Pemilihan dan Penyusunan Anasir
Pedoman pemilihan anasir gigi pada kasus GTL
-
bentuk wajah
-
bentuk wajah dan rahang
bentuk gigi sesuai dengan bentuk wajah dilihat dari sisi anterior (depan)
- square/ persegi
- tappering/ lancip
- ovoid/ oval
-
tipe profil
-
dilihat dari proksimal
ada 3 tipe profil wajah
- straight/ datar: kelas 1
- konkaf/ cembung: kelas 2
- konveks/ cekung: kelas 3
-
dilihat dari permukaan labial
pria: permukaan labial datar
wanita: permukaan labial cembung
-
-
-
jenis kelamin
-
umur pasien
ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi/ garis panduan galangan gigit→ ketika lebih dari neutral zone→ flabby ridge
Pemilihan Anasir
-
bentuk gigi
pria: persegi, sudut dital bersudut
wanita: oval: sudut distal membulat
-
ukuran gigi
pria: ukuran 12 lebih kecil dari 11
wanita: ukuran i2 jauh lebih kecil dari 11
-
warna gigi
pada penderita lanjut usia: warna gigi makin tua dan aus, menentukan warna di dalam mulut pasien dan dalam keadaan yang basah
-
ukuran gigi bervariasi sesuai dengan garis bidang insisal
-
gigi anterior
-
garis senyum-garis bidang insisal yaitu 2/3 panjang gigi I1 RA
-
jarak distal C kanan-kiri= jarak lebar ke enam gigi anterior RA
titik pertemuan: puncak cusp C
-
garis ala nasi berhimpit dengan poros gigi C RA
-
lebar gigi I1 kanan-I1 kiri= 1/6 lebar bizygomatic
-
-
gigi posterior
- panjang gigi disesuaikan dengan jarak antara galangan gigit RA dan RB
- lebar Mesio-distal gigi
- lebar buko-lingual gigi
- bentuk oklusal gigi
-
anasir gigi anatomis
kondisi normal, bentuk ideal
-
anasir gigi non anatomis untuk kondisi flat ridge, sulit ditentukan hubungan RA dan RB, sudut kondilus 0 derajat, hubungan RA dan RB kelas II dan III
dibuat tidak sesuai untuk mengurangi beban kunyah dalam bentuk tidak ideal
-
-
bahan anasir gigi
-
akrilik
digunakan bila jarak antar rahang sempit
-
porselen
- indikasi
-
jarak antar rahang besar
kalau ruang tidak memadai mudah pecah
-
posisi ridge RA dan RB sejajar
-
daya kunyah besar
-
- indikasi
-
-
Penyusunan Gigi
harus secara bertahap- urut (list dibawah udah urut)
-
Gigi Anterior RA
-
Gigi I1
-
galangan gigit RA dipotong sesuai ukuran anasir gigi I1 RA→
diletakkan pada garis panduan dengan memperhatikan inklinasi mesio-distal
-
Inklinasi mesio-distal
posisi/ kemiringand ari sumbu panjang
- Long axis membentuk sudut 95 derajat dengan bidang oklusal dari arah labial (depan)
-
Inklinasi anteroposterior
→ dari proksimal
- tepi insisal sedikit masuk ke palatal untuk memberi dukungan bibir
- dari bidang oklusal tepi insisal terletak di atas puncak ridge (neutral zone)
→ servikal agak ke palatal, insisal agak ke labial→ protrusi
labial: lurus, proksimal:miring protrusi, berhimpit dg insisal-biteplate
-
-
Gigi I2
-
Inklinasi mesio-distal
→ servikal geser ke distal 5 derajat
- long axis membuat sudut 80 derajat dengan bidang oklusal
- tepi insisal 1mm di atas bidang oklusal
-
Inklinasi antero-posterior
- bagian servikal condong lebih ke palatal
- dari bidang oklusal tepi insisal terletak di atas puncak ridge
labial: servikal lebih ke distal, proksimal: lebih protrusi (masukkan lebih ke palatal), insisal:
-
-
Gigi C RA
-
long axis hampir sama dengan I1 RA (paling condong garis luar distal tegak lurus bidang oklusal)
-
Inklinasi anteroposterior
- bagian servikal tampak lebih menonjol
- ujung cusp lebih ke palatal dan menyentuh bidang insisal
- dari bidang oklusal ujung cusp terletak di atas ridge
labial:tegak/ miring distal, prosimal: tegak/ tonjolkan servikal(jgn spt barong: cingulum ke palatal), menyentuh biteplate
-
-
-
Gigi anterior RB
-
disesuaikan gigi anterior RA yang telah disusun sesuai dengan estetik
-
posisi gigi anterior RA dan RB harus diberi overjet dan overbite
-
pada saat gigi anterior berungsi, gigi anterior RB maju berkontak dengan gigi anterior RA
-
Gigi I1 RB
- inklinasi mesiodistal
- long axis membuat sudut 85 derajat dengan bdiang oklusal
- tepi insisal 1-2mm di atas bdiang oklusal
- inklinasi anteroposterior
-
bagian servikal lebih ke arah lingual
-
dari bidang oklusal tepi insisal terletak di atas puncak ridge
-
agak miring distal, agak protrusi, melebihi bidang insisal (kompensasi overbite: vertical overlap 2mm)
- inklinasi mesiodistal
-
Gigi I2 RB
-
Inklinasi mesio-distal :
Long axis membuat sudut 80° dengan bidang oklusi
-
Inklinasi antero-posterior
- Long axis tegak lurus bidang oklusal
- Bagian tepi insisal dan bagian servikal sama jaraknya
- Tepi insisal 1-2 mm di atas bidang oklusal
lebih kipas→ shg servikal lebih sempet dari I1 melebar ke insisal | tegak, proksimal: lebih miring, overlapping krn ada overbite
-
-
Gigi C RB
-
Inklinasi mesio-distal :
- Long axis miring ke garis luar
- Distal tegak lurus bidang oklusal
-
Inklinasi antero-posterior
- Gigi ke lingual (bagian servikal menonjol)
- Dari oklusal, ujung cusp terletak di atas galengan gigit
- Kontak distal berhimpit dengan garis galengan gigit posterior
labial: agak tegak, proksimal: servikal menonjol,
-
RBinsisal rata
-
-
Gigi posterior RA
- penyusunan dilakukan di neutral zone (diatas puncak ridge)
- membentuk curve
-
Gigi P1 RA
- inklinasi gigi P1 RA tegak lurus terhadap bidang oklusal
- cusp bukal menyentuh bidang oklusi
- cusp palatal 1 mm di bidang oklusi
- developmental groove sentral terletak di atas
bukal: inklinasi tegak, proksimal:P1=cusp bukal menyentuh biteplate, P2=sama2 menyentuh
-
Gigi M1 RA
- inklinasi gigi M1 Ra cenderung ke distal
- cusp mesiopalatal terletak pada bidang oklusi
- cusp mesiobukald an distopalatal 1mm di atas bidang oklusi
- cusp distobukal 2mm diatas bidang oklusal
-
Gigi M2 RA
- inklinasi gigi M2 RA cenderung ke distal
- cusp-cuspnya terletak pada bidang oblique dari curve of Spee
- Permukaan bukal gigi M2 RA terletak pada Curve of Wilson (developmental groove sentral gigi M1 M2 RA sejajar garis median)
-
Gigi posterior RB
- membentuk curve of manson
- tetap stabil dan retentif pada saat gigi tiruan berfungsi untuk mengunyah
- gerakan mengunyah terdiri dari gerakan rotasi dan translasi ke depan waktu RB maju ke depan kemudian ke lateral dan kombinasi dari kedua gerakan ini
- pada saat RB maju ke depan, terjadi gerakan cusp molar RB gigi antagonisnya oleh sebab itu perlu adanya overjet dan overbite agar tercapai kontak oklusi yang harmonis
- semua gigi harus mencapai kontak oklusi yang berimbang. Oleh sebab itu harus memenuhi 5 hukum artikulasi
- sudut kondilus
- kurva kompensasi (curve of spee, curve of wilson, curve of mansion)
- bidang orientasi
- sudut tonjol
- sudut inklinasi
-
Gigi M1 RB
-
inklinasi gigi M1 RB mesiodistal
cusp mesiobukal gigi M1 atas berada di developmental groove mesiobukal gigi M1 RB
-
inklinasi anteroposterior
- cusp bukal gigi M1 RB berada di fossa sentral gigi molar RA
- Adanya overbite dan overjet
- Dari bidang oklusal cusp bukal gigi molar RB diatas puncak ridge
-
-
Gigi P2 RB
-
inklinasi mesiodistal
Long axis tegak lurus terhadap bidang oklusi
-
Inklinasi antero-posterior :
- Cusp bukal berada di fossa sentral gigi P1 dan P2 RA
- Terlihat overbite dan overjet
- Dari bidang oklusal : cups bukal berada diatas puncak ridge
-
-
Gigi M2 RB
- Inklinasi antero-posterior dan dari bidang oklusal:
- Cusp bukalnya berada diatas puncak ridge
-
Gigi P1 RB
-
inklinasi mesiodistal
- Long axis tegak lurus terhadap bidang oklusi
-
Inklinasi antero-posterior :
- Cups bukalP1 RB terletak di fossa sentral antara P1 dan C RA
- Dari bidang oklusal cusp bukal berada di atas puncak ridge
mengikuti curve of spee
-
-
DAFTAR PUSTAKA :
ITJINGNINGSIH,, GELIGI TIRUAN LENGKAP LEPAS, JAKARTA, EGC,1991
Post a Comment