Variasi Normal

 

• variasi struktur tulang dan jaringan lunak kadang diidentifikasi sebagai tumor atau kelainan

• ciri variasi normal

  • prevalensi tinggi 1:10
  • asimtomatis (tidak ada keluhan)
  • tampilan semakin prominen (jelas) semakin bertambah usia
  • sering datang karena lesion phobia

• FORDYCE GRANULE

  • beberapa titik-titik putih 1 cm yang normal (sepanjang bukal/ bibir)

  • Pasien datang dengan lesion phobia

  • Apa itu?

    • Granula→struktur kel.sebasea ektopik & multifokal, diameter ± 2mm, warna kekuningan (kelenjar keringat harusnya cenderung ke pipi)
    • Tampak sebagai glandula sebasea yang ektopik atau sebaseus choristoma (jaringan normal pada lokasi abnormal) → dianggap sebagai variasi normal
    • Berkelompok (kluster)

  • Gambaran Klinis

    • Predileksi (daerah sering) : mukosa bukal dan vermillion bibir atas
    • Umumnya berupa lesi dengan distribusi simetris
    • Lesi menjadi jelas pada masa setelah pubertas → 20 – 30 tahun / perokok
    • Asimptomatik & ditemukan tidak sengaja o/ pasien/ dokter selama perawatan rutin

  • MIKROSKOPIS

    agregat lobulus kelenjar sebasea sekeliling atau berdekatan dengan duktus skretori, kump asini yg dihub dg perm epitelnya dg kel.sebasea di kulit tp tidak ada kel.rambut

    

  • Perawatan

    • Tidak ada indikasi perawatan karena kelenjar tersebut mempunyai gambaran normal dan tidak menimbulkan efek lainnya

  

• LEUKOEDEMA

  • Oedema berwarna putih, permukaan halus, fleksibel (bisa digerakkan), putih keabu-abuan
  • Predileksi
    • mukosa bukal,
    • kadang labial bilateral,
    • sedikit berlipat-lipat,
    • bila disinari terefleksi seperti beludru / mutiara
  • Perubahan yang terjadi bersifat hilang jika diregangkan, bila dikembalikan muncul lagi
  • Pada biopsi terdapat penebalan epitel (akantosis), penebalan lamina propria, terdapat sel prickle yang bervakuol & granula glikogen, serta parakeratosis

  

  mirip plak

• LINEA ALBA

  • Garis putih di mukosa bukal setinggi garis oklusal (normal), sedikit mengalami keratinisasi

  • Berhub dg tekanan, iritasi friksi atau trauma hisap dari perm gigi (biasanya pada orang chubby)

  • GAMBARAN KLINIS

    • Garis putih bilateral, btk renda menyerupai jejas gigi pd mukosa bukal segaris dg garis oklusal
    • Ketebalan garis bervariasi & lbh jelas pd posterior

    

  • HISTOPATOLOGIS

    • Biopsi sangat jarang
    • Hiperortokeratosis, edema intraselular pada epitelium, inflamasi kronis ringan pada dasar jaringan ikat

    → keratosis; proteksi shg timbul jejas akibat gigi

  • TERAPI DAN PROGNOSIS

    Tidak dibutuhkan terapi dan *dapat menghilang spontan (teori)

• MORSICATIO BUCCARUM(chronic cheek chewing)

  • Gigitan kronis → mukosa labial (morsicatio buccarum) dan tepi lateral lidah (morsicatio linguarum)

  • Stres atau tekanan psikologis

  • Wanita 2x pria dan 3x lebih banyak pada usia > 35 tahun

  • GAMBARAN KLINIS

    • Bilateral anterior mukosa bukal
    • Kadang unilateral dikombinasi dengan lesi pada bibir atau lidah
    • Penebalan jaringan dan seperti parut, daerah lesi putih kombinasi zona merah, erosi atau ulserasi trauma fokal
    • Daerah lesi tidak beraturan dengan permukaan kasar

    

    mirip parutan

  • HISTOPATOLOGIS

    • Hiperparakeratosis pd perm yg kasar dg bbg proyeksi keratin, perm dg kolonisasi bakteri
    • Kadang terdapat kelompok sel vakuol dalam lapisan sel
    • Gambaran histopatologis tersebut mirip dengan OHL (oral hair leukoplakia) atau uremic stomatitis (pada px ginjal)

  • DIAGNOSIS

    • Tampilan tidak spesifik  biopsi tu bila mirip OHL pada pasien HIV

  • TERAPI DAN PROGNOSIS

    Tidak ada terapi yang diperlukan

• TORUS, TORI DAN EXOSTOSIS

  • ETIOLOGI

    • Tidak jelas →diduga keturunan (kecendurungan suku tertentu)
    • Pertumb tulang diduga menggambarkan reaksi stres oklusal abnormal atau meningkat pada daerah gigi yang terkena

  • HISTOPATOLOGI

    • Terdiri dari tulang hiperplastik yang mengandung tulang trabekula dan kortikal mature
    • Permukaan luar berkontur membulat dan halus

  • TERAPI DAN PROGNOSIS

    • Tidak perlu terapi kecuali untuk pertimbangan prostetik atau bila sering trauma pada mukosa diatasnya
    • Tidak ada rekurensi

  • GAMBARAN KLINIS

    • Torus palatinus → massa tulang nodular tidak bertangkai di sepanjang palatum keras

      • 2x wanita
      • Dekade 2-3 tapi bisa tampak pada semua usia
      • Pertumbuhan lambat dan asimtomatis
      • Tampak simetris di sepanjang midline palatum keras
      • Bentuk bervariasi seperti nodular, spindle, berlobus atau rata
      • Tori (berlobus banyak) yang besar tampak pada radiografis berupa radiopak

      

    • Torus mandibularis → merupakan pertumbuhan eksofitik tulang sepanjang aspek lingual mandibula di atas ridge mylohyoid, hampir selalu bilateral pada regio premolar

      • Kadang torus mungkin hanya pada satu sisi
      • Asimtomatik, pertumbuhan lambat pada dekade 2-3
      • Bisa berupa nodul tunggal atau massa nodular multipel yang tampak menyatu
      • Tidak ada predileksi gender bermakna

      

    • Eksostosis → penonjolan tulang multipel atau tunggal, timbul tidak sesering tori

      • Asimtomatik berupa nodul tulang yang muncul sepanjang aspek bukal tulang alveolar, tersering pada bagian posterior maksila dan mandibula
      • Jarang timbul setelah vestibulopati graft kulit juga di bawah pontik bridge fixed

      

    

• GEOGRAPHIC TONGUE

  • Disebut erithema migrans (kalau tidak di lidah), migratomyoglossitis jinak

  • Etiologi

    tidak jelas, stres emosional dapat memperburuk

    • Berhubungan → psoriasis (alergi), seboroik dermatitis, Syndroma Reiter’s dan atopi

  • GAMBARAN KLINIS

    • Wanita<pria, kadang terjadi pada anak-anak
    • Noda atrophic dikelilingi batas keratotik menonjol dg area deskuamatik (perih) yang merah dan sedikit lunak
    • Fissured (plicated) tongue terjadi bila ada infeksi jamur sekunder pada dasar fissured lidah
    • Lesi asimtomatik→ keluhan pasien krn iritasi/kelunak-lunakan yg dihubungkan onsumsi makanan berbumbu dan minuman alkohol
    • Lesi secara periodik dapat hilang & muncul tanpa alasan yang jelas

    

    kanan: erithema migrans

  • HISTOPATOLOGIS

    • Papila filiformis atropik, tepi-tepi lesi hiperkeratosis dan acanthosis.
    • Dekat pusat lesi kehilangan massa keratin.
    • Intra epithelial ditemukan neutrophil dan limfosit, adanya leukosit dihubungkan dengan adanya paparan mikroorganisme pada permukaan lesi. Sel-sel radang ditemukan di bawah lamina propia.
    • Antara geographic toungue dan psoriasis tidak punya hubungan substansial meskipun gambaran histologisnya mengingatkan kepada psoriasis dan merupakan kejadian yang kebetulan.

  • DIAGNOSIS BANDING

    • Scr klinis saja dapat ditegakkan diagnosis → jarang biopsi
    • DD/ candidiasis, leukoplakia, lichen planus dan lupus erimatosus

  • TERAPI DAN PROGNOSIS

    • Tidak ada terapi yang spesifik karena bersifat self limiting asimtomatis → OH obat kumur larutan sodium bicarbonat
    • Dapat digunakan juga topikal steroid yang berisi anti jamur
    • Lesi ini merupakan lesi jinak sehingga tidak ada yang perlu dicemaskan

• FISSURED TONGUE

  • Kondisi umum dgn karakteristik → beberapa grove atau fisur pada permukaan dorsum lidah
  • Etiologi
    • Penyebab tidak diketahui  diduga herediter terkait poligenik atau autosomal dominan dengan penetrasi yang tidak lengkap
    • Penuaan atau faktor lokal juga memiliki kontribusi perkembangannya
  • GAMBARAN KLINIS
    • Multipel grove (alur) atau kerutan pada permukaan lidah dengan kedalaman 2-6mm
    • Pada keadaan yang parah alur hampir pada seluruh dorsum dan membagi papila menjadi pulau-pulau terpisah
    • Anak-anak dan dewasa dengan prevalensi dan keparahan meningkat dengan bertambahnya usia
    • Predileksi pada pria
    • Hubungan kuat ditemukan antara fissured tongue dengan geographic tongue dimana terdapat keterlibatan genetik pada keduanya
    • Fissured tongue juga dapat sebagai komponen dari Melkersson-Rosenthal Syndrome
  • TERAPI DAN PROGNOSIS
    • Tidak ada terapi spesifik
    • Pasien dianjurkan menjaga kebersihan lidah → penyikatan lidah u/ menghilangkan makanan dan debris yg dpt terjebak pada grove dan fisur yang dapat menjadi sumber iritasi (menghindari infeksi jamur)

  

• VARIX

  Varix → semua varian dari varicositas atau varises yaitu abnormalitas vena

  • ETIOLOGI

    • Usia sangat berpengaruh → hilangnya sokongan jaringan ikat pd PD
    • Tidak berhub dg HT/ peny kardiopulmonar → beda varises pd kaki (tidak ada kelambatan kembali ke vena)

  • GAMBARAN KLINIS

    • 2/3 populasi usia diatas 60 tahun
    • Sublingual varix secara klasik → biru keunguan multipel, peninggian atau papula vena, biasanya pd tepi lateral dasar lidah, asimtomatis namun kadang dapat terjadi trombosis sekunder

    

    kiri: varises kanan: papula di mucosa bukal

  • TERAPI DAN PROGNOSIS

    • Tidak ada terapi
    • Varix soliter pd bibir & mukosa bukal perlu dibuang sbg konfirmasi diagnosis terhadap pembentukan trombus dan alasan estetik

• MELANOSIS FISIOLOGIS

  = pigmentasi fisiologis/pigmentasi etnik/nevus

  • GAMBARAN KLINIS

    • Simetris dan persisten, mirip dengan gingival stippling
    • Semua umur dan tidak ada predileksi gender (umum pada pria krn rokok→ panas→ melanin/ petani→ outdoor)
    • Tdp pd bbg lokasi dlm RM paling sering pada gingival
    • Tipe yg berhub : post inflammatory pigmentation → stlh rx mukosa thd jejas

    

  • HISTOPATOLOGIS

    • peningkatan prod melanin → disekitar keratinosit basal & makrofag jar.ikat

  • DIAGNOSIS BANDING

    • Smoking melanosis (rokok)
    • Peutz-Jegher’s syndrome (bintik2 karena hormonal)
    • Addison disease (hormonal)
    • Melanoma