Pemeriksaan Indeks Wajah dan Sefalik, Midline, Simetris, Frenulum, Tipe dan Profil Wajah, Freeway Space, Path of Closure, Indeks Palatum, Kurva Spee

shape image

Pemeriksaan Indeks Wajah dan Sefalik, Midline, Simetris, Frenulum, Tipe dan Profil Wajah, Freeway Space, Path of Closure, Indeks Palatum, Kurva Spee

Indeks Sefalik, Indeks Wajah

Indeks Sefalik

  • 1.Memverbalkan Rumus Indeks Sefalik

    lebar kepala (jarak byzygomatik)/ Panjang kepala (jarak glabela − occipital)x100

  1. Memverbalkan titik anatomis untuk mengukur Lebar Kepala : byzigomatic supramastoideus
    1. Menunjukkan Titik byzygomatic supramastoideus

    bygomatic = berkaitan dengan kedua bagian yg paling menonjol pada kedua arcus zygomaticus

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7b04e963-dab0-4eb3-b071-26fcb02c3b11/Untitled.png

  1. Memverbalkan titik-titik anatomis untuk mengukur Panjang Kepala : Glabella dan occipital
  • 5 Menunjukkan Titik Gl (Glabela) :

    titik tengah alis mata

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/d557ef50-5eeb-4064-a163-f3cdb077e33d/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/9b9afb82-4fae-4249-9685-9739322a89c9/Untitled.png

  • 6 Menunjukkan Titik Occipital

    bagian belakang kepala, bagian belakang dari perut otot occipitofrontalis

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/c578ab13-4022-457a-85f7-04b25d880f68/Untitled.png

    1. Mensimulasikan dan Memverbalkan cara Mengukur lebar kepala :

    Mengukur jarak transversal dari kedua titik byzigomatik menggunakan jangka sorong

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4faaff68-910f-42e2-97d1-fd307ce02265/Untitled.png

  • 8 Mensimulasikan dan memverbalkan cara mengukur panjang kepala

    Mengukur jarak sagital dari titik glabela ke occipital dengan menggunakan jangka sorong

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/db900aa2-4cdf-4b85-89e8-ec66d9f7e7ae/Untitled.png

  • Memverbalkan macam-macam interpretasi tipe kepala:

    • 80-84,9: brakisefalik (lebar,pendek)
    • 75,0-79,9: mesosefalik (rata-rata)
    • 70,0-74,9: Dolikosefalik (sempit,panjang)

Indeks Wajah

    1. Memverbalkan rumus Indeks Wajah

    tinggi wajah (jarak N − Gn)/ lebar wajah (jarak bizygomatik) x100

  1. Memverbalkan titik-titik anatomis untuk mengukur Tinggi Wajah : Titik Nasion, Gnation
  • 3 Menunjukkan titik Nasion (N) :

    titik terdepan dari sutura fronto nasali

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/8cd67bc3-f34c-41c6-ba76-d34aa1c1f8d3/Untitled.png

    1. Menunjukkan titik Gnation (Gn) :

    titik paling anterior dan paling inferior dagu

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7727312d-4cc8-4967-a452-8d173e8de91d/Untitled.png

  1. Memverbalkan titik anatomis untuk mengukur Lebar Wajah : Titik Byzigomatik
    1. Menunjukkan Titik Byzigomatik :

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/fe7185f3-b013-4142-9cf7-cd481f33ec1e/Untitled.png

    1. Mensimulasikan dan memverbalkan cara mengukur tinggi wajah :

    Mengukur jarak vertikal dengan menggunakan jangka sorong dari titik Nasion ke Gnation

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/d1685e26-d41d-4083-a1fb-dbd6b93a4f08/Untitled.png

  • 8 Mensimulasikan dan memverbalkan cara mengukur Lebar Wajah :

    Mengukur jarak horizontal dengan menggunakan jangka sorong antara kedua titik bizygomatik

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2d655d2e-de1e-481d-8b41-10aeddb5ef10/Untitled.png

    1. Verbal macam interpretasi Tipe Wajah :

    ● < 80,0 :Hipo Euriprosop ● 80,0 – 84,9: Euriprosop (wajah pendek, lebar) ● 85,0 – 89,9: Mesoprosop (wajah sedang) ● 90,0– 94,9 : Leptoprosop (wajah tinggi,sempit) ● > 94,9 : Hiper Leptoprosop

Midline, Simetris, Frenulum

Median Line

    1. Posisi duduk pasien :

    Pasien didudukkan pada posisi istirahat, dengan kepala menghadap lurus kearah depan

    1. Menentukan titik Glabella

    glabella= tengah alis

    1. Menentukan titik Philtrum

    lekukan vertikal di bagian tengah bibir atas

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/cceba65d-0a80-486c-a55f-b1baace5b876/Untitled.png

  1. Meletakkan benang sesuai titik-titik anatomis garis median wajah Glabella dan Philtrum

  2. Menentukan garis tengah geligi atas: Inter insisivus RA

  3. Menghitung jarak median line wajah terhadap garis tengah geligi atas

  4. Menentukan garis tengah geligi bawah: Inter insisivus RB

  5. Menghitung jarak median line wajah terhadap garis tengah geligi bawah

    1. Memindahkan garis median yang dibuat pada wajah ke model studi

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7af948cd-75c1-44f1-8c2a-676e356df8bf/Untitled.png

Simetris Wajah

Menentukan garis median wajah sebagai Vertical Reference Plane

    1. Menentukan Titik Nasion jaringan lunak

    nasion= titik paling anterior sutura frontonasalis pada bidang midsagital

    1. Menentukan titik Sub nasal

    subnasal= dasar hidung

    1. Menentukan Upper Horizontal Plane (bidang horizontal bagian atas): Titik Pupil kanan dan kiri (bipupillary)

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ccf36f15-3079-44c6-a974-e8f9e2c8a66a/Untitled.png

    bola hitam

    1. Menentukan dan memverbalkan Lower Horizontal Plane (bidang horizontal bawah): Garis yang melewati stomion

    Stomion (sto)= titik di mana garis sentral memotong sudut antara bibir integumental dan sekat hidung

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/57bb7922-1965-4a87-b848-4af8ad3914a0/Untitled.png

    1. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kesimetrisan wajah:
    • Simetris: Jika Upper dan Lower Horizontal Plane kanan dan kiri simetris
    • Tidak simetris: Jika Upper dan Lower Horizontal Plane kanan dan kiri tidak simetris

Frenulum

  1. Pemeriksaan perlekatan frenulum labialis : Menarik bibir atas ke depan dan ke atas
  2. Memeriksa bagian palatal menggunakan kaca mulut untuk melihat perlekatan frenulum labii superior dengan papilla insisivus

    1. Memverbalkan interpretasi hasil pemeriksaan
    • Frenulum labialis tinggi: Jika frenulum menyatu dengan papilla insisivus maka papilla insisivus akan berwarna pucat
    • Frenulum labialis sedang: Jika frenulum labialis terletak pada attached gingiva (di antara mucobuccal fold dan papilla insisivus)
    • Frenulum labialis rendah: Jika frenulum labialis mendekati mucobuccal fold

Tipe dan Profil Wajah

PEMERIKSAAN PROPORSI VERTIKAL WAJAH

  1. Menentukan Titik Trichion atau hairline
  2. Menentukan titik Glabella
  3. Menentukan titik Subnasal
  4. Menentukan titik Menton
  5. Memverbalkan interpretasi hasil pemeriksaan proporsi vertikal wajah:
  • Proporsi wajah harmonis jika:
    • Tinggi wajah bagian atas (jarak trichion ke glabella) idealnya 1/3 dari seluruh tinggi wajah
    • Tinggi wajah bagian tengah (jarak glabella ke subnasal) idealnya 1/3 dari seluruh tinggi wajah
    • Tinggi wajah bagian bawah (jarak subnasal ke menton) idealnya 1/3 dari seluruh tinggi wajah
  1. Proporsi wajah tidak harmonis jika: Terdapat perbedaan nilai proporsi wajah

https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/9b5168ca-c179-4c73-bf16-2e8c304e0fb0/Untitled.png

PEMERIKSAAN TIPE PROFIL METODE RAKOSI

Memverbalkan dan menunjukkan titik-titik anatomis menentukan tipe profil menurut Rakosi

  1. Menentukan titik Glabella
  2. Menentukan titik Ujung Bibir Atas
  3. Menentukan titik Pogonion
  4. Memverbalkan interpretasi hasil pemeriksaan tipe wajah:
    • Lurus/straight:jika kedua garis tersebut membentuk suatu garis lurus
    • Cembung/convex: jika garis pertama lurus dan garis kedua membentuk sudut cembung karena dagu terletak lebih posterior
    • Cekung/concave: jika garis pertama lurus dan garis kedua membentuk sudut cekung karena letak dagu lebih ke anterior

Freeway Space, Path Of Closure

Freeway Space

freeway space: jarak antar oklusi pada saat mandibula dalam posisi istirahat

  1. Posisi pasien: Mendudukkan pasien dengan kepala menghadap lurus kearah depan
  2. Menentukan 1 titik di ujung hidung
  3. Menentukan 1 titik di dagu
  4. Menginstruksikan pasien untuk rest posisi dan menghitung jarak kedua titik di hidung dan dagu
  5. Menginstruksikan pasien untuk oklusi sentris dan menghitung jarak kedua titik di hidung dan dagu
  6. Menghitung Freeway space = selisih jarak kedua titik (pada ujung hidung dan dagu) saat rest posisi dan saat oklusi sentris

https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ab4fee2b-0faf-4fa5-ba82-dcab7f99b826/Untitled.png

Path Of Closure

Path of closure: arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke posisi oklusi snetris

  • Posisi duduk pasien :

    Pasien didudukkan pada posisi istirahat, dengan kepala menghadap lurus kearah depan

  • Menentukan titik-titik anatomis garis median wajah.

    1. Menentukan titik Glabella
    2. Menentukan titik Nasion
    3. Menentukan titik di ujung hidung
  • Menentukan titik Philtrum

  • Menentukan titik-titik anatomis garis median mandibula.

    1. Menentukan titik Pogonion
    2. Menentukan titik Gnation
    3. Menentukan titik Menton
  • Menentukan pergeseran mandibula terhadap garis median wajah :

    1. Pasien diinstruksikan untuk menutup mulut dari posisi istirahat ke oklusi sentris
  • Macam-Macam path of closure

    • Apabila garis median mandibula segaris dengan garis median wajah, berarti tidak ada gangguan path of closure
    • Apabila posisi garis median mandibula terdapat pergeseran terhadap garis median wajah, berarti terdapat gangguan path of closure
  • Memverbalkan path of closure mandibula yang normal:

    apabila gerakan mandibula ke atas, ke muka dan belakang. dan tidak ada deviasi mandibula dan displacement mandibula

    • tidak ada deviasi/displacement mandibula ke arah sagital atau lateral menentukan oklusi yang baik

Indeks Palatum, Kurva Spee

Indeks Palatum

  1. Memverbalkan rumus indeks tinggi palatum (palatal height index) menurut Korkhous :

    Indeks Tinggi Palatum = Tinggi palatum : Lebar lengkung posterior (lebar intermolar Pont) x100

  2. Memverbalkan cara pengukuran Tinggi Palatum : Mengukur tinggi palatum dengan jangka sorong pada bagian No. 3 (ekor/ depth probe)

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/e875959f-5214-4975-8e4d-cc7446ace2b2/Untitled.png

  3. Tinggi palatum diukur secara vertikal dari permukaan dasar palatum

  4. Sampai permukaan oklusal pada lebar lengkung posterior /garis intermolar menurut Pont

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/49178d70-8135-4b83-9b01-67bd4cc05bf6/Untitled.png

  5. Memverbalkan cara pengukuran Lebar lengkung posterior / Lebar intermolar menurut Pont: Mengukur dengan jangka sorong pada bagian No. 1 (rahang dalam) atau 2 (rahang luar

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/27a9e1a3-1332-4e47-a2d9-25e79f059406/Untitled.png

  6. Mengukur jarak horizontal antara fossa mesial M1 permanen kiri RA sampai dengan fossa mesial M1 permanen kanan RA

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2d3ca7e3-d465-4c25-bb96-eb6fdfae548d/Untitled.png

  7. Memverbalkan macam-macam interpretasi Kedalaman Palatum :

    • 42% = palatum dalam/tinggi

    • 42% = kedalaman palatum normal
    • <42% = palatum dangkal/rendah

Pengukuran Curve of Spee

  1. Memverbalkan bagian-bagian anatomis untuk mengukur curve of spee :

    • incisal edge insisif sentral/ tepi insisal dari insisivus sentral
    • Cusp distal gigi Molar paling posterior
    • Cusp terdalam pada gigi pada gigi yang terletak diantara inisisf sentral dan molar paling posterior
  2. Menunjukkan bagian anatomis : incisal edge pada insisif sentral

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/67bca305-8097-4b1a-9175-c4390be2afcd/Untitled.png

  3. Menunjukkan bagian anatomis : cusp distal gigi Molar paling akhir

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/64810161-fb1b-4ffb-b2ef-7a37a4a5a26f/Untitled.png

  4. Menunjukkan bagian anatomis cusp terdalam pada gigi yang terletak diantara inisisif sentral dan molar paling posterior

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/51ed895c-94de-439b-8216-2f89282720fb/Untitled.png

  5. Memverbalkan cara mengukur kedalaman curve of spee : Mengukur jarak vertikal dari cusp terdalam sampai menyentuh garis imajiner yang ditarik dari incisal edge gigi insisif sentral sampai dengan cusp distal gigi molar paling posterior kedalaman curve of spee

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/c7f82fba-4a38-41bb-a391-71da38e98956/Untitled.png

  6. Memverbalkan macam-macam interpretasi

    • Normal = > 2mm s.d ≤4mm
    • Datar = ≤2mm.
    • Dalam/cekung = > 4mm

Model Studi Orthodonti

  1. Membuat simulasi basis Rahang Atas disertai tulisan sudut-sudutnya (2 dimensi)

  2. Membuat simulasi basis Rahang Bawah disertai tulisan sudut-sudutnya (2 dimensi)

  3. Menunjukkan garis median pada model RA

  4. Menunjukkan garis median pada modeRB

  5. Memverbalkan tahapan cara menanam model cetakan RA:

    a. Posisi Oklusal RA sejajar lantai

    b. Tinggi oklusal RA ke basis minimal 1 1⁄2 inch (+35mm)

    c. Perbandingnan Art portion : Anatomical portion = 1/3 : 2/3

    d. Garis median tegak lurus dengan bagian posterior

    e. Ujung depan basis former segaris dengan garis median

    f. Total tinggi dari basis RA ke basis RB 23⁄4 inch (+70mm)

  6. Memverbalkan tahapan sebelum trimming:

    a. menghilangkan semua nodul dan ketidaksempurnaan yang ada dengan alat yang tajam/pisau model

    b. merendam model RA dan RB ke dalam air selama ± 5 menit

  7. Memverbalkan cara fiksasi dan pemeriksaan oklusi model RA dan RB: dengan malam merah/wax bite

  8. Memverbalkan ketentuan trimming pada model RA:

  • Memverbalkan bagian Capital:

    a. Tinggi 11⁄2 inch (35mm)

    b. Sejajar dengan curve of spee (0-5o)terhadap bidang oklusal)

    c. Art portion : Anatomical portion = 1/3 : 2/3

  • Memverbalkan bagian posterior:

    a. tegak lurus terhadap garis median

    b. jarak 1⁄2 inch dari hamular notches

  • Memverbalkan bagian kedua sayap:

    a. membentuk sudut 65o terhadap bagian posterior

    b. jarak 1⁄2 inch dari mucobuccal fold

  • Memverbalkan bagian anterior:

    a. membentuk sudut 25o terhadap bidang posterior

    b. setinggi cusp gigi C yang normal

    c. ujung C dan garis median sebagai panduan

    d. jarak 1⁄2 inch dari mucolabial fold

  • Memverbalkan bagian kedua sayap belakang (heel): a. tegak lurus terhadap garis biseksi b. sudut +130o terhadap bagian posterior c. panjang +13mm

  1. Memverbalkan ketentuan trimming pada model RB:
  • Memverbalkan bagian Basis:

    a. Memotong bagian basis sejajar dengan basis model RA

    b. Tinggi dari basis RA ke basis RB 23⁄4 inch (70 mm)

  • Memverbalkan bagian Posterior: terletak dalam dataran yang sama dengan bagian posterior model RA

  • Memverbalkan bagian Sayap:

    a. membentuk sudut 65o terhadap bagian posterior

    b. terletak dalam dataran yang sama dengan bagian sayap model RA

  • Memverbalkan bagian Anterior:

    a. Membentuk kurva (setengah lingkaran)

    b. Dimulai dari gigi cusp gigi C normal sebagai panduan

    c. Jarak tidak kurang dari 5 mm dari permukaan labial gigi anterior RB

  • Memverbalkan bagian posterior (heels):

    Terletak dalam dataran yang sama dengan model RA

  1. Memverbalkan cara Fininshing:

a. Bentuk basis mukosa mengikuti mucobuccal fold dan mucolabial fold

b. Haluskan

c. Tidak ada nodul atau sisa trimming

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now