Child Management in Pediatric Dentistry

shape image

Child Management in Pediatric Dentistry

  • Prinsip pengelolaan Perawatan gigi pada anak

    • Riwayat anak
    • pemeriksaan gigi

    seimbang

    • Penanganan yang salah pada anak
    • Perawatan sulit
    • phobia dan kecemasan pada perawatan gigi
  • Responsibilities Pedodontis

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/73bec83a-8171-4922-b188-75e784a19996/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4a2e37a0-3918-47f8-81eb-181c8b55dcf1/Untitled.png

  • Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri

    Pengelolaan Praktek →Pengelolaan dan keterampilan → Dokter Gigi yang Kompeten

    • Dokter Gigi
      • Ego : bangga dengan profesinya
      • Humality : peningkatan, pengetahuan dan keterampilan dibidang Kedokteran Gigi.
  • Pengelolaan Ruang Praktek

    • Tata Ruang Praktek :

      • Dekorasi ruang memberi motivasi positif perawatan gigi pada anak
      • Mengurangi ketakutan
    • Tenaga Pembantu:

      Dokter Gigi harus dibantu orang – orang (Chirside, Hygienis Assisten)

      • Mengurangi Waktu menunggu
      • Mempercepat kerja tim (mengurangi kecapekan dokter gigi)
      • Mengefisiensikan pekerjaan
  • Ruang Dental Health Education

    Ada ruang khusus untuk dental health Education untuk anak dan orang tuanya sehingga menjadi suatu kebiasaan membersihkan gigi dan mulut.

  • Informasi Awal

    Data dari pasien dan orang tua Pada awal kunjungan harus bersama orang tua Informasi tentang pasca perawatan tidak usah diinfokan secara lugas, informasi tentang gigi diberikan secara bertahap

  • Perawatan Awal dan Konsultasi

    • Pemeriksaan psikis
    • Rongent foto
    • Informasi tentang tahap pencegahan
  • Pemanggilan Ulang (Recall)

    Ukuran sukses dokter gigi adalah pemanggilan ulang : Orang tua mempunyai kepastian kapan pemeriksaan selanjutnya

  • Tanggung Jawab pada Pasien

    • Profesional : Kerja sama dengan dokter anak

    • Perorangan : Perencanaan perawatan

      Perawatan

      →paling baik dan jujur

    • (Preventive/ pencegahan)

    • Kesehatan gigi anak masa akan datang

  • Tanggung Jawab pada Komunitas

    • Dokter anak → dokter gigi →public health work

    → Kesehatan umum anak pada program masyarakat → Masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi

  • Dokter Gigi Anak yang baik (bukan dimulai dari Dental Chair)

    • Oral hygiene anak dirumah
    • Diet yang adaquate (diet karbohidrat)
    • Partisipasi dalam fluoridasi air minum
    • Dental program untuk masyarakat
    • Pelayanan/ service
    • Pendidikan/ education
  • Program Pencegahan pada Masyarakat

    • Kebutuhan masyarakat

      • prevalenci caries
      • periodontal disease
      • malloclusion
    • Methode Pembelajaran Pencegahan

      • hygiene
      • dietary program
      • preventive factors
      • fluoride prophylaris
  • IKGA

    Salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan kesehatan gigi anak.

    • Problema yang dihadapi :

      • Tumbuh kembang anak
      • Usia
      • Phase gigi
    • Dasar dari praktek IKGA

      Kemampuan untuk mengarahkan penderita anak agar mendapatkan pengalaman yang positif sebelum, selama dan sesudah perawatan gigi.

    • Perbedaan perawatan gigi anak dan orang dewasa

      Penderita dewasa : hubungan “one to one” Penderita anak : hubungan “ a one to two”

    • Segitiga Perawatan Gigi

      Anak-Dokter Gigi-Orangtua

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/305b07f0-aa23-4271-8b1b-5419e17486a2/Untitled.png

  • Behavior Management

    Salah satu faktor yang penting dalam perawatan penderita anak adalah pengelolaan tingkah laku. Perawatan menjadi sulit apabila anak tidak kooperatif. Kebanyakan anak – anak masuk pada klinik gigi dengan ketakutan dan kecemasan yang biasanya didapat dari orang tua, saudara, teman atau bahkan imajinasi si anak.

    • Rasa Takut dan Cemas (Wey, 1988)
      • Takut

        Respon emosional terhadap sesuatu yang teridentifikasi terkenali.

        • Tipe rasa takut :
            1. OBYEKTIF

            pengalaman / dialami sendiri (dilihat, didengar, diraba / dirasakan  panca indera) contoh : melihat orang baju putih, mencium bau obat di r.praktek

          • SUBYEKTIF

            tidak merasakan sendiri/ mendengar dari orang lain. contoh: si A cerita kepada B jikan kemarin saat ke dokter gigi sakit sekali, sehingga si B jadi takut ke dokter gigi karena mendengar cerita A

          • Fungsi rasa takut :

            • Mentaati peraturan.
            • Menghindari bahaya

        Jangan dihilangkan, tetapi diarahkan dan jangan ditakut-takuti. Misalnya : praktek dokter gigi  sebagai hukuman.

      • Cemas

        Sifat yang muncul dari antisipasi adanya bahaya, sumber tidak teridentifikasi.

      • Secara teoritis

        Anak tumbuh kembang – Kapasitas mental meningkat – Dapat Menyadari penyebab rasa takut – rasa takut menurun. Bila penyebab tidak ditemukan – Melekat.

  • Faktor yang mempengaruhi perilaku anak terhadap perawatan gigi

    • Pertumbuhan dan perkembangan

      Perkembangan anak meliputi fisik, intelektual dan aspek emosional dari pertumbuhan, tergantung dari ukuran dan besarnya

    • Pengalaman medis dan dental

      Anak memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan saat ke RS, ke dokter gigi, atau perawatan medis lainnya

    • Pengaruh orang tua

      • Suasana rumah mempengaruhi tingkah laku anak
      • Sikap orang tua kepada anak
      • Kondisi sosial ekonomi
      • Masalah internal keluarga
      • Sikap orang tua terhadap perawatan gigi
    • Dokter gigi dan lingkungannya

      • Tampilan ruangan dokter gigi
      • Sikap dokter gigi terhadap pasien anak
      • Keterampilan dan kecepatan perawatan
      • Durasi saat ke dokter gigi
      • Manajemen perilaku saat perawatan gigi
  • Parent Counseling

    • Orang tua jangan memperlihatkan rasa takut didepan anak
    • Orang tua tidak mempergunakan istilah Kedokteran Gigi untuk menghukum anak
    • Memperkenalkan anak pada dokter gigi dengan memperlihatkan pada anak perawatan Kedokteran Gigi
    • Orang tua memperlihatkan keberanian perawatan gigi
    • Membentuk kepercayaan diri anak pada suasana rumah
    • Perawatan gigi yang reguler pada pencegahan penyakit gigi membuat sikap positif anak pada Kedokteran Gigi
    • Tidak menjannjikan pada anak bahwa dokter gigi tidak melakukan sesuatu.
    • Berbohong tentang hal tersebut akan menimbulkan kecewa dan tidak percaya pada anak.
  • CHILD PARENT SEPARATION

    • Keuntungan dengan Kehadiran Orang Tua
      • Orang tua bisa membantu dokter gigi untuk komunikasi dan dan dukungan. Misalnya : Handicapped Child
      • Kehadiran ibu akan membantu emosi anak terutama pada situasi baru
    • Keuntungan tanpa Kehadiran Orang Tua
      • Orang tua sering memberi instruksi yang mengganggu
      • Menciptakan batas antara anak dan dokter gigi
      • Atensi anak terbagi antara orang tua dan dokter gigi
      • Atensi dokter gigi terbagi antara orang tua dan anak
  • HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI ANAK TERHADAP SITUASI SELAMA PERAWATAN GIGI

    • Umur 2 tahun
      • Kemampuan komunikasi masih kurang.
      • Terlalu muda untuk dirayu dengan kata-kata.
      • Takut orang/ sesuatu yang tidak dikenal.
      • Takut akan gerakan-gerakan yang mendadak.
      • Takut dipisahkan dengan orang tua (selama perawatan).
      • Takut dengan suara bising I keras.
      • Takut sinar terang
    • Umur 3 tahun
      • Mulai bisa diajak berkomunikasi.
      • Senang sekali berbicara dan berceritera.
      • Takut terhadap orang yang tak dikenal.
    • Umur 4 tahun
      • Biasanya sudah bisa diberi penjelasan.
      • Responsive terhadap verbal direction.
      • Suka berlebih-lebihan bila berceritera.
      • Rasa takut terhadap orang asing sudah mulai berkurang.
      • Takut terhadap sesuatu yang dapat melukai (sonde, jarum suntik)
    • Umur 5 tahun
      • Sudah bisa bersosialisasi.
      • Rasa takut sudah mulai berkurang bila dipisahkan dari orang tua.
      • Bangga akan sesuatu yang dipunyai.
      • Komentar tentang baju yg dipakai, efektif untuk membangun komunikasi.
    • Umur 6-12 tahun
      • Puncak rasa takut menurun.
      • Sudah mulai dapat mengatasi rasa takutnya, karena sudah bisa menerima penjelasan tentang perawatan apa yang akan dilakukan oleh dokter gigi.
      • Dapat mengatasi situasi yang tidak nyaman.
      • Tidak mau digertak, dibohongi.
      • Emosi mulai terkontrol.
  • KLASIFIKASI KOOPERATIF ANAK (MENURUT WRIGHT)

    • KOOPERATIF (Mudah diajak kerjasama)
      • Rileks
      • Tertarik dengan perawatan.
      • Mengikuti instruksi dengan efektif dan efisien
    • TIDAK KOOPERATIF
      • Anak tidak mampu menjadi kooperatif
      • anak dengan keterbatasan fisik dan mental
      • Anak belum mampu menjadi kooperatif (Lacking Cooperative Ability)
        • anak dengan usia terlalu muda misal dibawah 3 tahun
        • bersifat sementara, tambah usia diharapkan menjadi kooperatif
      • Anak mempunyai potensi untuk kooperatif (Potentially Uncooperative Behaviour)
        • anak yang mulanya tidak kooperatif, dengan pendekatan yang baik tingkah lakunya dapat berubah dan dapat dirawat
  • Kelompok anak yang punya potensi kooperatif

    • Uncontrolled behaviour (tingkah laku tidak terkontrol)
      • anak menangis, menendang, memukul
      • usia 3-6 tahun
    • Defiant behaviour (tingkah laku melawan)
      • tetap menolak perawatan
      • cukup berani
    • Tence Cooperative behaviour (tingkah laku tegang)
      • suara bergetar, mata selalu curiga terhadap gerakan dokter gigi
      • dahi dan tangan berkeringat
    • Timid behaviour (anak pemalu)
      • anak ingin selalu dipegang, berlindung dibalik ibu, menarik-narik baju ibu
      • anak ragu-ragu, suka nangis
    • Whining behaviour (anak cengeng)
      • anak menangis terus apapun yang dikerjakan dokter gigi
  • Kategori tingkah laku menurut Frankl (Frankl Behavioral Rating Scale)

    • Rating 1

      Definitely negative Menolak perawatan, menangis sekuat kuatnya, sangat takut.

    • Rating 2

      Negative Enggan menerima perawatan, uncooperative, menunjukkan perilaku negative tapi tidak terekspresikan. Misal: murung, cemberut, tidak ramah

    • Rating 3

      Positive Menerima perawatan, kadang sangat hati-hati, ikhlas mematuhi perintah, kadang timbul keraguan, tetapi pasien mengikuti perintah dokter gigi dengan kooperatif

    • Rating 4

      Definitely positive Gembira menerima perawatan, tertarik dengan tindakan yang dilakukan dokter gigi, banyak bertanya

  • Penanganan pada penderita anak yang sangat penakut :

    Diperlukan beberapa visit :

    • Visit pertama : Riwayat penderita dan instruksi kepada orang tua
    • Visit kedua : Mengajar sikat gigi
    • Visit ketiga : Kontrol tentang menyikat gigi dan polishing gigi
    • Visit keempat : Polishing gigi diulang kemudian dilakukan topikal aplikasi dengan fluor
    • Visit kelima : Tindakan perawatan yang paling mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit
  • Teknik manajemen perilaku

    • Non farmakologis

      • Komunikasi

        Verbal : efektif untuk mendapat perhatian anak dalam menciptakan komunikasi yaitu dengan pengaturan suara non verbal (body language)

      • Modelling

        • Tujuan : mengurangi rasa cemas atau rasa takut pada anak yang belum pernah dirawat giginya dengan menggunakan orang lain sebagai model untuk dilakukan pemeriksaan sehingga diharapkan tingkah laku yang kooperatif tersebut ditiru oleh anak yang cemas/takut
        • model dapat dilihat secara langsung atau melalui video, film atau tv

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/d05b53bf-5158-4519-b694-84d98826dc76/Untitled.png

      • T – S – D (tell – show – Do)

        • Tell : menerangkan perawatan yang akan dilakukan dan bagaimana anak harus bersikap
        • Show: mendemonstrasikan pada anak apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya
        • Do : anak dilakukan perawatan gigi sesuai yang telah dijelaskan dan didemonstrasikan
      • Desensitisasi

        • suatu cara mengurangi rasa takut dengan memberikan rangsang yang membuat cemas/takut sedikit demi sedikit rangsangan diberikan terus sampai anak tidak cemas/takut lagi. Ada 3 tahap yaitu
        • latih pasien santai atau relaks
        • susun secara berurutan hal yang membuat pasien cemas dari hal yang paling menakutkan sampai ke hal yang tidak begitu menakutkan
        • memberi rangsang dari hal yang tidak begitu menakutkan sampai anak tidak takut lagi dan rangsang ditingkatkan menurut ukuran yang telah disusun tsb diatas

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/2721ab22-a737-47d7-951c-234f62d5233a/Untitled.png

      • Reinforcement

        merupakan motivasi /hal yang memperkuat pola tingkah laku sehingga memungkinkan tingkah laku tersebut jadi panutan di kemudian hari. Ada 2 tipe reinforcement, yaitu:

        • Reinforcement positif

          diberikan setelah anak menunjukkan tingkah laku positif dalam perawatan gigi, misal : pujian, hadiah

        • Reinforcement negatif

          diberikan hanya jika anak menunjukkan tingkah laku yang positif. Dokter gigi menguatkan tingkah laku yang tidak diinginkan dengan menunda perawatan gigi anak karena tidak kooperatif sampai anak punya keinginan dirawat, tetap diberi hadiah

      • Distraksi

        Distraksi bertujuan mengalihkan perhatian pasien menjauh dari prosedur perawatan. Distraksi dapat berupa film kartun, buku, musik atau cerita. Distraksi jangka pendek seperti menarik pipi atau bibir atau mengobrol dengan pasien saat menggunakan anestesi lokal juga dapat berguna

      • Voice control

        Teknik ini merupakan modifikasi dari volume, nada dan kecepatan suara untuk mempengaruhi perilaku anak. Biasanya digunakan pada anak yang tidak kooperatif atau anak yg mudah terganggu fokusnya saat perawatan untuk mengembalikan perhatian dan kepatuhan dan mencegah perilaku negatif

      • HOME (Hand Over Mouth Exercise)

        Penahanan dengan tangan pada mulut. syarat: anak usia 3-6 tahun, sehat, tidak dibawah pengaruh obat, bila perawatan lain gagal Ditujukan pada waktu tertentu misal bila anak menjadi tidak kooperatif, menangis histeris, bila komunikasi dokter gigi-pasien tidak berguna lagi

        • Teknik HOME:
          • Orang tua diminta meninggalkan ruangan praktek, dokter sebelumnya memberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan
          • Tangan kiri dokter menutup mulut anak sehingga suara tidak keluar
          • Tangan kanan memegang badan anak dengan kata-kata lembut anak dibujuk agar berhenti menangis
          • Perlu bantuan untuk memegang kakinya. Setelah anak dapat dikuasai, perawatan cepat dilakukan kemudian anak diberi pujian
      • Protective stabilization

        suatu metode untuk membatasi pergerakan pasien untuk mengurangi risiko cedera sehingga dapat memberikan perawatan yang aman. Protective stabilization dapat dilakukan oleh keluarga / pengasuh dengan cara memegang tangan anak sampai menggunakan alat stabilisasi (papoose board atau pedo-wrap). Metode ini harus mendapat persetujuan dari keluarga pasien sebelumnya.

    • Farmakologis

      • Sedasi
        • Efektif pada anak-anak yang kurang kooperatif dan tidak mau dirawat
        • Menggunakan obat yang bersifat sedatif , baik secara per oral, intravena, intramuscular dan inhalasi
        • Menyebabkan pasien merasa rileks sehingga tidak cemas atau takut terhadap perawatan gigi
      • General anestesi
        • Teknik ini menyebabkan pasien anak hilang kesadaran sehingga anak tidak dapat merespon instruksi verbal dan tidak mampu menggerakkan tubuhnya. Biasanya digunakan pada anak berkebutuhan khusus atau anak dengan medical compromised tertentu yg membutuhkan perawatan gigi menyeluruh

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now