Pemeriksaan Dasar Periodonsia
PEMERIKSAAN DASAR PERIO
- Persiapan Alat dan Bahan
- kaca mulut
- sonde halfmoon
- pinset
- probe
- probe nabers
- povidone iodine dan cotton pellet
- Menggunakan masker dan handscoen serta alas dada pasien
- Mengatur posisi kerja
- Melakukan sterilisasi area kerja dengan povidone iodine
PEMERIKSAAN OHIS
-
Melakukan pemeriksaan kalkulus dengan sonde halfmoon, supragingiva dan subgingiva
- Pemeriksaan kalkulus dengan sonde halfmoon
- ujung sonde halfmoon harus selalu menghadap ke permukaan gigi)
- masukkan di dalam sulkus dan tekan sulkus
- merasakan kalkulus di subgingiva
- sonde digerakkan ke oklusal agar bisa merasakan kalkulus supragingiva
- jika probe menemukan hambatan, disitulah letak kalkulus subgingiva
- klasifikasi kedalam kalkulus index dan debris index yang sudah dipersiapkan di rekam medis penderita
- Pemeriksaan kalkulus dengan sonde halfmoon
-
Melakukan penghitungan OHI-S (baca dan hafalkan cara perhitungan OHI-S)
-
DI: Skor Debris perm./ Jumlah permukaan
0 = (-) debris atau stain
1 = (+) debris lunak ≤ 1/3 yg menutupi permuk gigi atau (+) stain ekstrinsik yg menutupi permukaan gigi
2 = (+) debris yg menutupi > 1/3 ≤ 2/3 permuk gigi
3 = Debris yg menutupi > 2/3 permuk gigi
-
CI: *kalkulus supragingiva
0 = (-) kalkulus
1 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi ≤ 1/3 permuk gigi
2 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 1/3 ≤ 2/3 permuk gigi atau (+) noda kalkulus subgingiva pd bag servikal gigi atau keduanya
3 = (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 2/3 permuk gigi atau (+) lempengan kalkulus subgingiva pada bagian servikal gigi atau keduanya
OHIS: DI+CI
0,0-1,2: baik
1,3-3,0; cukup
3,0-60: buruk
-
PEMERIKSAAN KEDALAMAN POKET
-
Melakukan pemeriksaan kedalaman poket dengan periodontal probe. Pemeriksaan ini harus memperhatikan prinsip pemeriksaan yaitu : walking stroke, adaptasi, dan parallel.
-
Memerhatikan 3 prinsip utama : walking probe, adaptasi, paralel
-
Masukkan probe dari sisi m/d dengan memperhatikan adaptasi dan parallel
-
Gerakkan secara walking probe (atas geser bawah)
-
Apabila ada poket yang dalam, dicari poket terdalam dalam satu area
-
Untuk daerah inderdental dimasukkan probe dengan teknik dimasukkan secara adaptasi, ditempelkan sedekat mungkin dengan titik kontak
-
Diperiksa menyudut danmemasukkan kembali probe sehingga didapatkan catatan probe sesuai daerah poket dibawah titik kontak
-
Data dimasukkan ke status pasien sesuai rekam medis periodonsia
-
-
Melakukan pencatatan kedalaman probe pada 4 sisi gigi (mesial, bukal, distal, lingual)
-
Klasifikasi Poket
-
Menurut Tipenya
-
Gingival/pseudo/ false/relative pocket
tanpa kerusakan tulang
-
Periodontal/true pocket: peningkatan kedalaman sulkus, ada kerusakan tulang
- Suprabony pocket
- kerusakan tulang horizontal,
- dasar poket di atas alveolar crest
- Infrabony Pocket
- kerusakan tulang vertikal/angular,
- dasar poket dibawah alveolar crest
- Suprabony pocket
Menurut banyaknya permukaan yang tersangkut dalam poket
-
-
- Simple Pocket: 1 perm
- Compound Pocket: >1 perm
- Complex Pocket: dasar poket tidak langsung berkomunikasi dengan margin gingiva (berliku-liku)
-
PEMERIKSAAN KEGOYANGAN GIGI
-
Melakukan pemeriksaan kegoyangan gigi dengan 2 handle instrumen secara horizontal maupun vertikal
-
Pemeriksaan kegoyangan gigi
-
A. HORIZONTAL
a. 2 handle instrument
- diletakkan di palatal dan bukal
- salah satu sisi ditekan ke arah palatal/lingual
- jika nampak kegoyangan dimasukkan ke klasifikasi miller
-
B. VERTIKAL
a. Instrumen diletakkan di incisal/oklusal
b. Ditekan ke arah vertikal
1 ujung jari di palatal/lingual sesuai posisi operator:
- ujung handle instrument di labial, ditekan dari bukal
- ujung jari menahan palatal/lingual tidak terjadi kegoyangan ekstrim
-
-
Melakukan klasifikasi kegoyangan gigi menurut klasifikasi Miller
0 : tidak ada pergerakan yang terjadi selain pergerakan fisiologi gigi
1 : mengindikasikan pergerakan yang lebih besar dari normal
2 : pergerakan mencapai 1 mm pada arah buco-lingual
3 : pergerakan > 1mm pada buco-lingual serta kombinasi dengan deformabilitas vertical
PEMERIKSAAN FURKASI
-
Melakukan pemeriksaan furkasi dengan menggunakan Naber’s probe
- Memasukkan nabers probe ke area furkasi
- perhatikan kedalaman sesuai indikator naber probe yang masuk poket periodontal
- lihat sisi satunya apakah nabers probe tembus
- jika tembus atau tidak tembus dimasukkan ke klasifikasi glickman
- Memasukkan nabers probe ke area furkasi
-
Melakukan klasifikasi Furkasi sesuai klasifikasi Glickman (1953)
I: ada bentuk poket namun masih bersentuhan dengan tulang intteradikular
II: hilangnya tulang interradicular dan formasi poket
III: trough and trough lesion: tembus furkasi (masuk bukal muncul lingual) masih dilundungi ginggiva
IV: trough and trough lesion (tembus) dan ada resesi
Post a Comment