Immediate Denture

shape image

Immediate Denture

  • Introduction
    • Proses pembuatan immediate denture lebih sulit daripada pembuatan GT biasanya, bagi klinisi & pasien.
    • Immediate denture dapat dibuat pada satu rahang atau pada keduanya, RA & RB.
    • Dikemudian hari harus dibuat bersamaan (RA&RB) untuk memperoleh estetik & hubungan oklusal yang optimal
  • Definition of Immediate Denture
    • “ Any removable dental prosthesis fabricated for placement immediately following the removal of natural tooth/teeth” (Glossary Prosthodontic Term)
    • “An immediate complete denture is a dental prosthesis constructed to replace the lost structure and associated structure of the maxilla and/or mandible and inserted immediately following removal of remaining teeth” (Heartwell)
    • Gigi tiruan yang dibuat sebelum dilakukan pencabutan gigi dan diinsersikan ke dalam rongga mulut pasien segera setelah pencabutan gigi.
    • Dapat melibatkan sebagian atau seluruh gigi
  • Indikasi
    • Pasien dengan kondisi kesehatan yang stabil
    • Gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan → dengan penyakit periodontal yang parah, gigi non vital dengan karies yang parah/ lanjut.
    • Pasien yang aktif secara sosial→ sangat memperhatikan penampilan (overjet besar tpi gamau ortho)
  • Kontraindikasi
    • Pasien yang tidak kooperatif
    • Pasien yang tidak dapat menerima perawatan GT secara fisik dan mental
    • Pasien yang menjalani terapi radiasi → kontraindikasi pencabutan
    • Pasien dengan kerusakan tulang yang luas
    • Pasien dengan gangguan pendarahan atau gangguan penyembuhan luka
  • Keuntungan
    • Pasien tidak mengalami gigi ompong
    • Nyeri post operasi minimal karena karena daerah operasi dilindungi basis gigi tiruan (GT).
    • Perubahan yang terjadi pada otot, jaringan pendukung dan dimensi vertikal lebih kecil  karena tidak terlalu lama kehilangan gigi
    • Fungsi pengunyahan dan bicara pasien tidak terganggu, nutrisi pasien juga baik. Adaptasi pasien terhadap GT cepat
  • Kerugian
    • Prosedur pembuatan GT lebih sulit dan rumit
    • Tidak adanya tahapan pasang coba GT sehingga adaptasi pasien terhadap GT tidak dapat dipastikan, hasil estetik tidak dapat dievaluasi
    • Biaya lebih mahal  relining, perbaikan GT kedepannya
    • Waktu visitasi px bertambah  reline , rebasing, GT baru
    • Resorbsi dan penyusutan tulang lebih besar

Macam

  • Classification (Arthur, 1973)

    of Immediate denture In 1973 Arthur M.Lavera and Arthur J.Krol described the classification as

    • Conventional & Transitional
    • Labial flange & No labial flange
    • Immediate Anterior Tanpa Sayap (dgn soket)
    • Immediate Anterior Dengan Sayap Sebagian atau Penuh
  • Ada 3 pendapat mengenai konstruksi sayap labial GTS Immediate

    1. Menyatakan sayap menyebabkan estetik kurang baik & bisa mengiritasi jaringan. Protesa semacam ini sebaiknya dibuat tanpa sayap.
    2. Menyatakan sayap dibutuhkan supaya protesa lebih stabil & kesembuhan jaringan dpt dipercepat. Efek estetik dpt dicapai dg jln membuat sayap setipis mungkin. Jenis ini paling byk dibuat & dpt dilakukan dg atau tanpa alveolektomi
    3. Pemakaian sayap dianggap perlu, tp sayap ini dibuat lebih pendek atau sebagian saja & meluas sepanjang permukaan labial. Pada pemakaian sayap sebagian ini, faktor estetik tercapai lebih baik & iritasi minimal krn kontak jaringan dg sayap hanya sedikit & proses penyembuhan terjadi lbh cepat. Pd kasus ini alveolektomi dapat dilakukan atau tidak .
  • Berdasarkan waktu ekstraksi gigi dan denture purpose

    • Conventional (classic) immediate denture

      • definisi

        → Dikenal sebagai protesa definitif atau jangka panjang

        • Conventional immediate denture (CID) dimaksudkan sebagai protesa jangka panjang, diikuti dengan penyelesaian fase penyembuhan (minimal 3-6 bulan),
        • Setelah penyembuhan sempurna, gigi tiruan tersebut di-reline untuk memelihara adaptasi terhadap struktur pendukung.
      • indikasi

        • periodontal lemah, diindikasiikan untuk dicabut
        • socially active yang memperhatikan penampilan

        → posterior dicabut ditunggu sembuh

        Untitled

      • prosedur

        • gigi posterior diekstraksi lalu ditunggu sembuh sebelum ekstraksi anterior

        Untitled

        Untitled

    • Interim (transitional) immediate denture

      → Protesa transisional (sementara) atau jangka pendek

      • Tipe kedua adalah interim (transisional) immediate denture yang didesain untuk waktu yang terbatas. dg alasan estetik, mastikasi, oklusal support, convenience

      • Biasanya setelah fase penyembuhan akan digantikan dengan protesa yang sebenarnya/ definitif.

      • prosedut

        semua dicabut pada hari yang sama dan diinsersikan hari itu juga, setelah sudah sembuh maka diganti protesa deinitive

      Untitled

      • Transitional immediate denture

        • adalah interim immediate denture, tapi removable partial denture

        Untitled

  • Berdasarkan geligi sulung/ tetap

    • a. Immediate denture geligi sulung

      Tujuan

      • perbaikan mastikasi
      • pencegahan gangguan pertumbuhan rahang
      • Dibuat pd px anak-anak yg mengalami kelainan jaringan pendukung gigi, sehingga seluruh gigi harus dicabut
    • b. Immediate denture geligi tetap

      Ada beberapa tipe bergantung pd jumlah dan letak gigi yg akan dicabut, yaitu :

      • Geligi Tiruan Lengkap Immediate

        • GTLI KONVENSIONAL

          Dibuat setelah gigi belakang selesai dicabut, yang di immediate hanya gigi depannya saja.

        • b. GTLI Transisional

          GT yg dipasang segera setelah semua gigi yg masih ada serentak dicabut dan langsung dipasang GTLnya. Setelah luka pecabutan sembuh, protesa ini biasanya diganti dgn yg baru.

        • c. GTLI Diagnostika

          Pada kasus kelainan periodontal (gigi goyang) sehingga oklusi RA dan RB sulit ditentukan.

      • Geligi Tiruan Sebagian Immediate

        • GTSI Gigi Belakang

          • Pd px yg membutuhkan peningkatan fungsi mastikasi misalnya pd px dg kelainan lambung.
          • Setelah resorbsi tulang alveolar selesai biasanya dilakukan pembuatan GT definitive (GT yg baru). GT jenis ini jarang dibuat.
        • GTSI Gigi Depan

          Paling sederhana & secara estetik paling baik

  • Berdasarkan design flange/ sayap

    • Tipe ada flange

      • GTSI Anterior dg Sayap Sebagian

        • Indikasi

          • Terdapat gerong/ undercut pd bagian labial daerah tak bergigi

          • Sayap dibutuhkan sebagai splin setelah tindakan bedah

            Untitled

        • Kontraindikasi

          • Px dg bibir hiperaktif, penggunaan sayap menyebabkan terlihatnya mukosa, sehingga memberi efek estetika buruk
          • Keadaan sosial ekonomi px kurang mampu karena GT memerlukan koreksi sehingga perlu biaya tambahan
      • GTSI dengan sayap penuh

        • Indikasi

          • Terdapat sedikit gerong pd bagian labial lingir sisa
          • Bentuk bibir yg panjang & aktivitasnya normal
          • Kasus dg kelainan periodontal, dimana tulang pendukung sekitar gigi yg akan dicabut sdh banyak yg hilang
        • Kontraindikasi

          a. Px dg gerong dlm pd regio labial lingir sisa b. Px dg profil protusif sehingga adanya sayap memberi kesan mulut jd penuh

      • Labial flange

        • Keuntungan

          • membantu stabilitas GT,
          • penyembuhan jaringan,
          • sayap labial dibuat sangat tipis untuk menghindari bibir terasa penuh & memberikan efek estetik yang diinginkan

          Untitled

        • Kerugian

          Sumber iritasi jaringan

          Untitled

    • GTSI Anterior Tanpa Sayap

      • Indikasi

        • Terdapat daerah gerong (cekungan) dalam bagian labial daerah tak bergigi
        • Bentuk bibir yg pendek & aktif sehingga pemakaian sayap akan mengganggu estetik
        • Kasus yg membutuhkan tindakan bedah yg minimal

        Untitled

        Untitled

      • Kontraindikasi

        • Px dg kelainan periodontal disertai resorpsi tulang alveolar
        • Kasus dg bentuk tulang alveolar tak beraturan
      • Open-face dentures socketing

        • Socketing gigi anterior pada open-face denture untuk mendapatkan estetik yang baik segera setelah pencabutan (gigi terlihat muncul dari gingiva) → dengan memasukkan leher gigi tiruan ke dalam socket .

        • Socketing → memposisikan GT masuk ke dalam gingiva (± 2mm)  mengkompensasi terjadinya retraksi gingiva segera setelah pencabutan

        • Retraksi gingiva tergantung dari derajat poket dan kerusakan tulang di sekitar gigi (terkadang dibutuhkan socketing mencapai 2 – 5 mm)

        • Tanpa socketing akan ada gap/ jarak antara gigi dan mukosa. Hal ini harus dipertimbangkan sebelum pembuatan GT

          Untitled

      • General note

        • penampilan lebih natural karena anasirnya di soket gigi habis di ekstraksi
        • estetik
        • contraindikasi pada mandibula karena stabilitas rendah ketika difungsikan
        • mungkin akan kehilangan estetik karena terjadi resorpsi (gap formation)
        • sulit reline/ rebase atau diganti ke tipe flange
        • Retensi rendah

        Sebaik mungkin didesainkan flange denture

        Untitled

        Untitled

    Untitled

Diagnose and Treatment Planning

  • Diagnosa

    • Kesulitan pembuatan GT immediate harus dijelaskan kepada pasien→informed consent, teknik pembuatan, merencanakan jadwal visitasi, gigi yang dicabut, motivasi px
  • Prosedur Pembuatan

    • Persiapan Pembuatan
      • Rekaman Pra-ekstraksi

        • Data-data gigi yg akan dicabut dan perlu dicantumkan antara lain warna, bentuk & ukuran serta inklinasi gigi
      • Model Studi

        • Dibuat sebelum gigi geligi dicabut, sangat membantu penelaah segala sesuatu mengenai geligi yg akan diganti.
      • Preparasi Pendahuluan dalam mulut

        • Dilakukan sebelum final impression (cetakan akhir)
        • Preparasi ini biasanya meliputi :

        a. Tempat sandaran oklusal

        b. Permukaan oklusal, axial bidang bimbing sehingga arah pasang lepas GT menjadi lebih mudah

        c. Bidang proksimal gigi yg akan dicabut, sehingga batas antara gigi yg akan dicabut dg tetangganya lebih jelas. Pembuatan GT immediate jadi lebih tepat

      • Model Kerja

        Didapat dg pengecoran cetakan akhir (final impression) yg dibuat setelah preparasi pendahuluan selesai dilakukan.

  • Prosedur Laboratoris

    • Setelah model kerja dibuat, tahap selanjutnya adalah meradir permukaan model kerja. Peradiran tergantung pd macam GT immediate yg akan dibuat. Hal ini biasanya menentukan tingkat keberhasilan/kegagalan protesa tadi.

    • GTSI Anterior Tanpa Sayap (dg soket)

      Peradiran dilakukan sebagai berikut :

      • Model kerja diberi tanda dg pinsil merah sebatas servikal atau sedalam poket gingiva dari gigi yg akan dicabut
      • Gigi didekaputasi (dipotong) sampai batas tanda pensil
      • Tepat pd bagian bekas gigi tadi, dibuat soket dengan kedalaman 5 mm pd bagian labial & 3 mm pada bagian palatalnya (soket dibulatkan). Arah soket dipilih sesuai dengan arah akar gigi yg bersangkutan.
      • Anasir gigi dibuat dg bagian servikal & akar mengisi soket
      • Prosedur selanjutnya sama seperti pd pembuatan GT biasa.
    • GTSI anterior dg Sayap

      Peradiran model untuk GT jenis ini serupa baik sayap sebagian maupun sayap penuh, yaitu :

      • Model kerja diberi tanda dg pensil merah pada batas servikal gigi yg akan dicabut
      • Dekaputasi gigi sampai batas tadi
      • Permukaan yg sdh didekaputasi dikikis lagi sampai permukaan tulang alveolar yang sudah tidak bergigi
      • Prosedur selanjutnya sama seperti pada pembuatan GT biasa.
  • Perlu Alveolektomi

    bila pembuatan GTSI Anterior ini membutuhkan perubahan & peradiran bentuk tlng alveolar yg menyolok. Proses ini biasanya membutuhkan persiapan khusus

    • A. Persiapan & Prosedur Laboratoris
      • Pembuatan Radiografi Cefalometri

        Foto ini dibutuhkan untuk menetapkan besar permukaan tulang yg harus diubah sehingga peradiran sesuai dg yg diinginkan

      • Model Duplikat

        Duplikasi dibuat dari model kerja yg sudah diradir

      • Pembuatan Template

        • Definisi

          Template ialah pelat resin akrilik yg transparan & dibuat untuk mengontrol apakah pengambilan tlng pada saat alveolektomi sdh sesuai dg rancangan.

        • Fungsi

          Sehingga dapat dipastikan pengambilan tulang tdk kurang & berlebih. Pada saat pembedahan, template ini dicoba diulang pasang sampai pas.

          • Pembuangan tulang yg belum cukup tampak sbg gambaran putih bila template berada di tempatnya. Ini berati msh ada tulang yg harus diambil. Template dibuat di atas model duplikat.
    • Prosedur Bedah Alveolektomi
      • Alveolektomi Transeptal

        • dilakukan insisi pd tepi gingiva palatal & labial maksila, kmd dilakukan pencabutan gigi. Makin sedikit trauma yg terjadi makin sedikit pula kemungkinan terjadinya komplikasi & luka lebih cepat sembuh.
        • Mukoperiosteum diangkat sedikit dari tulang raspatorium. Kmd tulang yg tajam diratakan & dihaluskan dengan bone file. Supaya tulang kortikal labial dpt dipatahkan ke arah palatal, maka pada bagian labiodistal dibuat pemotongan dalam arah vertikal dari dlm soket dg menggunakan fissure bur. Sebelumnya, septum interdental dibuang dengan bur/rongeur forceps yg tajam. Sepotong kasa basah diletakkan pd bagian labial & palatal, kemudian bagian labial tlng kortikal ditekan dg jari sampai patah, sampai berkontak dengan tulang kortikal bagian palatal.
        • Sebelum flap dijahit,template dimasukkan dalam mulut untuk melihat apakah perubahan bentuk sudah sesuai dengan peradiran model. Kemudian irigasi dengan saline lalu mukosa dijahit dengan cara Interrupted Suture
      • Alveolektomi Radikal

        • Pembukaan flap mukoperiosteal, sehingga dapat dilakukan reduksi tulang kortikal bagian labial. Insisi pd bagian labial mengikuti permukaan servikal gigi sampai bagian distal gigi yg akan dicabut.
        • Flap kmd ditarik ke arah lipatan mukobukal dengan membentuk sudut ± 45°. Flap dibuka dengan raspatorium & selanjutnya tulang kortikal bagian labial direduksi dg chisel/fraser.
        • Gigi dicabut & bagian palatal diinsisi mengikuti permukaan servikal gigi, Mukoperiosteum diangkat sedikit, bagian tepi gingiva dihaluskan dg bone file.
        • Flap dikembalikan. Selama tlng kortikal direduksi template dicobakan spy reduksi tlng sesuai dg rencana.
        • Irigasi dg saline kmd mukosa dijahit dg Interrupted Suture
        • Biasanya dilakukan pd kasus protrusi anterior RA.

        Untitled

        Untitled

        Untitled

      • Tujuan Alveoloplasty

        1. Menghilangkan tulang yang menjadi undercut
        2. Memperbaiki arah pasang gigi tiruan
        3. Menghilangkan tulang yang menyebabkan iritasi
  • Tahapan klinis

    1. Mencetak model studi dengan alginat
    2. Mencetak model kerja menggunakan alginat
    3. Membuat catatan gigit untuk mencatat dimensi vertikal dan relasi rahang
    • Tahapan pasang coba
      • Jika yang tersisa gigi anterior dan posterior → tidak bisa pasang coba
      • Jika yang tersisa gigi anterior → dapat dilakukan penentuan dimensi vertikal dan relasi rahang
      • Jika yang diekstraksi gigi anterior  tidak bisa pasang coba
    • Surgery dan Insersi GT
      • Mempersiapkan pasien sebelum tindakan pembedahan (ekstraksi gigi)  terutama px dengan kondisi penyakit sistemik (diabetes, hipertensi)  tindakan pencegahan  dental management tepat
      • Melakukan ekstraksi gigi yang telah direncanakan, dengan trauma seminimal mungkin, melindungi jaringan lunak dan tulang
      • Daerah insisi ditutup dengan dijahit
      • Penggunaan tissue conditioner pada GT untuk menambah retensi dan penyembuhan lebih cepat
      • Insersi immediate denture
  • Instruksi setelah insersi

    • GT tdk blh dilepas selama 24 jam. Pd hari ke 2 GT baru bisa dilepas. Dibersihkan dengan sikat halus & sabun
    • Makan makanan yg lunak untuk menghindari trauma pd daerah bekas pencabutan
    • Menghindari makanan yg panas untuk mencegah pendarahan
    • Setelah makan dianjurkan berkumur
    • Analgesik untuk menghilangkan rasa sakit
  • Kontrol

    • Penting bagi pasien immediate denture untuk melakukan kontrol terutama pada beberapa minggu dan bulan-bulan pertama. Hari-hari pertama difokuskan pada penyembuhan soket gigi post-operasi → fokus pada resorpsi
      • 24 jam pertama : diperiksa keseluruhan  kenyamanan/ adaptasi GT, tidak ada ulser, penyembuhan soket yang baik, hindari oklusal adjustment
      • 48 jam pertama : diperiksa sore spot
      • 1 minggu : cek lebih detail, dapat dilakukan oklusal adjustment pada GT angkat jahitan, mengganti bahan tissue conditioner
    • Kontrol I
      • Dilakukan 24 jam setelah insersi
      • GT dilepas,diperiksa dg cermat daerah bekas operasi & irigasi dg Normal Saline
      • Instruksi cara-cara melepas & memasang GT
      • Instruksi memakai GT siang & malam seminggu pertama
      • Dianjurkan jgn mengunyah makanan yg terlalu keras
      • Pemakaian obat kumur dianjurkan 3-4 kali sehari Kontrol
    • Kontrol II
      • 3 hari setelah kontrol I
      • Koreksi oklusi & artikulasi
      • Px diinstruksikan berlatih memanjangkan bibir atas setiap harinya
      • Koreksi resorpsi, bila perlu dilakukan relining Kontrol
    • Kontrol III
      • Dilakukan 7 hari setelah kontrol II
      • Buka jahitan
      • Dilakukan penyesuaian gigi tiruan (GT) kembali agar pasien lebih nyaman
      • Koreksi oklusi & artikulasi
      • Jika GT sudah nyaman, instruksi kontrol periodik setiap setiap bulan selama 3 bulan. Jika pada masa ini terjadi kelonggaran pada GT dilakukan relining dengan bahan yang lunak ( Visco Gel, Soft lining). Setelah 3 bulan dapat dilakukan relining dengan bahan pelapis autopolimerisasi yang keras.
    • Kontrol
      • 1 bulan : soket sudah sembuh dan dilakukan reline sementara
      • 3 – 6 bulan : mengatasi GT yang tidak retentif karena terjadi resorpsi → reline, rebasing
      • 1 tahun : pembuatan GT baru
  • Contoh kasus yang perlu immediate denture

    • ekstraksi lengkap

      Untitled

      Untitled

      Untitled

  • Daftar Pustaka

    • Rahn O, Ivanhoe JR, Plummer KD. Text book of Complete Dentures. 6th edition. 2009.
    • Zarb, GA ; Bolender, CL ; Carlsson, GE. Boucher’s Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. 11th edition. 1997. Mosby-Year Book, Inc.
    • Mac Entee MI. The Complete Denture, A Clinical Pathway. Quintessence Publishing. 1999
    • Muaiyed Mahmoud Buzayan, BDS. Immediate Denture
    • Ali HM. Immediate Denture
    • Buccal Connector Immediate Partial Denture. Indian Journal of Dental Sciences. Chawla C, Dhanda M, Sharma N

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now