Pertimbangan Pemilihan Gigi Penyangga
- Kenapa pertimbangan?
- keberhasilan perawatan gigi tiruan dengan dukungan gigi ditentukan dan pemilihan gigi penyangga dilakukan setelah penegakan diagnosis
- harus tau untuk menetapkan rencana perawatan
- anatomi-morfologi gigi penyangga,
- karakteristik dari material restorasi yang akan digunakan
- kondisi jaringan periodontal
- fonetik pasien
- fisiologi rongga mulut
- radiologi dental
Asesment
-
History Taking
-
Keluhan utama
-
nyeri, sensitivitas gigi
- lokasi
- pemicu
- keparahan
- frekuensi
-
bengkak
- lokasi
- ukukran
- konsistensi
- warna
-
fungsi
sulit mengunyah, sulit bicara
-
bau mulut atau rasa kurang enak
-
penampilan
-
-
Riwayat Kesehatan Umum
- Kondisi yang beresiko mempengaruhi tahapan perawatan
- penyakit yang butuh konsumsi obat (antibiotik, antikoagulan, kortikosteroid)
- alergi terhdap obat atau bahan kedokteran gigi
- kondisi yang berisiko mempengaruhi rencana
- terapi radiasi→ jaringan perio rentan→ gigi tiruan menggesek → iritasi
- kelainan darah
- usia terlampau tua
- penyakit terminal
- kondisi sistemik bermanifestasi oral
- DM
- menopause
- kehamilan
- gangguan pencernaan
- hipertensi
- efek konsumsi obat dg gejala Temporomandibular disorder dan mengakibatkan xerostomia
- kondisi resiko penularan penyakit
- hepatitis B
- HIV
- syphilis
- tuberculosis
- influenza
- COVID-19
- Kondisi yang beresiko mempengaruhi tahapan perawatan
-
Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut
-
riwayat penyakit periodontal
- OH
- kontrol plak
- rutin scalling
-
riwayat perawatan restoratif dan rehabilitatife
- perawatan endodontik, orto, prosto (pengalaman gigi tiruan lepasan)
-
riwayat perawatan bedah mulut
- ekstraksi gigi→ minimal sembuh 6-8 minggu
- bedah preprostetik
-
riwayat disfungsi sendi temporomandibula
-
riwayat pemeriksaan radiografis
valuasi perkembangan penyakit/ kelainan gigi mulut
-
-
-
Pemeriksaan Klinis
-
Pemeriksaan Ekstra Oral
-
Sendi TMJ
- pemeriksaan TMJ dan oklusi dilakukan sebelum perawatan
- Normal: desain gigi tiruan untuk mempertahankan kondisi tersebut
- Disfungsi: mengatasi dulu (misal di orto dulu)
- Identifikasi:
- keterbatasan gerakan saat mulut membuka-menutup-bergeser ke lateral (Range of Motion/ ROM)
- nyeri otot akibat kebiasaan parafungsional (bruksism/ clenching)
- tenderness pada otot→ nyeri spt setelah olahraga
- joint sound (clicking, crepitation, popping)
-
Otot mastikasi
-
nyeri otot akibat kebiasaan parafungsional (bruksism, clenching)
→ cara: palpasi dengan tekanan ringan secara bilateral dan berkesinambungan
-
palpasi untuk identifikasi tenderness/ nyeri
- otot temporalis
- otot masseter
-
apabila susah buka mulut
- otot: disfungsi sistem neuromuskular
- TMJ: suspek temporomandibular disorder
-
cara searah dg serabut otot
-
otot temporalis
-
otot masseter
-
otot medial pterygoid
otot trapezius
otot sternomastoid
-
-
-
bibir dan analisa senyum
-
Tujuan
visibilitas gigi pasien senyum normal dan lebat→ panduan margin restorasi mahkota tiruan / GTJ metal-ceramic (PFM)→ terutama gigi anterior RA
-
identifikasi lateral negative space, garis senyum tinggi/ high smile line/ gummy smile)
-
Garis senyum bergantung
- panjang dan mobilitas bibir atas
- tinggi prosesus alveolaris
-
Jenis
- gummy smile
- tidak terlihat margin gingiva
-
Lateral negative space
- /buccal corridor black space
→ ketika tersenyum/ tertawa→ ada celah gelap antara bukal gigi posterior rahang atas dan kommisura bibir
-
-
-
Sebelum melakukan pemeriksaan
-
pembersihan restorasi lama
-
cavity liners
-
residual karies hari2
-
Evaluasi kesehatan pulpa
dg respon pulpa terhadap stimulasi thermal dan elektrik
- riwayat pulp capping→ rawat PSA dulu
-
-
Pemeriksaan Intraoral
-
Periodontal
- probing depth
- resesi gingica
- clinical attachment level
-
oklusi
-
kontak gigi geligi saat
- oklusi sentrik→ kontak gigi atas dan bawah maksimal
- relasi sentrik→ TMJ paling posterior, duduk semisupine
- oklusi eksentrik→ bergerak ke lateral sejauh apa
- adanya kontak prematur
- posisi gigi antagonis
- malposisi gigi (tilting, rotasi, supraposisi)
- gigi crowded, diastema, overjet, overbite, maloklusi
-
cusp to fossa atau marginal ridge
-
-
pergerakan mandibula
-
buka tutup mulut
-
bergeser protrusif dan lateral
-
defleksi
-
deviasi
-
mengukur jarak membuka mulut
3 jari
- diukur jarak insisif atas dan bawah
- trismus→ disuruh tunjuk area yang nyeri
- ROM= hasil pengukuran ROM+ overbite
- normal: 40-50 nl
-
-
Keausan gigi
- attirition
- abfraction
- erosion
- abrasion
-
-
-
Pemeriksaan radiografis
-
Fungsi
-
Foto panoramik/ general view
- gigi hilang
- gigi impaksi
- evaluasi tulang alveolar
- skrining sisa akar pada edentulous ridge
- restorasi (lokasi, bentuk, ukuran)
-
Specific view
-
Transkranial
untuk cek TMJ
-
-
Analisa Model Studi
- gigi yang malposisi rotasi
- bentuk dan kontur gigi penyangga
- bentuk dan kontur gingiva
- dimensi ruang edentulous
- kesejajaran antara gigi penyangga
- kontak gigi antagonis
- oklusi
- hasil akhir rencana perawatan melalui diagnostix waxing atau pembuatan mock up
Pertimbangan Pemilihan Gigi Penyangga (Abutment)
-
Fungsi
- menahan restorasi
- mendukung restorasi
- menahan beban fungsional dan parafungsional
-
Hal-hal yang dipertimbangkan
-
terletak di sebelah atau berdekatan dengan rongga edentulous
-
gigi vital dan karies minimal
- ukuran, jumlah, lokasi lesi karies atau restorasi lama
-
gigi yang tisak sedang dilakukan pulpcapping
mencegah resiko perlunya perawatan endodontik di kemudian hari pasca insersi GTJ
-
bentuk mahkota klinis tidak tapering atau konus
mempengaruhi kesejajaran hasil preparasi
-
mahkota klinis memiliki jarak oklusoservikal/ tinggi dinding aksial yang adekuat untuk retensi
-
kontur anatomi permukaan oklusal gigi penyangga mampu menahan beban saat mengunyah
memiliki ketebalan enamel dan dentin yang adekuat atau atrisi minimal
-
lebar mesiodistal cusp gigi penyangga minimal sama atau melebihi lebar mesiodistal cusp pontik
misal pontik M1, P2 sama M2 kn biasanya lebih kecil→ itu butuh dua2nya
-
dimensi bukolingual gigi penyangga minimal sama dengan luas permukaan oklusal pontik
-
bentuk atau konfigurasi akar gigi penyangga mampu menahan beban oklusal
- gigi kaninus lebih mampu menahan beban oklusal dibanding akar bentuk konus (insisivus) karena dimensi bukoliangul lebih lebar dibanding mesiodistal
- akar gigi ganda divergen lebih mampu menahan beban oklusal dibanding akar ganda konvergen/ konusakar gigi bentuk konus dapat digunakan untuk menyangga GTJ dengan span pendek
- akar gigi panjang mampu menahan beban oklusal
- akar tunggal yang iregular atau kurva di 1/3 apikal lebih mampu menahan beban
- gigi penyangga dengan akar tunggal berbentuk elips lebih mampu menahan beban dibanding bentuk membulat
-
rasio ideal mahkota berbanding akar
rasio ideal mahkota klinis: akar= 2:3/ 1: 1,5
- apabila tidak ideal, maka dapat digunakan bila:
-
kondisi periodontal gigi antagonis lemah
-
beroklusi dengan gigi tiruan lepasan
beban kunyah 1/5 kekuatan gigi asli→ beban kecil
-
- apabila tidak ideal, maka dapat digunakan bila:
-
kondisi jaringan periodontal sehat
- tidak ada resesi gingica, resorpsi tulang alveolar/ mobilitas gigi
-
sumbu panjang thdp gigi penyangga
tidak tilting/ miring lebih dari 25-30 derajat→ menyulitkan arah pasang
-
panjang span edentulous
semakin panjang (gigi ilang)→ beban vertikal semakin besar→ defleksi
ideal: maksimal 2 pontik
-
Hukum ante
luas ligamen periodontal gigi penyangga =/ > luas area gigi pontik
→ mengevaluasi besar dukungan jaringan penyangga terhadap GTJ
-
Contoh
-
-
Syarat keberhasilan
- 1 gigi hilang lebih baik2 )
-
-
Karakteristik ideal
- letak disebelah/ dekat dengan rongga edentulous
- gigi vital, karies minimal, atrisi minimal
- gigi non vital pasca PSA dg struktur mahkota yang tersisa adekuat untuk menahan beban (min 2-4mm untuk ferrule effct)
- tinggi dinding aksial dan luas permukaan oklusal mahkota klinis adekuat untuk retensi dan resistensi. bentuk mahkota klinis tidak tapering atau konus
- akar gigi ganda diverge, akar gigi tunggal bentuk elips dan panjang
- rasio panjang mahkota akar @2:3 atau 1:1,5
- tidak ada lesi periapikal
- tidak ada mobilitas gigi dan kelainan jaringan periodontal
- gigi tegak atau sumbu panjang gigi tidak tilting >25 derajat
- tidak ada gigi impaksi yang mendesak gigi penyangga
-
Macam
-
utama/ primary/ terminal
bersebelahan dg ruang edentulus
-
tambahan/ secondary/ additional
bersebelahan dg abutment utma
-
pier/ intermediate abutment
antara gigi penyangga utama
biasanya pada single standing teeh
-
cantilever abutment
menahan pada satu ujung, ujung lainnya bebas
-
distant/ distal abutment
di posterior, pontik di anterior
- biasanya pada multiple diastema regio anterior
-
Tilter molar abutment
gigi M2 Rb yang tilting ke mesial untuk mengisi ruang edentulus
→ desain proksimal half crown
- telescopic crown
-
Dental implan abutment
terbuat dari titanium/ zirconia
-
-
Perbedaan prostheses
Post a Comment