SAR (STOMATITIS AFTOSA REKUREN)
-
Definisi
kerusakan pada mukosa mulut yang umum dengan etiologi yang belum diketahui
-
Epidemiologi
- Axell & Henricsson (1985) → 17% - 44,1% pria
- Pongissawaranum & Laohapand (1991) → hampir 50% wanita
- Miller et al (1980) → dari 1303 anak-anak 39,2% pernah sekali SAR (19,7% <5thn) 48,3% >5thn
- Crivelli et al (1988) → anak-anak sosial ekonomi tinggi > sosial ekonomi rendah
-
Klasifikasi (Lehner 1977; Rogers 1977; Rennie et al 1985; Scully & Porter 1989, 1991)
- SAR minor (MiRAS)
-
ukuran
2 – 4 mm
-
keluhan
sakit
-
bentuk
- Bulat / oval
- Sloughing putih / kuning
- Tepi eritema
-
kedalaman
Superfisial / dangkal
-
durasi
< 5 – 6 hari
-
jaringan parut
Tidak
-
lokasi
- Umumnya mukosa non berkeratin : mukosa labial, dasar mulut, vestibulum, lidah
- Jarang pada mukosa berkeratin: palatum durum & gingiva
-
rekurensi
- Umumnya mukosa non berkeratin : mukosa labial, dasar mulut, vestibulum, lidah
- Jarang pada mukosa berkeratin: palatum durum & gingiva
-
DD
-
- SAR mayor (MaRAS)
-
ukuran
1 cm, Ʃ sedikit
-
keluhan
Sangat sakit
-
bentuk
- Sama dengan MiRAS
- Lebih irregular
- Eksudat fibrin
-
kedalaman
Lebih dalam
-
durasi
20 – 30 hari→bulan
-
jaringan parut
ya
-
lokasi
- keratin
- non keratin
-
rekurensi
lebih sering
-
DD
-
- SAR herpetiforme (HeRAS)
-
ukuran
< 1mm, Ʃ 1 – 100
-
keluhan
Sakit
-
bentuk
- Sama dengan MiRAS
- Tunggal → bergabung membentuk daerah ulser yang luas
-
kedalaman
Dangkal - dalam
-
durasi
15 hari
-
jaringan parut
Ya / tidak, tergantung luas lesi
-
lokasi
- Keratin
- Non keratin
-
rekurensi
Paling sering
-
DD
RIH
-
- SAR minor (MiRAS)
-
FAKTOR PREDISPOSISI
- MIKROBIAL
- Streptococci
- HSV → RNA komplemen pada PMN darah penderita Behćet’s dan aftae HSV 1&2
- Varicella-zoster
- Cytomegalovirus
- GENETIK → antigen HLA
- HLA DR2, DR4, DR7
- HLA A2
- HLA B5, B15, B51
- HLA Cw2, Cw3, Cw7
- SISTEMIK
- Behcet’s syndrome
- Proses sistemik yang terkait : demam periodik, faringitis
- Mirip dengan netropenia : demam, malaise, gejala flu, stomatitis aftosa, faringitis, sakit kepala, pembesaran kelenjar limfe
- Immunodefisiensi CD4+ & CD8+ rendah
- Defisiensi komponen darah (hematinik) asam folat, B12, B1, B2, B6, ferritin
- Penyakit GI
- Coeliac disease (gluten)
- Ulcerative colitis
- Crohn’s disease
- Steroid sex / kontrasepsi
- Terkait dengan siklus menstruasi → progesteron
- Menopouse
- Stres psikologis
- Predisposisi lokal
- Trauma lokal
- Faktor imun → awalnya CD4+ kemudian CD8+
- Behcet’s syndrome
- MIKROBIAL
-
Patogenesis
-
Humoral dan seluler respon imun
-
Primary : Autoimune disorder
-
Secondary :
- hipersensitive
- virus / bakteri
- genetik
-
Peripheral blood dan tissue infiltrated mononuclear cell → cell-mediated cytotoxicity → immunopathogenesis
-
Penurunan rasio Th (CD4+) / Ts (CD8+)
-
Perubahan imunoglobulin
- Sirkulasi imun kompleks
- Bagian besar dari Limposit T
- Aktivitas Natural Killer
-
Pre-ulcerative
- Sel mononuklear → subepithelial connective tissue
- Didominasi oleh Th (CD4+) → melebihi Ts (CD8+)
- Peningkatan MHC klas I & II pada oral keratinocytes
-
Ulcerative
- Th (CD4+) >> Ts
- Peningkatan MHC klas I & II pada Oral keratinocytes
-
Mekanisme
- antibody cross reaction eq. S. sanguis atau virus
- antibody response to exposed tissue antigen → chronic ulceration → protected immune system
-
-
Penatalaksanaan
TUJUAN
- Mencegah rekurensi
- Mengurangi gejala
- Membatasi lesi dan durasi
- Memperpanjang masa bebas ulser
- Menentukan faktor sistemik yang mendasari
- Menentukan dan mengoreksi faktor pemicu lokal dan sistemik
- Defisiensi hematinik
- Defisiensi besi → ferrous sulphate 200mg 3x/hari
- Defisiensi asam folat → tablet folat 5mg/hari
- Suplemen vitamin B12 IM inj 1000μg tiap 2 – 3 bulan
- Vitamin B1 tablet 300mg/hari selama 4 minggu
- Vitamin B6 tablet 50 mg 3x/hari minimal 1 bulan
- Intoleransi gluten → peningkatan level antibodi alfa-gliadin dalam serum0
- Trauma oral iatrogenik atau tergigit
- Defisiensi hematinik
-
Perawatan
- TOPIKAL
-
Antiseptik
→ Chlorhexidine gluconate (0,2% obat kumur / spray, 1% gel)
- 10ml dikumur selama 1 menit 3x/hari setelah makan
- Gel digunakan secara topikal 3x/hari
-
Antibiotik
→ tetrasiklin topikal
- 250mg kapsul dilarutkan pada 10 ml air dikumur 2–3 mnt, 3 – 4 x/hari→ berguna untuk HeRAS
-
Kortikosteroid
→ larutan/krim/gel/aerosol/infiltrasi perilesi/pil
- Triamcinolone 0,05-0,1%
- Fluocinolone 0,05-0,1% krim 3 5x/hari
- Clobetasol propionate 0,025%
- Fluocinolone ora base 5x/hari selama 6 minggu
- Triamcinolone acetonide 0,1-0,2% larutan dikumur 5ml 4x/hari setelah makan dan sebelum tidur
-
Agen topikal
- Benzydamine hydrochloride 0,15% obat kumur
- Disodium carbenoxolone
- Cyclosporin topikal
- Deglicyrrhizinate
-
SISTEMIK
- Kortikosteroid → PREDNISONE 20mg 2x/hari 5 hari, 1x minggu berikutnya
- Thalidomide 100 mg/hari 2-3bulan
- Colchicine 0,6 mg 3x/hari
- Levamisole 150 mg 3x/hari
- Imunosupresif dexamethasone kumur / tablet azathiprine 50 mg 2x/hari
- Isoprinosine 8 tablet/hari 6 hari I 6 tablet
- Dapsone
- Zinc sulphate
- Interferon 1200 IU/hari 2 minggu
- Monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
- Acyclovir
- Etretinate
- Laser helium-neon dan CO2
-
- REKOMENDASI TH/
- Chlorhexidine kumur 0,2-1%
- Larutan triamcinolone 0,1% topikal / 0,1% fluocinolone atau triamcinolone acetonide krim jika terapi chlorhexidine gagal
- Pemberian kortikosteroid, colchinicine atau thalidomide untuk kelanjutan terapi lokal
- Terapi lain dibutuhkan untuk kondisi tumor sebagai SAR
- TOPIKAL
Post a Comment