinggi

      • high risk site

        • posterolateral tongue
        • floor of mouth
        • retromolar region (belakang M3)
        • anterior pillar of faces
      • large lesions

      • lesions present for long periods

      • enlargement or change in character of pre-existing lesion

    • Special investigations

      degree of dysplasia on biopsy

    Untitled

  • Lesi dengan potensi perubahan malignansi

    • Very high
      • eryhtroplakia
      • tertiary syphilis
    • High
      • dysplastic leukoplakia (but can regress)
      • speckled leukoplakia
      • oral submucosa fibrosis
      • dyskeratosis congenita
    • Low
      • pipe smokers keratosis (and not in keratotic area)
      • snuff dippers keratosis
      • chronic candidiasis
      • lichen planus

    Untitled

  • Gambaran HPA Displasia epitel

    • drop shaped (air mata) rete ridges

      Rete pegs that are wider in the deeper portions than they are more superficially.

      → Rete pasak adalah ekstensi epitel yang memproyeksikan ke jaringan ikat yang mendasari di kulit dan selaput lendir.

      Untitled

    • nuclear hyperchromatism

      nukleus terlihat lebih gelap

      Untitled

    • nuclear pleomorphism and altered nuclear/ cystoplasmic ration

      The N:C ratio indicates the maturity of a cell, because as a cell matures the size of its nucleus generally decreases.

    • excess mitotic activity

    • loss of polarity of cells

    • deep cell keratinisation

    • disordered or loss or differentiation

    • loss of intercelullar adherence

      Untitled

  • Kriteria Diagnosis Epithel Dysplasia

    • mild dysplasia

      • In this lesion there is a thin layer of parakeratin and the structure, maturation and orderly differentiation of the epithelial cells is largely unaffected. However, there is a degree of irregularity of basal cells with variation in size and hyperchromatism.

        Untitled

      • In this lesion there is prominent orthokeratosis and a keratohyaline layer immediately below it. Dysplasia is more prominent than in the previous figure, with enlarged hyperchromatic and bizarre cells in the basal and lower prickle cell layers.

        Untitled

    • moderate

      The dermal papillae extend close to the surface and there are elongated rete processes, some of which are broader deeply. Enlarged and hyperchromatic cells are visible at this low power in rete processes and in most of the prickle cell layer***.***

      Untitled

    • severe

      This rete process is composed almost entirely of cells with dark and irregularly shaped nuclei. Only the most superficial layers of cells show maturation to squamous cells and the orderly maturation and differentiation of epithelial cells has been lost.

      Untitled

  • Patient Education

    • Discontinue the habit ex;betel quid, smoking (dihentikan kebiasaan buruk)
    • Eliminate tobacco
    • Avoid spicy foodstuffs
    • Eat a complete and healthy diet
    • Maintain proper oral hygiene
    • Schedule regular oral examinations
  • PRINSIP PENATALAKSANAAN LESI DISPLASIA

    • stop any assoaciated habits e.g. betel quid or smoking
    • treat candidal infection and/ or iron deficiency if prevent
    • biopsy to assess dysplasia
    • assess risk of premalignant change on clinical and histological findings
    • consider ablation of individual lesions
    • maintain observation for signs of malignant change
  • PILIHAN PENATALAKSANAAN LESI PREMALIGNANT

    • observasi deteksi dini karsinoma
    • surgical excision with grafting, if required
    • cryotheraphy
    • laser excision of vaporisation
    • topical chemoteraphy
    • retinoid (lesi precancer efektif, cancer tidak bisa)
  • Special Concerns

    • An unhealing ulcer in the lesion
    • Lesion undergoing red changes (erythroplakia) → kemerahan
    • A burning sensation in the mouth
    • An exophytic mass (Exophytic is a descriptive term used by radiologists/pathologists to describe solid organ lesions arising from the outer surface)
    • A lump in the neck
    • Difficulty in chewing, swallowing or speaking
  • Actinic Keratosis

    • Disb/ kumulatif paparan sinar UV 🡪 >>> kulit putih & mukosa mulut >> bibir bawah

    • Etiologi

      • Paparan sinar UV 🡪 mutasi p53 (Tumor Sppressor Gene) 🡪 berkembang mjd kanker
      • Mutasi pada gen telomerase menunjukkan tahap awal perkembangan lesi mengakibatkan apoptosis dan kematian sel tertunda
      • FC risiko lain : imunosupresi, paparan arsen dan abnormalitas genetik (albino, Rothmund-Thompson syndrome, Cockayne syndrome, xeroderma pigmentosum dan Bloom syndrome
      • Lesi akan berkembang 🡪 +++ usia
      • Pria >> wanita (karena pria banyak di luar)
    • GAMBARAN KLINIS

      • Jarang ditemukan dibawah 40 tahun
      • Lokasi: wajah, leher, lengan bawah, kulit kepala pada pria yang tidak berambut
      • Lesi berupa plak irreguler dengan variasi warna normal hingga putih, abu-abu atau coklat yang dengan dasar eritema
      • Keratotik dapat diangkat dengan derajat kesulitan yang berbeda
      • Palpasi seperti kertas ampelas dengan permukaan kasar
      • Ukuran <7mm namun bisa membesar hingga 2cm

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • Karakteristik 🡪 hiperkeratosis dan akantosis
      • Teardrops-shapped rete ridge pada epitelium menunjukkan adanya displasi
      • Pada lapisan dermis tampak adanya pita basofilik pucat yang menunjukkan sun damaged collagen dan fiber elastis
    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      • Karena merupakan lesi pra kanker seringkali direkomendasikan untuk diterapi dengan cryotherapy nitrogen cair, kuretase, electrodesikasi atau terapi bedah
      • Alternatifnya : agen topikal, photodynamic tx
      • Rekurensi jarang
      • Kontrol rutin karena 10%nya akan berkembang menjadi OSCC
  • Kanker

    Pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol akibat ketidakseimbangan pembelahan sel dan apoptosis

    • 8 Prediktor klinis

      • Keterlibatan kel.limfe
      • Persisten/enexplained ulceration
      • Indurasi
      • Peningkatan proliferasi dan pertumbuhan
      • Pain 🡪 late feature
      • Perubahan tekstur dan warna
      • Fixation to underlying tissue
      • Sudden loosening teeth
    • Karsinogenesis

      • Definisi

        • adalah proses genetik yg m’awali prubahan morfologi dan selular
        • Karsinoma (kanker) 🡪 ptumb sel yg tdk tkendali yg berasal dari jaringan normal (Thomas, 1993)
        • Keadaan proliferasi sel yang tidak terkendali, tidak terorganisir, tidak teratur 🡪 membunuh host oleh penyebaran sel dari tempat asalnya ke daerah yang jauh atau oleh penyebaran lokal
        • Kanker bkembang mell tahapan ketika tubuh terpapar agen karsinogen
      • Proses umum karsinogenesis

        • Initiation 🢚 karsinogen berikatan dengan DNA 🡪 cepat dan irreversible
        • Promotion 🢚 periode antara tahap inisiasi dan pre malignan 🡪 secara umum aktifitas gen lebih cepat dan reversible dan dapat sangat lama
        • Progression 🢚 periode antara premalignan dengan malignan 🡪 terjadi perubahan genetik, irreversible dan bisa sangat lama
      • Patogenesis

        • Kerusakan genetik 🡪 ⭧ risiko k/ paparan thd mutagen genetik
        • Pada TSG (tumor suppresor gene)🡪 Kromosom 9p (P16), 3p, 17p (P53), 8p, 13q, 17p
        • Protein P53 🡪 mdeteksi kerusakan DNA dan mhentikannya dlm siklus sel
        • P53 memicu apoptosis sel dg kerusakan genetik
        • Bila mutasi
        • Proteksi P53 thd kerusakan DNA mjd hilang
        • Mutasi P53 tdk dpt mdeteksi kerusakan DNA
        • DNA rusak tp sel blanjut membelah

        Untitled

    • Staging TNM (Tumor)

      • The primary tumor (T category)

        When trying to determine how much and where the cancer is in the body, doctors first look at the primary (main) tumor, which is where the cancer started. The tumor’s size, location, and whether it has grown into nearby areas can all be important. Doctors also check for other nearby tumors.

        • The T category can be assigned a letter or a number:
          • TX means there’s no information about the primary tumor, or it can’t be measured.
          • T0 means there is no evidence of a primary tumor (it cannot be found).
          • Tis means that the cancer cells are only growing in the layer of cells where they started, without growing into deeper layers. This may also be called in situ cancer or pre-cancer.
          • A number after the T (such as T1, T2, T3, or T4) might describe the tumor size and/or amount of spread into nearby structures. The higher the T number, the larger the tumor and/or the more it has grown into nearby tissues.
      • The lymph nodes (N category)

        Lymph nodes near the primary tumor are usually are checked to find out if cancer has spread into them. Lymph nodes are small, bean-shaped collections of immune cells. Many types of cancer often spread to nearby lymph nodes before they reach other parts of the body.

        • The N category can be assigned a letter or a number:
          • NX means there’s no information about the nearby lymph nodes, or they can’t be assessed.
          • N0 means nearby lymph nodes do not contain cancer.
          • A number after the N (such as **N1, N2, or N3) might describe the size, location, and/or the number of nearby lymph nodes affected by cancer. The higher the N number, the greater the cancer spread to nearby lymph nodes.

        Untitled

      • Metastasis (M category)

        Doctors might also look at other parts of the body to see if the cancer has spread. Cancer spread to parts of the body far from the primary tumor is known as metastasis.

        • The M category is assigned a number:
          • M0 means that no distant cancer spread has been found.
          • M1 means that the cancer has been found to have spread to distant organs or tissues.

      Untitled

    • Stage Grouping

      • Stage 0 🡪 Tis N0 M0

      • Stage I 🡪 T1 N0 M0

      • Stage II 🡪 T2 N0 M0

      • Stage III 🡪 T1,T2 N1 M0

        T3 N0,N1 M0

      • Stage IVA 🡪 T1,T2,T3 N2 M0

        T4a N0,N1,N2 M0

      • Stage IVB 🡪 any T N3 M0

        T4b any N M0

      • Stage IVC 🡪 any T any N M1

      Adapted fr Sobin LH, Wittekind Ch. TNM classification of malignant tumours. 6th ed. New York: Wiley & Sons; 2002.

    • Faktor risiko Signifikan/ Spekulatif thp OC

      • possible carcinogens
        • tobacco
        • alcohol
        • areca nut (betel)
      • sunlight (lip only)
      • infections
        • syphilis
        • candidiasis
        • viruses
      • mucosal disease
        • oral epithelial dysplasia
        • lichen planus
        • oral submucous fibrosis
      • genetic disorders (rare)
        • dyskeratosis congenita
        • fanconi's anaemia

      Untitled

    • Survival from OC

      • delay in treatment
      • advanced age (semakin tua survival rate rendah)
      • male gender
      • tumour size
      • posterior location
      • lack of histological differential (high histological grade)
      • lymph node spread
    • Complication of cancer treatment

      • Mucositis
      • Xerostomia
      • Candidiasis
      • Caries
      • Tissue necrosis
      • Speech and mastication
      • Nutriion
      • Mandibular dysfunction
      • Dentofacial abnormalities
      • pain
    • Role of DGP in OC

      • Prevention
        • Actively discourage smoking and betel quid use
        • Encourage moderation of alcohol intake
        • Health promotion and education on oral carcinoma
        • provide check-ups for the edentulous and/ or instutionalised elderly and other high risk non-attenders
      • Early diagnosis
        • be vigilant and suspicious
        • always examine mucosa as well as the teeth
        • monitor low risk premalignant lesion
        • refer all high-risk lesions on discovery
        • perform biopsy approximately
      • After treatment
        • manage simple, denture problems after surgery
        • alleviate the effect of post-irradiation dry mouth e.g. preventing caries
        • monitor for cevical metastasis
        • maintain morale and provide additional support to patients and relatives
  • Melanoma malignant

    • CUTANEOUS MELANOMA

      • Melanoma kulit frek ⭧ 🡪 ±2% dr semua kanker (selain karsinoma kulit)
      • Rata-rata kematian 🡪 1% - 2%
      • Lokasi : dekat ekuator 🡪 paparan UV terbesar & >> kulit hitam & Asia
      • Fc predisposisi : paparan sinar matahari yang luas, anak-anak, pigmentasi alami & lesi prekusor seperti nevi nevomelanotik kongenital & nevi displastik
      • Pada kulit, sub tipe melanoma : melanoma nodular, melanoma superfisial menyebar, melanoma acral-lentiginus & melanoma maligna lentigo 🡪 masing-masing memiliki perbedaan gambaran mikroskopis, klinis & kebiasaan
      • Perbedaannya pada progresi klinis & hubungan histologis
      • Secara garis besar 🡪 semua melanoma memiliki 2 fase durasi : fase pertumbuhan radial/ horisontal 🡪 melanosit malignan menyebar di lateral sepanjang permukaan epidermal & fase pertumbuhan vertikal 🡪 terdapat penetrasi ke dermis & jaringan sub kutan oleh melanosit melanoma
      • Pada melanoma nodular fase pertumbuhan radial umumnya singkat, tetapi tipe lain pada fase ini lebih lama
    • ORAL MELANOMA

      • Predileksi
        • Melanoma pada mukosa mulut jarang terjadi
        • Tidak ada predileksi rasial, 🡪 >> kulit hitam & Asia drpd kulit putih
        • Melanoma mukosa mulut << kutan
        • Dewasa >> anak-anak
        • Lokasi predileksi : palatum & gingiva
      • Gambaran Klinis
        • Pada IO : didahului melanosis sebelum tumbuhnya beberapa melanoma
        • Terdapat 2 sub tipe biologik : invasive melanoma & in situ melanoma
        • Invasive / pertumbuhan vertikal 🡪 tidak ada penyebaran secara lateral
        • In situ 🡪 fase pertumbuhan junctional bbrp bulan/tahun sebelumnya sebelum masuk ke fase pertumbuhan vertikal
        • Istilah lain 🡪 atypical melanotic proliferation 🡪 pigmentasi oral yang sulit dilihat secara mikroskopis 🡪 Σ melanosit tidak umum dg morfologi abN pada perm epitel jaringan ikat 🡪 ∆ tdk adekuat utk Dx melanoma
        • Lesi atypical melanotyc proliferation 🡪 lesi risiko tinggi & perlu dilakukan rebiopsi atau observasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas
        • Pigmentasi diduga melanoma : camp warna bbeda 🡪 coklat, hitam, biru & merah; asimetris dengan pinggiran irreguler
      • DIAGNOSIS BANDING
        • Nevus, Amalgam tattoo, Pigmentasi fisiologis, Makula melanotik, Kaposi sarcoma
        • 🡪 melanoma diawali gambaran yang relatif tidak berbahaya/merusak 🡪 biopsi harus dilakukan pada pigmentasi yang meragukan
      • TERAPI DAN PROGNOSIS
        • Pembedahan 🡪 terapi utama
        • Kemoterapi sering & imunoterapi kadang-kadang digunakan sebagai tambahan
        • Radioterapi bukan sebagai terapi utama, tetapi sebagai suportif
        • Kegagalan pd mukosa mulut 🡪 karena eksisi tidak lengkap 🡪 rekurensi lokal & metastasis yang lebih jauh
        • Metastase limfe nodus regional sering dideteksi oleh sentinel node biopsy& jika ditemukan menentukan pilihan terapi
        • Eksisi lebih luas 🡪in situ melanoma dg ptumb radial pd tampilan mikroskopis
        • P/ didasarkan baik secara histologis & dalamnya invasi tumor
        • Stlh 5 tahun, kelangsungan hidup melanoma kutan ±65%🡪 melanoma oral ±20%
        • Faktor lain mugkin karena lokasi / daerah perawatan yang sulit pada rongga mulut
        • Lesi oral lebih agresif daripada lesi kulit

      Untitled

  • Adenocarcinoma

    • POLYMORPHOUS LOW-GRADE ADENOCARCINOMA
      • Tumor dg derajat keganasan, rekurensi & metastasis rendah

      • Asal tumor 🡪 sel-sel cadangan bag proks duktus salivatorius

      • GAMBARAN KLINIS

        • Dekade 5-8, rata-rata usia 59 tahun
        • Tidak ada predileksi seks
        • Lesi hanya pd kel saliva minor dg frekuensi >> palatum
        • Lesi 🡪 pembengkakan nodular keras dan tidak berulserasi
        • Ukuran lesi bervariasi dengan diameter 1-4 cm
        • Pertumbuhan lambat
        • Tidak ada gejala neurologis
        • Dapat terjadi metastasis ke kelenjar limfe lokal pada 10% pasien

        Untitled

      • HISTOPATOLOGIS

        • Ciri khas 🡪 tidak adanya kapsul pd infiltrasi sel-sel serta gambaran morfologi umum kelenjar
        • Infiltrasi sel ke jaringan kelenjar saliva sekitar dan jaringan ikat sangat jelas pada pembesaran rendah
        • Pada hampir semua daerah tumor tdd populasi sel homogen dg sitoplasma menonjol/ campuren antara nukleus yang vesikular dan sitolasma sedikit
        • Sel-sel tersusun dalam lobulus-lobulus atau dalam jaring yang padat
        • Tubulus dilapisi oleh selaput sel yang juga merukan ciri khas tumor ini
        • Dapat ditemukan struktur cribiform yang mirip adenoid cystic carcinoma
        • Sel tumor 🡪sel gepeng tersusun dalam pola yang berdekatan dan seperti trabekula
        • Pola yang sama ditemukan pada sekeliling PD dan saraf 🡪 sususan sel konsentris
        • Pertumbuhan perineural yang mengelilingi cabang saraf kecil banyak terjadi
        • Tidak ditemukan atiapia nukles, nekrosis dan bentuk mitotik
      • TERAPI DAN PROGNOSIS

        • Tindakan bedah dilakukan karena sifatnya yang tumbuh lambat
        • Dilakukan eksisi yang luas karena sifat rekurensis 10%
    • ADENOID CYSTIC CARCINOMA
      • Keganasan tingkat tinggi 🡪 angka harapan hidup 5 tahun - 15 tahun

      • Sedikit gamb atipis seluler dan jarang bentuk mitotik, tumbuh tanpa henti dan menolak semua terapi

      • GAMBARAN KLINIS

        • Kelenjar saliva minor 🡪 mayor paling sering kelenjar parotid

        • Dekade 5-7

        • Tidak ada predileksi seks

        • Pd kel saliva minor 🡪 massa unilobular keras, kadang rasa sakit atau tidak nyaman

        • Ciri khas 🡪 tumbuh lambat dan timbul bbrp th sblm psn mencari tx

        • Gejala awal 🡪 kelemahan n fasialis/paralisis terutama pada lesi yang besar

        • Sering invasi ke tulang, awalnya tanpa perubahan radiografis karena infiltrasi terjadi melalui ruang-ruang sumsum tulang

        • Penyebaran yang jauh ke paru-paru lebih sering terjadi daripada metastasis ke kelenjar limfe regional

        • Lesi biasanya menginvasi ruang perineural sehingga menimbulkan neoplasma yang jauh dari lesi primer

        • Lesi intraoral yang sering terjadi adalah ulserasi mukosa diatas kelenjar yang penting untuk membedakan lesi secara klinis dari tumor campuran jinak lainnya

          Untitled

        Untitled

      • HISTOPATOLOGIS

        • 3 bentuk dasar : tubular, cribiform, solid

        • Cribiform

          pola paling mudah dikenali 🡪prototip tumor ini, ruang pseudokirsata mengandung mukopolisakarida ditutupi material lamina basalis berlapis

        • Tubular

          pulau kecil sel dgn struktur ditengahnya mirip duktus

        • Solid basaloid

          pembentukan duktus kecil dan tdd pulau yang lebih besar dgn ukuran kecil-besar dgn nukleus kecil hingga gelap, menampilkan pleomorfisme dibandingkan tipe lain, prognosis lebih buruk, area nekrosis di tengah-tengah kelompok padat sel menunjukkan bentuk penyakit yang lebih agresif

        • Faktor yang mempengaruhi prediksi sifat tumor : ukuran tipe histologisnya, apakah merupakan lesi primer, lokasi anatomis, ada tidaknya metastasis, keadaan penyakit saat didiagnosis dan keterlibatan n fasialis

        • Struktur duktus dilapisi sel kuboid dgn nukleus seragam kromatin padat

        • Lapisan luar terdiri dari sel sitoplasma bersih dan nukleus angular mengelilingi lapisan dalam sel kuboid

        • Sel lapisan luar menampilkan diferensiasi mioepitelial dan positif terhadap actin

        • Atipia nukleus tidak ada atau minimal

        • Bentuk mitotik jarang ditemukan

      • TERAPI DAN PROGNOSIS

        • Tanpa mempertimbangkan letak lesi, tindakan bedah merupakan terapi pilihan
        • Jika kelenjar parotid terlibat dilakukan reseksi yang luas
        • Pada IO dilakukan eksisi luas dengan mengangkat tulang dibawahnya
        • Radioterapi memberikan hasil yang baik
        • Kemoterapi tidak efektif
        • Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah adanya tumor pada garis eksisi, adanya massa padat dalam tumor yang lebih dari 30 %
  • BASAL SEL KARSINOMA

    • Kanker yg secara lokal merusak daerah kepala dan leher
    • Paparan sinar matahari diduga sebagai faktor etiologi utama
    • GAMBARAN KLINIS
      • Lesi keratotik dgn papula indurasi pd kulit dgn tepi menggulung dan ulserasi
      • Pada tahap lanjut, timbul nekrosis jaringan dan ulserasi
      • Jarang bermetastasis, mudah rekuren dan muncul lesi sekunder
      • DRG banyak memiliki kesempatan utk m’identifikasi lesi sel basal pd leher dan kepala pd pmrx EO rutin
    • TERAPI
      • Terapi utama dengan pembedahan, meskipun radioterapi dibutuhkan pada lesi yang tidak dapat dilakukan eksisi atau eksisi tidak sempurna atau pada kasus rekurensi
  • Karsinoma Sel Skuamosa

    • predileksi

      • 10 kasus karsinoma terbanyak menyebabkan kematian
      • Prevalensi 1 juta kasus baru per tahun di Amerika Serikat
      • Menyebabkan kematian 2% pasien pria dan 1% pasien wanita
      • 95% OSCC terjadi pada seseorang berusia >40 tahun dengan rata-rata usia saat didiagnosis sekitar 60 tahun
      • OSCC pada populasi usia muda juga perlu diperhatikan, lidah, dasar mulut dan tonsilar kasusnya terus meningkat pada usia 20-44 tahun
      • Secara umum faktor usia pada OSCC juga tergantung pada faktor genetik yang menyebabkan perubahan malignansi
      • Lokasi pada mukosa oral : lidah, orofaring, dasar mulut sedangkan bibir, gingiva, dorsum lidah dan palatum jarang
    • ETIOLOGI

      • Tembakau 🡪 nitrosamin, polisiklik aromatik hidrokarbon, nitrosodichtanolamine, nitrosoproline dan polonium
      • Asap tembakau berisi : karbonmonoksida, tiosianat, hidrogen sianida, nikotin
      • Asia yang menggunakan tembakau, pinang atau kapur sirih prevalensi kanker lebih tinggi dan lokasi yang terkena mukosa bukal
      • Perokok 🡪 dasar mulut, non perokok 🡪 lidah dengan mutasi P53 jarang
      • Aktifitas menyirih juga meningkatkan prevalensi OSCC
      • Alkohol
      • Semua bentuk minuman beralkohol seperti wine dan bir dapat menjadi etiologi
      • Alkohol 🡪 dehidrasi mukosa, ⭧ permeabilitas mukosa & potensial karsinogenik
      • Nutrisi
      • Defisiensi vitamin A berperan meningkatkan risiko kanker mulut
      • Pada penelitian defisiensi vitamin meningkatkan risiko premalignan leukoplakia
    • Faktor risiko lain

      • Penggunaan gigi tiruan yang tidak tepat, iritasi gigi tiruan, gigi dan restorasi yang tidak beraturan, pipi tergigit kronis
      • Infeksi HSV-1 dan HSV-2, HPV, syphilis
      • Penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol berlebihan
      • Polusi
      • Paparan sinar matahariAnemia sideropenik (Plumer-Vinson disease)
      • Allogenic stem cell transplantation menyebabkan keadaan imunosupresi post transplantasi
    • GAMBARAN KLINIS

      • pria, usia lebih tua

      • Rasa nyeri minimal pada tahap perkembangan kanker sehingga jarang ke dokter untuk mencari pertolongan
      • Variasi bentuk OSCC :
        • Eksofitik (pembentukan massa : dungating, papillary, verruciform)
          • Bentuk eksofitik 🡪 lesi tidak beraturan, fungating, papillary atau verruciform dengan warna bervariasi dari normal hingga merah atau putih tergantung pada keratinisasi dan vaskularisasi, permukaan cenderung ulserasi dan indurasi (konsistensi keras) pada palpasi
        • Endofitik (invasif, lubang tersembunyi, ulserasi)
          • Bentuk endofitik 🡪 tumbuh ke dalam, tidak beraturan, ulserasi area pusat dengan tergulung, merah atau putih
        • Leukoplakik (lapisan putih)
        • Eritroplakik (lapisan merah)
        • Eritroleukoplakik (kombinasi lapisan merah dan putih)
      • Batas yang menggulung merupkan akibat invasi tumor ke dalam dan lateral dibawah epitelium yang berdekatan
      • Tampilan tersebut dapat menyerupai lesi granulomatosa (deep fungal infection: TB, sifilisa tersier), Wagener’s granulomatosis, Crohn’s disease, traumatik ulser kronik
      • Jika terdapat kerusakan tulang dibawahnya, dapat sangat sakit atau tidak nyeri sama sekali, pada gambaran radiografis tampak moth-eaten (seperti dimakan rayap) radiolusensi dengan batas tidak jelas atau kasar

    • Histopatologis

      • OSCC berasal dari displasi permukaan epitelium dan berkarakteristik pulau-pulau invasif dan ekor sel epitel malignan skuamosa
      • Invasif digambarkan dengan adanya perluasan ketidakteraturan epitelium pada membran basal hingga subepitelial jaringan ikat
      • Sel skuamosa baik individual maupun pulau-pulau sel nampak bertambah pesat tidak bergantung pada jaringan ikat
      • Serbuan sel dan massa sel masuk ke jaringan dibawahnya seperti jaringan adiposa, otot dan tulang merusak jaringan asalnya
      • Sel kanker juga merusak pembuluh darah dan menginvasi ke dalam lumina vena atau limfatik
      • Beberapa gambaran pada karsinoma yaitu :
      • Angiogenesis 🡪 epitel lesi memicu pembentukan pembuluh darah kecil yang baru
      • Desmoplasia atau scirrhous change 🡪 dense fibrosis
      • Hiperkromatin 🡪 sel lesi menunjukan sitoplasma eosinofil yang besar dan gelap pada pewarnaan
      • Keratin pearls 🡪sel bulat konsentris dengan lapisan sel keratin
  • Kaposi Sarcoma

    • ETIOLOGI

      • Dari sel endothelial, terdapat juga keterlibatan dendrit submukosa dan dermal
      • Dianggap sebagai neoplasma walaupun pada tahap awal merupakan inflamasi
      • Predisposisi : genetik, infeksi virus, pengaruh lingkungan geografik dan gangguan imun seperti penurunan imunosurveillance
    • GAMBARAN KLINIS

      • Terdapat 3 tipe yaitu :
      • Bentuk klasik 🡪 lesi kulit, jarang pada pria di daratan mediterania, berupa nodul coklat kemerahan, multifokal, terutama kulit ekstremitas bawah, jarang ada lesi mulut, perjalanan penyakit cukup panjang dan indolent
      • Bentuk kedua 🡪 endemik di Afrika, pada kulit ekstremitas orang kulit hitam, lesi oral jarang, perjalanan penyakit memanjang, prognosis sedang
      • Bentuk ketiga 🡪 pada pasien AIDS, lesi kulit ekstremitas dan organ viseral, kelompok usia muda, lesi oral dan nodul limfe umum ditemukan, perjalanan penyakit cepat dan agresif dengan prognosis buruk. Lesi oral dapat menjadi lokasi awal atau lokasi tunggal, pada regio oral maupun terutama palatum dapat berupa lesi datar biasa sampai lesi eksofitik nodular, single atau multifokal
      • Pasien AIDS dengan Kaposi’s sarcoma juga dapat menderita masalah oral lain seperti kandidiasis, hairy leukoplakia penyakit periodontal lanjut dan xerostomia

      Untitled

    • HISTOPATOLOGI

      • Lesi awal : sel-sel spindle halus dan saluran vascular berbatas tidak jelas, lalu menyerupai granuloma pyogenik
      • Lesi lanjut : saluran vascular atipik, ekstravasasi sel-sel darah merah, hemosiderin dan sel-sel inflamasi
      • Lesi oral awal dan lanjut : makrofag, dendrosit positif factor dan sel mast
    • DIAGNOSIS BANDING

      • Hemangioma, eritroplakia, melanoma, granuloma pyogenik (klinis), lesi-lesi reaktif (granuloma pyogenik), congenital (hemangioma) dan neoplasma (perisitoma angisarkoma) secara mikroskopik
    • TERAPI

      • Lesi lokal : bedah
      • Lesi multifokal dan besar : radiasi dosis rendah dan kemoterapi
  • Oral Mucositis

    • definisi

      peradangan akut pada mukosa mulut karena kemoterapi dan atau radioterapi

      • Mukositis

        peradangan pada jaringan mukosa dimana saja pada sistem pencernaan sebagai respon terhadap kemoterapi dan atau radioterapi

      • Stomatitis

        dikatakan sebagai sinonim dari mukositis oral

    • Tanda dan gejala

      • eritema
      • pembengkakan
      • perdarahan
      • ulserasi mukosa yang sangat nyeri
      • gangguan kemampuan makan
      • remis
      • kekeringan mulut
      • perubahan pengecapan
      • disfagia
      • disgesia
    • Epidemiologi

      • muncul pada penggunaan kemoterapi dan radioterapi dosis tinggi
      • kurang lebih 400.000 pasien terapi kanker/ tahun mengalami komplikasi oral baik akut maupun kronis
      • 5-15% pasien yang menjalani kemoterapi menderita mukositis oral
      • 70-80% pasien dengan HSCT (Hematopoietic Stem Cell Transplatation)
      • Ulserasi dapat tak terdeteksi tetapi dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, virus, dan jamur
    • Patogenesis

      • Phase 1: (Initiation) with DNA injury
      • Phase 2: (Signaling) with generation of messengers
      • Phase 3: (Amplification) with apoptosis tissue injury
      • Phase 4: (Ulceration) with pain
      • Phase 5: (Healing) with tissue growth

    Untitled

  • Tahapan Pemeriksaan pasien

    • waktu dan durasi
      • kerusakan mukosa diawali pada saat pemberian kemoterapi dan radioterapi meskipun gejala belum muncul
      • pasien biasanya diperiksa 12-24 jam setelah terapi awal dan sekali dalam sehari setelah resolusi
  • Skala mukositis oral menurut WHO dan NCI-CTC

    berdasarkan pemeriksaan subjektif, obyektid, dan fungsional

    • subyektif

      lesi berdasarkan gambaran pasien

    • obyektif

      adanya eritema dan ulserasi pembentukan pseudomembran

    • Fungsional

      kemampuan mulut mengkonsumsi makanan padat, cair, atau tidak mampu

  • Comparison of NCI and WHO scales

    • NCL Grading scale
      • grade 0: none
      • grade 1:painless ulcers erythema or mid soreness without ulcers
      • grade 2: painful erythema edema, or ulcers but eating or swallowing possible
      • grade 3: painful erythema, edema, or ulcer requiring IV hydration
      • grade 4: severe ulcerating or requiring parenteral or enteral nutrition support or prophylactic intubation
      • grade 5: death related to toxicity
    • WHO Grading scale
      • grade 0: none

      • grade 1: oral soreness erythema without ulceration

      • grade 2: oral erythema, ulcers, patient can swallow solit diet

      • grade 3: oral ulcers, liquid diet

      • grade 4: oral alimentation is not possible

        Untitled

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now