Lesi Ulserasi (SAR, TU, Behcet Syndrome, Chron's disease, Coeliac Disease, GERD)

shape image

Lesi Ulserasi (SAR, TU, Behcet Syndrome, Chron's disease, Coeliac Disease, GERD)

 

  • Introduction

    • Ulcerative lesions are a group of common oral mucosal disorders.

    • The most common causes of these lesions are mechanical and reactive factors, infectious diseases, and neoplasms, as well as autoimmune and hematological disorders.

    • The main clinical feature in all these conditions is an ulcer, which is defined as loss of all epithelial layers

    • In addition, the term “erosion” is used to defined a superficial loss of epithelium.

    • However, at the clinical level, the terms “ulcer” and “erosion” are usually used interchangeably. (disamakan)

    • ulcer vs erosive

      • An erosive lesion : the loss of the epithelial covering of tissue
      • May or may not involve pain
      • Vary in size
      • Erosive lesion : above the basal cell layer of epithelium (belum sampai basal cell)
      • Ulcer : penetrate the basal cell and extend
    • erosions vs ulcers

      • Erosions.

        → merah

        These are red lesions often caused by the rupture of vesicles or bullae or trauma and are generally moist on the skin.

      • Ulcers.

        → lesi cekung, defek epitel

        These are well-circumscribed, often depressed lesions with an epithelial defect that is covered by a fibrin clot, causing a yellow-white appearance

        putih: dr fibrin

        kuning2: dr neutrofil mati

        lamina propria→ vaskuler→ sehingga sakit

      Untitled

      a. intact, b. lserasi

      Untitled

    • lapisan

      perlindungan: korneum, granulosum, basal

      • stratum korneum

      • stratum lucidum

      • stratum granulosum

        • keratohyalin granule
        • membrane coating granule
      • stratum spinosum

        • tonofilament
      • basal layer

        • desmosome
        • nucleus
        • hemi-desmosome

        → desmosome: dasar menentukan klasifikasi penyakit ulserasi SAR dll

        Untitled

        nervus, PD, dkk

  • Jenis Lesi Apthous

    • SAR

    • T.U

    • BEHCET SYNDROME

    • INFEKSI VIRUS

    • INFEKSI BAKTERI

    • HYPERSENSITIVITY

    • NEOPLASMA

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR)

  • definisi

    penyakit imunologis yang ditandai dengan ulser berulang yang menimbulkan rasa sakit dan terbatas pada rongga mulut dari penderita yang tidak memiliki tanda dari penyakit lainnya (greenberg,2008).

    → muncul, sembuh sendiri (7-14 hari)→ tidak dikaitkan dg penyakit lain

    • harus memenuhi 3 komponen utama
      • stomatitis (radang: rubor color dolor dll)
      • ulserasi: diskontinuitsa melebihi membran basalis
  • prevalensi

    • umum terjadi pada populasi dunia
    • 10 % dari populasi dan prevalensi tertinggi hingga mencapai 25 % pada kelas sosial-ekonomi yang lebih tinggi (scully,2004)
    • Wanita lebih sering terkena SAR daripada pria, biasanya muncul pada masa anak-anak, remaja dan dewasa muda (Laskaris,2003)
  • Menurut Field and Longman (2003), SAR diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk

    • Minor

      → Mikuliez ulcer

      • dekade: II
      • Jumlah ulkus: 1-5
      • Ukuran ulkus (mm): <10
      • Durasi: 7-14 hari
      • Sembuh dengan jaringan parut: Tidak
      • Letak/ lokasi: mukosa non-keratin
    • Mayor

      → Sutton's ulcer

      • dekade: I-II
      • Jumlah ulkus: 1-3
      • Ukuran ulkus (mm): >10
      • Durasi: 14 hari- 1 bulan
      • Sembuh dengan jaringan parut: Ya
      • Letak/ lokasi: Mukosa berkeratin dan mukosa non keratin palatum lunak
    • Herpetiformis

      → Mikuliez ulcer

      • dekade: III
      • Jumlah ulkus: 5-20, 20-100
      • Ukuran ulkus (mm): 1-2
      • Durasi: 7-14 hari
      • Sembuh dengan jaringan parut: Tidak (KECUALI JUMLAH ULKUS MENYATU)
      • Letak/ lokasi: mukosa non=keratin terutama dasar mulut dan permukaan ventral lidah

    Untitled

  • Secara klinis, gambaran SAR

    • adanya episode berulang suatu ulser/ulkus yang dangkal,
    • berbentuk ovoid atau bulat,
    • berjumlah satu atau beberapa ulser,
    • berpindah-pindah,
    • sakit dengan interval beberapa hari hingga 2- 3 bulan.

    → bulat tegas, haloeritema

    Untitled

    haloeritema; kiri: minor, kanan: mayor, bawah: herpetiform (infeksi virus)

    • Gambaran klinis SAR yang dapat dijumpai adalah SAR minor, mayor dan herpetiformis dan atau gabungan dari keduanya.
  • Gambaran umum

    • Gambaran SAR paling umum adalah SAR minor.
    • Tipe ini terjadi pada 80% pasien dan 56% diantaranya adalah perempuan, mencapai puncaknya pada masa dekade kedua hidup (usia 10-19 tahun).
    • Beberapa pasien dilaporkan mengalami SAR pertama sebelum usia 10 tahun. Ulserasi minor biasanya terpusat pada bagian anterior mulut. Faring dan tonsil jarang terkena SAR minor.
  • Patogenesis

    *tidak ada etiologi hanya predisposisi

    • Tahap Pathogenesis

      • PREMONITORI→ prodromal
      • PREULSERASI→ terbentuk papula, rusak dalam, tepi masih intact
      • ULSERASI→ ruptur, menyisakan daerah cekung sampai ke basal
      • HEALING
    • Gejala Prodromal biasanya mendahului timbulnya SAR, digambarkan sebagai rasa panas terbakar (burning atau pricking), pada 24 jam pertama sebelum timbulnya ulser minor.

      Gejala prodromal→ Flue like syndrome→ demam tapi lokal

    • Kemudian timbul ulser yaitu hilangnya sebagian jaringan epitel hingga melebihi membrana basalis.

    • Ulser yang timbul mempunyai ukuran kurang dari 1 cm (4-5mm).

    • Dasar ulser terlihat gambaran kuning jingga, dikelilingi daerah kemerahan dan oval, sakit, dan bila terjadi pada lidah akan memberikan sensasi kesulitan berbiacara dan menelan makanan.

    • Bila terjadi pada bibir, biasanya akan tampak edema yang mengelilingi ulserasi.

    • Pembesaran kelenjar limfe regional biasanya terjadi bila ada infeksi sekunder pada beberapa kasus tertentu.

    • Periode minor ini akan berlangsung bervariasi dari hitungan 7 hari hingga 14 hari berikutnya. (reepitelisasi: perbaikan dari bawah)

    • Setelah periode ini, ulser akan mengalami re-epitelisasi dan menyembuh tanpa ada jaringan parut.

    • Kemudian akan terjadi periode bebas ulser pada interval waktu 3-4 minggu.

    Untitled

  • Diagnosis

    • Tata laksana /manajemen pasien SAR

      subyektif dan obyektif serta pemeriksaan penunjang apabila diperlukan

    • Subyektif

      anamnesis yang detail dan akurat mengenai riwayat dan perjalanan penyakit pasien sangat penting peranannya dalam mendiagnosis suatu SAR.

    • Prinsip

      1. relief pain
      2. memperpendek durasi
      3. mempercepat penyembuhan
    • Ananemsis

      • age of onset
      • family history
      • frequency of ulceration
      • duration of ulceration
      • number of ulcer
      • site of ulcer (non keratinized or keratinized)
      • size and shape of uler
      • associated medical condition
      • genital ulceration
      • skin problem
      • gastrointestinal disturbance
      • drug history

      Untitled

    • Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis SAR

    • Pasien dengan kasus SAR yang persisten dan lama sembuh harus dilakukan skrining untuk memeriksa kemungkinan defisiensi hematinik

    • Bila ada kemungkinan penyakit sistemik dapat dilakukan rujuk ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan.

    • Pemeriksaan penunjang untuk menentukan predisposisi

      • pemeriksaand arah lengkap (kadar serum iron, asam folar, vitamin B12, dan ferritin)
      • Pasien HIV dengan CD4+ <100/mm3 bermanifestasi SAR Mayor

    Untitled

  • Management

    • Terapi atau perawatan pada SAR bertujuan untuk

      • mengurangi/menghilangkan nyeri (relief of pain)
      • memperpendek durasi ulserasi
      • mempercepat penyembuhan
      • mengurangi rekurensi SAR
    • Pemilihan obat untuk kasus tergantung pada derajat keparahan penyakit dan besarnya frekuensi ulserasi.

    • Pada kondisi tertentu, pengobatan SAR ditujukan untuk menghindari infeksi sekunder.

    • Pada beberapa kasus SAR dapat menggunakan obat kortikosteroid topikal atau sistemik, antibiotik topikal, obat kumur antiseptik atau covering agent.

    • Pada kasus SAR tertentu yang tidak responsif terhadap kortikosteroid, dapat menggunakan thalidomide yang merupakan TNF alfa inhibitor yang mempunyai efek anti inflamasi kuat.

    • Tipe

      • Topical antieptik
        • CHX gluconate (Mouthwash)
      • Topical analgesic
        • Benzydamine hydrocloride (mouthwash)
        • Lignocaine rinse
      • Topical corticosteroid
        • hydrocortisone humisuccinate (pellets)
        • triamcinolone acetonide (in adhesive paste)
        • betamethasone yalerate (mouthwash)
        • Meclomethasone dipropionate (spray)

      Untitled

  • Traumatic Ulcer

    • gambaran klinis

      memanjang, tepi ireguler

    • Trauma thermal

      Arsen

    • Trauma kimiawi

      • aspirin
      • sodium perborate
      • hidrogen peroksida
      • alkohol
  • Sindroma Behcet

    • Penyakit autoimun

    • Multisistem (GIT, CV, Ocular, CNS, Dermal)

    • Triad manifestation (mukosa mata, mukosa mulut, genital)→ periodik 1 tahun 3x muncul

    • Asia Timur, Timur Tengah dan Mediterania

    • etiologi

      tidak diketahui

    • gambaran klinis

      vaskulitis: radang di vaskuler

      Untitled

    • predisposisi

      HLA B-15

    • bisa dipicu virus dan bakteri

    • sensitive pada pathergy test

    • diagnosis banding

      Memenuhi kriteria diagnostik: ulser oral rekuran sedikitnya 3 kali dalam 12 bulan ditambah dengan 2 dari 4 manifestasi

      • ulserasi genital rekuren
      • lesi mata
      • lesi kulit
      • tes pathergy positif
    • tatalaksana

      tidak ada terapi standar

      • steroid sistemik dan obat imunosupresif
      • Azathriopine, dapsone, cyclosporine
  • Chron's disease

    • gangguan inflamasi kronik idiopatik granomatosa

    • etiologi

      mycobacteriu avium

    • peradangan usus besar

    • 10% memiliki manifestasi oral

    • Tatalaksana

      • steroid
      • imunomodulator
    • gambaran klinis

      • swelling of lips and face
      • mucosal tags or cobblestoning
      • Oral ulceration (RAS and non-RAS)
      • Angular cheilitis
      • lip fissures
      • Persistent lymphadenopathy
      • Perioral erythema and scaling of skin
      • Full width gingivitis
      • *Fissured tongue (lingua plicata) and facial palsy are other manifestation of the Melkerson Rosenthal syndrome
      • RAS, Recurrenet apthous stomatitis

      Untitled

      Untitled

  • Coeliac disease

    • reaksi terhadap gluten
    • proses sel imun aktif di usus halus
    • dipicu peradangan dan kerusakan local sehingga menganggu penyerapan makanan
    • BB turun
    • sindroma anemia dan gejala diare (pencernaan terganggu)
    • Oral manifestasi of coeliac disease
      • Oral Ulceration (RAS)
      • Glossitis
      • angular cheilitis
      • enamel hypoplasia
  • GERD

    • Spinkter esophagus bawah yang abnormal/ lemah
    • Gastric contens back into esophagus
    • 20-40% orang dewasa dan 7% diantaranya heartburn
    • Asam dalam gastric content
    • Erosi mukosa dan ulserasi

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now