Preparasi, Restorasi (Komposit, GIC), Pulp Capping, PSA, Rubber Dam

shape image

Preparasi, Restorasi (Komposit, GIC), Pulp Capping, PSA, Rubber Dam

Preparasi dan Restorasi

Preparasi

  • Kelas I

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Outline form
    • Preparasi kavitas:
      • round diamond bur: Hilangkan jaringan karies memasuki pit dan fissure dengan posisi searah sumbu panjang mahkota sampai kedalaman 1,5 - 2 mm
      • flat end-fissure bur: Perluas jaringan karies sampai tanda-tanda kerusakan pit dan fissure hilang dengan mempertahankan kedalaman kavitas
      • inverted diamond bur : meratakan dasar kamar pulpa. Harus hati-hati untuk tidak mengambil bagian bawah dinding secara berlebihan selama preparasi.
      • round-end fissure bur: Menggunakan Bevel pada sudut cavo-surface enamel dengan kemiringan 5-10 derajat (short bevel) dan membulatkan sudut dasar kavitas.
    • Cek kehalusan dengan sonde
    • Bersihkan kavitas dengan cavity cleanser- tip aplikator.
    • Cuci dengan air (simulasikan dengan cotton pellet ) dan keringkan dengan angin threeway syringe atau dengan hembusan angin chip blower (tekanan ringan).
  • Kelas II

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Outline
    • Preparasi kavitas:
      • round diamond bur: Hilangkan jaringan karies mengikuti perluasan karies klas II.
      • flat end-fissure bur: Perluas preparasi, membentuk preparasi bagian oklusal mengikuti bentuk fissure gigi molar (seperti karies oklusal). Boks aproksimal dibuat berbentuk step ke arah servikal pada sisi mesial atau distal dari kamar pulpa + 1-1,5 mm. Tepi lingual dan bukal dari boks aproksimal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan.
      • inverted diamond bur : meratakan dasar pulpa dan dinding gingiva sejajar dengan bidang oklusal. Dinding gingiva dibuat datar dan setinggi interdental papil di daerah proksimal.
      • round-end fissure bur: Bevel pada aksio pulpo line angle, cavo-surface enamel margin bagian mesial dan distal, dengan kemiringan 5-10 derajat (short bevel) dan membulatkan sudut dasar kavitas.
    • Cek kehalusan dengan sonde
    • Bersihkan kavitas dengan cavity cleanser- tip aplikator.
    • Cuci dengan air (simulasikan dengan cotton pellet ) dan keringkan dengan angin threeway syringe atau dengan hembusan angin chip blower (tekanan ringan).

    pakai retaineer

  • Kelas III

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Outline
    • Preparasi kavitas:
      • round diamond bur: Hilangkan jaringan karies, dari palato proksimal, tidak menembus labial
      • flat end-fissure bur: Perluas jaringan karies, membuat kavitas dengan bentuk sesuai outline preparasi
    • Cek kehalusan dengan sonde
    • Cuci dengan air (simulasikan dengan cotton pellet ) dan keringkan dengan angin threeway syringe atau dengan hembusan angin chip blower (tekanan ringan).
    • Bersihkan kavitas dengan cavity cleanser- tip aplikator.
  • Kelas IV

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Outline
    • Preparasi kavitas:
      • round diamond bur: preparasi dari arah palatal, untuk menembus kavitas.
      • flat end-fissure bur: Perluas jaringan karies untuk membentuk kavitas sekaligus menembus ke arah labial, sehingga membentuk kavitas klas IV
      • round-end fissure bur: membuat Bevel pada sudut cavo- surface enamel margin, dengan kemiringan 5-10 derajat (short bevel).
      • fine finishing bur: haluskan preparasi
    • Cek kehalusan dengan sonde
    • Cuci dengan air (simulasikan dengan cotton pellet ) dan keringkan dengan angin threeway syringe atau dengan hembusan angin chip blower (tekanan ringan).
    • Bersihkan kavitas dengan cavity cleanser- tip aplikator.
  • Kelas V

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Outline berbentuk ginjal
    • Preparasi kavitas:
      • round diamond bur: preparasi kavitas mengikuti perluasan karies kelas V (berbentuk ginjal) dengan kedalaman kurang lebih 1,5 mm (sampai mengenai dentin) pada permukaan servikal.
      • flat end-fissure bur: Perluas jaringan karies
      • inverted diamond bur : Haluskan dasar kavitas.
    • Cek kehalusan dengan sonde
    • Cuci dengan air (simulasikan dengan cotton pellet ) dan keringkan dengan angin threeway syringe atau dengan hembusan angin chip blower (tekanan ringan).
    • Bersihkan kavitas dengan cavity cleanser- tip aplikator.

Restorasi

  • Komposit
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Aplikasi etsa 15 detik→ tip aplikator→ bilas
    • Reisolasi daerah kerja
    • Aplikasi bonding→ tip aplikator→ light cured 10 detik
    • Prosedur penumpatan
      • Aplikasi komposit secara incremental
      • Light cured 20-40 detik
      • Nb: ingat kapan saja menggunakan seluloid strip dan matrix saat restorasi
    • Cek dengan articulating paper
    • Lakukan pemolesan dengan arkansas, pogo, enhance
    • Instruksi Post penumpatan
      • Menjaga OH
      • Segera kontrol jika tumpatan lepas atau ada keluhan
      • Kontrol rutin 3-6 bulan sekail
  • GIC
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Aplikasi dentin conditioner 10 detik→ bilas
    • Reisolasi daerah kerja
    • Prosedur penumpatan
      • Aduk GIC pada mixing pad dengan gerakan melipat→ spatula GIC
      • Aplikasi GIC → filling instrument plastik
      • Tunggu sampai setting
    • Cek dengan articulating paper
    • Aplikasi varnish
    • Instruksi post penumpatan
      • menjaga OH
      • pemolesan dg rubber 24 jam kemudian
      • segera kontrol jika tumpatan lepas atau ada keluhan
      • kontrol rutin 3-6 bulan sekali

Pulp Capping

  • Direk
    • Indikasi
      • Pulpa terbuka karena faktor mekanis
      • Durasi pulpa terbuka <24 jam
      • Pulpa terekspos sebesar pin point/1mm
      • Tidak ada inflamasi dan belum terkontaminasi saliva
    • Kontraindikasi
      • ada rasa sakit spontan
      • perkusi+sakit
      • ada pembengkakan
      • ada lesi periapikal
    • Prosedur
      • Persiapan alat dan bahan
      • Persiapan pasien
      • Persiapan operator
        • cuci tangan
        • masker dan sarung tangan
        • posisi OP
      • Hilangkan jaringan karies dengan bur sehingga jaringan lunak hilang, dan permukaan gigi keras
      • bersihkan kavitas dengan cavity cleanser
      • Aplikasi CA(OH)2 pada dasar kavitas dengan menggunakan ball pointed dan diaduk dalam kavitas
      • Aplikasi basis (ZnPO)4 diatas CA(OH)2
      • Lakukan penumpatan dengan komposit
      • Instruksi kontrol
  • Indirek
    • Indikasi
      • gigi pulpitis dengan pulpa yang belumt erbuka (selapis tipis dentin)
      • tidak ada inflamasi pulpa
    • Kontraindikasi
      • gigi pulpitis irreversible
    • Tahapan
      • Persiapan alat dan bahan
      • Persiapan pasien
      • Persiapan operator
        • cuci tangan
        • masker dan sarung tangan
        • posisi OP
      • Hilangkan jaringan karies dengan bur sehingga jaringan lunak hilang, dan permukaan gigi keras
      • bersihkan kavitas dengan cavity cleanser
      • Aplikasi ZOE pada dasar kavitas dengan menggunakan ball pointed dan diaduk dalam kavitas
      • Aplikasi basis (ZnPO)4 diatas CA(OH)2
      • Lakukan penumpatan dengan komposit
      • Instruksi kontrol
  • Onlay
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja - cotton roll
    • Outline preparasi onlay
    • Prosedur preparasi
      • round end tapered fissure diamond bur → pengurangan oklusal dengan sebanyak 1-1.5 mm
      • flat-end tappered fissure diamond bur → pembuatan isthmus dan boks proksimal.
      • flame diamond bur → membuat bevel pada dinding eksternal margin bukal dan lingual.
      • flame diamond bur → membuat bevel pada axio pulpo line angle dan cavo surface enamel margin
      • fine finishing bur → menghaluskan hasil preparasi
    • cuci dengan air (syringe) dan keringkan (chip blower)
    • Mengulasi kavitas dengan cavity cleanser -tip aplikator
    • malam model (modelling wax) untuk pembuatan Bite Record (catatan gigit).
    • mencetak hasil preparasi
    • instruksi lab
    • try in
      • lakukan pasang coba
      • cek margin fitting ketepatan amrgin
      • cek oklusi dengan kertas artikulasi
    • sementasi
      • cuci onlay dengan aquadest
      • cuci kavitas dengan aquadest, setelah itu keringkan
      • manipulasi GIC
      • pegang onlay dengan pinset, ambil semen lalu lapiskan pada permukaan intaglio onlay
      • sebagian lain aplikasi ke kavitas
      • letakkan onlay ke dalam kavitas (kelebihan semen harus keluar dari seluruh tepi restorasi)
      • bersihkan kelebihan semen dengan kapas dan sonde
      • cek oklusi dengan artikulating paper

PSA

  • secara garis besar
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • isolasi daerah kerja-cotton roll
    • cavity entrance
    • Diagnostic Wire Photo (DWP)
    • perhitungan panjang kerja
    • ekstirpasi jaringan pulpa
    • preparasi saluran akar sesuai dengant eknik yang digunakan
    • trial guttapercha
    • sterilisasi ruang pulpa
    • teknik pengisian
  • Cavity Entrance
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • isolasi daerah kerja-cotton roll
    • hilangkan jaringan lunak karies dengan menggunakan bur
    • lalu tembus permukaan orifice dengan menggunakan endo access
    • bentuk akses permukaan cavity entrance sesuai dengan gigi yang dirawat
    • irigasi kavitas dengan NaOCL 2,5%
    • Lakukan pengecekan panjang saluran akar dengan menggunakan file no kecil (10/15) atau dengan menggunakan jarum miller
    • Lakukan foto rontgen
  • DWP
    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Masukkan file no kecil (10/15) atau jarum miller untuk mengukur panjang kerja. letakkan stopper pada permukaan insisal atau cusp tertinggi untuk gigi posterior
    • Lakukan foto rontgen
    • Rumus panjang kerja: $PGS=PGFxPAS)/PAF$
    • Kurangi 0,1-1mm untuk mengurangi apical konstriksi

Preparasi SA

  • Teknik Konvensional

    • Teori
      • saluran akar lurus.
      • Alat preparasi : jarum reamer atau file dimulai dari nomer kecil sampai besar sesuai dengan diameter saluran akar dan sepanjang kerja preparasi saluran akar

    Prosedur:

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien (semi supine)
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP (jam 9)
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Lakukan ekstirpasi dengan jarum ekstirpasi sesuai urutan warna jarum. Masukkan jarum tersebut 2/3 dari panjang kerja. Irigasi NaOCL 2,5% dan aquadest pada tiap pergantian jarum
    • Masukkan file no kecil-besar sesuai panjang kerja dengan gerakan. Gunakan EDTA pada setiap pergantian file, jangan lupa lakukan irigasi
    • Lakukan foto rontgen untuk melihat apakah preparasi sudah selesai
    • Setelah preparasi selesai, keringkan dengan paper point
    • Lakukan sterilisasi saluran akar
  • Teknik Stepback

    • Teori
      • saluran akar bengkok dan sempit pada 1/3 apikal.
      • dilakukan dengan pull dan push motion
      • Tujuan: mencegah terjadinya salah arah serta untuk mempertahankan bentuk apikal

    Prosedur:

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien (semi supine)
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP (jam 9)
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Lakukan ekstirpasi dengan jarum ekstirpasi sesuai urutan warna jarum. Masukkan jarum tersebut 2/3 dari panjang kerja. Irigasi NaOCL 2,5% dan aquadest pada tiap pergantian jarum
    • Tentukan IAF (Initial Apical File) dan MAF (Master Apical File)
    • Masukkan file no kecil-MAF sesuai panjang kerja dengan gerakan. File selanjutnya dikurangi -1,-2,-3. Gunakan EDTA pada setiap pergantian file, jangan lupa lakukan irigasi
    • Lakukan foto rontgen untuk melihat apakah preparasi sudah selesai
    • Setelah preparasi selesai, keringkan dengan paper point
    • Lakukan sterilisasi saluran akar

Pengisian SA

  • Single cone

    • Teori:
      • Guttapercha sesuai panjang kerja terakhir dimasukkan ke dalam akar secara rapat

    Tahapan:

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien (semi supine)
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP (jam 9)
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Ambil gutta percha sesuai dengan ukuran file terakhir yang masuk. Tandai paper point sesuai panjang daerah kerja. Lakukan pengadukan pasta pengisian pada glass lab. Lalu masukkan pada saluran akar. Letakkan gutta percha pada dinding lateral saluran akar dengan menggunakan spreader. Kemudian masukkan gutta percha no. kecil disekitarnya sampai penuh
    • Mampatkan gutta percha ke dalam saluran akar
    • Potong gutta percha 1-2mm dibawah orifice
    • Lakukan foto rontgen untuk melihat apakah preparasi sudah selesai
    • Setelah preparasi selesai, keringkan dengan paper point
    • Lakukan instruksi pada pasien
  • Kondensasi lateral

    • Teori
      • Master cone dimasukkan ke dalam SA ditekan ke arah lateral, kemudian diberi guttap tambahan ditekan ke arah lateral sampai penuh
      • Bisa untuk semua keadaan, kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok, bentuk yang abnormal, atau adanya ketidakteraturan seperti resorpsi interna.

    Tahapan:

    • Persiapan alat dan bahan
    • Persiapan pasien (semi supine)
    • Persiapan operator
      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP (jam 9)
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll
    • Ambil gutta percha sesuai dengan MAF(Master Apical File). Tandai gutta percha sesuai panjang daerah kerja. Lakukan pengadukan pasta pengisian pada glass lab. Lalu masukkan pada saluran akar. Letakkan gutta percha pada dinding lateral saluran akar dengan menggunakan spreader. Kemudian masukkan gutta percha no. kecil disekitarnya sampai penuh
    • Mampatkan gutta percha ke dalam saluran akar
    • Potong gutta percha 1-2mm dibawah orifice
    • Lakukan foto rontgen untuk melihat apakah preparasi sudah selesai
    • Setelah preparasi selesai, keringkan dengan paper point
    • Lakukan instruksi pada pasien
  • DCC 

    • Persiapan alat dan bahan

    • Persiapan pasien (semi supine)

    • Persiapan operator

      • cuci tangan
      • masker dan sarung tangan
      • posisi OP
    • Isolasi daerah kerja-cotton roll

    • Pengukuran panjang kerja pasak

      Syarat:

      • Diameter : 1/3 luas penampang akar
      • Panjang: 2/3 panjang akar minimal sepanjang mahkota klinis
      • Panjang pasak (DL) harus = panjang mahkota klinis (CL) atau 2/3 panjang akar. Sementara panjang sisa gutta percha di apikal (AF) minimal 4mm

      Prosedur:

      • Memilih ukuran pasak yang benar dibandingkan photo rontgen
      • Ukuran ideal adalah kepala pasak sejajar dengan lantai dasar pulpa dan ujung pasak 2/3 di bawah saluran akar
      • Perhtikanw arna pada pasak yang dipilih, disesuaikan dengan warna instrument (calirbating drill)\
    • Tahapan preparasi pasak

      • Pengurangan GP dengan gates gliden drill #1-2 dengan menyisakan 4-5mm GP di 1/3 apikal
      • Penetration drill 800-1200 rpm
      • Calibrating drill dengan warna sesuai denganw arna pasak yang dipilih
    • Try in Pasak

      • coba pasak yang dipilih ke SA tanpa tekanan
      • bersihkan SA dan keringkan
    • Cementing pasak

      • Isi SA dengan luting semen dengan lentulo
      • insersi dengan sekrup pasak
      • Tunggu hingga setting dan kurangi kelebihannya

Rubber Dam

  • Persiapan alat dan bahan
  • Persiapan pasien (semi supine)
  • Persiapan operator
    • cuci tangan
    • masker dan sarung tangan
    • posisi OP (jam 9)
  • Melubangi sheet menggunakan punch sesuai dengan posisi gigi. Ukuran lubang punch disesuaikan dengan ukuran gigi
  • Pemilihan clamp menurut ukuran dan jenis gigi,
  • Selanjutnya mengikatkan benang dental floss pada bagian bow dari clamp sebagai pengaman.
  • Clamp diambil menggunakan forcep lalu diselipkan ke lubang yang sudah dibuat pada sheet sesuai posisi gigi dalam lengkung rahang.
  • Setelah itu Frame dipasangkan pada sheet dengan cara merentangkan satu persatu ujung sheet dan mengaitkannya pada tonjolan dari frame. Area cekung pada frame ditempatkan berhadapan dengan dagu.
  • Kemudian menempatkan rubber dam pada gigi dengan cara meregangkan clamp dengan forcep, lalu tempatkan pada servikal gigi. Hindari menempatkan clamp pada gingiva. Pastikan bahwa posisi bow dari clamp berada di sisi distal.
  • Tahap terakhir yaitu merapikan sheet pada sisi proksimal gigi dengan menggunakan dental floss. Pastikan agar seluruh bagian gigi terlihat dengan jelas / visibilitas baik

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now