Indeks (Karies Gigi, Fluorosis, Periodontal)

shape image

Indeks (Karies Gigi, Fluorosis, Periodontal)


  • Indeks Karies Gigi

    • DMF-T (28 gigi permanen) → decayed missing filled tooth

      • Decay

        • Semua gigi yang mengalami karies
        • Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tumpatan permanen
        • Gigi dengan tumpatan sementara
      • Missing

        Semua gigi yang hilang atau dicabut

      • Filling

        • Semua gigi dengan tumpatan permanen
        • Gigi yang sedang dalam perawatan saluran akar dan akan ditumpat permanen
      • Gigi yang tidak diperhitungkan:

        Gigi molar ketiga • Gigi yang belum erupsi • Gigi yang tidak ada karena kelainan congenital dan supernumerary teeth. • Gigi yang hilang bukan karena karies (impaksi atau perawatan ortodonti) • Gigi tiruan yang disebabkan trauma, estetik dan bridge • Gigi susu yang belum tanggal

      • Kekurangan indeks DMF-T:

        • Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang sebenarnya, karena jika pada gigi terdapat 2 karies atau lebih, maka karies yang dihitung hanya 1 gigi saja.
        • Indeks DMF-T tidak dapat membedakan kedalaman karies (karies superfisialis, karies media maupun karies profunda
        • Tidak bisa menghitung free caries
      • Indeks DMF-T

        $$ Jumlah gigi DMF $$

        $$ Jumlah orang yang diperiksa $$

      • Indeks DMF-T menurut WHO (Infirri J.S & Barmes De)

        SANGAT RENDAH •0,0 – 1,1

        RENDAH •1,2 – 2,6

        SEDANG •2,7 – 4,4

        TINGGI •4,5 – 6,5

        SANGAT TINGGI •> 6,5

    • def-t(berdasar 20 gigi sulung

      • Decay

        jumlah gigi susu karies yang masih bisa ditumpat

      • Ekstraksi/ Eksfoliasi

        • jumlah gigi susu yang telah atau harus dicabut karena karies
      • Filling

        • jumlah gigi susu yang telah di tumpat
      • Gigi yang tidak diperhitungkan:

        • Gigi yang hilang termasuk gigi yang belum erupsi dan tidak ada karena kelainan congenital
        • Gigi supernumerary
        • Gigi tiruan yang disebabkan bukan karena karies gigi, tidak dihitung sebagai filled (tumpatan)
      • Kekurangan indeks def-t:

        • e = eksfoliasi, seharusnya dapat menunjukkan jumlah gigi yang dicabut karena karies. Pada gigi susu terkadang gigi yang tidak ada disebabkan o.k tanggal dengan sendirinya karena faktor fisiologis, bukan karena karies, dimana seorang anak biasanya tidak dapat menerangkan mengapa giginya hilang atau tidak ada? Apakah oleh karena karies atau eksfoliasi?
      • Indeks def-t

        $$ Jumlah gigi def $$

        $$ Jumlah orang yang diperiksa $$

      • Indeks def-t menurut WHO (Infirri J.S & Barmes De)

        SANGAT RENDAH •0,0 – 1,1

        RENDAH •1,2 – 2,6

        SEDANG •2,7 – 4,4

        TINGGI •4,5 – 6,5

        SANGAT TINGGI •> 6,5

    • DMF-S → decayed missing filling surface

      • Indeks DMF-S digunakan untuk menyatakan gigi karies, hilang dan permukaan gigi yang ditambal pada gigi permanen, sehingga permukaan gigi yang terkena harus diperhitungkan.

      • Jumlah permukaan gigi permanen yang dihitung = 128 permukaan.

      • 4 kuadran {(4 permukaan MBDL x 3 gigi anterior) + (5 permukaan OMBDL x 4 gigi posterior)}

      • Pemeriksaan lebih sensitif karena menggunakan RO foto

      • indeks DMF-S

        Jumlah permukaan gigi permanen yang terkena karies Jumlah seluruh permukaan dalam satu rahang

      • Kriteria

        KRITERIA DMF-S

        0 •Sehat atau Normal

        1 •Bercak putih

        2 •Karies Email

        3 •Karies Dentin

        4 •Karies Pulpa (Ro)

        5 •Tumpatan

        6 •Dicabut karena Karies

        7 •Tidak Tumbuh

        8 •Dicabut karena hal lain

        9 •Congenital Missing

        • Tidak diperiksa
    • def-s→ decayed extracted filled surface

      • Indeks def-s digunakan untuk menyatakan gigi karies, hilang an permukaan gigi yang ditambal pada gigi sulung, sehingga permukaan gigi yang terkena harus diperhitungkan

      • Jumlah permukaan gigi sulung yang dihitung = 88 permukaan. •4 kuadran {(4 permukaan mbdl x 3 gigi anterior) + (5 permukaan ombdl x 2 gigi posterior)}

      • Indeks

        Jumlah permukaan gigi sulung yang terkena karies/ Jumlah seluruh permukaan dalam satu rahang

    • PTI (Performed Treatment Index)

      Motivasi seseorang untuk menempatkan giginya yang berlubang dalam upaya mempertahankan gigi tetap

      Rumus : ( F / DMF-T ) x 100%

    • RTI (Required Treatment Index)

      Besarnya kerusakan yang belum tertangani dan memerlukan penumpatan / pencabutan

      Rumus : (D / DMF-T ) x 100%

    • MI (Missing Index)

      Besarnya pencabutan pada orang dengan pengalaman karies

      Rumus : ( M / DMF-T ) x 100%

    • PUFA (Pulpa Ulserasi Fistula Abses)

      INDEKS PUFA ( Wim Van Palenstein Helderman)

      • DEFINISI

        Indeks untuk menilai tingkat keparahan penyakit gilut akibat karies yang tidak ditangani dengan baik.

      • INDIKATOR

        • Keterlibatan Pulpa (P/p)

          • Kamar pulpa yang terbuka terlihat atau ketika struktur mahkota gigi telah dihancurkan oleh proses karies dan hanya fragmen gigi atau akar yang tersisa.

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/1f8e8ec6-009b-457c-86cf-4c9697f6de10/Untitled.png

        • Adanya Ulserasi (U/u) karena sisa akar

          • Terdapat tepi tajam gigi yang dislokasi atau terdapat fragmen akar yang telah menyebabkan ulserasi traumatis dari jaringan lunak disekitarnya,

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/5a5410d4-3cac-4862-9043-beeeccb7bfce/Untitled.png

        • Adanya Fistula (F/f)

          • Terdapat saluran tempat keluar pus atau nanah, dan berhubungan pada gigi dengan pulpa terbuka (jalan keluar pus)

            https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2d09296b-4d4b-4f8e-b08a-062a5cb58e04/Untitled.png

        • Sudah ada Abses (A/a)\

          • Terdapat pembengkakan yang mengandung pus atau nanah pada gigi dengan pulpa terbuka

          https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4184c2ed-74fa-4f2f-909c-b9096fa2f958/Untitled.png

        • Index PUFA atau pufa setiap orang dihitung dengan cara menambahkan P + U + F + A atau p+u+f+a

        • Tiap gigi hanya mewakili satu skor mewakili P/ p atau U/u atau F/f atau A/a

        • Bila ingin mengetahui skor DMF-T atau def-t , maka skor PUFA atau pufa termasuk dalam angka DMF-T atau def-t sebagai Decay / decay

        • Bila ingin mengetahui skor PUFA/ pufa saja dapat dihitung rata-rata atau persentase PUFA/pufa

      • Metode Indeks Pufa

        Penilaian secara VISUAL

        Alat : KACA MULUT

        Tiap gigi diberi 1 skor (P/F/U/A)

        Dilakukan 2 – 3 orang (signifikan)

      • Lembar Pengisian Indeks FUPA

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7cc8bbe7-3320-43e3-8f47-5a843133ae9a/Untitled.png

    • SCI (Significant Caries Index)

      Merupakan indeks mean dari indeks DMF-T

      Rumus

      • SCI = A / B
      • A = jumlah DMF-T sepertiga populasi tertinggi
      • B = jumlah sepertiga populasi
    • ICDAS (International Caries Detection and Assessment System)

      Indeks yang dikhususkan untuk melihat perkembangan karies mulai lesi awal sampai lesi yang tampak berlubang

      • Kriteria
        • Kode 0 = sehat
        • Kode 1 = perubahan tampak visual pada enamel
        • Kode 2 = perubahan yang sangat tampak visual pada enamel
        • Kode 3 = kerusakan enamel yang terlokalisir
        • Kode 4 = terdapat bayangan hitam pada dentin
        • Kode 5 = terdapat lubang pada dentin
        • Kode 6 = terdapat lubang yang sangat jelas pada dentin
    • CAST (Caries Assessment and Spectrum Treatment)

      Indeks yang digunakan untuk mengukur spectrum progresifitas dari karies

      • Kriteria
        • 0 = sehat
        • 1 = pit dan fissure terdapat lapisan seal
        • 2 = terdapat tumpatan
        • 3 = terdapat perubahan pada enamel
        • 4 = terdapat diskolorasi dentin
        • 5 = terdapat lubang pada dentin
        • 6 = keterlibatan pulpa
        • 7 = terdapat abses / fistula pada pulpa
        • 8 = gigi hilang
        • 9 = lain-lain
        • A = gigi belum erupsi

    Indeks Fluorosis

    • Community Fluorosis Index (CFI)

      Community Fluorosis Index merupakan cara untuk mengukur keparahan fluorosis.

      CFI yang paling sering digunakan adalah CFI → Dean HT (1942)

      • CFI yang lain
        • Index Fluorosis Thylstrup-Fejerskop (TF)
        • Index Fluorosis Moller

    Indeks Periodontal

    • OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

      Pemeriksaan debris dan kalkulus pada gigi dan permukaan tertentu

      • Gigi yang diperiksa Hanya untuk gigi permanen (minimal 2 gigi) Hasil pecahan diubah dalam bentuk desimal (2 angka dibelakang koma)

        • Rahang atas yang diperiksa:
          • Gigi M1 kanan atas pada permukaan bukal
          • Gigi I1 kanan atas pada permukaan labial
          • Gigi M1 kiri atas pada permukaan bukal
        • Rahang bawah yang diperiksa:
          • Gigi M1 kiri bawah pada permukaan lingual
          • Gigi I1 kiri bawah pada permukaan labial
          • Gigi M1 kanan bawah pada permukaan lingual
      • Elemen pengganti:

        – M1 RA/RB  M2 RA/RB – M1 RA/RB & M2 RA/RB  M3 RA/RB – M1, M2, M3 (RA/RB) tidak ada  tidak bisa dinilai  I1 Ka RA  I1 Ki RA  I1 Ka & Ki RA  tidak bisa dilakukan penilaian  I1 Ki RB  I1 Ka RB  I1 Ki & Ka RB  tidak bisa dilakukan penilaian

      • Gigi indeks dianggap tidak ada bila pada keadaan :

        • Gigi hilang karena dicabut
        • Gigi yang merupakan sisa akar
        • Gigi yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat dari akrilik maupun logam
        • Mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari setengah bagiannya pada permukaan akibat karies maupun fraktur
        • Gigi yang erupsinya belum mencapai setengah tinggi mahkota klinis
      • DEBRIS INDEKS (DI)

        Jumlah Penilaian Debris Jumlah Gigi yang Diperiksa

      • Kriteria Skor Debris

        0 = tidak ada debris / stain

        1 = plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal, atau terdapat stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa

        2= plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa

        3= plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/03374c24-0a4d-46af-bf8a-a889b237525d/Untitled.png

      • KALKULUS INDEKS (CI)

        Jumlah Penilaian Kalkulus Jumlah Gigi yang Diperiksa

      • Kriteria Skor Kalkulus

        0: tidak ada kalkulus

        1: kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 13. permukaan servikal yang diperiksa

        2: kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa, atau ada bercak-bercak kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi

        3: kalkulus supragingiva plak menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada kalkulus subgingiva kontinyu di sekeliling servikal gigi

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ae74e166-a9af-4baf-85a6-c78a133efae3/Untitled.png

      • Kriteria

        OHI-S = DI + CI

        BAIK 0,0 – 1,2

        SEDANG 1,3 – 3,0

        BURUK 3,1 – 6,0

    • CPITN (Community Periodontal Index for Treatment Needs)

      untuk mendapatkan gambaran tingkat kondisi jaringan periodontal serta macam maupun besarnya kebutuhan perawatan dengan menggunakan sonde khusus

      • Prinsip CPITN :

        • Menggunakan sonde khusus (WHO Periodontal Examining Probe)
        • Terdapat sektan yang meliputi 6 buah sektan
        • Terdapat gigi indeks
        • Terdapat nilai (skor) untuk berbagai tingkatan kondisi jaringan periodontal
        • Menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan), tenaga dan tipe pelayanan
      • WHO Periodontal Examining Probe

        Ujungnya berbentuk bola bulat dengan diameter 0,5 mm dan mempunyai kode warna merah dari 3,5 sampai 5,5 mm

        • Digunakan untuk :
          • Mengetahui ada tidaknya perdarahan

          • Mengetahui ada tidaknya kalkulus

          • Mengetahui ada tidaknya pocket

          • Mengetahui kualitas kedalaman pocket

            Cara penggunaan :

            • Tekanan pada waktu probing tidak boleh melebihi 25 gram karena diharapkan tidak menyebabkan terjadinya kerusakkan jaringan dan tidak boleh menyebabkan rasa sakit atau tidak enak.
      • Indeks CPITN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ecdccf0e-f402-4794-a388-e17c053b7f82/Untitled.png

      • PENGUKURAN CPITN

        1. Jika salah satu gigi molar maupun gigi insisif tidak ada, tidak perlu dilakukan penggantian gigi tersebut,
        2. Jika dalam suatu sektan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada dalam sektan tersebut diperiksa dan dinilai, ambil yang terparah, yaitu yang mempunyai skor tertinggi
        3. Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2 untuk menghindari adanya poket palsu
        4. Untuk usia 15 tahun ke bawah, pencatatan dilakukan hanya jika ada pendarahan dan karang gigi saja
        5. Jika tidak ada gigi indeks atau gigi pengganti, sektan tersebut diberi tanda X.
      • SEKTAN PADA PEMERIKSAAN CPITN

        ■ Sektan dapat diperiksa jika terdapat paling sedikit 2 gigi dan bukan merupakan indikasi untuk pencabutan ■ Jika pada sektan tersebut hanya ada 1 gigi, maka gigi tersebut dimasukkan ke sektan sebelahnya ■ Pada sektan yang tidak bergigi tidak diberi skor ■ Penilaian untuk 1 sektan adalah keadaan yang terparah (skor yang tertinggi)

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/5b6c7fad-3a5f-481a-9c61-d0caed43744b/Untitled.png

      • TINGKAT KONDISI JARINGAN PERIODONTAL SETIAP SEKTAN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/a11c749a-e8f0-4570-9702-3dc524e4a07a/Untitled.png

        0 Sehat 1 Perdarahan pada gingiva 2 Ada karang gigi subgingival 3 Poket dangkal (4 – 5 mm) 4 Poket dalam (6 mm atau lebih)

      • RELASI SKOR TERTINGGI DENGAN KKP, TENAGA DAN TIPE PELAYANAN

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/36e731af-3b29-4cb2-80e7-845fbfa38d3c/Untitled.png

        EIKM (Edukasi Instruksi Kebersihan Mulut) SK (Skeling) PK (Perawatan Kompleks)

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now