Infeksi Jamur

shape image

Infeksi Jamur

  • INFEKSI JAMUR YANG DALAM
    • Definisi

      Deep fungal infections affect deeper structures, including internal organs. Cutaneous manifestations of deep fungal infections occur from primary infection of the skin or from cutaneous dissemination due to a systemic infection. Deep fungal skin infections are chronic diseases, caused by various groups of fungi.

    • ETIOLOGI & PATOGENESIS

      • Ditandai dengan keterlibatan paru-paru
      • Meliputi : histoplasmosis, coccidioidomycosis, blastomycosis & cryptococcosisInfeksi pada mulut yang diikuti oleh adanya infeksi sputum pada mukosa mulut atau penyebaran jamur secara hematogen dari satu tempat misalnya paru-paru
    • GAMBARAN KLINIS

      • Diawali dengan keterlibatan paru-paru
      • Batuk, demam, keringat malam, berat badan turun, sakit dada & hemoptisis
      • Erupsi kulit mirip dengan eritema multiforme muncul dengan infeksi coccidioidomycosis

      Untitled

    • HISTOPATOLOGIS

      • Respons peradangan inf jamur 🡪 granulomatosus
      • Adanya mikroorganisme, makrofag dan sel raksasa multi nukleus
      • Lesi purulen
    • DIAGNOSIS BANDING

      • Karsinoma sel skwamosa
      • Trauma kronis
      • Oral TB
      • Syphilis primer
      • Blastomycosis
    • TERAPI

      • Antijamur seperti ketokonazol, fluoconazol & amphoterisin B
      • Insisi & drainase utk mnambah kerja obat pd infeksi nekrotik paru
  • INFEKSI JAMUR SUB KUTAN : SPOROTRICHOSIS
    • ETIOLOGI & PATOGENESIS
      • Infeksi jamur pada jaringan sub kutan disebabkan karena sporothrixschenckii menghasilkan inokulasi mikroba pada mukosa oral akibat kontaminasi dengan tanah/tanaman
      • Setelah masa inkubasi selama beberapa minggu, timbul nodul subkutan berkembang menjadi ulser
      • Terjadi pada pasien immunosupresi
    • GAMBARAN KLINIS
      • Lesi muncul pada tempat inokulasi & menyebar mengikuti saluran limfatik
      • KULIT : nodul merah, pecah mengeluarkan eksudat & ulserasi
      • MUKOSA MULUT : ulser kronis non spesifik
      • Limfadenopati
    • HISTOPATOLOGIS
      • Respons peradangan adalah granulomatosus
      • Abses di tengah jaringan granuloma
      • Epitel yang saling tumpang tindih memberikan gambaran pseudoepiteliomatus hyperplasi
      • Bentuk jamur kecil, bulat hingga oval
    • DIAGNOSIS BANDING
      • Ditegakkan dengan kultur jaringan yang terinfeksi dengan Saboroud agar
      • Pewarnaan perak juga bisa digunakan pada spesimen biopsi
    • TERAPI
      • Potassium iodide
      • Ketokonazol
  • INFEKSI JAMUR OPPORTUNISTIK : PHYCOMYCOSIS (MUCORMYCOSIS) & ASPERGILLOSIS
    • PHYCOMYCOSIS (MUCORMYCOSIS)
      • ETIOLOGI & PATOGENESIS

        • MUCORMYCOSIS : genera Mucor & Rhizopus
        • Normal 🡪 roti berjamur, lubang pd buah & sayur oportunistik
        • Menginfeksi pasien immunokompromis
        • spt pada ASPERGILLUS 🡪 infeksi diabetes ketoasidosis tdk terkontrol, resipien immunosupresan akibat transplantasi, malignansi, pasien dg tx steroid & radiasi, infeksi HIV & AIDS
        • Jalannya infeksi melalui GIT
      • GAMBARAN KLINIS

        • Lesi terdapat pada cavum nasalis, sinus paranasal & orofaring
        • Sakit dan pembengkakan mengawali ulserasi
        • Nekrosis jaringan menyebabkan perforasi palatum
        • Menyebar pada rongga orbita & otak
        • Penyebaran hematogen karena dapat menembus dinding pembuluh darah menyebabkan trombosis & infark

        Untitled

      • HISTOPATOLOGIS

        • Respons peradangan akut & kronis
        • Pewarnaan hematoxylin dan eosin pada jaringan nekrosis
        • MIKROSKOPIS : hifa pucat, lebar, nonsepta, bercabang ke arah sudut kanan
      • DIAGNOSIS BANDING

        • Lesi perforasi palatum sering dihubungkan dengan syphilis tersier gumma, midline granuloma, Wagener’s granulomatosis
        • Karsinoma sel skwamosa
      • TERAPI

        • DOC : amphoterisin B
        • Radical surgical Debridement pada lesi terinfeksi jaringan nekrosis→ masalah estetik
        • Sering menimbulkan kematian
        • Px buruk
    • Aspergillosis
      • Karakteristik→ invasif (immunokompromis→ lokalbisapd host N) dannon invasif (host N)
      • Imunokompromis→psn kemo tx, AIDS, transplantasi (SSTL+tulang), DM tdk terkontrol
      • Tdp pd tanah, air danbisa masukke kariesgigi → bisa mell inhalasi→ potensi nasokomial
      • Oportunistik pd imunokompeten→ tdk dpt tumbuhpd suhu 37’C
      • spesies patogen yg bisa tumbuh pada suhu tubuh
      • 2 jenis: A.favus danA. umigalus→ 90% kasus
      • GAMBARAN KLINIS
        • Bervariasi tgt host, status imun dan ada/tidknya kerusakan jaringan
        • Pd host N → allegic fungal sinusitis atau pd saluran bronchopulmonary
        • Pd penderita asma tdp risiko terhirup spora
        • Aspergilloma →massa hifa aspergilus pd sinus max kadang mengalami kalsifikasi → radioopak → anthrolith
        • Ditemukan stlh ekstraksi atau endodontik → post max
        • Port d entre → marginal atau sulkus ggv → ulserasi (kuning /hitam)→ swelling abu keunguan
        • Diseminata pd kasus kompromis (leukemia)
        • Jika inokulasi pd paru  nyeri dada, batuk demam
        • Penyebaran mell peredaran darah
      • HISTOPATOLOGIS
        • Hifa pada lesi dan PD kecil
        • Tertutupnya PD pd daerah nekrosis
        • Pd host N → respon granulomatous inflamasi
        • Pd imunokompromis →sel inflamasi lebih sedikit, dominasi kerusakan jaringan (nekrosis)
      • DIAGNOSIS
        • Scr mikroskopis penampakan hifa pd lesi
      • TERAPI
        • Bedah dan debridement  non invasif
        • Debridement dan KS  allergic fungal sinusitis
        • Debridement dan itraconazole/amphoterisin B sistemik → invasif
        • Hospitaslisasi dengan meminimalisir nasokomial
        • Px buruk
  • CANDIDIASIS
    • ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

      • Terutama disebabkan o/ C. albicans 🡪 organisme komensal pada orang sehat
      • Perubahan dari komensal ke patogen berhub dengan faktor lokal dan sistemik
      • C. albicans 🡪 jamur uniseluler famili Cryptococcaceae dan terdapat dalam 3 bentuk :
        • Vegetatif atau yeast (blastopora) ø 1,5 – 5 μm
        • Pseudohifa
        • Chlamydospore ø 7 – 17 μm dengan diding tebal, refraktil yang membungkusnya
      • Dalam bentuk vegetatif terdapat di intra oral atau intra vaginal dan bersimbiosis dengan Lactobacillus acidophilus
      • Infeksi oleh organisme ini superfisial pada lapisan luar kulit atau mukosa yang terkena
      • Pada pasien yang imunokompromis atau debilitated seperti AIDS, infeksi dapat menyebar ke saluran makanan, saluran pernafasan dan organ lain
      • Infeksi oportunistik diakibatkan penggunaan jangka pendek antibiotik sistemik
    • GAMBARAN KLINIS

      • Manifestasi mulut bervariasi, >> akut psudomembran yang dikenal dengan thrush 🡪 biasa pada bayi dan orang tua

      • Umum pd psn dgn radiasi/kemoterapi leukemia & tumor solid serta pasien AIDS

      • Lesi akut 🡪 berupa plak/nodul putih halus sampai seperti gelatin, dimana plak tdd fungal, debris keratotik, sel inflamasi, sel epitel deskuamasi, bakteri dan fibrin 🡪 bila diangkat meninggalkan permukaan yang erosif, eritem atau ulserasi

      • LOKASI : mukosa bukal, mukobukalfold, orofaring serta bag lateral dorsal lidah

      • AKUT ATROFIK CANDIDIASIS

        🡪 bila lapisan pseudomembran hilang pada dorsum lidah terjadi depapilasi dan dekeratinisasi 🡪🡪 disebabkan penggunaan antibiotik spektrum luas atau antibiotik spektrum sempit multipel 🡪🡪🡪 gejala oral bermakna karena banyaknya erosi dan inflamasi

      • KRONIK ATROFIK CANDIDIASIS atau DENTURE SORE MOUTH

        🡪 pada penggunaan gigi tiruan penuh atas dengan daerah predileksi mukosa palatal 🡪🡪 gambaran klinis merah terang seperti beludru dengan keratinisasi yang sedikit 🡪🡪🡪 pada kasus yang parah terdapat vesikel dan erosi

        • Kronik atrofik candidiasis berhubungan dengan ANGULAR CHEILITIS dengan gambaran klinis rasa sakit, fisura, erosi dan berkrusta

        Untitled

      • KRONIK HIPERPLASTIK CANDIDIASIS

        pd daerah retrokomisural dgn lesi menyerupai speckled leukoplakia dan dikenal dengan candidal leukoplakia 🡪🡪 bbrp klinisi menganggapnya lesi pra malignan

        • Kronis hiperplastik kandidiasis disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya berupa plak putih yang tidak dapat dikerok, gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe homogen.
      • MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS 🡪

        hiperplastik candidiasis pd dorsum lidah, asimptomatik 🡪 lesi tdp di anterior papilla circumvallate dgn perm halus, nodular atau berfisur, sedikit meninggi dan warnanya dari putih sampai merah pada palatum

        → Median rhomboid glossitis is the term used to describe a smooth, red, flat or raised nodular area on the top part (dorsum) of the middle or back of the tongue. Median rhomboid glossitis is the term used to describe a smooth, red, flat or raised nodular area on the top part (dorsum) of the middle or back of the tongue.

        Untitled

      • MUCOCUTANEOUS CANDIDIASIS 🡪

        candidiasis yang persisten pada mukosa mulut, kuku, kulit dan mukosa vagina, resisten terhadap perawatan dengan remisi temporer pada terapi antifungal standar 🡪🡪 muncul pada dua dekade awal yang dimulai dengan tipe pseudomembran diikuti kuku dan kulit

        • Mucocutaneous candidiasis diturunkan secara autosomal resesif dan berhubungan dengan endokrinopati (hipoparatiroidism, addison, hipotiroidism atau DM) 🡪🡪 bisa juga berhubungan dengan defek metabolisme besi dan imun seluser

        Untitled

      Untitled

      Untitled

    • PEMERIKSAAN LABORATORIUM

      • Mengangkat plak candida kemudian ditaruh pada kaca preparat dan diwarnai dengan potassium hydroxide 20% 🡪 untuk melihat hifa
      • Identifikasi kultur dapat dilakukan dengan media Saboraud, agar darah dan agar cornmeal
      • Immunofluoresen perlu dilakukan pada jenis yang tidak membentuk koloni seperti kronik atropik
    • HISTOPATOLOGIS

      • Pada infeksi superfisial, fungal hanya pada lapisan permukaan epitel
      • Pada yang lebih parah hifa akan masuk lebih dalam ke epithelium
      • Terlihat infiltrasi neutrofil pada epitel disertai mikroabses superfisial
      • Adanya jamur pada pewarnaan PAS atau methamine silver dapat memperkuat
      • Pseudohifa masuk ke epithelium dan menembus keratinosit dan menjadi parasit intraseluler
    • DIAGNOSIS BANDING

      • Chemical burn, alkus traumatik, mucous patches dari sifilis dan lesi putih keratotik
      • Lesi pada akut atrofik harus dibedakan dari reaksi obat dan thermal burn
      • Lesi merah dapat menyerupai erosive lichen planus, DLE, kasus ringan EM
    • TERAPI DAN PROGNOSIS

      • Aplikasi suspensi nistatin topikal 🡪 pd kasus yg berhub dgn GT digunakan nistatin krim pada daerah yang berkontak dengan gigi tiruan
      • Mhentikan pgunaan antibiotik spektrum luas 🡪 dapat digunakan hidrogen peroksida
      • Clotrimazole dapat diberikan dalam bentuk lozenge atau troches
      • Aplikasi nistatin topikal atau clotrimazole harus diteruskan min stlh gejala klinis hilang
      • Pada kasus candidiasis + imunosupresi 🡪 perlu antifungal sistemik seperti amphoterisin B, ketokonazol atau fluconazol 🡪 tetapi ketokonazol dan flukonazol bersifat hepatotoksik dan dapat menekan hematopoesis
      • P/ pada jenis akut dan kronik candidiasis baik
      • Defek yang mendasari mukokutaneus candidiasis dapat menghambat penyembuhan. Tetapi dapat dicapai perbaikan dengan pemberian antifungal sistemik

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now