Lesi Putih dan Lesi Non Putih di Rongga Mulut

shape image

Lesi Putih dan Lesi Non Putih di Rongga Mulut

 

Lesi Putih

biasanya penyebabnya di keratin

  • White Sponge Nevus

    → keratin menebal

    • Etiologi

      • Sb/ mutasi gen epitelial keratin K4 dan K13
      • Autosomal dominan dengan penetrasi tinggi
      • Jarang ditemukan 1:200.000
      • Remaja 🡪 pria=wanita
    • GAMBARAN KLINIS

      • Lesi putih dgn perm ⭧, irreguler 🡪 fisur & plak
      • Predileksi 🡪 mukosa bukal 🡪 lesi bercampur area lain ditutupi epitelial parakeratin/nonkeratin
      • Area lain : esofagus (gejala disfagia: susah menelan) dan mukosa anogenital 🡪 asimtomatis
      • dipegang→ konsistensi seperti sponge

      Untitled

    • DIAGNOSIS BANDING

      • Leukoplakia, plak candidiasis
    • HPA

      • edema intraselular pada sel epitelial superfisial,
      • predominan pd stratum spinosum, terdapat sel inti yang piknotik/pucat
  • Sub Mucous Fibrosis

    → mukosa keras, kena jaringan ikat jadi kaku

    • ETIOLOGI

      • Defisiensi nutrisi/vitamin (asam folat, zat besi atau vitamin B kompleks) (kalau kekurangan vitamin C biasanya lebih ke gingivitis)

      • Hipersensitivitas terhadap bahan makanan tertentu 🡪 iritasi (areca nut, bumbu masakan dan tembakau) 🡪 reaksi inflamasi dan fibrosis

      • Sering 🡪 mengunyah sirih (betel nut)

        degradasi kolagen normal oleh fibroblas yang tidak baik

      • Konsumsi cabe (kronis)

    • GAMBARAN KLINIS

      • 20 – 40 tahun 🡪 area dgn perubahan warna menjadi kuning keputihan
      • Umumnya dlm RM kadang diikuti pembentukan vesikel
      • Predileksi palatum molle dan mukosa bukal kehilangan “resilien” dan elastisitas
      • Jaringan fibrous berbentuk pita pada palatum molle dan mukosa bukal dapat di palpasi
      • Manifestasi kliniknya berupa trismus dan kesulitan makan

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • MIKROSKOPIK : atrofi epitelium dan subjancet fibrosis, epitel displasia
      • Lamina propria mempunyai vaskularisasi yang minim dan mengalami hialinisasi sedikit fibroblas
      • Inflamasi yang ringan sampai sedang
      • Kolagen tipe I dominan pada sub mukosa sedangkan kolagen tipe III cenderung pada interfase epitelium jaringan ikat sekeliling pembuluh darah kelenjar saliva dan otot
    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      • Menghilangkan faktor penyebab
      • Injeksi lokal chymotripsin, hyaluronidase dan dexamethasone disertai eksisi jaringan fibrosa dan penempatan graft mukosa yang bebas vaskularisasi
      • Hubungan fibrosis sub mukosa dengan keganasan ☠ (lesi pra ganas)
      • Perkembangan menjadi karsinoma sel skwamosa 🡪 1/3 pasien
  • Stomatitis nikotina

    • Etiologi

      • Perubahan mukosa umum tjd pd palatum durum 🡪 reaksi thd panas cerutu/ rokok
      • Amerika Selatan & Asia Tenggara 🡪 kebiasaan reverse smoking 🡪 keratosis palatal 🡪 berkembang mjd displasia atau karsinoma
    • GAMBARAN KLINIS

      • 45 tahun

      • Paparan jangka panjang panas yang diproduksi rokok, mukosa palatum berubah menjadi putih atau abu-abu difus lebih tebal dari sekitarnya disertai beberapa papula dengan titik merah ditengahnya
      • Papula tersebut menunjukkan inflamasi kelenjar saliva minor dan orifis duktus

      Untitled

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • Hiperkeratosis & akantosis pd epitelium palatum yang ringan, daerah kecil-kecil (patchy), inflamasi kronik pada jaringan ikat subepitelial dan mukosa kelenjar saliva
      • Metaplasia skuamosa pada duktus ekskretori juga sering terlihat dengan eksudat inflamasi
      • Hiperplasi epitelium duktus didekat orifis pada kasus papula
      • Derajat hiperplasia dan hiperkeratosis memiliki korelasi dengan durasi dan level paparan panas rokok
      • Displasi epitel jarang terlihat
    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      • Reversibel secara utuh pada usia tertentu dengan dihentikannya aktifitas merokok
      • Palatum kembali normal 1-2 minggu setelah berhenti merokok
      • Meskipun bukan merupakan lesi prekanker dan tidak membutuhkan perawatan, namun pasien diminta untuk menghentikan merokok dan perlu dilakukan kontrol terhadap daerah lesi, jika tetap bertahan dapat berubah menjadi leukoplakia
  • LEUKOPLAKIA

    Lesi putih yang sulit dibedakan dengan penyakit-penyakit lain dan tidak dapat hilang dengan penggosokan

    • Menyerupai antara lain

      lichen planus, candidiasis, leukoedema, white sponge nevus dan frictional keratosis yang tidak jelas

    • Gambaran klinis

      • leukoplakia antara benign keratosis dan karsinoma sel skuamosa mungkin sama tetapi secara mikroskopis berbeda sehingga biopsi diperlukan untuk diagnosis definitif

      Untitled

    • ETIOLOGI

      • Penggunaan tembakau

      • Peminum alkohol (bisa alkohol dari obat kumur)

      • Sinar UV

      • Trauma

      • Infeksi candida albicans

      • Malnutrisi

        terutama pada defisiensi besi dan perkembangan disfagia sideropenik (Plumer-Vinson atau Peterson-Kelly Syndrome)

      • Variasi area leukoplakia tergantung area penggunanan tembakau

      • Area dasar mulut punya insiden yang tinggi sementara area yang berlawanan hanya menimbulkan sebagian kecil displasia epitel (dasar mulut banyak vaskularisasi)

    • GAMBARAN KLINIS

      • Dewasa & tua 🡪 area yang terkena berubah-ubah

      • Jarang : palatum, ridge maksila, bibir bawah, dasar lidah dan retro molar pad (paling banyak di mukosa bukal, lateral lidah)

      • Risiko displasia berbeda tiap area 🡪 dasar mulut & retro mandibular 🡪10% displasia

      • Insiden neoplastik atau displasia terjadi pada bibir dan lidah

      • Visual 🡪 jarang terlihat, samar-samar keputihan dan tidak inflamasi

      • Zona merah pada area leukoplakia disebut SPEKLED (ERTHRO) LEUKOPLAKIA (campur dengan warna merah)

      • Palpasi

        lembut, halus, bergranula halus, kadang kasar, nodular atau indurasi (bila sudah indurasi cenderung ganas)

      • Proliferatif verrucous leukoplakia 🡪 keratosis berkembang mjd lesi verrocous

      • Lesi cenderung persisten, multifokal dan kadang agresif

      • Penyebab tidak diketahui 🡪 papiloma virus atau penggunaan tembakau

    • VARIAN BENTUK LEUKOPLAKIA

      • Mild atau thin leukoplakia (plak kecil tipis putih)
      • Homegenous atau thick leukoplakia (plak tebal dalam bisa berbahaya)
      • Granular atau nodular leukoplakia (biasa berhubungan virus)
      • Verrucous leukoplakia (berhubungan virus)
      • Eritroleukoplakia atau speckled leukoplakia (risiko kanker)
    • HISTOPATOLOGI

      • Perubahan histologis terjadi pada area hiperkeratosis, displasia (abnormalitas epitel dan gangguan pertumbuhan), carcinoma in citu ke OSCC invasif
      • Gambaran mikroskopis displasia :
        • penurunan ukuran ridge epitel
        • crowding sel basal
        • irregular stratifikasi
        • peningkatan mitosis dan gambaran
        • abnormalitas mitosis
        • keratinisasi prematur
        • inti pleomorfik dan hiperkromatin
        • peningkatan rasio sitoplasma inti
        • semakin parah terjadi perubahan epitel, semakin cenderung menjadi kanker
    • DIAGNOSIS BANDING

      • Kerok lesi dgn gauze square / tongue blade,
        • bila lesi terkelupas : psudomembran, koloni jamur atau debris,
        • bila lesi bilateral : cheek biting/lichen planus/keratosis /lupus erimatosus
      • Leukoplakia pd lidah DD/ hairy leukoplakia dan geographic tongue
      • Bila riwayat dan diagnosis klinis tidak ada hubungan 🡪 idiopathic leukoplakia 🡪 biopsi
      • Lesi luas 🡪 multipel biopsi untuk menghindari kesalahan pengambilan sampel.
      • Pengambilan sampel dilakukan pada area-area yang dicurigai : merah, ulser dan indurasi
    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      • Biopsi dilakukan hanya bila dijumpai perubahan epitel ke arah displasia
      • Terapi pembedahan : eksisi scalpel, crysurgery, elctrosurgery dan laser surgery
      • Lesi besar 🡪 graft sesudah pembedahan sangat dianjurkan
      • Idiopathic leukoplakia dapat rekuren setelah pengangkatan total dan tidak dapat dideteksi lesi mana yang akan rekuren dan tidak rekuren

Lesi Non Putih

  • ERYTHROPLAKIA

    • Bercak merah pada membran mukosa mulut yang tidak dapat dikelompok ke dalam lesi merah lainnya

    • Etiologi

      • Penyebab tidak diketahui, diduga sama dengan penyebab kanker oral seperti tembakau dan alkohol, defek nutrisi dan iritasi kronis
    • HISTOPATOLOGIS

      • 90% displasi berat sisanya displasia ringan sampai sedang
      • Penurunan produksi keratin dan peningkatan vaskularisasi relatif
      • Produk diferensiasi keratin terminal (keratin, involucrin dan filagrin) menurun pada pewarnaan histokimia
      • Subtipe Ca insitu yang jarang : penyakit Bowens berupa bercak merah atau putih pada mukosa mulut bila terjadi pada glans penis
      • Eritroplasia of querant dengan gambaran mikroskopis : gangguan pertumbuhan multinukleus keratinosit, nuclei keratinosit hiperkromasi besar dan keratinisasi sel individu atipik
    • GAMBARAN KLINIS

      • Jarang ditemui dibanding leukoplakia 🡪 berpotensi keganasan
      • Lesi bercak merah, batas cukup jelas, tu dasar mulut & retromolar
      • 50-70 tahun tanpa predileksi seks
      • Bila tdp daerah putih fokal keratosis 🡪 eritroplakia biasanya lunak namun ada indurasi pada lesi invasif

      Untitled

    • DIAGNOSIS BANDING

      • Kandidiasis atrofik, kaposi’s sarcoma bentuk makula
      • Bercak ekimosis
      • Reaksi alergi kontak malformasi vaskuler dan
      • psoriasis (Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas)
    • TERAPI

      Bedah eksisi

  • PEUTZ JEGHER SYNDROME

    • Jarang namun mudah dikenali 🡪 1:100.000 kelahiran

    • Karakteristik

      • lesi bintik-bintik pada tangan, kulit peri-oral dan mukosa mulut, konjunctiva dengan poliposis intestinal dan predisposisi bagi penderitanya untuk menjadi kanker
      • Herediter 🡪 autosomal dominan meskipun 35% diantaranya akibat mutasi
      • Mutasi gen STK1 1 (LKB 1) pada kromosom 19p13.3 yang bertugas mengkode serin/treoninkinase
    • GAMBARAN KLINIS

      • Berkembang sejak masa kanak-kanak : perioral, (kulit dan ektremitas pd 50% pasien)
      • Bintik-bintik tidak membesar/menyusut oleh paparan sinar matahari
      • Lesi coklat/biru keunguan 1-4mm pada vermillion border, mukosa labial-bukal, lidah
      • Intestinal polip dan gangguan saluran cerna meliputi jejunum dan ileum

      Untitled

    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      Follow up perkembangan menjadi tumor

  • ADDISON DISEASE/PRIMARY HYPOADRENOCORTICISM

    • ⭨ produksi hormon adrenal corticosteroid krn kerusakan korteks adrenal
    • Insiden 110-140:1juta populasi pertahun
    • ETIOLOGI
      • Kerusakan autoimun
      • Infeksi (TBC, deep fungal disease, AIDS)
      • Metastasis tumor, sarcoidosis, hemokromatosis, amiloidosis 🡪 jarang
      • Jika kelenjar pituitari tidak berfungsi berkembang secondary hypoadrenocorticism karena menurunnya produksi ACTH yaitu hormon yang bertanggungjawab pada jumlah normal serum kortisol
    • GAMBARAN KLINIS
      • Gambaran klinis tidak muncul hingga kerusakan kelenjar mencapai 90% dan secara bertahap muncul gejala fatigue, iritabilitas, depresi, lemah, hipotensi, hiperpigmenasi pada kulit 🡪 bronzing

      • Pasien juga mengeluhkan gangguan pencernaan seperti anorexia, nausea, vomiting, diare, kehilangan BB

      • Hiperpigmentasi prominen pada kulit yang terpapar sinar matahari dan titik yang sering mendapat tekanan berlebih seperti siku dan lutut, hal ini disebabkan peningkatan level beta-lipoprotein / ACTH yang menstimulasi melanosit

        Untitled

      • Manifestasi oral

        • difus,
        • patchy,
        • brown dan
        • pigmentasi makula karena perluasan produksi melanin
      • TERAPI DAN PROGNOSIS

        Corticosteroid replacement therapy dengan dosis fisiologis 5-7,5 mg prednison atau equivalen per hari dengan dosis terbagi

  • AMALGAM TATTO (FOCAL ARGYROSIS)

    • ETIOLOGI

      • Lesi iatrogenik 🡪 trauma jaringan lunak oleh partikel amalgam
      • Tjd pencabutan gigi / preparasi gigi yg tdp amalgam sdh lama / restorasi gold-casting
    • GAMBARAN KLINIS

      • Membran mukosa oral yg berdekatan gigi dengan restorasi amalgam alloy
      • Lokasi : gingival, mukosa bukal, palatum & lidah
      • Karena amalgam biasanya ditoleransi dengan baik oleh jaringan lunak, maka jarang terlihat adanya reaksi inflamasi
      • Lesi berupa makula kelabu serta tidak berubah bersamaan dengan waktu
      • Jika partikel amalgam cukup besar 🡪 mungkin dapat terlihat pada pemeriksaan radiografi

      Untitled

      Untitled

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • Mikroskopis 🡪 partikel amalgam berada sejalan dengan serat kolagen & di sekitar pembuluh darah
      • Tampak sedikit limfosit & makrofag kecuali pada kasus dimana partikelnya cukup besar Tampak multinukleat foreign-body giant cell berisi partikel amalgam
    • DIAGNOSIS BANDING

      • Mirip dengan lesi yang memproduksi melanin
      • Pada gingival & palatal mirip dengan nevus & myeloma awal
      • Rö, riwayat pasien & lesi kelabu yang menetap dapat membedakannya dengan melanoma
      • Lesi yang meragukan harus dibiopsi
  • DRUG INDUCED PIGMENTATION

    • Obat dpt menstimulasi produksi melanin oleh melanosit

    • Obat yang berhubungan

      • phenolphthalein (KB)
      • minosiklin,
      • transquilizers(chlorpromazine),
      • anti malaria (chloroquine, hydrochloroquine, quinidine, quinacrine),
      • estrogen,
      • agen kemoterapetik,
      • obat pada HIV (zidovudine, clofazimine, ketoconazole)
    • Yg berhub dgn tetrasiklin 🡪 perawatan jerawat jangka panjang dengan minosiklin dosis tinggi

    • Pigmentasi kulit difus pada daerah yang terekspos sinar matahari/ lokal pada kaki, kulit periorbita, palatum & akar gigi

    • Pigmentasi kulit difus : perubahan mikroskopis terlihat di melanosit yang aktif dalam memproduksi pigmen

    • Pada deposit fokal 🡪 tampak makrofag yang berisi besi diduga berikatan dengan minosiklin

      Untitled

  • HEAVY-METAL PIGMENTATION

    • ETIOLOGI
      • Sb/ arsen, bismuth, platina, timbal & merkuri
      • Akibat pekerjaan dimana metal tersebut beterbangan
      • Dulu 🡪 arsen & bismuth 🡪 sifilis, LP & dermatosis lain 🡪 deposit logam berat
      • Cis-platina memiliki aktifitas antineoplastik 🡪 digunakan dalam terapi keganasan dengan efek samping gingival platinum line
      • GAMBARAN KLINIS
        • Logam berat dideposit di kulit & mukosa mulut (terutama gingiva)
        • Warnanya kelabu – hitam dengan distribusi linear sepanjang margin gingiva
        • Pewarnaan akibat bismuth & timbal (lead) pada gingiva 🡪 BISMUTH LINE / LEAD LINE
        • Deposit metal pada mukosa mulut secara relatif tidak signifikan Penyebab mendasar sebaiknya dicari karena efek yang merusak berupa toksisitas sistemik
        • U/ personel KG : paparan merkuri kronik 🡪 ketidakhati-hatian bekerja
        • U/ pasien: tidak ada resiko krn paparan tp harus diperhatikan bila kunjungan rutin dental
        • Toksisitas dari restorasi itu sendiri tidak berarti

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now