Kedokteran Gigi Forensik

shape image

Kedokteran Gigi Forensik

  • Kedokteran gigi forensik

    • Aplikasi ilmu kedokteran gigi dalam bidang hukum (Sopher,1976)
    • “Scientific community” both a legalistic and actual fact (Bowers, 1995), not only in dental office
    • Upaya pemeriksaan gigi, komponen mulut dan wajah untuk kepentingan peradilan dan identifikasi
    • Melibatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan DRG utk menerapkan pengetahuannya yang berhubungan dg forensik odontologi
  • Ruang lingkup forensik odontologi

    • Menurut Cameron and Sims (1973)

      • Non kriminal / Perdata

        malpraktek, kelalaian, identifikasi fragmen tubuh, identifikasi orang hidup, identifikasi kecelakaan masal

      • Kriminal / Pidana

        identifikasi gigi geligi (korban/pelaku) baik orang hidup/mati, identifikasi bekas gigitan

      • Penelitian

        menentukan umur pasien, golongan darah, ras, dll

    • Menurut Sopher (1976)

      1. Identifikasi gigi dari jenasah yang tidak dikenali
      2. Perbandingan bekas gigitan
      3. Trauma dan jaringan lunak rongga mulut
      4. Malpraktek dan kelalaian bidang kedokteran gigi
  • Background keilmuan

    • Dentistry (Bedah Mulut, Konservasi, Ortodonsi, dll)
    • Ilmu Dasar (Anatomi gigi dan kepala, Rontgenologi, Patologi Mulut, dll)
    • Thanatologi (perubahan paska kematian)
    • Rekam Medik (Etika, Hukum, Malpraktek)
  • kedokteran gigi forensik

    • Dental record pasien
    • Identifikasi jenasah
    • Membandingkan pola bite mark
    • Child abuse
    • Saksi ahli di pengadilan
  • Kegunaan identifikasi

    • HUKUM

      • asuransi, warisan, status perkawinan, proses penyelidikan
    • HAM

      manusia mempunyai identitas sampai meninggal

  • prinsip identifikasi

    bukan positive identification, hanya membandingkan

    Membandingkan data orang yang tidak dikenal dengan data orang yang diduga hilang

    tidak ada data

    rekonstruksi → mempelajari ciri antropologis, rekonstruksi wajah sampai pemeriksaan serologis

  • metode identifikasi

    • sederhana

      • pengamatan visual, pakaian atau perhiasan, tanda pengenal

      kelemahan : kesamaan atau perubahan akibat umur/cedera yang dialami

      • SCIENTIFIC
        • pendekatan ilmiah : identifikasi sidik jari, patologi forensik, odontologi forensik, serologis dan biologi molekuler (DNA)
  • bahan identifikasi

    • primer identifiers
      • fingerprint
      • dental
      • dna
    • secondary identifiers
      • medical

      • property

      • photography (tidak dipakai lagi sejak 2008)→ di interpol berdasar pengalaman yg terjadi→ ternyata foto tidak efektif

        biasanya bandingkan foto mayat dg hidup; tpi klo sudah ada perubahan pasca kematian (bengkak)→ sangat berubah

        skrg digunakan super imposisi→ titik antropologi→ klo langsung tdk bisa digunakan

  • Identifikasi secara odontologis

    perbandingan antara keterangan mengenai gigi yang telah dibuat sebelumnya dengan data yang dibuat kemudian dari pemeriksaan mulut, rahang, muka/tengkorak dan protesa

    overhanging yg tidak selalu ada di setiap orang

    overhanging yg tidak selalu ada di setiap orang

    adanya overhanging , tidak disemua orang→ bisa jadi primary identifiers

  • keuntungan gigi sbg bahan identifikasi

    • Melekat pada tubuh di bagian yang relatif terlindung (terbakar, tubuh hancur)
    • Jaringan keras, tahan terhadap trauma fisik, termis dan dekomposisi
      • terbakar= panas sampai 400 ada perubahan, per suhu2 tertentu sudah rapuh
      • contoh: ada cara dan teknik, hrs difiksasi dulu, memang keras tpi bisa tidak tahan bakar
    • Nilai individualitas tinggi, kemungkinan sama antar individu 1 : 2 bilion
    • Bentuk jelas dan tertentu
    • nilai individualitas tinggi, kemungkinan ama antar individu 1:2 billion
      • shg butuh rekam medik
    • bentuk jelas dan tertentu
      • klo pengukuran tulang femur harus dipotong
      • klo gigi bisa di muskular doang
    • Letak yang mudah dicapai

Gigi sebagai Sarana Identifikasi

  • usia

    • Bentuk rahang

    • Erupsi gigi geligi

      • Atlas Schour-Massler

        Untitled

        bisa dari panoramik

      • Atlas Demirjian

        Untitled

        di tabel bisa

      • alqahtani

        Untitled

    • Enam Metode Gustaffson

      • Atrisi

        estimasi: 35-45 banyak atrisi di gigi 7

        Untitled

      1. Penurunan tepi gusi
      2. Pembentukan dentin sekunder
      3. Pembentukan semen sekunder
      4. Transparansi dentin
      5. Penyempitan/penutupan foramen apikalis
    • lihat dari penutupan suturakranium

      Hal Sagittal Coronal Lambdoid
      Closure begin 22 24 26
      Closure completed 35 42 47

      Untitled

      Untitled

      Untitled

      Untitled

    • atrisi molar

      semakin atrisi semakin middle age

      Untitled

    • penutupan sutura kranial

      Untitled

  • Ras

    • Gigi

      • MONGOLOID

        shovel shaped insisif pertama rahang atas

      • CAUCASOID

        perkembangan cingulum orang Eropa lebih buruk dibandingkan orang non Eropa

      • NEGROID

        akar premolar membelah, akar premolar 3, protusi bimaksiler, adanya molar keempat negroid lebih memanjang

        Untitled

    • Tengkorak

      • Caucasoid

        • Nasal sill

        • Flar face

        • Retrating zygomatics

          Untitled

          Untitled

      • Negroid

        • nasal guttering
        • Prognathism

        Untitled

        Untitled

      • Mongoloid

        • inferior zygomatic projection
        • edge to edge bite
        • projecting zygomatic

        Untitled

        Untitled

  • jenis kelamin→ bentuk gigi, mandibula tpi sudah agak kabur

    Wanita Pria
    Lengkung gigi oval tappered
    gigi Seri feminim maskulin
    Lengkung palatum tapered oval
    Bentuk gigi tapered oval

    Untitled

    Untitled

  • golongan darah

    • dari jaringan pulpa
    • metode absorption-illution
  • kebiasaan/pekerjaan

    • Merokok : warna gigi kehitaman
    • Mengisap pipa : pipe smoker teeth
    • Penata rambut : hairdresser teeth
    • Tukang sepatu : shoemaker’s teeth
  • ciri khas

    • perawatan gigi yg dilakukan (misal:ortho)
    • adanya anomali gigi (diamond, konus i2, paramolar)
  • profil DNA

    • yg digunakan bukan DNA koding→ DNA non koding: spesifik→ tidak semua orang punya DNA yang lain
    • Hubungan kekerabatan
    • Pelaku vs Tersangka
    • Bahan : gigi, tulang rahang, mukosa pipi
    • Metode : RFLP, VNTR, STR
    • Nukleus atau mitochondria DNA
    • Akurasi sama dengan sidik jari

    Untitled

Identification by DNA

  • Definisi

    DNA adalah singkatan dari “deoxyribo nucleic acid”→ asam deoxyribo nukleat berbentuk suatu untaian rantai ganda berbentuk spiral yang tersusun dari asam amino esensial

    Untitled

  • Chromosome

    • coding: sama untuk semua manusia
    • non coding: unik
    • DNA terdapat di inti sel dalam chromosome
    • sebagian besar dari DNA (99,7%) sama pada semua orang (coding DNA)
    • hanya sebagian kecil DNA (0,3%/ 10 juta nucleotides) berbeda dari setiap orang (non coding DNA)
    • tingkat diskriminasi tinggi
    • sehingga setiap orang menjadi individu yang unik
  • biologi kriminalistik

    • DNA forensik pertama dilaksanakan oleh Sir Alec Jeffrey 19885
    • Metode yang digunakan EFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism)
    • Kasus pembunuhan dan perkosaan dua orang wanita
    • Mengarahkan penyelidikan kepada tersangka, juga ekslusi individu yang tidak bersalah
  • kasus kriminal

    • Identifikasi korban pembunuhan

      • bercak nyiprat→dicek
    • kasus KDRT dan penelantaran anak

      • perebutan dg DNA paternitas
    • kondisi jenasah mutilasi

      masing2 bagian diperiksa DNA

    • kasus khusus

      • pembunuhan berantai
      • terrorism
      • kecelakaan kerja
  • non kriminal

    • identifikasi orang hilang/ penemuan jenasah tidak dikenal

    • bencana alam/ kecelakaan/ kebakaran

    • warisan

    • asuransi

      apakah ini bener anak ini shg bisa dikasih

    • status secara hukum (perkawinan/ perbankan)

    • paternitas-maternitas (kemigrasian, kasus bayi tertukar)

  • sample yg bisa diambil

    • Direct

      dipakai korban

      • sikat gigi
      • alat cukur
      • sisir/ brush
      • protesa lepas
      • gelas/ botol/ kelng minum bekas digunakan
      • peralatan makan bekas pakai
      • perlengkapan kosmetik pribdadi
      • baju/kaos terutama berkerah
      • perhiasan/ jam tangan
      • puntung rokok/ pipa rokok
    • indirect

      keluarga

      • ayah dan/ atau ibu biologis
      • anak biologis dan/ atas istri
      • kakak/ adik biologis (minimal 2 individu)

      (Jenis sampel dapat berupa contoh darah atau buccal swab)

  • Biological sample

    from many source

    routine DNA samples in WA

    • bloog
    • bone
    • msucle
    • teeth (one request)
  • identification by dna

    Untitled

  • Why extract DNA from teeth

    • TEETH SURVIVE MOST POST MORTEM EVENTS
    • NATURAL PROCESS
      • Autolysis
      • Decomposition
    • ENVIRONMENTAL INSULT
      • Water Immersion
      • Burial
      • Fire (1100OC)
  • Criteria For tooth selection

    • 2 teeth
    • Intact with completely formed root apices
    • Non carious
    • No restorations
    • No fractures - particularly PM
    • No loose or reimplanted teeth
    • Both from same arch – maxilla or mandible
    • Not required for identification
      • superimposition
      • x-ray analysis
      • Age assessment

    ORDER OF PREFERENCE Molars → pre molars → canines → incisors

  • inheritance

    hukum mendelian, liat alel2

    Y: kerabatan laki

    mitokondrial: kerabatan ibu

    klo tidak adacrossreferencebaru mitokondria

    • klo paternal digunakan

    harus tau pedigree, karena tidak semena2 DNA keluar hasil-harus ada analisis

    Untitled

    Untitled

  • Kelemahan identifikasi dengans arana gigi geligi ( di Indonesia)

    • Tingkat kesadaran masyarakat untuk berobat ke dokter gigi/Puskesmas/sarana kesehatan gigi lainnya masih rendah
    • Belum memasyarakatnya pembuatan rekam medik/odontogram oleh dokter gigi
  • Data antemortem

    data didapat dari RS, poli

    • dental record

      digunakan FDI krn rekam medik oleh PDGI, mirip di yellow form interpol

      • korban dari mancanegara, klo penomoran mungkin beda
      • Dokter gigi, RS/RSGM, klinik gigi
      • Data pribadi pasien, keadaan umum rongga mulut, gambar elemen gigi, perawatan yang dilakukan
      • Sistem penomeran gigi : FDI, Palmer, Universal, dll
      • Lengkap, mudah dibaca, up to date
      • Kesulitan : data tidak lengkap, pasien ke berbagai drg
    • odontogram

      sudah ada yg computerized, ada riwayat tx

      • Dari kata “odon” = gigi, dan “gram” = gambar
      • Catatan mengenai keadaan gigi geligi dan rongga mulut dalam bentuk gambar/sketsa
      • Prinsipnya
        • Dental Health Record harus merupakan keterangan lengkap dari keadaan rongga mulut dan gigi geligi
        • Bila perlu lengkapi dengan Ro dan model gips/foto digital
        • Sistim pelaporan harus mudah dan cepat

      Untitled

      Untitled

    • dental roentgenogram

      • panoramic x-ray
      • lokal x-ray gigi yang dirawat
      • memuat data: relasi gigi, angulasi akar, outline pulpa, periapikal, perawatan gigi
    • dental cast/model

      • Dari alat prostetik, ortodontik
      • Dilihat : gigi hilang, alveolar ridge, rugae palatal, susunan gigi
      • Kesulitan : tidak ada tempat penyimpanan
    • rekoleksi

      • Ciri spesifik dokter gigi
      • Ciri gigi yang diingat keluarga
      • Foto diri terlihat gigi geligi
    • dental implant

      Untitled

    • resin composite

      kecanggihan alat bahn

      Untitled

      Untitled

    • postmortem

      tidak tau nama siapa,adanya kumpulan jenazah, diberi nomor

      dari 1 kantong dipisah2, 1 kantong jenazah bisa 2-3 orang

      • perkiraan usia

      Untitled

  • Data Postmortem

    • jumlah gigi

      • Berlebih : paramolar
      • Kehilangan gigi : ekstraksi, traumatik, congenital, impaksi, hilang sendiri
    • karies gigi

      • Lokasi, perubahan warna
      • Fraktur AM/PM
    • tumpatan dan protesa

      apakah karies, tumpatan terbakar

      Lokasi, permukaan, bahan, konstruksi, jumlah gigi protesa, tempat clasp

      Untitled

    • endodontik

      X-ray

    • denture

      • Bahan, bentuk palatal, post dam, sayap, retromolar pad, bentuk dan ukuran gigi, ridge
    • bentuk gigi spesifik

      • Hutchinson’s teeth

      Untitled

    • pola tulang

      Angulasi, space, pulpa

    • MALPOSISI dan MALROTASI

      Crowded, overlap, space

    • RELASI GIGITAN

    • ORAL PATOLOGI

      • Torus, lidah abnormal, Dilantin hiperplasi
    • PERUBAHAN AKIBAT SOSEK/KEBIASAAN

      Musisi, tukang jahit, dll

    • DETERMINASI SEX dan RAS

    • pink form

      Untitled

    • kondisi gigi geligi

      lapang pandang dipastikan bersih, tanah2 dibersihkan→ warna beda dan foto rontgen

      • Dapat dilihat (visual)

      • Korban dengan trauma : melepas RA dan RB

      • Korban terbakar : rapuh

      • Korban tenggelam :

        • Air dingin: severe bloated, well preserved • Air panas : badly bloated, decomposed

      • Korban membusuk

        • Temp tinggi dan lembab : badly decomp
        • Temp rendah : better preserved
      • Kerangka : lig periodontal lepas gigi lepas

Teknik Identifikasi Gigi

  • resection/ autopsy team

    • Tanggung jawab memotong maksila dan mandibula, dan reposisi spesimen

    • Perhatikan sebab kematian, jumlah fraktur, teknik tidak merusak

    • Teknik : extraoral incision / facial dissection, inframandibular incision, jaw resection

    • facial dissection

      Insisi bilateral memanjang dari oral commisura ke badan ramus membentuk garis paralel dataran oklusi, melewati masseter ke tulang.

      • Lepaskan jaringan lunak untuk melakukan pemeriksaan
    • inframandibular incision

      • Insisi pada kulit bagian bawah medial dari mandibula dari telinga melewati midline ke telinga lawannya.
      • Lepaskan jaringan dari badan mandibula untuk melihat struktur rongga mulut.
    • jaw resection

      • Setelah kulit dan jaringan lunak terbuka, rahang dapat diangkat.
      • Lepaskan semua jaringan lunak termasuk otot dan mukosa rongga mulut sehingga terlihat tulang.
      • Gunakan gergaji otopsi untuk memotong ascending ramus mandibula, hati-hati daerah molar 3
    • melepas maksila

      • Insisi pada bagian teratas superior portion maksila dengan gergaji, hati-hati molar 3 yang impaksi.
      • Mulai dari bagian teratas paling posterior pada satu sisi maksila ke midline sampai ke sisi lawannya.
      • Hati-hati ujung akar-akar gigi.
      • Letakkan chisel dan tekan maksila sampai lepas dari tengkorak
    • pengawetan

      • Jaringan diawetkan dengan formalin 10%, diletakkan dalam tempat yang tertutup dan diberi label sesuai dengan nomer jenasah/no. polisi
      • Dalam mereposisi rahang terbakar dapat dilekatkan dengan superglue
  • dental radiography team

    • Persiapkan alat X-ray, film, bahan developing
    • Melakukan foto PM
    • Mandibula : lateral oblique ka,ki
    • Anterior RA : periapical
    • Posterior : bitewing
    • Diberi tempat dan label
  • PM charting team

    nomor jenaah sama mulai dari datang

    • Memeriksa dan menulis rahang dan radiograf PM yang sudah diberi label dengan sistim FDI dalam format Interpol
    • 2 orang memeriksa bergantian
    • Meliputi kondisi gigi dan rahang dan semua data : nomer jenasah, lokasi ditemukan, sex, dll
  • What is in a dentist demind

    Basic understanding about the teeth

    1. Dental elements, numbering systems and tooth surface nomenclature, intenational standard dental record system
    2. Dental decay and its treatment
    3. Dental age
    4. Race determination
    5. Sex determination
    6. Ante mortem record relationship to post mortem data
  • AM Charting team

    • Menulis data AM yang masuk dengan sistim FDI
    • Dimulai data yang terbaru
    • Jika ada composite AM diperiksa ulang oleh 2 drg dari tim reseksi
    • Meliputi : dental record, radiograf, model, foto, protesa, dll
  • comparison team

    • Dikelompokkan berdasarkan : ras, jenis kelamin
    • Menggunakan PLASS data (komp)
    • Data AM dicocokkan dengan PM
    • Dibantu data dari pemeriksaan lain diluar gigi

    Untitled

    Untitled

    ini bisa terjadi mungkin AM nya itu sebelum perawatan PSA

    bisa cek ulang

  • Kesimpulan

    1. Identification established : data PM dan AM dari orang yang sama
    2. Identification probable : ada ciri spesifik tapi data AM atau PM kurang
    3. Identification possible : data AM atau PM kurang
    4. Identification excluded : data AM dan PM dari orang yang berbeda
    5. No comparison can be made : data pendukung kurang
  • Teknik Identifikasi melalui gigi geligi

    • METODE SUPERIMPOSISI KRANIOFASIAL

      • Sistem pemeriksaan untuk menentukan jati diri seseorang dengan membandingkan foto korban semasa hidup (ante mortem) dengan tengkorak yang ditemukan (post mortem)

      • Prinsip kerja

        superimposisi bayangan foto dengan bayangan tengkorak pada bidang datar

        Untitled

      • Faktor kesulitan

        • Bilamana korban tidak pernah difoto semasa hidup
        • Posisi foto korban tidak optimal
        • Kualitas foto jelek
        • Tengkorak yang ditemukan sudah hancur dan tidak berbentuk lagi
      • Peralatan

        • Kamera Foto Single Lens Reflex (SLR) dan Tripod
        • Kaca cermin
        • Kaca transparan (Tembus 2 sisi)
        • Lampu sorot dengan sinar cahaya yang dapat disesuaikan
        • SMOD (Skull Mounting and Orientation Device)
      • Teknik pelaksanaan

        • Pada tengkorak korban diukur jarak antara 2 pupil (mis: 6 cm)
        • Reproduksi foto dengan jarak antara pupil 6 cm (atau menggunakan scanner)
        • Letakkan tengkorak korban pada alat SMOD
        • Ukur jarak panel foto ke kaca cermin lalu ke kaca tembus (X)
        • Jarak X = jarak tengkorak ke kaca tembus
        • Diatur kekuatan cahaya, posisi dan pemotretan
        • Empat titik patokan pada tengkorak korban : Glabella, Nasion, Gnathion, dan titik pada os Zygomatik
    • REKONSTRUKSI WAJAH

    • ANALISA BEKAS GIGITAN/ BITEMARK

      • Is the mark made by the dentition of an individual in the skin of another individual

      • Produced by human or animal dentitions

      • May be found on living or dead persons

      • Most frequently found in cases of murder, rape ,child abuse or altercation

      • The marks fade rapidly

      • Changing appearance in a matter of hours

      • Diagnosis of bite marks

        • ABRASION / SCRAPPING = LUKA GORES

          Untitled

      • Documenting (preserving) bite mark evidence

        1. Write a brief description of the injury
        2. Carefully take photograph
        3. Obtain a saliva sample
        4. Make an impression of the skin
        5. Give prompt medical care
        6. Examining the suspect
        7. Making comparison
      • Photograph

        • Bite mark recorded by digital camera with macro lens and without flash light
        • The same bite mark using Ultra Violet light curing equipment, Visual improvement of skin surface detail, particularly in area surrounding Tooth penetration, can be noted

        Untitled

        Untitled

      • Making impression of the arm

        using IMPREGUM impression pasta

        Untitled

        Untitled

      • Sample of dentist conclusion of btie marks

        • The suspect’s teeth are consistent with the mark
        • The suspect’s teeth are highly consistent with the mark
        • The suspect’s teeth caused the mark to a reasonable scientific certainty
        • The suspect could not have made the mark

        Untitled

      Untitled

      Untitled

      Untitled

  • Child abuse

    • Terjadi pada anak-anak
    • Sosial ekonomi rendah
    • Terjadi berulang
    • Drg harus waspada, apakah trauma akibat jatuh atau karena pukulan
    • Laserasi pada frenulum
  • KDRT

    • Trauma baik pada wajah maupun anggota tubuh lain
    • Perkosaan oleh anggota keluarga (bite mark, pemeriksaan DNA)
    • Dilaporkan sesegera mungkin setelah kejadian
  • Lip Print (Cheiloscopy)

    • Bahan

      Lipstik warna merah, tidak glossy

      Kertas Tisu

      Vaselin

      Selotip atau plastic sheet

      Kaca pembesar

    • Cara

      • Bersihkan bibir, foto sebelum diulasi lipstik
      • Aplikasikan lipstik, jika memakai selotip maka tepi bibir diulasi vaselin agar tidak sakit pada saat melepas selotip
      • Tempelkan selotip, tekan-tekan agar lipstik tercetak ke selotip pada semua bagian, kemudian lepaskanberi nama
      • Tempelkan selotip pada kertas
      • Foto untuk mempermudah dokumentasi
      • Cetakan bibir dibagi menjadi 6 bagian
      • Dilihat dengan kaca pembesar (foto dizoom)
    • Lip groove types

      Untitled

      Untitled

      Untitled

    • Examination of the prints

      Untitled

    • Klasifikasi Suzuki dan Tsuchihashi

      Klasifikasi Tipe Alur
      Tipe I Pola alur vertikal pada semua bagian
      Tipe I’ Seperti I tapi tidak semua bagian
      Tipe II Pola alur bercabang
      Tipe III Pola alur saling menyilang
      Tipie IV Pola alur berbentuk kotak-kotak
      Tipe V Pola alur bukan seperti I-IV

      Untitled

      Untitled

      Untitled

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now