Infeksi Bakteri

shape image

Infeksi Bakteri

 

  • TUBERCULOSIS
    • ETIOLOGI

      • bakteri aerob btk batang non spora M.tuberculosisyg tipis, diselubungi lap.malam yg tdk breaksi thd pewarnaan Gram
      • Obligat Mycobacteria patogen pada manusia → M. tuberculosis, M. bovis dan kadang- kadang Bacillus Calmette-Guérin (BCG)
      • Penularan mell inhalasi dr droplet yg terinfeksi ke rongga pulmo
      • Kemudian diikuti fagositosis oleh makrofag alveolar
      • Sistem imun dipicu o/ antigen mikobakterial yg + thp rx tuberk ulin
      • Mantoux dan skin test yg disebut PPD (purified protein derivate) → menentukan hipersensitifitas terhasap bakteri
    • GAMBARAN KLINIS

      • Pada infeksi primer tidak tampak gejala

      • Skin test dan roentgen dada hanya sebagai indikator infeksi

      • Pada keadaan reaktif → gejala ringan:demam, keringat malam, malaise & hilangnya BB

      • Pada tahap lanjut → batuk, hemoptisis dan sakit pada dada

      • *Oral Manifestation

        Oral TB lesions may be either primary or secondary in occurrence.

        • Primary lesions

          are uncommon, seen in younger patients, and present as single painless ulcer with regional lymph node enlargement.

        • The secondary lesions

          are common, often associated with pulmonary disease, usually present as single, indurated, irregular, painful ulcer covered by inflammatory exudates in patients of any age group but relatively more common in middle-aged and elderly patients [8,12].

      Untitled

    • MANIFESTASI MULUT

      pd perm mukosa dimana lidah dan palatum sebagai tempat favorit

    • TIPE LESI

      • indurasi,
      • kronik,
      • ulser yang tidak sembuh-sembuh dan sakit
    • Perkembangan Lesi

      • Perkembangan tulang maksila dan mandibula menghasilkan osteomyelitis tuberkulosis
      • Lesi pada laring dpt menyebabkan disphagia & ∆ suara & pusat nekrosis perkejuan
      • Pada jaringan menyebabkan respon zone fokal makrofag mengelilingi limfosit dan fibroblas
    • Patogenesis

      Kuman tuberculosis tidak dapat secara aktif berpenetrasi ke kulit yang utuh, kuman ini masuk ke dalam jaringan melalui mikrolesi atau luka ➢ Pada kasus yang jarang secara venereal melalui kontak seksual ➢ Lesi pada mulut dapat terjadi dengan mengkonsumsi susu yang tidak di pasteurisasi yang masuk melalui trauma mukosa atau setelah ekstraksi gigi ➢ Inokulasi primer melalui mouth-to-mouth juga dilaporkan ➢ Lesi kulit terjadi setelah 2 – 4 minggu setelah inokulasi ➢ Infeksi menyebar ke limfe regional menghasilkan limfadenitis tuberculosis → dengan peningkatan imunitas proses tersebut dapat dilokalisasi oleh limfe regional lainnya

    • DIAGNOSIS BANDING

      • Berdasarkan tanda dan gejala oral TB tidak dapat dibedakan dari kondisi lain
      • Indurasi ulser kronik dapat menyerupai sifilis dan penyakit jamur yang dalam
      • Proses non infeksius dapat menyerupai karsinoma sel skwamosa dan ulser traumatik
      • Aftae mayor juga dapat dimasukkan meskipun riwayat rekurensi dapat digunakan untuk membedakannya
    • TERAPI

      • Pengobatan utama : isoniazid, rifampisin, pyrazinamid dan ethambutol dengan kombinasi obat dalam 6, 9 atau 12 bulan yang dapat berlangsung selama 2 tahun
      • Streptomisin jarang digunakan kecuali pada kasus resisten
  • SYPHILIS
    • Definisi

      Merupakan penyakit yang ditularkan secara seksual

    • ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

      • Disebabkan oleh spirochete Treponema pallidum
      • Didapatkan melalui kontak seksual dengan pasangan dengan lesi aktif, transfusi darah yang terinfeksi, inokulasi transplasenta fetur dari ibu yang terinfeksi
    • GAMBARAN KLINIS

      • Tahap PRIMER :

        • Lesi tidak memproduksi eksudat
        • Lokasi seringkali pada genital
        • Tergantung pada sisi infeksi primer seperti bibir, mulut, lesi jemari
        • Limfadenopati regional
        • Lesi menghilang tanpa terapi dalam 3-12 minggu dengan atau tanpa jaringan parut
        • Chancre → ulser keras terbentuk pada sisi masuknya spirochete, sembuh spontan dalam 4-6 minggu
        • Ulseratif kronik pada sisi infeksi

        Untitled

      • Tahap SEKUNDER

        • Oral mucous patches → ulser pada mulut yang ditutupi membran
        • Condyloma latum
        • Maculopapular rash

        Untitled

      • Tahap TERSIER :

        Gumma ➢ CNS ➢ Penyakit kardiovaskular ➢ Bentuk KONGENITAL : ➢ Bentuk abnormal molar dan insisal ➢ Ketulian ➢ Ocular keratitis ➢ Gangguan skeletal

        Untitled

    • MANIFESTASI ORAL

      • Manifestasi oral dari sifilis dibedakan menjadi 4 bentuk yaitu :

        1. PRIMER (3 – 12 minggu setelah kontak)

        ulser tanpa rasa sakit dengan batas bulat, terjadi pada genital tetapi dapat juga tampak pada lidah atau bibir (chancre) dan kemungkinan limfadenopati

        1. SEKUNDER (2 – 10 minggu)

          mengikuti tahap primer dengan penyebaran infeksi spirocheta) → ulser mukosa tertutup oleh psudomembran dan berhubungan dengan eritema (muchous patches) dan kadang angular cheilitis

        1. TERSIER (tahun berikutnya mengikuti periode laten)

        → ulserasi timbul, batas tegas, kadang-kadang pad lidah atau palatum (gumma), depapilasi lidah dan pembentukan fissured (siphilitic glossitis/interstitial glossitis/luetic glossitis → yang pada masa lalu dikatakan sebagai pra kanker); perubahan neural dan kardiovaskular, perubahan tulang hidung yang menyebabkan seperti saddle nose

        1. KONGENITAL

        malformasi gigi (Mulberry molar dan meruncing, abnormalitas bentuk insisif)

    • HISTOPATOLOGIS

      ➢ Respon dasar jaringan terhadap infeksi T.pallidum berisi proliferatif endarteritis dan infiltrasi sel plasma ➢ Proliferasi sel endotel dengan arteri dan arteriola kecil yang memproduksi lapisan sel yang menghasilkan lumen yang dangkal ➢ Sel plasma dengan limfosit dan makrofag ➢ Gumma menunjukkan nekrosis dan makrofag dalam jumlah besar

    • DIAGNOSIS BANDING

      Karsinoma sel skwamosa, lesi ulser traumatik dan penyakit infeksi lainnya seperti TB dan histoplasmosis ➢ Yang membedakan erupsi mukokutaneus ➢ Diagnosis definitif berdasarkan konfirmasi tes laboratorium yang menunjukkan scraping eksudat dari lesi aktif, pewarnaan perak oleh biopsi jaringan, tes serologik untuk antibodi T.pallidum seperti VDRL (Venereal Disease Research Laboratory test, RPR (Rapid Plasmin Reagin), ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

    • TERAPI

      • DOC : penisilin ➢ Selain itu juga dapat dipakai antibiotik eritromisin dan tetrasiklin
  • GONORRHEA
    • ETIOLOGI
      • Salah satu dari kebanyakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
      • PENYEBAB : Gram – diplococcus Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi epitel kolumnar genital, rectum, faring & mata
      • *Syphilis is an infectious disease caused by Treponema pallidum.
    • Transmisi
      • Infeksi ditransmisikan melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi
      • Penginfeksi menyebarkan infeksinya dengan masa inkubasi pendek ,7hari, tanpa gejala terutama pada wanita
      • Infeksi genital dapat bertransmisi ke mulut dan membran mukosa faringeal melalui kontak orogenital
      • Mukosa faringeal lebih mudah terinfeksi daripada mukosa mulut karena tipe epithelium yang mengurangi resistensinya terhadap trauma
      • Penularan sebagai hasil paparan langsung lebih sering dibandingkan melalui darah dan limfatik
      • Penularan dari pasien yang terinfeksi ke dental personel juga dapat terjadi karena organisme sangat sensitif terhadap pengeringan membutuhkan kulit atau mukosa yang luka
      • Pemakaian sarung tangan, kacamata pelindung, masker akan memberikan perlindungan dari penularan
  • LEPROSY
    • ETIOLOGI

      • Dikenal sbg Hansen’s disease yi peny kronis yg disb/ bakteri asam btk batang M.leprae
      • Penularan melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi dalam jangka panjang
      • *Leprosy is an infectious disease caused by Mycobacterium leprae, an acid-fast, rod-shaped bacillus.
    • GAMBARAN KLINIS

      • Spektrum klinis mulai dari bentuk terbatas (tuberculoid leprosy) hingga bentuk menyeluruh (lepromatous leprosy)
      • Secara umum → kulit dan saraf perifer dimana organisme tumbuh pada suhu < 37°C
      • Lesi kulit berupa : plak eritematous atau nodul yang menunjukkan respon granulomatosus terhadap organisme
      • Pada kerusakan maxilofasial muncul kerusakan klasik pada maksila anterior → facies leprosa D/
      • Tanda dan gejala berhubungan dengan kulit dan saraf
      • Biopsi menunjukkan konfirmasi diagnosis karena tidak ada tes laboratorium untuk leprosy TH/
      • Perawatan kemoterapetik dengan beberapa obat termasuk dapsone, rifampisisn, clofazimine dan minosiklin
      • Selain itu juga diketahui thalidomide banyak bermanfaat untuk terapi komplikasi leprosy
      • Tidak menunjukkan gejala spesifik pada oral, walaupun dapat tampak ulserasi multipel dan eritema menyeluruh
      • Rentang gejala dari tidak ada gejala hingga stomatitis general
      • Pada infeksi faringeal gonococcal tampak eritema general yang berhubungan dengan ulser dan limfadenopati servikal

      Untitled

      Untitled

    • Diagnosis Banding

      • Keluhan utama adalah sore throat meskipun beberapa pasien asimptomatik DIAGNOSIS BANDING
      • Karena kurangnya lesi oral yang jelas dan konsisten, beberapa kondisi lain dapat dimasukkan sebagai DD/ seperti ulser aftosa, ulser herpetik, eritema multiforme, pemphigus, pemphigoid, alergi obat dan infeksi stretococcal
      • D/ tradisional berdasarkan adanya organisme pada pewarnaan Gram – atau kultur pada medium Thayer-Martin
    • TERAPI

      • Di Barat digunakan penisilin dengan dosis tunggal 2 – 3,5 g ampisilin
      • Di Timur Jauh & Afrika 50% resisten penisilin sehinga digunakan dosis tunggal 500mg siptofloksasin
  • ACTINOMYCOSIS
    • ETIOLOGI & PATOGENESIS

      • Merupakan suatu penyakit bakteri kronis yang memiliki gambaran klinis & mikroskopis mirip dengan jamur
      • Actinomyces israelli (bakteri anaerob/mikroaerofilik, Gram +)
      • Sering ditemukan pada tonsil, saku gusi, lesi karies & saluran akar gigi non vital
      • Actinomycosis bukan penyakit menular, biasanya muncul setelah trauma, operasi & infeksi tertentu seperti pencabutan gigi, operasi gusi

      → (Actinomyces, a saprophytic component of the endogenous flora of the oral cavity, cause a suppurative, granulomatous inflammatory lesion

    • GAMBARAN KLINIS

      • Terjadi pada thorax, kepala & leher yang diawali dengan trauma atau perkembangan dari penyakit menular
      • Bila terjadi pada leher & kepala disebut cervicofacialactinomycosis, terjadi pembengkakan pada mandibula karena infeksi pyogenik ➢ Lesi berindurasi, konsistensi woody hard
      • Terdapat sulfur granul/pus kuning yang mengering dari lesi kronis yang merupakan kumpulan agregat A. israelli

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • Respons inflamatori granulomatosus dengan pembentukan abses
      • Di tengah abses terdapat koloni organisme Gram + DIAGNOSIS BANDING
      • OSTEOMYELITIS : karena infeksi berasal dari organisme bakteri & jamur yang berbeda
      • SCROFULA : menyerang jaringan lunak di leher ➢ BOTROMYCOSIS : infeksi Stafilokokus
      • Diagnosis definitif ditegakkan dengan identifikasi eksudat, mikroskopis dari potongan jaringan & mikrobiologis
    • TERAPI

      • Penisilin dosis tinggi
      • Tetrasiklin & eritromisin juga pernah digunakan
      • Drainase abses & operasi eksisi luka pada saluran sinus agar menciptakan suasana aerate jaringan dan untuk penetrasi antibiotik

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now